Dosen Pembimbing Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) : Dr. Acep Aripudin, M.Ag.
Disusun Oleh :
Bismillahirrohmaanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami semua bisa menyelesaikan kegiatan PPM hingga sampai
kepada penyusunan laporan akhir.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. tak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan insyaallah
semoga sampai kepada kita selaku umat akhir zaman yang mudah-mudahan
mendapatkan syafaatnya kelak di yaumilqiyamah.
Secara garis besar kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa ini merupakan sebuah
wujud partisipasi mahasiswa, terkhusus sebagai mahasiswa Pengembangan
Masyarakat Islam dalam Pendampingan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga
yang dipilih dan dijadikan sebagai lokasi dalam kegiatan PPM ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................4
D. Kegunaan...............................................................................................................................5
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa ( PPM )....................................5
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
A. Perempuan Rawan Ekonomi..................................................................................................7
B. Urgensi Pemberdayaan Perempuan........................................................................................8
C. Kesejahteraan Keluarga.......................................................................................................10
D. Peran DP3A Terhadao Perlindungan Anak..........................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................14
KONDISI OBJEKTIF LOKASI..............................................................................................14
A. Kegiatan Pemberdayaan di DP3A Kota Bandung................................................................14
B. Tugas, Fungsi dan Sistem DP3A.........................................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................22
PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM).......................22
A. Praktik Kerja Profesi Mahasiswa (PPM)..............................................................................22
B. Temuan Masalah..................................................................................................................25
a) Bidang P2A...........................................................................................................................................
b) Bidang PKHP.......................................................................................................................................
c) Bidang PK2...........................................................................................................................................
d) Bidang UMPEG....................................................................................................................................
BAB V......................................................................................................................................32
PENUTUP................................................................................................................................32
A. Kesimpulan..........................................................................................................................32
B. Saran....................................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................34
LAMPIRAN...............................................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perempuan merupakan salah satu komponan yang ada di masyarakat yang bisa
dilibatkan dalam suatu pembangunan. Potensi perempuan dalam kehidupaan
masyarakat masih belum mendapatkan porsi yang wajar. Hal ini perlu disikapi secara
bijaksana oleh pemerintah mengingat kaum perempuan dari sisi kuantitas menempati
urutan pertama dari komposisi warga masyarakat. Seorang perempuan memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan masih identik dengan
pekerjakan yang domestik seperti urusan dapur, sumur dan kasur. Keterbatasannya
pekerjaan mengurus rumah tangga seperti memasak di dapur, mencuci dan kegiatan
rumah tangga lainnya.
1
akibat mengakarnya budaya patriarki; seperti kekerasan berbasis gender, perkawinan
anak, hingga praktik-praktik eksploitasi terhadap perempuan dan anak.
Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri dan anak, masing-masing memiliki
posisi dan kedudukan yang sama dan setara secara hukum, namun ada perbedaan dari
segi tugas dan fungsi masing-masing. Ketiga unsur keluarga tersebut tentu harus
mendapat perlakuan baik dari masing-masing anggota keluarganya. Namun demikian,
perempuan dan anak merupakan subjek hukum yang sering mendapat perlakuan
diskriminatif. Dalam sektor domestik atau rumah tangga, keduanya merupakan pihak
yang sering tersudutkan, mendapat perlakuan tidak senonoh, bahkan tidak sedikit
mendapat perlakuan kasar dan kekerasan dari laki-laki sebagai suami bagi isteri dan
ayah bagi anaknya. Kekerasan atau violence dalam pemahaman umum merupakan
wujud perbuatan yang lebih bersifat fisik yang mengakibatkan luka fisik. Namun
demikian, kekerasan tidak selalu diidentikkan dengan objek fisik, tetapi tidak sedikit
dalam bentuk kekerasan psikis, maupun seksual. Seperti membentak isteri dan anak,
mengintimidasi, menakut-nakuti, dan berbagai bentuk sikap dan tindakan lain yang
mempengaruhi lemahnya aspek psikis perempuan dan anak.
2
mengurusi urusan wajib non pelayanan dasar yang berfungsi untuk melindungi
perempuan dan anak baik secara fisik maupun dalam memenuhi hak-haknya.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini
kemudian menjawab intruksi pemerintah, dengan mempersiapkan mahasiswa yang
bisa menyalurkan perannya sebagai dinamisator, fasilitator, atau pendamping
masyarakat. Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) merupakan salah satu sarana atau
fasilitas yang diberikan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk mahasiswa/i
UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar dapat meningkatkan keterampilan, keahlian,
kompetensi, dan wawasan serta pengenalan dunia kerja sejak dini, sesuai dengan
profesi program studi Pengembangan Masyarakat Islam agar lebih siap untuk terjun
langsung ke lapangan mendampingi masyarakat.
3
pengetahuan dan kesempatan di tempat praktiknya, maka diharapkan mahasiswa
dapat sedikitnya memberikan keilmuan dan kemampuan yang dimilikinya kepada
tempat praktiknya tersebut. Selain itu, kegiatan PPM ini memberikan gambaran nyata
kepada mahasiswa untuk mengetahui proses kerja dan segala aktivitas yang dilakukan
oleh lembaga atau instansi terkait.
B. Rumusan Masalah
1. Analisis temuan masalah pada bidang P2A ( Perlindungan Perempuan dan Anak )
2. Analisis temuan masalah pada bidang PKHP ( Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan )
3. Analisis temuan masalah pada bidang PK2 ( Peningkatan Kesejahteraan
Keluarga )
4. Analisis temuan masalah pada bidang UMPEG ( Umum dan Kepegawaian )
4
2. Sebagai sarana untuk mempraktikan dan mengaplikasikan teori-teori selama
perkuliahan di kehidupan masyarakat.
3. Sebagai wadah untuk saling melengkapi dari berbagai aspek keilmuan dalam
pelaksanaan program permberdayaan masyarakat
D. Kegunaan
1. Kegunaan Bagi Praktikan
a. Dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keilmuan yang didapat di dalam
perkuliahan dalam dunia kerja;
b. Mendapatkan pengalaman, pengetahuan, kesempatan dan ilmu yang berharga
dati praktik yang dilaksanakan pada dunia kerja;
c. Mendapatkan gambaran nyata tentang pemberdayaan dan keilmuan lain yang
dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
d. Mengenali pola dan sistematika kerja di dunia kerja;
e. Meningkatkan kedisiplinan waktu dan menumbuhkan tanggung jawab atas
tugas yang diberikan;
f. Menjadi batu loncatan untuk dapat menapaki dunia kerja untuk ke depannya.
2. Kegunaan Bagi Kampus UIN Sunan Gung Djati Bandung
a. Memberikan kualitas terbaik mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada instansi
atau lembaga terkait;
b. Membuka kesempatan kepada mahasiswa jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam umumnya untuk mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi untuk dapat melakukan kegiatan praktik dan penelitian di Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
c. Menjadi indikator penilaian kemampuan dan kompetensi mahasiswa dalam
menerapkan keilmuannya di dunia kerja.
3. Kegunaan Bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)
a. Membantu dan meringankan kegiatan operasional dan lain sebagainya dalam
melaksanakan kegiatan di instansi tersebut.
b. Membantu mendapatkan ide atau pemikiran yang kreatif dari mahasiswa
mengenai program yang sudah ada di kedinasan menjadi lebih bervariatif.
5
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa ( PPM )
Tempat pelaksanaan yang dipilih oleh praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPM
ini yaitu sebagai berikut :
Nama Instansi : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Alamat : Jl. Seram No. 2 Bandung
Telepon / Fax. : (022) 4231921
Email : dp3akotabdg@gmail.com
Alasan praktikan memilih Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DP3A) sebagai tempat PPM yaitu:
Terdapat bagian atau bidang yang sesuai dengan konsentrasi jurusan praktikan
di Pengembangan Masyarakat Islam, bidang yang sesuai di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) yaitu adanya Bidang Peningkatan
Kualitas Hidup Perempuan, Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga, Bidang
Perlindungan Perempuan dan Anak yang dimana termasuk kedalam akor jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam yaitu adanya sumber daya manusia, sumber daya
ekonomi. Sehingga dengan itu bisa dapat mempraktikan dan menggali lebih banyak
pengetahuan dan keilmuan tentang pemberdayaan masyarakat dan setidaknya dapat
memberikan keilmuan yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan terjun langsung
kepada masyarakat. Alasan lainnya yang berkaitan dengan teknis yaitu adanya
keterbatasan waktu untuk menentukan dalam pemilihan tempat sehingga Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) sebagai tempat yang tepat
untuk dijadikan lokasi praktikan.
Adapun pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) dan JOB Training
berdasarkan kebijakan fakultas Dakwah dan Komunikasi yaitu:
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Magang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
perempuan bekerja, yaitu suami tidak memiliki penghasilan yang cukup sehingga
mengakibatkan rendahnya pendapatan rumah tangga, sedangkan tanggungan cukup
berat pada keluarganya, sehingga perempuan akan bekerja untuk mencari uang sendiri
untuk menafkahi seluruh anggota keluarganya. Menurut Kementrian Sosial Republik
Indonesia, wanita rawan sosial ekonomi memiliki kriteria diantaranya pencari nafkah
bagi keluarganya, pendidikan
8
dan kualitas hidup kaum perempuan di berbagai sektor strategis seperti bidang
pendidikan, ketenagakerjaan, ekonomi, kesehatan dan keikutsertaan ber-KB.2
2
Saugi, Wildan, and Sumarno Sumarno. "Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan bahan
pangan lokal." JPPM (Jurnal pendidikan dan pemberdayaan masyarakat) 2.2 : 226-238. (2015)
3
Hasanah, S. Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi Berkeadilan (Simpan Pinjam Syariah
Perempuan). Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(1), 71-88. (2013)
4
Nur, Suriani. "Pemberdayaan Perempuan Untuk Kesetaraan & Meningkatkan Partisipasi dalam
Pembangunan Lingkungan Hidup." AN-NISA: Jurnal Studi Gender dan Anak 10.1 : 99-111. (2019):
9
Pemberdayaan perempuan tujuannya adalah untuk membuat para perempuan
menjadi berdaya. Selama ini perempuan mengalami diskriminasi, marginalisasi,
memperoleh stereotype negative, subrodinasi dan menjadi korban berbagai tindakan
kekerasan lainnya. Untuk mengatasinya perempuan harus dilibatkan dalam proses
pemberdayaan agar perempuan mampu memahami hak dan kewa- jibannya sebagai
manusia. Namun pada perjalannya, program pemberdayaan perempuan lebih identik
pada program atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
perempuan (women welfare).
C. Kesejahteraan Keluarga
Kesejahteraan atau sejahtera sejatinya dapat memiliki beberapa arti. Dalam
istilah umum, sejahtera merujuk pada keadaan yang baik, kondisi dimana setiap orang
didalamnya berada dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam
aspek ekonomi, sejahtera berhubungan dengan keuntungan suatu benda. Kemudian
menurut Nasikun (1993) kesejahteraan dapat dilihat dari 4 indikator yang harus
terpenuhi yaitu rasa aman, kesejahteraan, kebebasan dan jati diri. Menurut Kolle
dalam Bintarto (1989) kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan
yaitu segi materi, fisik, mental dan spiritual.
10
Menurut Badan Pusat Statistik (2000) menerangkan bahwa guna melihat
tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah dengan beberapa indikator yang
diantaranya adalah tingkat pendapatan keluarga, komposisi pengeluaran rumah tangga
dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan dengan non pangan, tingkat
pendidikan keluarga, tingkat kesehatan keluarga dan kondisi serta fasilitas yang
dimiliki dalam rumah tangga. Kesejahteraan juga memeiliki bebebrapa bentuk yang
daintaranya adalah kesejahteraan keluarga. Konsep kesejahteraan mengacu pada UU
No. 10 tahun 1992 menyebutkan bahwa keluarga yang sejahtera adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan (BKKBN, 1996).
11
D. Peran DP3A Terhadao Perlindungan Anak
Kedudukan anak sebagai generasi muda yang akan meneruskan cita-cita luhur
bangsa, calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang dan sebagai sumber
harapan bagi generasi terdahulu, perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk
tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.
Perlindungan anak merupakan usaha dan kegiatan seluruh lapisan masyarakat dalam
berbagai kedudukan dan peranan, yang menyadari betul pentingnya anak bagi nusa
dan bangsa di kemudian hari. Jika mereka telah matang pertumbuhan fisik, maupun
mental dan sosialnya, maka tiba saatnya menggantikan generasi terdahulu.5
Melindungi segala hak-hak yang ada pada anak, agar setiap anak dapat
tumbuh dan berkembang baik secara fisik, mental maupun sosial. Oleh karena itu
perlu adanya perlindungan hukum terhadap anak atas pemenuhan hak-hak anak
sekertas., adanya perlakuan tanpa diskriminasi.
5
1Maldin Gultom, Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana
Anak di Indonesia cet ke-IV, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm. 40
6
2Rini Fitriani, “Peranan Penyelenggara Perlindungan Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-Hak
Anak”.Jurnal Hukum: Samudra Keadilan, Vol II, No. 2, Juli-Desember 2016, hlm. 250-258.
12
anak secara fisik dan/atau psikis, yang secara jelas dapat dipahami dalam uraian
tentang konsep perlindungan hukum bagi anak. Berdasarkan uraian diatas maka
perlindungan hukum adalah hal perbuatan melindungi anak yang lemah dan belum
kuat secara fisik, mental, sosial, ekonomi, dan politik, untuk memperoleh keadilan
sosial yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel melainkan juga prediktif dan
antisipatif berdasarkan hukum yang berlaku.7
7
Abintoro Prakoso, Hukum Perlindungan Anak, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016),
hlm. 6-7.
13
BAB III
KONDISI OBJEKTIF LOKASI
14
Dinas Pendidikan Kota Bandung
Dinas Ketahanan dan Pertanian Kota Bandung
Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung
Dinas Sosial kota Bandung
d) Alokasi anggaran
Dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan PPM, maka kami hanya ikut
serta dalam perencanaan saja. Untuk alokasi anggaran kami melihat dari data
laporan P2WKSS ditahun 2022 sebesar Rp. 1.554.000.000,- (anggaran
terlampir)9
2. Bidang PK2 (Sekolah Keluarga di Puspaga)
a) PUSPAGA
PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) adalah unit layanan
preventif dan promotif sebagai tempat pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera. PUSPAGA (Pusat
Pembelajaran Keluarga) hadir untuk meminimalisir dan menangani segala
permasalahan keluarga di Kota Bandung dengan memberikan layanan
secara gratis.10
b) Sekolah keluarga
Kegiatan PUSPAGA Kota Bandung berupa kegiatan parenting berbasis
keluarga yang berfokus pada peningkatan kapasitas pengasuhan pada orang tua.
Materi-materi yang disampaikan pun merupakan materi yang relevan terhadap
permasalahan-permasalahan keluarga yang disampaikan langsung oleh beberapa
narasumber yang ahli di bidangnya.
Pada Kamis, 23 Februari 2023, kami ikut serta di dalam kegiatan sekolah
keluarga yang dilaksanakan secara langsung di kantor PUSPAGA. Dihadiri oleh
pengurus PUSPAGA Kota Bandung, perwakilan bidang PK2 DP3A, Ibu-Ibu PKK
Kelurahan Kebonwaru, beserta perangkat daerah Kelurahan Kebonwaru yang terdiri
dari ketua kelurahan dan ketua RT setempat.
Kegiatan sekolah keluarga ini dilaksanakan dengan memberikan materi yang
berkaitan dengan kekeluargaan oleh ketua PUSPAGA Kota Bandung, Hj. Siti
Muntamah, S.AP yang dilanjut dengan sesi tanya jawab mengenai layanan-layanan
dari PUSPAGA.
c) Tempat
9
Laporan P2WKSS tahun 2023
10
puspagakotabandung.id
15
Kegiatan sekolah keluarga dilaksanakan di kantor PUSPAGA : Jl.
Ibrahim Adjie No.84, Kel. Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung
d) Sasaran
Anak, Orang Tua, Walia nak atau Calon Orang Tua, Kelompok
Mayarakat, Pihak lain bertanggungjawab atas anak.
a) Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 27
Februari 2023, bertempat di Hotel Grandia Jl. Cihampelas Bandung. Peserta
dari kegiatan ini adalah pengurus Puspel PP dari 106 Kelurahan di Kota
Bandung. Materi yang disampaikan pada acara pembinaan pengurus Puspel ini
adalah sebagai berikut:
Kebijakan Puspel PP di Kota Bandung, oleh DP3A Kota Bandung
11
Puspel PP
16
Sinergitas UPTD PPA dan Puspel PP Kelurahan dalam pelayanan
kekerasan, oleh Kepala UPTD PPA Kota Bandung
Perlindungan Korban dan Sanksi untuk pelaku kasus kekerasan serta
penanganan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Kota Bandung, oleh
UPPA Polrestabes Kota Bandung
Psychological First Aids (PFA) dan Manajemen Stress untuk Pendamping
Korban Kekerasan, oleh Psikolog mitra profesi psikologi PIP UNPAD
Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, oleh LPA Jawa Barat
Simulasi/Role Play Pendampingan Korban Kekerasan, oleh LPA Jawa
Barat.
b) Sasaran
Pada tahun 2021 telah dilaksanakan pembinaan Puspel PP dari 8
Kelurahan, Tahun 2022 sebanyak 37 Kelurahan. Dan Tahun 2023
mengundang pengurus Puspel PP yang belum mengikuti pembinaan, yaitu
pengurus Puspel PP dari 106 Kelurahan.
17
f) Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas yang meliputi Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Kepala
Seksi;
g) Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas yang meliputi pengoordinasian
penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan rencana dan program kerja
lingkup Dinas;
h) Melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengendalian tata naskah dinas
lingkup Dinas;
i) Melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan dokumentasi peraturan
perundang-undangan, pengelolaan kearsipan, protokol dan hubungan
masyarakat di lingkungan Dinas;
j) Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi
penetapan rencana kerja daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD,
Renstra dan Renja, serta rencana kerja lainnya sesuai dengan ketetentuan
peraturan perundang-undangan;
k) Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi
penetapan laporan kinerja daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP dan
laporan lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perundang-undangan;
l) Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
dengan kewenangannya dalam lingkup Dinas;
m) Membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan Dinas;
n) Menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan Dinas dalam
penyelenggaran kesekretariatan, pemberdayaan dan perlindungan perempuan,
perlindungan dan pemenuhan hak anak, perlindungan dan pemenuhan hak
lanjut usia, pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
o) Melaksanakan pembinaan, pengembangan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup penyelenggaran kesekretariatan,pemberdayaan dan perlindungan
perempuan perlindungan dan pemenuhan hak anak, perlindungan dan
pemenuhan hak lanjut
p) usia, pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
q) Merumuskan kebijakan teknis Daerah lingkup pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;
18
r) Menyelenggarakan dan mengoordinasikan perencanaan, implementasi dan
evaluasi kebijakan lingkup pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan
pemberdayaan masyarakat;
s) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian lingkup pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;
t) Melaksanakan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Pusat, dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
u) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;
dan
v) Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
w) Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
fungsi :
Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, perlindungan dan pemenuhan hak lansia dan
pemberdayaan masyarakat;
Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan pemberdayaan masyarakat meliputi pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, perlindungan dan pemenuhan hak lansia,
pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi dinas;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.12
2. Tempat Pembinaan
(a) PUSPAGA : Pusat Pembelajaran Keluarga (Jl. Ibrahim Adjie No.84, Kel.
Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung)
(b) UPTD PPA Kota Bandung: Jalan Tera No.20 Braga Kecamatan Sumur
Bandung Kota Bandung Jawa Barat 40272 Indonesia
12
LKIP-DP3APM-2019
19
(c) FOKAB : Forum Komunikasi Anak Kota Bandung
STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
T
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM & KEUANGAN PROGRAM DATA DAN
KEPEGAWAIAN INFORMASI
BIDANG
KEPALA BIDANG BIDANG
KELOMPOK
PENINGKATAN BIDANG PENINGKATAN PERLINDUNGAN
KUALITAS HIDUP KUALITAS KELUARGA PEMENUHAN HAK
JABATAN
PEREMPUAN ANAK PEREMPUAN DAN
FUNGSIONAL
ANAK
SEKSI PENGASUHAN
SEKSI PELEMBAGAAN SEKSI KUALITAS
PENGARUSUTAMAAN GENDER ALTERNATIF, PENDIDIKAN, SEKSI PERLINDUNGAN
KELUARGA PEMANFAATAN WAKTU LUANG
DAN KEGIATAN BUDAYA PEREMPUAN
SEKSI
PEMBERDAYAAN SEKSI HAK SIPIL DAN
SEKSI PENGUATAN
PEREMPUAN KEBEBASAN, KESEHATAN
KELUARGA DASAR DAN KESEJAHTERAAN SEKSI PERLINDUNGAN
KHUSUS ANAK
SUB.BAG. TU UPTD
PPA
20
Subtansi Hak Sipil dan Kebebasan, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan :
Christine Hartini, AP., M.Si
Subtansi Penguatan Lembaga Penyedia Layanan Kualitas Hidup Anak :
Sudjito, S.Pd
f) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak : Yusup Firmansyah
Subtansi Perlindungan Perempuan : Firdaini, S.P., M.Si
Subtansi Perlindungan Khusus Anak : Dra. Nurlaeli, M.H
Subtansi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak: Dra. Ida
Daryati
g) UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak : Dra. Mytha Rofiyanti, MM
Sub Bagian TU UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak : Mega, ST
Sumber : uptp2tp2akotabandung.business.site
21
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM)
22
P2A, membantu dalam menginput dan membalas surat masuk ke DP3A di bidang
Umpeg, telibat dalam mendata daftar tamu undangan (Yayasan/Lembaga) rapat
koordinasi di bidang P2A, membantu dalam membuat surat undangan kegiatan rapat
kerja DP3A, membantu menginput data laporan surat masuk dan keluar bidang
PKHP, membantu membuat disposisi surat online sekretaris dinas, membantu mengisi
Survey Kepuasan Pelayanan hasil rapat koordinasi sebelumnya di bidang P2A,
membantu menyusun persuratan kegiatan PUSPEL PP bidang P2A, terlibat dalam
menginput data SIRUP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
bidang P2A, terlibat dalam pembuatan surat perintah dan peng-upload-an surat online,
serta membantu membuat surat undangan PUSPEL PP kepada Wali Kota Bandung.
Selain membantu dalam hal kegaitan administrasi perdinasan, kami juga
terlibat aktif dalam membantu persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebagai tahapan
dalam menyukseskan program-program ditiap bidang. Dalam kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu membuat rundown Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat
dalam membuat PPT materi Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat sebagai notulen
dalam rapat persiapan Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat dalam penyusunan
jadwal siaran radio M.Q FM bidang PK2, terlibat dalam persiapan rapat pengukuhan
pengurus DPC IWAPI Kota Bandung, Terlibat dalam membuat fiksasi rundown rakor
13 Februari 2023 bidang PK2, terlibat dalam kegitan konsultasi bersama subkor
bidang PKHP mengenai program P2WKSS, mengikuti kegiatan Survey lokasi
P2WKSS di Kecamatan Coblong, terlibat dalam kegiatan Rapat Koordinasi bidang
PK2 sebagai notulen terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, Terlibat dalam kegiatan
persiapan rakor bidang PHA terkait kegiatan teknis GT KLA, membantu menyusun
file SP, CV dan anggaran kegiatan PUSPEL PP, serta terlibat dalam kegiatan rapat
persiapan kegiatan Puspel PP bidang P2A.
Selama kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa berlangsung selama kurang lebih
satu bulan, kami dapat turut mengikuti kegiatan atau program-program DP3A di tiap
bidangnya. Dalam kegiatan yang dilaksanakan melalui media online, kami mengikuti
Zoom Seminar Nasional Perkawinan Anak dan Tutorial pengisian data di bidang P2A,
mengikuti Zoom meeting LPDP dalam kegiatan sosialisasi beasiswa pendidikan kader
ulama/perempuan, mengikuti Zoom meeting peringatan Safer Internet Day Tahun
2023 oleh KemenPPPA di bidang P2A, mengikuti Zoom meeting Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Penyediaan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Indonesia
23
oleh KemenPPPA, serta mengikuti Zoom meeting Rapat Pengusulan Bankeu Regular
Prov. Jabar Th. 2024 oleh Bappelitbang Kota Bandung di bidang P2A.
Adapun kegiatan dan program DP3A yang kami ikuti secara langsung adalah
Rapat Koordinasi dalam Rangka Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pencegahan
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA), Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO) dan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 03
Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut, kami diamanahi sebagai operator. Dalam
kegiatan rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh 28 dinas dan lembaga yang ada di
Kota Bandung untuk mengusut kasus penculikan anak yang sedang marak di media
social.dalam rapat koordinasi tersebut juga perwakilan P2A menyinggung kualitas
dari kerjasama tiap dinas dan lembaga dalam menangani suatu kasus. Dalam hal
tersebut, kerjasama anta dinas masih rendah karena ketidakmauan antar dinas untuk
melakukan intervensi dalam penanganan suatu kasus yang membutuhkan intervensi
tersebut. Adapun yang menjadi salah satu alasan dari hal tersebut adalh persoalan
anggaran yang kurang memadai jika dilakukan suatu intervensi dari tiap dinas.
Pada hari yang sama, lebih tepatnya setelah jam pulang kantor kami
menyempatkan untuk mengikuti kegiatan JUMANJI bidang PHA bersama FOKAB
(Forum Komunikasi Anak Kota Bandung). Dalam kegiatan tersebut, kami
mengunjungi secretariat pengurus FOKAB untuk melakukan sosialisasi atau sharing
session mengenai permasalahan anak yang ada di Kota bandung. Sebelumnya mereka
mendeskripsikan komunitas FOKAB itu sendiri. Dimana FOKAB merupakan suatu
komunitas anak yang siap menampung suara dari berbagai anak yang ingin
meyuarakan suara kepada pemerintahan. Penyuaraan tersebut berupa keluh kesah dari
anak-anak mengenai mesalah social, pendidikan, kebijakan pemerintah yang
menyangkut anak-anak, dan permasalahan lainnya yang dirasakan oleh anak-anak
yang ada di kota Bandung. System penampungan suara yang dilakukan pengurus
FOKAB adalah dengan mengadakan sosialisasi ke beberapa sekolah untuk
menyimpulkan kebutuhan anak-anak yang ada di sekolah tersebut, melalui media
social, dan membuat papan suara anak. Sehingga setelah dapat disimpulkan poin-poin
permaslaahan anak yang ada di Kota Bandung, pengurus FOKAB dapat mewakili
mengaspirasikan suara tersebut dengan ke pemerintah dengan pendampingan dari
DP3A. dalm kegiatan JUMANJI kami mengikuti kegiatan rutinan, yakni mengaji
bersama sebagai bentuk kegiatan spiritualkomutas tersebut.
24
Pada tanggal 07 Februari 2023, salah satu operator dari bidang P2A meminta
bantuan kepada kami untuk membuat poster edukasi pencegahan penculikan anak
untuk di upload di Official Instagram DP3A bidang P2A. hal tersebut sebagai salah
satu bentuk kepekaan DP3A khususnya bidang P2A dalam mengedukasi masyarakat
agar lebih waspada dalam mengantisipasi kasus yang sedang marak tersebut. Materi
poster edukasi tersebut bersumber dari akun official Quick Respon Jabar mengenai
langkah pencegahan penculikan anak. Kami pun turut terlibat dalam kegiatan rapat
koordinasi di bidang PK2. Rapat koordinasi yang dilaksanakan pada tanggal 13
Februari tersebut merupakan kegiatan yang membahas mengenai tindak lanjut dari
program kerja bidang PK2 ke depannya. Dalam rapat koordinasi tersebut kami
ditugasi sebagai documenter guna mendokumentasikan keberlangsungan kegiatan
tersebut.
Pada tanggal 21 Februari 2023, kami dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan
teknis GT KLA bidang PHA. Kegiatan Teknis GT KLA merupakan kegiatan
sosialisasi tentang Kota Layak Anak. Dalam menyukseskan kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu sebagai notulensi, documenter, pemimpin pembacaan doa,
dan sebagai dirigen lagu Indonesia Raya. Sehari setelah kegiatan teknis GT KLA,
kami dilibatkan kembali dalam kegiatan sosialisasi Penguatan Jejaring Penigkatan
Kualitas Keluarga Kota bandung bidang PK2. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut,
kami turut membantu sebagai pnerima tamu undangan, documenter, dan notulensi
kegiatan. Sebelum berakhirnya kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa, kami
menyempatkan untuk turut mengikuti kegiatan bidang PK2 yakni Sekolah Keluarga
bersama PUSPAGA dan Ibu PKK RW 08 Kelurahan kebonwaru sebagai peserta pada
tanggal 23 Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut kami berpartisipasi sebagai peserta
dan bergabung bersama teman-teman PPM yang ada di PUSPAGA. Setelah kegiatan
Sekolah Keluarga selesai, kami melanjutkan kegiatan dengan sharing session bersama
pengurus PUSPAGA mengenai system kerja dari pelayanan PUSPAGA kepada
masyarakat.
B. Temuan Masalah
a) Bidang P2A
Temuan masalah yang kami dapatkan dari hasil hasil pengamatan analisis
selama kegiatan PPM ini adalah tidak adanya ketua bidang P2A karena ketua
sebelumnya dimutasi ke Dinas Pengaripan dan Perpustakaan sehinnga
25
menyebabkan adanya kekosongan jabatan ketua di bidang P2A. hal tersebut
berakbat pada sitem kerja bidang P2A yang sulit dalam mengatur jadwal khusunya
jadwal rapat koordinasi bidang dalam perencanaan program kerja bidang karena
tidak ada yang mengayomi secara khusus. Karena itu, selama kegiatan PPM
berlangsung, bidang P2A tidak pernah mengadakan rapat koordinasi tersebut.
Selain itu, hal tersebut berakibat juga pada sulitnya pemutusan dalam pengiriman
delegasi dalam setiap undangan kegiatan karena tidak ada yang mengarahkan
secara langsung. Akan tetapi, seminggu sebelum kami menyelesaikan kegiatan
PPM di DP3A, akhirnya permasalahan kekosongan jabatan kretua di bidang P2A
dapat teratasi dengan direkrutnya PNS dari Kelurahan yang diangkat menjadi
ketua bidnag P2A.
b) Bidang PKHP
Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas untuk
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Peningkatan Hidup
perempuan. Dalam hal tersebut bidang PKHP memiliki beberapa program yang
tentunya untuk memenuhi tugas dalam meningkatkan meningkatkan kualitas
hidup perempuan. Salah satu program yang dimiliki bidang ini yaitu program
Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
Dengan itu saya memilih program P2WKSS untuk di Analisis meskipun saya
hanya pada tahap perencanaan program, tetapi program P2WKSS ini sangat
tertarik untuk di pelajari agar mengetahui apa saja yang dilakukan progrma tesebut
26
seperti kegiatan-kegiatan yang telah diberikan dalam menunjang perempuan untuk
meningkatkan kualitas dirinya dan juga untuk memotivasi masyarakat yang dibina
untuk memiliki hidup yang semakin baik dan positif yang berguna bagi
lingkungan dan keluarganya. Selain mengetahui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan, hal yang paling penting yaitu mengenai implementasi program itu
sendiri apakah implementasi tersebut berjalan baik atau sebaliknya. Dalam hal ini
juga program P2WKSS ada kaitannya dengan jurusan Pemberdayaan Masyarakat
Islam, yaitu mengembangkan masyarakat pra sejahtera, meningkatkan kualitas
perempuan kepala keluarga.
27
Berdasarkan hasil dari wawancara terkait implementasi Program
P2WKSS. P2WKSS sendiri merupakan kelompok kerja yang salah satunya
beberapa tugas yang penting dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kota. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
26 Tahun 2009 yang dimana salah satu unsur didalamnya ada ketua pelaksana.
Karena pelaksana P2WKSS yaitu suatu unit organisasi yang menangani urusan
pemberdayaan perempuan atau peningkatan kualitas hidup perempuan yang
mana dengan itu DP3A menjadi bagian penting dalam implementasi program
P2WKSS di Kota Bandung. Namun, sangat di sayangkan sekali ketika saya
magang di DP3A tersebut program ini belum terrelaisasikan, tetapi saya
mengikuti kegaiatan Survey tempat untuk pencanagan P2WKSS Di Kelurahan
Sadang Serang Kecamatan Coblong. Tujuan dari survey tempat ini adalah
untuk memberikan kenyamanan kepada Wali Kota dan para staff nya, begitu
juga untuk kenyamanan masyarakat anggota P2WKSS dalam pencanangan ini.
Acara pencanagan ini dihadiri oleh Wali Kota Bandung H Yana Mulyana SE.
Camat Coblong Krida Hamidipraja SH M.Si. lurang Sadang Serang Hasan
Arifin SE. MM. anggota P2WKSS, para Ketua RW, Tim Penggerak PKK,
tokoh masyarakat se- Kecamatan Coblong serta Tamu undangan lainnya.
1. Berfikir kritis, menerima kritikan, saran serta masukan dari berbagai pihak
sebagai salah satu upaya penulis dalam meningkatkan kualitas kinerja
dalam mengerjakan tugas yang di berikan.
2. Mempelajari ilmu baru, mempelajari hal-halyang berkaitan dengan tugas
atau pekerjaan yang diberikan. Seperti mempelajari dalam menggunakan
sistem informasi yang digunakan yaitu surat online, microsoft office, dll.
Yang mana dengan mempelajari hal dasar tersebut akan memberikan
28
manfaat bagi penulis serta memberi kemudahan dalam melakukan
pekerjaan yang telah di berikan.
3. Berdiskusi, berdiskusi dengan rekan magang dan staff pegawai jika ada
hal-hal yang kurang difahami ketika melakukan tugas atau pekerjaan yang
diberikan.
c) Bidang PK2
Dalam menjalankan sebuah tugas, tentunya akan dihadapkan dengan
sebuah masalah/hambatan. Begitu juga yang kami alami selama melaksanakan
PPM di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota Bandung.
Pemilihan bidang yang langsung di tunjuk oleh bagian humas, sebelumnya tidak
ada sosialisasi atau pengenalan mengenai bidang yang dipilih untuk kami. Di
bidang Peningkatan Kualitas Keluarga (PK2) ini kami di tempatkan. Sejak awal di
tempatkan di bidang ini, para staff kurang ramah. Ketika kami menawarkan diri
untuk membantu apakah ada tugas yang bisa di kerjakan, jawabannya selalu tidak
ada. Tidak terlalu banyak komunikasi yang berlangsung selama di kantor.
Kami sempat di beri tugas untuk memasukkan data ke website "Si Paten"
dengan tujuan agar warga kota Bandung yang membutuhkan data yang berkaitan
dengan keluarga atau anak bisa mengaksesnya di website tersebut. Namun data
yang dimiliki oleh staff di bidang PK2 banyak yang tidak lemgkap, bahkan
beberapa data masih yang tahun-tahun sebelumnya (belum terupdate).
29
kegiatan yang bernama "Sekolah Keluarga" hanya di hadiri oleh beberapa elemen
masyarakat saja. Karena melihat kondisi tempat yang terbatas, jadi hanya
mengundang sebagian masyarakat. Padahal banyak masyarakat yang sudah
berkeluarga di luar sana yang harus lebih di edukasi agar bisa mencapai
kesejahteraan keluarga. Perlunya sosialiasi apa itu PUSPAGA, fungsinya, teknis
pelayanan yang di berikan oleh PUSPAGA kepada masyarakat lebih luas.
Selain itu, ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana dan masih dalam
tahap perencanaan. Sehingga kami tidak bisa mengikuti kegiatan yang sudah di
rencanakan tersebut karena banyak dari kegiatan tersebut di laksanakan di luar
jadwal PPM kami.
d) Bidang UMPEG
Selama melaksanakan praktik kerja lapangan di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dalam ruang lingkup umum dan
kepegawaian. Praktikan ditempatkan pada Sub bagian Umum dan Kepegawaian.
pada Sub bagian umum dan kepegawaian, praktikan memiliki tugas diantaranya
adalah :
Selama kurang lebih praktikan melaksanakan PPM kurang lebih satu bulan di
DP3A, dimulai tanggal 24 Januari-24 Februari. Pada hari pertama praktikan
diberikan arahan/ intruksi untuk pembagian Divisi mana yang akan praktikan
tempatkan selama praktikan melakukan praktik kerja lapangan (PKL). Arahan
tersebut diberikan oleh Ibu Rita Karyani atau biasa disapa dengan Teh Rita, beliau
memberikan intruksi tentang pekerjaan dan tugas apa saja yang dikerjakan dan
dimana praktikan akan ditempatkan. Selanjutnya praktikan ditempatkan dibagian
Subbagian data umum dan kepegawaian. Tujuan praktikan di ditempatkan
30
dibagian data pegawai agar praktikan dapat mengerti dan lebih mendalami
mengenai kondisi data pegawai yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
a) Masih ada pegawai yang meninggalkan jam kerja dalam waktu yang cukup
lama, padahal tidak ada keperluan pribadi yang mendadak, apalagi pada saat
pimpinan tidak ada ditempat kerja,
b) Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai
honorer yang terlewat batas
c) Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang
belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut,
a) Instruksi tugas yang diberikan terlalu cepat dan tidak jelas sehingga seringkali
praktikan merasa bingung dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b) Tidak membiarkan kami untuk ikut andil banyak dalam kegiatan kesektariatan
Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas maka penulis berkesimpulan
bahwa masih ada sebagian pegawai umum dan kepegawaian yang belum memiliki
motivasi tinggi dalam bekerja. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. untuk itu
perlu diupayakan perbaikan dan peningkatan motivasi kerja untuk pegawai sub
umum dan kepegawaian DP3A Kota Bandung agar dapat melaksanakan tugas
dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perempuan merupakan salah satu komponan yang ada di masyarakat yang bisa
dilibatkan dalam suatu pembangunan. Potensi perempuan dalam kehidupaan
masyarakat masih belum mendapatkan porsi yang wajar. Hal ini perlu disikapi secara
bijaksana oleh pemerintah mengingat kaum perempuan dari sisi kuantitas menempati
urutan pertama dari komposisi warga masyarakat. Seorang perempuan memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan masih identik dengan
pekerjakan yang domestik seperti urusan dapur, sumur dan kasur. Keterbatasannya
pekerjaan mengurus rumah tangga seperti memasak di dapur, mencuci dan kegiatan
rumah tangga lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sekarang
membutuhkan peran perempuan dalam segala aspek, pendidikan, sosial ekonomi,
hukum, politik dan lain-lain. Pemberdayaan perempuan khususnya dalam konteks
keluarga sangat penting. Dengan membuka peluang dan peran serta kelompok
perempuan dalam berbagai bidang pembangungan, termasuk ekonomi, kita secara
tidak langsung mendorong distribusi sumber daya pembangunan lebih adil dan merata
kepada seluruh lapisan. Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri dan anak, masing-
masing memiliki posisi dan kedudukan yang sama dan setara secara hukum, namun
ada perbedaan dari segi tugas dan fungsi masing-masing. Upaya-upaya untuk
mendukung pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan secara luas, seperti
perempuan kepala keluarga, perempuan pra sejahtera, perempuan penyintas, baik
penyintas kekerasan maupun bencana.
32
Dengan hadirnya Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak
membawa angin segar untuk kaum perempuan, dengan terwujudnya perempuan yang
berdaya secara ekonomi maka berbagai permasalahan seperti perkawinan anak,
pekerja anak, kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi. Peran DP3A juga hadir
untuk anak-anak, melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mampu
mereduksi kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak. Wujud konkret
mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat di antaranya adalah sebagai kontributor
ide dengan cara berdiskusi, dialog, atau berbagi ilmu pengetahuan. Fakultas Dakwah
dan Komunikasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini kemudian menjawab
intruksi pemerintah, dengan mempersiapkan mahasiswa yang bisa menyalurkan
perannya sebagai dinamisator, fasilitator, atau pendamping masyarakat. Penerapan
PPM ini dilakukan bagi mahasiswa untuk dapat melakukan kegiatan praktiknya di
lembaga/instansi/organisasi yang kiranya sesuai dengan konsentrasi dan keilmuan
jurusannya. Sehingga selain mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan kesempatan
di tempat praktiknya, maka diharapkan mahasiswa dapat sedikitnya memberikan
keilmuan dan kemampuan yang dimilikinya kepada tempat praktiknya tersebut. Selain
itu, kegiatan PPM ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa untuk
mengetahui proses kerja dan segala aktivitas yang dilakukan oleh lembaga atau
instansi terkait.
33
besar, kegiatan-kegiatan PPM yang kami lakukan di DP3A tersebut meliputi
membantu dalam administrasi persuratan, terlibat dalam kegiatan rapat kerja, rapat
koordinasi, program sosialisasi, penginputan data, dan lainnya. Selain membantu
dalam hal kegaitan administrasi perdinasan, kami juga terlibat aktif dalam membantu
persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebagai tahapan dalam menyukseskan program-
program ditiap bidang. Selama kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa berlangsung
selama kurang lebih satu bulan, kami dapat turut mengikuti kegiatan atau program-
program DP3A di tiap bidangnya. Adapun kegiatan dan program DP3A yang kami
ikuti secara langsung adalah Rapat Koordinasi dalam Rangka Advokasi Kebijakan
dan Pendampingan Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA),
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023
yang dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2023.
Pada hari yang sama, lebih tepatnya setelah jam pulang kantor kami
menyempatkan untuk mengikuti kegiatan JUMANJI bidang PHA bersama FOKAB
(Forum Komunikasi Anak Kota Bandung). Pada tanggal 07 Februari 2023, salah satu
operator dari bidang P2A meminta bantuan kepada kami untuk membuat poster
edukasi pencegahan penculikan anak untuk di upload di Official Instagram DP3A
bidang P2A. Pada tanggal 21 Februari 2023, kami dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan teknis GT KLA bidang PHA. Kegiatan Teknis GT KLA merupakan kegiatan
sosialisasi tentang Kota Layak Anak. Dalam menyukseskan kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu sebagai notulensi, documenter, pemimpin pembacaan doa,
dan sebagai dirigen lagu Indonesia Raya. Sehari setelah kegiatan teknis GT KLA,
kami dilibatkan kembali dalam kegiatan sosialisasi Penguatan Jejaring Penigkatan
Kualitas Keluarga Kota bandung bidang PK2. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut,
kami turut membantu sebagai pnerima tamu undangan, documenter, dan notulensi
kegiatan. Sebelum berakhirnya kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa, kami
menyempatkan untuk turut mengikuti kegiatan bidang PK2 yakni Sekolah Keluarga
bersama PUSPAGA dan Ibu PKK RW 08 Kelurahan kebonwaru sebagai peserta pada
tanggal 23 Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut kami berpartisipasi sebagai peserta
dan bergabung bersama teman-teman PPM yang ada di PUSPAGA. Setelah kegiatan
Sekolah Keluarga selesai, kami melanjutkan kegiatan dengan sharing session bersama
pengurus PUSPAGA mengenai system kerja dari pelayanan PUSPAGA kepada
masyarakat.
34
B. Saran
Kami para penulis berharap, setelah di laksanakannya Praktik Profesi
Mahasiswa (PPM) dan tersusunnya laporan ini, dapat meningkatkan motivasi bagi
para pembaca dan khusunya bagi kita sebagai pelaksana PPM dan menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, karena kedepannya akan ada banyak tantangan yang di hadapi.
Kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) ini bukan hanya sebagai ajang untuk
mendapatkan nilai, namun perlu banyak hal yang perlu dipandang lainnya. Kegiatan
PPM ini memberikan pengalaman baru di luar sana, mendapatkan pengalaman kerja
di dunia pekerjaan dan bisa diterapkan di bangku perkuliahan atau ketika lulus nanti.
Setiap kegiatan yang telah dilakukan adalah hasil dari proses yang telah di lakukan.
Tingkatkan pengalaman dan motivasi untuk terus belajar dimanapun kita berada, baik
secara langsung atau tidak langsung, baik di masyarakat atau di tempat lainnya. Di
samping itu, jangan lupa tetap menjadi pribadi yang baik, rendah hati, dan menebar
kebermanfaatan dan menaruh hati dan seluruh raga untuk mengabdi kepada
masyarakat.
35
DAFTAR PUSTAKA
Juwono, Hendro, et al. (2012) "Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
Melalui Penerapan Technology of Partisipatory (ToP) Di Desa Sarimulyo Kecamata
Cluring Kabupaten Banyuwangi." Sosial Dan Keagamaan 2 .
36
Khoirudin, R. (2019) Wanita Rawan Sosial Ekonomi Di Kecamatan Semin, Gunungkidul.
Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1(2), 123-133.
Ma’arif, Syafi’i, 2003. Pembangunan dalam Perspektif Gender. Malang: UMM Press
Machedrawaty, Nanih, Agus Ahmad Syafe’i. (2001). Pengembangan Masyarakat Islam dari
Strategi sampai Tradisi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Saugi, Wildan, and Sumarno Sumarno. (2015) "Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan
pengolahan bahan pangan lokal." JPPM (Jurnal pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat) 2.2 : 226-238.
Sri Marwanti1, Ismi Dwi Astuti. 2012. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin
Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif Di
Kabupaten Karanganyar.Jurnal Sepa : Vol. 9 No.1,
37
38
LAMPIRAN
Lampiran 1 Keuangan Kegiatan Program P2WKSS
4 KELOMPOK KERJA DINAS KOPERASI PENDIDIKAN PELATIHAN DAN Rp. 12.500.000,- 100%
LANJUTAN DAN SOSIALISASI KEGIATAN
APRIL
UKM
7 KELOMPOK KERJA KARANG TARUNA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN JULI Rp. 5.000.000,- 100%
LANJUTAN SOSIALISASI KEGIATAN
36
8 KELOMPOK KERJA LPM BULAN BAKTI GOTONG Rp. 11.500.000,- 100%
JULI
LANJUTAN ROYONG MASYARAKAT
9 KELOMPOK KERJA PELATIHAN RIAS WAJAH SERTA Rp. 50,000.000,- 100%
DISDIK
DASAR SOSIALISASI KEGIATAN JUNI
37
KERJA ANGKLUNG DAN PENGECETAN
LANJUTAN MURAL JALAN LINGKUNGAN
38
39
Lampiran 2 Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 1.1 Penempatan Bidang Tiap Individu
N NAMA BIDANG
O
39
kebutuhan alat tulis di bidang
P2A.
Terlibat dalam menginput dan
membalas surat masuk ke
DP3A di bidang Umpeg.
Terlibat dalam membantu
membuat rundown Rapat
Koordinasi bidang PK2.
40
ulama/perempuan.
9 Sabtu, 28 Januari 2023 Libur
41
IWAPI Kota Bandung.
16 Sabtu, 04 Februari 2023 Libur
42
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
22 Jum’at, 10 Februari 2023 Terlibat dalam kegiatan
diskusi data kekerasan ke
UPTD PPA Kota Bandung
sebagai documenter.
Mengikuti Zoom meeting
Rapat Pengusulan Bankeu
Regular Prov. Jabar Th. 2024
oleh Bappelitbang Kota
Bandung di bidang P2A.
23 Sabtu, 11 Februari 2023 Libur
43
persiapan rakor bidang PHA
terkait kegiatan teknis GT
KLA.
Membantu menyusun file SP,
CV dan anggaran kegiatan
PUSPEL PP.
33 Selasa, 21 Februari 2023 Terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan teknis GT KLA
bidang PHA.
Membantu menginput data
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
34 Rabu, 22 Februari 2023 Mengikuti kegiatan Sosialisasi
Penguatan Jejaring
Peningkatan Kualitas Keluarga
Kota Bandung bidang PK2
Terlibat dalam kegiatan rapat
persiapan kegiatan Puspel PP
bidang P2A sebagai
dokumenter
Membantu membuat disposisi
surat online bidang umpeg
35 Kamis, 23 Februari 2023 Mengikuti Kegiatan bidang
PK2 “Sekolah Keluarga”
bersama PUSPAGA dan Ibu
PKK RW 08 Kelurahan
kebonwaru sebagai peserta.
Terlibat dalam menginput data
SIRUP Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah bidang P2A.
Terlibat dalam pembuatan
surat perintah dan peng-
44
upload-an surat online.
45
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan
Pengarsipan surat (Bidang Umpeg) tanggal 27 januari 2023 Rapat persiapan rakor peningkatan kualitas keluarga (Bidang PK2)
tanggal 27 januari 2023
Rapat koordinasi advokasi kebijakan dan pendampingan Kunjungan ke Forum Anak Kota Bandung tanggal 03 Februari 2023
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak (Bidang P2A)
46 tanggal 03 Februari 2023
Kunjungan ke Forum Anak Kota Bandung tanggal 03 Februari 2023
Zoom Rapat Pengusulan Bankeu Reguler Prov Jabar Th. 2024 oleh
Bappelitbang Kota Bandung (Bidang P2A) tanggal 10 Februari 2023
Diskusi data kekerasan dengan UPTD kota Bandung (Bidang P2A)
tanggal 09 Februari 2023
47
Survey kecamatan coblong sebagai kecamatan terpilih program
p2wkss (Bidang PKHP) tanggal 16 februari 2023
Sosialisasi Penguatan Jejaring Peningkatan Kualitas Keluarga
tanggal 22 februari 2023
Kegiatan sekolah keluarga di PUSPAGA bidang PK2 Persiapan merchandise untuk kegiatan bidang PHA
tanggal 23 februari 2023 tanggal 24 februari 2023
48 Prrpisahan Mahasiswa PPM dengan DP3A dan serah terima plakat yang diwakili
oleh Sekretaris Dinas dan Subkoor Program tanggal 24 februari 2023