Anda di halaman 1dari 55

PERAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK KOTA BANDUNG DALAM


MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN DAN MEREDUKSI KEKERASAN
TERHADAP ANAK UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN
KELUARGA

PRAKTIK PROFESI MAHASISWA

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

Dosen Pembimbing Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) : Dr. Acep Aripudin, M.Ag.

Disusun Oleh :

Tazkiya Auliya 1204040114


Veppi Nurhopipah 1204040115
Vini Berliani Siti N 1204040116
Wizdan Naufal Z 1204040120
Yuni Sakila Hamidah 1204040122

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrahim

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami semua bisa menyelesaikan kegiatan PPM hingga sampai
kepada penyusunan laporan akhir.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. tak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan insyaallah
semoga sampai kepada kita selaku umat akhir zaman yang mudah-mudahan
mendapatkan syafaatnya kelak di yaumilqiyamah.

Secara garis besar kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa ini merupakan sebuah
wujud partisipasi mahasiswa, terkhusus sebagai mahasiswa Pengembangan
Masyarakat Islam dalam Pendampingan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga
yang dipilih dan dijadikan sebagai lokasi dalam kegiatan PPM ini.

Pada kesempatan ini, penyusun melakukan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM)


di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang merupakan suatu
lembaga yang bergerak dalam pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Yang
diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang pendampingan masyarakat
menuju masyarakat yang mandiri terkhusus bagi kaum perempuan.

Kami menyadari dalam pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa ini banyak


sekali kesalahan dan kekurangan baik dalam pelaksanaan maupun pada penyusunan
laporan akhir. Laporan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) ini diharapkan dapat
membawa manfaat khususnya untuk penyusun umumnya bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................4
D. Kegunaan...............................................................................................................................5
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa ( PPM )....................................5
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
A. Perempuan Rawan Ekonomi..................................................................................................7
B. Urgensi Pemberdayaan Perempuan........................................................................................8
C. Kesejahteraan Keluarga.......................................................................................................10
D. Peran DP3A Terhadao Perlindungan Anak..........................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................14
KONDISI OBJEKTIF LOKASI..............................................................................................14
A. Kegiatan Pemberdayaan di DP3A Kota Bandung................................................................14
B. Tugas, Fungsi dan Sistem DP3A.........................................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................22
PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM).......................22
A. Praktik Kerja Profesi Mahasiswa (PPM)..............................................................................22
B. Temuan Masalah..................................................................................................................25
a) Bidang P2A...........................................................................................................................................
b) Bidang PKHP.......................................................................................................................................
c) Bidang PK2...........................................................................................................................................
d) Bidang UMPEG....................................................................................................................................

BAB V......................................................................................................................................32
PENUTUP................................................................................................................................32
A. Kesimpulan..........................................................................................................................32
B. Saran....................................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................34
LAMPIRAN...............................................................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perempuan merupakan salah satu komponan yang ada di masyarakat yang bisa
dilibatkan dalam suatu pembangunan. Potensi perempuan dalam kehidupaan
masyarakat masih belum mendapatkan porsi yang wajar. Hal ini perlu disikapi secara
bijaksana oleh pemerintah mengingat kaum perempuan dari sisi kuantitas menempati
urutan pertama dari komposisi warga masyarakat. Seorang perempuan memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan masih identik dengan
pekerjakan yang domestik seperti urusan dapur, sumur dan kasur. Keterbatasannya
pekerjaan mengurus rumah tangga seperti memasak di dapur, mencuci dan kegiatan
rumah tangga lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sekarang membutuhkan


peran perempuan dalam segala aspek, pendidikan, sosial ekonomi, hukum, politik dan
lain-lain. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tuntutan bangsa-bangsa atas nama
masyarakaat global bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan bagaiman bangsa
tersebut peduli dan memberikan akses yang luas bagi perempuan untuk beraktifitas di
ranah publik. Keadaan yang demikian, membuat para perempuan memiliki dua peran
sekaligus yakni peran domestik yang mengurus rumah tangga dan peran publik yang
bertugas di luar rumah atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh
keluarga. Bagi keluarga kelas bawah keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat
membantu.

Pemberdayaan perempuan khususnya dalam konteks keluarga sangat penting.


Kaum perempuan memiliki potensi untuk berkembang. Kaum perempuan juga
memiliki banyak potensi yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Maka ketika potensi
itu disatukan akan menghasilkan energi untuk keluar dari kemiskinan, meningkatkan
kualitas hidup keluarga dan pada akhirnya kesejahteraan keluarga dapat diraih.

Dengan membuka peluang dan peran serta kelompok perempuan dalam


berbagai bidang pembangungan, termasuk ekonomi, kita secara tidak langsung
mendorong distribusi sumber daya pembangunan lebih adil dan merata kepada
seluruh lapisan. Kesetaraan akan menihilkan berbagai dampak buruk yang muncul

1
akibat mengakarnya budaya patriarki; seperti kekerasan berbasis gender, perkawinan
anak, hingga praktik-praktik eksploitasi terhadap perempuan dan anak.

Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri dan anak, masing-masing memiliki
posisi dan kedudukan yang sama dan setara secara hukum, namun ada perbedaan dari
segi tugas dan fungsi masing-masing. Ketiga unsur keluarga tersebut tentu harus
mendapat perlakuan baik dari masing-masing anggota keluarganya. Namun demikian,
perempuan dan anak merupakan subjek hukum yang sering mendapat perlakuan
diskriminatif. Dalam sektor domestik atau rumah tangga, keduanya merupakan pihak
yang sering tersudutkan, mendapat perlakuan tidak senonoh, bahkan tidak sedikit
mendapat perlakuan kasar dan kekerasan dari laki-laki sebagai suami bagi isteri dan
ayah bagi anaknya. Kekerasan atau violence dalam pemahaman umum merupakan
wujud perbuatan yang lebih bersifat fisik yang mengakibatkan luka fisik. Namun
demikian, kekerasan tidak selalu diidentikkan dengan objek fisik, tetapi tidak sedikit
dalam bentuk kekerasan psikis, maupun seksual. Seperti membentak isteri dan anak,
mengintimidasi, menakut-nakuti, dan berbagai bentuk sikap dan tindakan lain yang
mempengaruhi lemahnya aspek psikis perempuan dan anak.

Upaya-upaya untuk mendukung pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan


secara luas, seperti perempuan kepala keluarga, perempuan pra sejahtera, perempuan
penyintas, baik penyintas kekerasan maupun bencana. Hal ini dilakukan, antara lain
melalui sinergi dengan berbagai kementerian atau lembaga dan lembaga masyarakat
yang membawahi para perempuan pengusaha serta dunia usaha. Salah satu bentuk
nyata dalam mengatasi isu-isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan maka
dari itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung mawadahi
permasalahan tersebut.

Dengan hadirnya Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak


membawa angin segar untuk kaum perempuan, dengan terwujudnya perempuan yang
berdaya secara ekonomi maka berbagai permasalahan seperti perkawinan anak,
pekerja anak, kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi. Pemberdayaan
perempuanpun akan menjadi tombak di bidang ekonomi yang merupakan titik awal
dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait perempuan dan anak. Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) adalah Dinas yang

2
mengurusi urusan wajib non pelayanan dasar yang berfungsi untuk melindungi
perempuan dan anak baik secara fisik maupun dalam memenuhi hak-haknya.

Peran DP3A juga hadir untuk anak-anak, melalui Bidang Perlindungan


Perempuan dan Anak mampu mereduksi kekerasan yang terjadi terhadap perempuan
dan anak. Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah yang akan
menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi maupun diberikan kasih
sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya kasus kekerasan pada anak sejak
beberapa tahun ini seolah membalikkan pendapat bahwa anak perlu dilindungi. Begitu
banyak anak yang menjadi korban kekerasan keluarga, lingkungan maupun
masyarakat dewasa ini. Perlu koordinasi yang tepat di lingkungan sekitar anak
terutama pada lingkungan keluarga untuk mendidik anak tanpa menggunakan
kekerasan, menyeleksi tayangan televisi maupun memberikan perlindungan serta
kasih sayang agar anak tersebut tidak menjadi anak yang suka melakukan kekerasan
nantinya.

Wujud konkret mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat di antaranya


adalah sebagai kontributor ide dengan cara berdiskusi, dialog, atau berbagi ilmu
pengetahuan. Mahasiswa juga dapat berperan sebagai dinamisator, fasilitator, atau
pendamping masyarakat dengan melakukan pendekatan kepada pemegang kebijakan.
Tidak kalah penting adalah mahasiswa dapat berperan memberikan advokasi bagi
kepentingan masyarakat.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini
kemudian menjawab intruksi pemerintah, dengan mempersiapkan mahasiswa yang
bisa menyalurkan perannya sebagai dinamisator, fasilitator, atau pendamping
masyarakat. Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) merupakan salah satu sarana atau
fasilitas yang diberikan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk mahasiswa/i
UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar dapat meningkatkan keterampilan, keahlian,
kompetensi, dan wawasan serta pengenalan dunia kerja sejak dini, sesuai dengan
profesi program studi Pengembangan Masyarakat Islam agar lebih siap untuk terjun
langsung ke lapangan mendampingi masyarakat.

Penerapan PPM ini dilakukan bagi mahasiswa untuk dapat melakukan


kegiatan praktiknya di lembaga/instansi/organisasi yang kiranya sesuai dengan
konsentrasi dan keilmuan jurusannya. Sehingga selain mendapatkan pengalaman,

3
pengetahuan dan kesempatan di tempat praktiknya, maka diharapkan mahasiswa
dapat sedikitnya memberikan keilmuan dan kemampuan yang dimilikinya kepada
tempat praktiknya tersebut. Selain itu, kegiatan PPM ini memberikan gambaran nyata
kepada mahasiswa untuk mengetahui proses kerja dan segala aktivitas yang dilakukan
oleh lembaga atau instansi terkait.

B. Rumusan Masalah
1. Analisis temuan masalah pada bidang P2A ( Perlindungan Perempuan dan Anak )
2. Analisis temuan masalah pada bidang PKHP ( Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan )
3. Analisis temuan masalah pada bidang PK2 ( Peningkatan Kesejahteraan
Keluarga )
4. Analisis temuan masalah pada bidang UMPEG ( Umum dan Kepegawaian )

C. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, praktikan kemudian
merumuskan beberapa maksud dan tujuan dari PPM yang dilaksanakan di Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Dan maksud PPM yang
dilakukan oleh praktikan yaitu:
1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas di perkuliahan;
2. Mempelajari dan mengetahui secara nyata proses pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP3A).
3. Menambah pengalaman, pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam
mengetahui dunia kerja dan menambah wawasan tentang pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP3A).
4. Dapat memberikan sedikitnya pengetahuan akademis yang didapatkan praktikan
dibangku perkuliahan untuk dapat diberikan atau membandingkan langsung di
dunia pekerjaan.
Dari maksud PPM yang disusun oleh praktikan, maka kemudian ada tujuan dari
maksud yang telah disusun oleh praktikan. Tujuan dari praktik profesi mahasiswa
yang dilakukan oleh praktikan yaitu:
1. Untuk menambah wawasan dalam profesi yang sesuai keilmuan Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam

4
2. Sebagai sarana untuk mempraktikan dan mengaplikasikan teori-teori selama
perkuliahan di kehidupan masyarakat.
3. Sebagai wadah untuk saling melengkapi dari berbagai aspek keilmuan dalam
pelaksanaan program permberdayaan masyarakat

D. Kegunaan
1. Kegunaan Bagi Praktikan
a. Dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keilmuan yang didapat di dalam
perkuliahan dalam dunia kerja;
b. Mendapatkan pengalaman, pengetahuan, kesempatan dan ilmu yang berharga
dati praktik yang dilaksanakan pada dunia kerja;
c. Mendapatkan gambaran nyata tentang pemberdayaan dan keilmuan lain yang
dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
d. Mengenali pola dan sistematika kerja di dunia kerja;
e. Meningkatkan kedisiplinan waktu dan menumbuhkan tanggung jawab atas
tugas yang diberikan;
f. Menjadi batu loncatan untuk dapat menapaki dunia kerja untuk ke depannya.
2. Kegunaan Bagi Kampus UIN Sunan Gung Djati Bandung
a. Memberikan kualitas terbaik mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada instansi
atau lembaga terkait;
b. Membuka kesempatan kepada mahasiswa jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam umumnya untuk mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi untuk dapat melakukan kegiatan praktik dan penelitian di Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
c. Menjadi indikator penilaian kemampuan dan kompetensi mahasiswa dalam
menerapkan keilmuannya di dunia kerja.
3. Kegunaan Bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)
a. Membantu dan meringankan kegiatan operasional dan lain sebagainya dalam
melaksanakan kegiatan di instansi tersebut.
b. Membantu mendapatkan ide atau pemikiran yang kreatif dari mahasiswa
mengenai program yang sudah ada di kedinasan menjadi lebih bervariatif.

5
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa ( PPM )
Tempat pelaksanaan yang dipilih oleh praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPM
ini yaitu sebagai berikut :
Nama Instansi : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Alamat : Jl. Seram No. 2 Bandung
Telepon / Fax. : (022) 4231921
Email : dp3akotabdg@gmail.com
Alasan praktikan memilih Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DP3A) sebagai tempat PPM yaitu:
Terdapat bagian atau bidang yang sesuai dengan konsentrasi jurusan praktikan
di Pengembangan Masyarakat Islam, bidang yang sesuai di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) yaitu adanya Bidang Peningkatan
Kualitas Hidup Perempuan, Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga, Bidang
Perlindungan Perempuan dan Anak yang dimana termasuk kedalam akor jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam yaitu adanya sumber daya manusia, sumber daya
ekonomi. Sehingga dengan itu bisa dapat mempraktikan dan menggali lebih banyak
pengetahuan dan keilmuan tentang pemberdayaan masyarakat dan setidaknya dapat
memberikan keilmuan yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan terjun langsung
kepada masyarakat. Alasan lainnya yang berkaitan dengan teknis yaitu adanya
keterbatasan waktu untuk menentukan dalam pemilihan tempat sehingga Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) sebagai tempat yang tepat
untuk dijadikan lokasi praktikan.
Adapun pelaksanaan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) dan JOB Training
berdasarkan kebijakan fakultas Dakwah dan Komunikasi yaitu:
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Magang

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Orientasi Peserta 11 Januari 2022

2. Orientasi Dosen Pembimbing 13 Januari 2022

3. Penyusunan Desain 16-20 Januari 2022

1. Pelaksanaan PPM 23 Januari-24 Februari 2022

2. Seminar Laporan PPM 27-28 Februari 2022

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perempuan Rawan Ekonomi


Masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah konvensional, namun
masih relevan untuk didiskusikan karena permasalahannya yang terus meningkat dan
semakin kompleks. Salah satu kelompok masyarakat yang termasuk dalam
kemiskinan adalah perempuan. Secara statistik, perempuan di Indonesia jumlahnya
lebih tinggi dari pada jumlah pria, namun kesempatan untuk menerima pembangunan
masih dirasakan berbeda. Dalam hal pendidikan, jumlah perempuan buta huruf dua
kali lipat lebih besar dibanding dengan laki-laki. Jumlah ini menjadi lebih besar jika
dilihat di dusun dan desa terpencil yang akses untuk memperoleh informasi masih
terbatas. Pada sektor kesehatan, perempuan lebih mudah mengalami masalah
kesehatan karena perempuan secara kodrati memiliki alat reproduksi yang
berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan. Di bidang pekerjaan, tenaga kerja
perempuan yang terserap di dunia kerja 45,6 %, sedangkan pria 73,5 %. Di sektor
ekonomi Pusdatin Departemen Sosial, mencatat data tentang jumlah wanita rawan
sosial ekonomi (WRSE) terus bertambah. Pada tahun 2000 sebanyak 1.360.263 dan
pada tahun 2002 berjumlah 1.449.203, bertambah sekitar 6.53 % dalam kurun waktu
dua tahun. Wanita Rawan Sosial Ekonomi adalah seorang wanita dewasa usia 18-59
tahun baik yang belu/sudah menikah/janda yang mempunyai penghasilan namun
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.1

Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) merupakan wanita dewasa yang


berusia lebih dari 15 tahun keatas baik, belum menikah, sudah menikah atau janda,
yang berpenghasilan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan
wanita tersebut merupakan kepala rumah tangga, kondisi tersebut tentunya tidak
terlepas dari pendidikan yang pernah di tempuh, karena pendidikan sangat
mempengaruhi pola pikir setiap individu. Tuntutan ekonomi yang berat mendorong
perempuan untuk mencari nafkah demi kesejahteraanya, berbagai motivasi
1
Juwono, Hendro, et al. "Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Melalui Penerapan
Technology of Partisipatory (ToP) Di Desa Sarimulyo Kecamata Cluring Kabupaten Banyuwangi." Sosial Dan
Keagamaan 2 (2012).

7
perempuan bekerja, yaitu suami tidak memiliki penghasilan yang cukup sehingga
mengakibatkan rendahnya pendapatan rumah tangga, sedangkan tanggungan cukup
berat pada keluarganya, sehingga perempuan akan bekerja untuk mencari uang sendiri
untuk menafkahi seluruh anggota keluarganya. Menurut Kementrian Sosial Republik
Indonesia, wanita rawan sosial ekonomi memiliki kriteria diantaranya pencari nafkah
bagi keluarganya, pendidikan

B. Urgensi Pemberdayaan Perempuan


Mengkaji perempuan tidak dapat dilepaskan dari nilai atau ketentuan yang
membedakan identitas sosial laki-laki dan perempuan, serta apa yang harus dilakukan
oleh perempuan dan apa yang harus dilakukan oleh laki-laki dalam ekonomi, politik,
sosial dan budaya baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa. Menurut
Aritonang pemberdayaan perempuan adalah upaya peningkatan kemampuan
perempuan dalam mengembangkan kapasitas dan keterampilannya untuk meraih
akses dan penguasaan terhadap, antara lain: posisi pengambil keputusan, sumber dan
struktur atau jalur yang menunjang.

Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui proses penyadaran


sehingga diharapkan perempuan mampu menganalisis secara kritis situasi masyarakat
dan dapat memahami praktik-praktik diskriminasi yang merupakan konstruksi sosial,
serta dapat membedakan antara peran kodrati dengan peran gender. Dengan cara
membekali perempuan dengan informasi dalam proses penyadaran, pendidikan
pelatihan dan motivasi agar mengenal jati diri, lebih percaya diri, dapat mengambil
keputusan yang diperlukan, mampu menyatakan diri, memimpin, menggerakkan
perempuan untuk mengubah dan memperbaiki keadaannya untuk mendapatkan bagian
yang lebih adil sesuai nilai kemanusiaan universal.

Menurut Hubeis (2010, p.125), pemberdayaan perempuan adalah “upaya


memperbaiki status dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa, sama halnya
dengan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan”. Daulay (2006, p.7)
menyampaikan bahwa program pemberdayaan perempuan di Indonesia pada
hakekatnya telah dimulai sejak tahun 1978. Dalam perkembangannya upaya dalam
kerangka pemberdayaan perempuan ini secara kasat mata telah menghasilkan suatu
proses peningkatan dalam berbagai hal. Seperti peningkatan dalam kondisi, derajat,

8
dan kualitas hidup kaum perempuan di berbagai sektor strategis seperti bidang
pendidikan, ketenagakerjaan, ekonomi, kesehatan dan keikutsertaan ber-KB.2

Pemberdayaan perempuan merupakan proses kesadaran dan pembentukan


kapasitas (capacity building) terhadap partisipasi yang lebih besar untuk memiliki
kekuasaan dan pengawasan dalam pembuatan keputusan dan transformasi
(transformation action) agar perempuan mampu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat (Karl,1995). Perempuan cenderung memiliki kemandirian apabila
mempunyai pendapatan dan kegiatan ekonomi (Sadli, 1991). Pendapatan menjadi
menjadi faktor penting untuk perempuan agar memiliki kekuatan dalam posisi tawar
dalam setiap pengambilan keputusan di rumah tangga dan di luar rumah tangga
termasuk keputusan terkait dengan nasib perempuan itu sendiri. 3

Dalam konsep pemberdayaan masyarakat, perlu diketahui potensi atau


kekuatan yang dapat membantu proses perubahan agar dapat lebih cepat dan terarah,
sebab tanpa adanya potensi atau kekuatan yang berasal dari masyarakat itu sendiri
maka seseorang, kelompok, organisasi atau masyarakat akan sulit bergerak untuk
melakukan perubahan. Kekuatan pendorong ini di dalam masyarakat harus ada atau
bahkan diciptakan lebih dulu pada awal proses perubahan dan harus dapat
dipertahankan selama proses perubahan tersebut berlangsung.

Pemberdayaan adalah cara yang digunakan agar dapat membuat seseorang


atau kelompok menjadi berdaya. Pandangan lain menyebutkan bahwa untuk
memberdayakan seseorang atau kelompok yakni dengan cara melakukan penguatan
(empowerment). Pada intinya pemberdayaan adalah pemanusiaan atau memanusiakan
manusia dalam arti menjadikan manusia sebagai subjek dengan cara mendorong orang
untuk menampilkan dan merasakan hak-hak asasinya. Dengan cara ini seseorang akan
mengakui, menyadari dan memiliki kekuatan agar dapat menegaskan posisinya di
dalam tatanan kehidupan dengan cara menjalankan hak dan kewajibanya.
Pemberdayaan tidak men- jadikan manusia sebagai objek agar mampu menyuarakan
dan memperjuangkan ketidakseimbangan hak dan kewajiban.4

2
Saugi, Wildan, and Sumarno Sumarno. "Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan bahan
pangan lokal." JPPM (Jurnal pendidikan dan pemberdayaan masyarakat) 2.2 : 226-238. (2015)
3
Hasanah, S. Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi Berkeadilan (Simpan Pinjam Syariah
Perempuan). Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(1), 71-88. (2013)
4
Nur, Suriani. "Pemberdayaan Perempuan Untuk Kesetaraan & Meningkatkan Partisipasi dalam
Pembangunan Lingkungan Hidup." AN-NISA: Jurnal Studi Gender dan Anak 10.1 : 99-111. (2019):

9
Pemberdayaan perempuan tujuannya adalah untuk membuat para perempuan
menjadi berdaya. Selama ini perempuan mengalami diskriminasi, marginalisasi,
memperoleh stereotype negative, subrodinasi dan menjadi korban berbagai tindakan
kekerasan lainnya. Untuk mengatasinya perempuan harus dilibatkan dalam proses
pemberdayaan agar perempuan mampu memahami hak dan kewa- jibannya sebagai
manusia. Namun pada perjalannya, program pemberdayaan perempuan lebih identik
pada program atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
perempuan (women welfare).

Pemberdayaan perempuan memiliki makna yang mulia karena mengatur serta


mengurus sumberdaya manusia dalam keluarga, terutama anak-anak sebagai generasi
penerus bangsa. Memberikan pendidikan yang terbaik untuk kaum perempuan, berarti
secara tidak langsung memberikan pendidikan pada individu lainnya dalam sebuah
keluarga, maka suksesnya suatu rumah tangga, sangat tergantung pada kemampuan
dan potensi memadai dari perempuan, sebagai isteri dan ibu rumah tangga. Sehingga
untuk mendukung keberadaan dan ketersediaan sumberdaya manusia (generasi
penerus) berkualitas dan berdaya saing tinggi di masa depan maka perempuan penting
diberdayakan khususnya dari sisi Pendidikan. Pemberdayaan perempuan dalam
meningkatkan kapasitas perempuan khususnya terkait dalam peningkatan
pengetahuan lingkungan merupakan suatu yang perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak. Agar sumber daya manusia yang cukup banyak jumlahnya di
Indonesia dapat berdaya guna tinggi bagi pembangunan.

C. Kesejahteraan Keluarga
Kesejahteraan atau sejahtera sejatinya dapat memiliki beberapa arti. Dalam
istilah umum, sejahtera merujuk pada keadaan yang baik, kondisi dimana setiap orang
didalamnya berada dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam
aspek ekonomi, sejahtera berhubungan dengan keuntungan suatu benda. Kemudian
menurut Nasikun (1993) kesejahteraan dapat dilihat dari 4 indikator yang harus
terpenuhi yaitu rasa aman, kesejahteraan, kebebasan dan jati diri. Menurut Kolle
dalam Bintarto (1989) kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan
yaitu segi materi, fisik, mental dan spiritual.

10
Menurut Badan Pusat Statistik (2000) menerangkan bahwa guna melihat
tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah dengan beberapa indikator yang
diantaranya adalah tingkat pendapatan keluarga, komposisi pengeluaran rumah tangga
dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan dengan non pangan, tingkat
pendidikan keluarga, tingkat kesehatan keluarga dan kondisi serta fasilitas yang
dimiliki dalam rumah tangga. Kesejahteraan juga memeiliki bebebrapa bentuk yang
daintaranya adalah kesejahteraan keluarga. Konsep kesejahteraan mengacu pada UU
No. 10 tahun 1992 menyebutkan bahwa keluarga yang sejahtera adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan (BKKBN, 1996).

Ekonomi keluarga merupakan suatu cara seseorang untuk memenuhi segala


kebutuhannya dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang yang
memiliki tanggung jawab akan kebutuhan hidupnya, ekonomi dapat membantu
seseorang terhindar dari kekurangan dan dengan ekonomi yang cukup dan baik
seseorang dapat hidup dengan tenang dan sejahtera. Ekonomi keluarga merupakan
salah satu unit kajian ekonomi pada unit terkecil yaitu keluarga dari sistem ekonomi
yang lebih besar misalnya perusahaan, ekonomi keluarga membahas tentang
bagaimana keluarga menghadapi masalah kelangkaan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka akan barang dan jasa sehingga keluarga dituntut untuk
bekerja guna mencapai keinginan/kebutuhan tersebut.

Motivasi perempuan bekerja adalah yang pertama untuk meningkatkan


kesejahteraan keluarga yaitu melihat pengeluaran dan keperluan rumah tangga yang
banyak menjadi salah satu motivasi perempuan bekerja, kemudian yang kedua adalah
untuk pemenuhan kesehatan, ketika mereka hanya diam di rumah dan memikirkan
segala kebutuhan keluarga akan menyebabkan mereka memiiki jiwa yang tidak stabil
sehingga dengan bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka
dan membuat jiwa tidak stres memikirkan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga
(Rohimi, 2020).

11
D. Peran DP3A Terhadao Perlindungan Anak
Kedudukan anak sebagai generasi muda yang akan meneruskan cita-cita luhur
bangsa, calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang dan sebagai sumber
harapan bagi generasi terdahulu, perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk
tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.
Perlindungan anak merupakan usaha dan kegiatan seluruh lapisan masyarakat dalam
berbagai kedudukan dan peranan, yang menyadari betul pentingnya anak bagi nusa
dan bangsa di kemudian hari. Jika mereka telah matang pertumbuhan fisik, maupun
mental dan sosialnya, maka tiba saatnya menggantikan generasi terdahulu.5

Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan


kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi
perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental dan sosial. 6
Perlindungan hukum adalah segala upaya menjamin dan melindungi anak dan hak-
haknya agar dapat tumbuh, hidup, berkembang dan berpartisipasi, secara optimal
secara harkat dan martabat kemanusiaan. Anak adalah penerus cita-cita bangsa bangsa
yang wajib

Melindungi segala hak-hak yang ada pada anak, agar setiap anak dapat
tumbuh dan berkembang baik secara fisik, mental maupun sosial. Oleh karena itu
perlu adanya perlindungan hukum terhadap anak atas pemenuhan hak-hak anak
sekertas., adanya perlakuan tanpa diskriminasi.

Konsep perlindungan hukum secara sistematik memiliki relevansi dengan


konsep perlindungan anak seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 3 Tahun
1997 tentang Pengadilan Anak, Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, Undang-Undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak,
Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dan
Undang-Undang No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 pada
Penjelasannya Pasal 2 huruf a, menyatakan bahwa perlindungan anak meliputi
kegiatan yang bersifat langsung dan tidak langsung dari tindakan membahayakan

5
1Maldin Gultom, Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana
Anak di Indonesia cet ke-IV, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm. 40

6
2Rini Fitriani, “Peranan Penyelenggara Perlindungan Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-Hak
Anak”.Jurnal Hukum: Samudra Keadilan, Vol II, No. 2, Juli-Desember 2016, hlm. 250-258.

12
anak secara fisik dan/atau psikis, yang secara jelas dapat dipahami dalam uraian
tentang konsep perlindungan hukum bagi anak. Berdasarkan uraian diatas maka
perlindungan hukum adalah hal perbuatan melindungi anak yang lemah dan belum
kuat secara fisik, mental, sosial, ekonomi, dan politik, untuk memperoleh keadilan
sosial yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel melainkan juga prediktif dan
antisipatif berdasarkan hukum yang berlaku.7

Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan. Peran menurut


terminologi adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh yang
berkedudukan di masyarakat. Dalam bahasa inggris peran disebut “role” yang
definisinya adalah “person’s task or duty in undertaking”. Artinya “tugas atau
kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”. Peran diartikan sebagai
perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang
dalam suatu peristiwa. Pendapat lain dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar bahwa
“Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang
menduduki status tertentu.

7
Abintoro Prakoso, Hukum Perlindungan Anak, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016),
hlm. 6-7.

13
BAB III
KONDISI OBJEKTIF LOKASI

A. Kegiatan Pemberdayaan di DP3A Kota Bandung


1. Bidang PKHP (P2WKSS)
Program P2WKSS merupakan program yang mampu mengembangkan sumber
daya manusia dan lingkungan di suatu daerah menjadi lebih baik yang diharapan
dapat berdampak terhadap keluarga agar menjadi sehat dan sejahtera. Program
P2WKSS sendiri juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, keahlian, kesadaran, sikap mental perempuan dalam mewujudkan
dan mengembangkan kehidupan keluarga sehat, sejahtera, dan bahagia8.
a) Tempat
Berdasarkan keputusan, Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong
ditetapkan sebagai lokasi binaan program terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kota Bandung
Tahun 2023. Sedangkan Kelurahan Kebongedang Kecamatan Batununggal
menjadi lokasi terpilih P2WKSS tahun 2022.
b) Sasaran
Sasaran dari program ini yaitu perempuan dengan tingkat kesejahteraan
yang tergolong rendah atau masuk ke dalam kategori kaluarga miskin,
keluarga pra sejahera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal seperti keutuhan pangan, sandang dan papan
serta pendidikan dan kesehatan.
c) Stakeholders yang terlibat
Adapun beberapa Stakeholders yang terlibat dalam Program P2WKSS
adalah sebagai berikut:
 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
 Dinas Kesehatan
 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Bandung
 Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung
8
Laporan P2WKSS tahun 2022

14
 Dinas Pendidikan Kota Bandung
 Dinas Ketahanan dan Pertanian Kota Bandung
 Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung
 Dinas Sosial kota Bandung
d) Alokasi anggaran
Dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan PPM, maka kami hanya ikut
serta dalam perencanaan saja. Untuk alokasi anggaran kami melihat dari data
laporan P2WKSS ditahun 2022 sebesar Rp. 1.554.000.000,- (anggaran
terlampir)9
2. Bidang PK2 (Sekolah Keluarga di Puspaga)
a) PUSPAGA
PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) adalah unit layanan
preventif dan promotif sebagai tempat pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera. PUSPAGA (Pusat
Pembelajaran Keluarga) hadir untuk meminimalisir dan menangani segala
permasalahan keluarga di Kota Bandung dengan memberikan layanan
secara gratis.10
b) Sekolah keluarga
Kegiatan PUSPAGA Kota Bandung berupa kegiatan parenting berbasis
keluarga yang berfokus pada peningkatan kapasitas pengasuhan pada orang tua.
Materi-materi yang disampaikan pun merupakan materi yang relevan terhadap
permasalahan-permasalahan keluarga yang disampaikan langsung oleh beberapa
narasumber yang ahli di bidangnya.
Pada Kamis, 23 Februari 2023, kami ikut serta di dalam kegiatan sekolah
keluarga yang dilaksanakan secara langsung di kantor PUSPAGA. Dihadiri oleh
pengurus PUSPAGA Kota Bandung, perwakilan bidang PK2 DP3A, Ibu-Ibu PKK
Kelurahan Kebonwaru, beserta perangkat daerah Kelurahan Kebonwaru yang terdiri
dari ketua kelurahan dan ketua RT setempat.
Kegiatan sekolah keluarga ini dilaksanakan dengan memberikan materi yang
berkaitan dengan kekeluargaan oleh ketua PUSPAGA Kota Bandung, Hj. Siti
Muntamah, S.AP yang dilanjut dengan sesi tanya jawab mengenai layanan-layanan
dari PUSPAGA.

c) Tempat
9
Laporan P2WKSS tahun 2023
10
puspagakotabandung.id

15
Kegiatan sekolah keluarga dilaksanakan di kantor PUSPAGA : Jl.
Ibrahim Adjie No.84, Kel. Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung
d) Sasaran

Anak, Orang Tua, Walia nak atau Calon Orang Tua, Kelompok
Mayarakat, Pihak lain bertanggungjawab atas anak.

3. Bidang P2A (PUSPEL PP)

Pusat Pelayanan dan Pemberdayaan Perempuan (PUSPEL PP) adalah


Lembaga penyelenggaraan pemberdayaan dan Perlindungan perempuan yang
dilakukan secara komprehensif, inklusif, dan integrative mulai dari tahap
pelayanan penanganan laporan/pengaduan, rujukan ke UPTD PPA, rujukan
pelayanan Kesehatan, rujukan rehabilitasi sosial, sampai dengan penegakan dan
bantuan hukum di wilayah kelurahan serta pemberdayaan perempuan dalam
meningkatkan usaha ekonomi perempuan. Sasaran pusat pelayanan dan
pemberdayaan perempuan adalah seluruh masyarakat yang berdomisili di
kelurahan dan memiliki KTP Bandung.

Selanjutnya sesuai dengan peraturan daerah Kota Bandung nomor 11


tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan daerah no. 3 tahun 2019 tentang
RPJMD tahun 2018-2023, salah satu indikator kinerja yang harus dicapai yaitu
Pusat Pelayanan dan Pemberdayaan Perempuan (PUSPEL PP) diharapkan pada
tahun 2023 ini aktif dapat terwujud di 151 kelurahan. Dengan berdirinya PUSPEL
PP di 151 kelurahan diharapkan kasus kekerasan dapat diketahui lebih cepat dan
segera memperoleh bantuan untuk penyelesaian lebih lanjut. Selain itu juga
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan
untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan di masyarakat ataupun
pemberdayaan bagi para korban yang mendapat kasus kekerasan11.

a) Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 27
Februari 2023, bertempat di Hotel Grandia Jl. Cihampelas Bandung. Peserta
dari kegiatan ini adalah pengurus Puspel PP dari 106 Kelurahan di Kota
Bandung. Materi yang disampaikan pada acara pembinaan pengurus Puspel ini
adalah sebagai berikut:
 Kebijakan Puspel PP di Kota Bandung, oleh DP3A Kota Bandung
11
Puspel PP

16
 Sinergitas UPTD PPA dan Puspel PP Kelurahan dalam pelayanan
kekerasan, oleh Kepala UPTD PPA Kota Bandung
 Perlindungan Korban dan Sanksi untuk pelaku kasus kekerasan serta
penanganan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Kota Bandung, oleh
UPPA Polrestabes Kota Bandung
 Psychological First Aids (PFA) dan Manajemen Stress untuk Pendamping
Korban Kekerasan, oleh Psikolog mitra profesi psikologi PIP UNPAD
 Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, oleh LPA Jawa Barat
 Simulasi/Role Play Pendampingan Korban Kekerasan, oleh LPA Jawa
Barat.
b) Sasaran
Pada tahun 2021 telah dilaksanakan pembinaan Puspel PP dari 8
Kelurahan, Tahun 2022 sebanyak 37 Kelurahan. Dan Tahun 2023
mengundang pengurus Puspel PP yang belum mengikuti pembinaan, yaitu
pengurus Puspel PP dari 106 Kelurahan.

B. Tugas, Fungsi dan Sistem DP3A


1. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung mempunyai tugas
dan kewajiban yaitu:
a) Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan rencana kerja, program kerja,
dan anggaran Dinas berdasarkan kebijakan umum Daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b) Mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
secara efektif danefisien;
c) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum
Walikota agar tujuan dan sasaran tercapai;
d) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karir bawahan;
e) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani,pemberian tanda penghargaan,
pembinaan pra dan pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan pegawai;

17
f) Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas yang meliputi Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Kepala
Seksi;
g) Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas yang meliputi pengoordinasian
penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan rencana dan program kerja
lingkup Dinas;
h) Melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengendalian tata naskah dinas
lingkup Dinas;
i) Melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan dokumentasi peraturan
perundang-undangan, pengelolaan kearsipan, protokol dan hubungan
masyarakat di lingkungan Dinas;
j) Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi
penetapan rencana kerja daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD,
Renstra dan Renja, serta rencana kerja lainnya sesuai dengan ketetentuan
peraturan perundang-undangan;
k) Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi
penetapan laporan kinerja daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP dan
laporan lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perundang-undangan;
l) Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
dengan kewenangannya dalam lingkup Dinas;
m) Membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan Dinas;
n) Menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan Dinas dalam
penyelenggaran kesekretariatan, pemberdayaan dan perlindungan perempuan,
perlindungan dan pemenuhan hak anak, perlindungan dan pemenuhan hak
lanjut usia, pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
o) Melaksanakan pembinaan, pengembangan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup penyelenggaran kesekretariatan,pemberdayaan dan perlindungan
perempuan perlindungan dan pemenuhan hak anak, perlindungan dan
pemenuhan hak lanjut
p) usia, pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
q) Merumuskan kebijakan teknis Daerah lingkup pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;

18
r) Menyelenggarakan dan mengoordinasikan perencanaan, implementasi dan
evaluasi kebijakan lingkup pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan
pemberdayaan masyarakat;
s) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian lingkup pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;
t) Melaksanakan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Pusat, dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
u) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat;
dan
v) Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
w) Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
fungsi :
 Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, perlindungan dan pemenuhan hak lansia dan
pemberdayaan masyarakat;
 Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan pemberdayaan masyarakat meliputi pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, perlindungan dan pemenuhan hak lansia,
pemberdayaan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat;
 Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi dinas;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.12
2. Tempat Pembinaan

(a) PUSPAGA : Pusat Pembelajaran Keluarga (Jl. Ibrahim Adjie No.84, Kel.
Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung)

(b) UPTD PPA Kota Bandung: Jalan Tera No.20 Braga Kecamatan Sumur
Bandung Kota Bandung Jawa Barat 40272 Indonesia

12
LKIP-DP3APM-2019

19
(c) FOKAB : Forum Komunikasi Anak Kota Bandung
STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK

KEPALA DINAS
SEKRETARIS
T
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM & KEUANGAN PROGRAM DATA DAN
KEPEGAWAIAN INFORMASI

BIDANG
KEPALA BIDANG BIDANG
KELOMPOK
PENINGKATAN BIDANG PENINGKATAN PERLINDUNGAN
KUALITAS HIDUP KUALITAS KELUARGA PEMENUHAN HAK
JABATAN
PEREMPUAN ANAK PEREMPUAN DAN
FUNGSIONAL
ANAK

SEKSI PENGASUHAN
SEKSI PELEMBAGAAN SEKSI KUALITAS
PENGARUSUTAMAAN GENDER ALTERNATIF, PENDIDIKAN, SEKSI PERLINDUNGAN
KELUARGA PEMANFAATAN WAKTU LUANG
DAN KEGIATAN BUDAYA PEREMPUAN

SEKSI
PEMBERDAYAAN SEKSI HAK SIPIL DAN
SEKSI PENGUATAN
PEREMPUAN KEBEBASAN, KESEHATAN
KELUARGA DASAR DAN KESEJAHTERAAN SEKSI PERLINDUNGAN
KHUSUS ANAK

SEKSI SEKSI PENGUATAN LEMBAGA


PENGUATAN LEMBAGA SEKSI DATA GNDER DAN PENYEDIA LAYANAN
KUALITAS HIDUP ANAK SEKSI PENCEGAHAN
PENYEDIA LAYANAN ANAK KEKERASAN TERHADAP
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK
PEREMPUAN

KEPALA UPTD PPA

SUB.BAG. TU UPTD
PPA

Sumber : Buku Profil DP3A Kota Bandung

a) Kepala Dinas : Dra. Uum Sumiati, M.Si


b) Sekretaris Dinas : Dra. Irma Nuryani, M.H
 Bagian Umum, Kepegawaian dan Subtansi Program: Yenti Sugianti N. S.E
 Subtansi Keuangan : Ade Ridwan Setiadi, SE.
c) Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan : Andi Iskandi, S.H
 Subtansi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender : Drs. Mada Fiditama
 Subtansi Pemberdayaan Perempuan : Tanti Rachmawati, S.IP
 Subtansi Penguatan Lembaga Pemberdayaan Perempuan : Ade Suryani,
M.AP
d) Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga : Ir. Felly Lastiawati, M.A.P
 Subtansi Kualitas Keluarga : Opie Noviyantie, S.Pd
 Subtansi Penguatan Keluarga : Firman Muslihat, S. Sos
 Subtansi Data Gender dan Anak : Tina Kurniasih, S.Sos., M.M
e) Bidang Pemenuhan Hak Anak : Dra. Aniek Febriani, M.M
 Subtansi Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan
Kegiatan Budaya : Titten Fitrayani, S.E., M.M

20
 Subtansi Hak Sipil dan Kebebasan, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan :
Christine Hartini, AP., M.Si
 Subtansi Penguatan Lembaga Penyedia Layanan Kualitas Hidup Anak :
Sudjito, S.Pd
f) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak : Yusup Firmansyah
 Subtansi Perlindungan Perempuan : Firdaini, S.P., M.Si
 Subtansi Perlindungan Khusus Anak : Dra. Nurlaeli, M.H
 Subtansi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak: Dra. Ida
Daryati
g) UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak : Dra. Mytha Rofiyanti, MM
 Sub Bagian TU UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak : Mega, ST

SOP PENGADUAN UPTD

Sumber : uptp2tp2akotabandung.business.site

21
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM)

A. Praktik Kerja Profesi Mahasiswa (PPM)


Proses kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) kelompok kami
dilaksanakan di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Bandung atau lebih dikenal dengan singkatan DP3A terhitung pada tanggal 24
Januari-24 Februari 2023. Pada hari pertama datang untuk melakukan kegiatan
Praktik Profesi Mahasiswa, kami langsung berkumpul untuk menunggu keputusan di
bidang mana yang akan ditempati oleh masing-masing individu yang ditentukan oleh
staff humas, Bu Rita. Setelah menunggu, akhirnya kami diberitahukan keputusan
mengenai masing-masing bidang yang akan ditempati, di antaranya: Tazkiya Auliya
dan Wizdan Naufal di bidang PK2 (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga), Veppi
Nurhopipah di bidang PKHP (Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan), Vini Berliani
di bidang P2A (Perlindungan Perempuan dan Anak), dan Yuni Sakila di bidang
Umum dan Kepegawaian.

Setiap bidang yang ada di DP3A memiliki program-program tersendiri dalam


mencapai tujuan memberdayakan perempuan dan melindungi anak. Salah satu
program yang menjadi focus kami selama kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa ini
adalah perancangan program P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju
Keluarga Sehat dan Sejahtera) yakni salah satu program kerja dari bidang PKHP
(Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan) dan program Pusat Pelayanan
Pemberdayaan Perempuan (PUSPEL PP) yakni salah satu program kerja dari bidang
P2A (Perlindungan Perempuan dan Anak) dan terlibat dalam kegiatan sekolah kelurga
PUSPAGA (Pusat Pembelajran Keluarga) di bidang PK2 (Peningkatan Kesejahteraan
Keluarga).

Secara garis besar, kegiatan-kegiatan PPM yang kami lakukan di DP3A


tersebut meliputi membantu dalam administrasi persuratan, terlibat dalam kegiatan
rapat kerja, rapat koordinasi, program sosialisasi, penginputan data, dan lainnya.
Dalam kegiatan administrasi, kami terlibat sesuai dengan arahan dari para staff yang
membutuhkan bantuan. Dalam membantu kegiatan administrasi perdinasan yang kami
bantu di antaranya membanu mengisi data pengeluaran kebutuhan alat tulis di bidang

22
P2A, membantu dalam menginput dan membalas surat masuk ke DP3A di bidang
Umpeg, telibat dalam mendata daftar tamu undangan (Yayasan/Lembaga) rapat
koordinasi di bidang P2A, membantu dalam membuat surat undangan kegiatan rapat
kerja DP3A, membantu menginput data laporan surat masuk dan keluar bidang
PKHP, membantu membuat disposisi surat online sekretaris dinas, membantu mengisi
Survey Kepuasan Pelayanan hasil rapat koordinasi sebelumnya di bidang P2A,
membantu menyusun persuratan kegiatan PUSPEL PP bidang P2A, terlibat dalam
menginput data SIRUP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
bidang P2A, terlibat dalam pembuatan surat perintah dan peng-upload-an surat online,
serta membantu membuat surat undangan PUSPEL PP kepada Wali Kota Bandung.
Selain membantu dalam hal kegaitan administrasi perdinasan, kami juga
terlibat aktif dalam membantu persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebagai tahapan
dalam menyukseskan program-program ditiap bidang. Dalam kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu membuat rundown Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat
dalam membuat PPT materi Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat sebagai notulen
dalam rapat persiapan Rapat Koordinasi bidang PK2, terlibat dalam penyusunan
jadwal siaran radio M.Q FM bidang PK2, terlibat dalam persiapan rapat pengukuhan
pengurus DPC IWAPI Kota Bandung, Terlibat dalam membuat fiksasi rundown rakor
13 Februari 2023 bidang PK2, terlibat dalam kegitan konsultasi bersama subkor
bidang PKHP mengenai program P2WKSS, mengikuti kegiatan Survey lokasi
P2WKSS di Kecamatan Coblong, terlibat dalam kegiatan Rapat Koordinasi bidang
PK2 sebagai notulen terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, Terlibat dalam kegiatan
persiapan rakor bidang PHA terkait kegiatan teknis GT KLA, membantu menyusun
file SP, CV dan anggaran kegiatan PUSPEL PP, serta terlibat dalam kegiatan rapat
persiapan kegiatan Puspel PP bidang P2A.
Selama kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa berlangsung selama kurang lebih
satu bulan, kami dapat turut mengikuti kegiatan atau program-program DP3A di tiap
bidangnya. Dalam kegiatan yang dilaksanakan melalui media online, kami mengikuti
Zoom Seminar Nasional Perkawinan Anak dan Tutorial pengisian data di bidang P2A,
mengikuti Zoom meeting LPDP dalam kegiatan sosialisasi beasiswa pendidikan kader
ulama/perempuan, mengikuti Zoom meeting peringatan Safer Internet Day Tahun
2023 oleh KemenPPPA di bidang P2A, mengikuti Zoom meeting Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Penyediaan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Indonesia

23
oleh KemenPPPA, serta mengikuti Zoom meeting Rapat Pengusulan Bankeu Regular
Prov. Jabar Th. 2024 oleh Bappelitbang Kota Bandung di bidang P2A.
Adapun kegiatan dan program DP3A yang kami ikuti secara langsung adalah
Rapat Koordinasi dalam Rangka Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pencegahan
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA), Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO) dan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 03
Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut, kami diamanahi sebagai operator. Dalam
kegiatan rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh 28 dinas dan lembaga yang ada di
Kota Bandung untuk mengusut kasus penculikan anak yang sedang marak di media
social.dalam rapat koordinasi tersebut juga perwakilan P2A menyinggung kualitas
dari kerjasama tiap dinas dan lembaga dalam menangani suatu kasus. Dalam hal
tersebut, kerjasama anta dinas masih rendah karena ketidakmauan antar dinas untuk
melakukan intervensi dalam penanganan suatu kasus yang membutuhkan intervensi
tersebut. Adapun yang menjadi salah satu alasan dari hal tersebut adalh persoalan
anggaran yang kurang memadai jika dilakukan suatu intervensi dari tiap dinas.
Pada hari yang sama, lebih tepatnya setelah jam pulang kantor kami
menyempatkan untuk mengikuti kegiatan JUMANJI bidang PHA bersama FOKAB
(Forum Komunikasi Anak Kota Bandung). Dalam kegiatan tersebut, kami
mengunjungi secretariat pengurus FOKAB untuk melakukan sosialisasi atau sharing
session mengenai permasalahan anak yang ada di Kota bandung. Sebelumnya mereka
mendeskripsikan komunitas FOKAB itu sendiri. Dimana FOKAB merupakan suatu
komunitas anak yang siap menampung suara dari berbagai anak yang ingin
meyuarakan suara kepada pemerintahan. Penyuaraan tersebut berupa keluh kesah dari
anak-anak mengenai mesalah social, pendidikan, kebijakan pemerintah yang
menyangkut anak-anak, dan permasalahan lainnya yang dirasakan oleh anak-anak
yang ada di kota Bandung. System penampungan suara yang dilakukan pengurus
FOKAB adalah dengan mengadakan sosialisasi ke beberapa sekolah untuk
menyimpulkan kebutuhan anak-anak yang ada di sekolah tersebut, melalui media
social, dan membuat papan suara anak. Sehingga setelah dapat disimpulkan poin-poin
permaslaahan anak yang ada di Kota Bandung, pengurus FOKAB dapat mewakili
mengaspirasikan suara tersebut dengan ke pemerintah dengan pendampingan dari
DP3A. dalm kegiatan JUMANJI kami mengikuti kegiatan rutinan, yakni mengaji
bersama sebagai bentuk kegiatan spiritualkomutas tersebut.

24
Pada tanggal 07 Februari 2023, salah satu operator dari bidang P2A meminta
bantuan kepada kami untuk membuat poster edukasi pencegahan penculikan anak
untuk di upload di Official Instagram DP3A bidang P2A. hal tersebut sebagai salah
satu bentuk kepekaan DP3A khususnya bidang P2A dalam mengedukasi masyarakat
agar lebih waspada dalam mengantisipasi kasus yang sedang marak tersebut. Materi
poster edukasi tersebut bersumber dari akun official Quick Respon Jabar mengenai
langkah pencegahan penculikan anak. Kami pun turut terlibat dalam kegiatan rapat
koordinasi di bidang PK2. Rapat koordinasi yang dilaksanakan pada tanggal 13
Februari tersebut merupakan kegiatan yang membahas mengenai tindak lanjut dari
program kerja bidang PK2 ke depannya. Dalam rapat koordinasi tersebut kami
ditugasi sebagai documenter guna mendokumentasikan keberlangsungan kegiatan
tersebut.
Pada tanggal 21 Februari 2023, kami dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan
teknis GT KLA bidang PHA. Kegiatan Teknis GT KLA merupakan kegiatan
sosialisasi tentang Kota Layak Anak. Dalam menyukseskan kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu sebagai notulensi, documenter, pemimpin pembacaan doa,
dan sebagai dirigen lagu Indonesia Raya. Sehari setelah kegiatan teknis GT KLA,
kami dilibatkan kembali dalam kegiatan sosialisasi Penguatan Jejaring Penigkatan
Kualitas Keluarga Kota bandung bidang PK2. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut,
kami turut membantu sebagai pnerima tamu undangan, documenter, dan notulensi
kegiatan. Sebelum berakhirnya kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa, kami
menyempatkan untuk turut mengikuti kegiatan bidang PK2 yakni Sekolah Keluarga
bersama PUSPAGA dan Ibu PKK RW 08 Kelurahan kebonwaru sebagai peserta pada
tanggal 23 Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut kami berpartisipasi sebagai peserta
dan bergabung bersama teman-teman PPM yang ada di PUSPAGA. Setelah kegiatan
Sekolah Keluarga selesai, kami melanjutkan kegiatan dengan sharing session bersama
pengurus PUSPAGA mengenai system kerja dari pelayanan PUSPAGA kepada
masyarakat.

B. Temuan Masalah
a) Bidang P2A
Temuan masalah yang kami dapatkan dari hasil hasil pengamatan analisis
selama kegiatan PPM ini adalah tidak adanya ketua bidang P2A karena ketua
sebelumnya dimutasi ke Dinas Pengaripan dan Perpustakaan sehinnga

25
menyebabkan adanya kekosongan jabatan ketua di bidang P2A. hal tersebut
berakbat pada sitem kerja bidang P2A yang sulit dalam mengatur jadwal khusunya
jadwal rapat koordinasi bidang dalam perencanaan program kerja bidang karena
tidak ada yang mengayomi secara khusus. Karena itu, selama kegiatan PPM
berlangsung, bidang P2A tidak pernah mengadakan rapat koordinasi tersebut.
Selain itu, hal tersebut berakibat juga pada sulitnya pemutusan dalam pengiriman
delegasi dalam setiap undangan kegiatan karena tidak ada yang mengarahkan
secara langsung. Akan tetapi, seminggu sebelum kami menyelesaikan kegiatan
PPM di DP3A, akhirnya permasalahan kekosongan jabatan kretua di bidang P2A
dapat teratasi dengan direkrutnya PNS dari Kelurahan yang diangkat menjadi
ketua bidnag P2A.

Selain permasalahan jabatan ketua yang terjadi di bidang P2A, adapun


permasalahan kurangnya SDM untuk kegiatan program PUSPEL PP yang
membutuhkan tenaga SDM yang banyak karena program tersebut merupakan
kegaitan dengan bentuk sosialisasi yang dihadiri oleh peserta sebanyak 500
peserta sehingga wajar dibutuhkan tenaga SDM yang memadai. Akan tetapi, SDM
yang ada kurang memadai sehingga bidang P2A merekrut SDM yang ada di tiap
bidang di DP3A dan beberapa orang yang pernah magang di DP3A sehingga
dapat mencukupi kebutuhan. Permasalahan lain yang timbul dari program
PUSPEL PP adalah dari kami sendiri yang tidak dapat mengikuti keberlangsungan
program tersebut dikarenakan ketidakcocokkan jadwal PUSPEL PP dengan kami
karena program tersebut dilaksanakan pada saat kami sudah selesai kegiatan PPM
di DP3A.

b) Bidang PKHP
Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas untuk
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Peningkatan Hidup
perempuan. Dalam hal tersebut bidang PKHP memiliki beberapa program yang
tentunya untuk memenuhi tugas dalam meningkatkan meningkatkan kualitas
hidup perempuan. Salah satu program yang dimiliki bidang ini yaitu program
Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
Dengan itu saya memilih program P2WKSS untuk di Analisis meskipun saya
hanya pada tahap perencanaan program, tetapi program P2WKSS ini sangat
tertarik untuk di pelajari agar mengetahui apa saja yang dilakukan progrma tesebut

26
seperti kegiatan-kegiatan yang telah diberikan dalam menunjang perempuan untuk
meningkatkan kualitas dirinya dan juga untuk memotivasi masyarakat yang dibina
untuk memiliki hidup yang semakin baik dan positif yang berguna bagi
lingkungan dan keluarganya. Selain mengetahui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan, hal yang paling penting yaitu mengenai implementasi program itu
sendiri apakah implementasi tersebut berjalan baik atau sebaliknya. Dalam hal ini
juga program P2WKSS ada kaitannya dengan jurusan Pemberdayaan Masyarakat
Islam, yaitu mengembangkan masyarakat pra sejahtera, meningkatkan kualitas
perempuan kepala keluarga.

Selain program P2WKSS Bidang Peningkatan Kualitas Hidup perempuan


memiliki program lain, yaitu program Pengarusutamaan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan, yang mana di dalamnya terdapat beberapa kegaiatan
diantaranya kegaiatan Rapat Koordinasi Pengarusutamaan Gender (PUG), Rapat
Penyusunan Gender Analysis pathway (GAP) Dan Gender Bimtek Perencanaan
dan penganggaran Responsif Gender (PPRG), Kegaiatan Sosialisasi
Pengarusutamaan Gender (PUG). Pelatihan perempuan dalak teknik bicara di
muka umum (Publik Speaking) dan kegaitan seminar motivasi pemberdayaan
perempuan dalam meningkatkan ketahanan keluarga, pada tahun ini publik
speaking dilaksanakan pada awal bulan Maret 2023. Sosialisasi pembentukan
forum komunikasi partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak
(FORUM GOW), Pembinaan Organisasi Perempuan dan P2WKSS itu sendiri.

 Kendala yang di hadapi dalam temuan masalah Program P2WKSS

Dalam suatu kegiatan sering kali dihadapkan dengan kendala yang


menghambat proses kegiatan yang sedang dilakukan. Kendala yaitu suatu
kegiatan yang memperlambat waktu total siklus produksi. Yang manabisa
disimpulkanbahwa kendala yang dihadapi penulis dalam program ini adalah
adanya kendala implementasi dalam program P2WKSS Tersebut. Ditambah
dengan waktu yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkan, ternyata pada
awal tahun DP3A khususnya di bidang PKHP masih dalam proses
perencanaan kegiatan P2WKSS dan menurut salah satu pegawai pun, masih
menunggu anggaran dari pemerintah untuk pelaksanaan program tersebut.

27
Berdasarkan hasil dari wawancara terkait implementasi Program
P2WKSS. P2WKSS sendiri merupakan kelompok kerja yang salah satunya
beberapa tugas yang penting dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kota. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
26 Tahun 2009 yang dimana salah satu unsur didalamnya ada ketua pelaksana.
Karena pelaksana P2WKSS yaitu suatu unit organisasi yang menangani urusan
pemberdayaan perempuan atau peningkatan kualitas hidup perempuan yang
mana dengan itu DP3A menjadi bagian penting dalam implementasi program
P2WKSS di Kota Bandung. Namun, sangat di sayangkan sekali ketika saya
magang di DP3A tersebut program ini belum terrelaisasikan, tetapi saya
mengikuti kegaiatan Survey tempat untuk pencanagan P2WKSS Di Kelurahan
Sadang Serang Kecamatan Coblong. Tujuan dari survey tempat ini adalah
untuk memberikan kenyamanan kepada Wali Kota dan para staff nya, begitu
juga untuk kenyamanan masyarakat anggota P2WKSS dalam pencanangan ini.
Acara pencanagan ini dihadiri oleh Wali Kota Bandung H Yana Mulyana SE.
Camat Coblong Krida Hamidipraja SH M.Si. lurang Sadang Serang Hasan
Arifin SE. MM. anggota P2WKSS, para Ketua RW, Tim Penggerak PKK,
tokoh masyarakat se- Kecamatan Coblong serta Tamu undangan lainnya.

 Analisis Mengatasi Kendala Magang

Atas berbagai kendala yang dihadapi, penulispun berupaya untuk


meminimalisir kesalahan agar kualitas dapat mengalami peningkatan. Dengan
kendala yang penulis hadapi ketika magang berlangsung yaitu tidak sesuai
dengan skema perkuliahan yang diterima oleh penulis dengan pekerjaan yang
diberikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala yang dirasakan penulis
yaitu :

1. Berfikir kritis, menerima kritikan, saran serta masukan dari berbagai pihak
sebagai salah satu upaya penulis dalam meningkatkan kualitas kinerja
dalam mengerjakan tugas yang di berikan.
2. Mempelajari ilmu baru, mempelajari hal-halyang berkaitan dengan tugas
atau pekerjaan yang diberikan. Seperti mempelajari dalam menggunakan
sistem informasi yang digunakan yaitu surat online, microsoft office, dll.
Yang mana dengan mempelajari hal dasar tersebut akan memberikan

28
manfaat bagi penulis serta memberi kemudahan dalam melakukan
pekerjaan yang telah di berikan.
3. Berdiskusi, berdiskusi dengan rekan magang dan staff pegawai jika ada
hal-hal yang kurang difahami ketika melakukan tugas atau pekerjaan yang
diberikan.

c) Bidang PK2
Dalam menjalankan sebuah tugas, tentunya akan dihadapkan dengan
sebuah masalah/hambatan. Begitu juga yang kami alami selama melaksanakan
PPM di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota Bandung.
Pemilihan bidang yang langsung di tunjuk oleh bagian humas, sebelumnya tidak
ada sosialisasi atau pengenalan mengenai bidang yang dipilih untuk kami. Di
bidang Peningkatan Kualitas Keluarga (PK2) ini kami di tempatkan. Sejak awal di
tempatkan di bidang ini, para staff kurang ramah. Ketika kami menawarkan diri
untuk membantu apakah ada tugas yang bisa di kerjakan, jawabannya selalu tidak
ada. Tidak terlalu banyak komunikasi yang berlangsung selama di kantor.

Di minggu pertama melaksanakan PPM kami bertemu dengan ketua bidang


Peningkatan Kualitas Keluarga, dengan maksud untuk membicarakan maksud dan
tujuan kami melaksanakan PPM disana. Tetapi karena kurangnya komunikasi
antara bagian humas dengan kabid PK2, kabid pun cukup kebingungan karena
tidak menerima surat/tidak ada informasi mengenai adanya mahasiswa yang akan
melakukan PPM/Magang. Padahal surat izin untuk kami melakukan PPM disana
sudah di sampaikan beberapa hari sebelumnya.

Kami sempat di beri tugas untuk memasukkan data ke website "Si Paten"
dengan tujuan agar warga kota Bandung yang membutuhkan data yang berkaitan
dengan keluarga atau anak bisa mengaksesnya di website tersebut. Namun data
yang dimiliki oleh staff di bidang PK2 banyak yang tidak lemgkap, bahkan
beberapa data masih yang tahun-tahun sebelumnya (belum terupdate).

PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang berada di bawah koordinasi


unit kerja Bidang PK2 masih kurang di kenal oleh masyarakat. Di salah satu

29
kegiatan yang bernama "Sekolah Keluarga" hanya di hadiri oleh beberapa elemen
masyarakat saja. Karena melihat kondisi tempat yang terbatas, jadi hanya
mengundang sebagian masyarakat. Padahal banyak masyarakat yang sudah
berkeluarga di luar sana yang harus lebih di edukasi agar bisa mencapai
kesejahteraan keluarga. Perlunya sosialiasi apa itu PUSPAGA, fungsinya, teknis
pelayanan yang di berikan oleh PUSPAGA kepada masyarakat lebih luas.

Selain itu, ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana dan masih dalam
tahap perencanaan. Sehingga kami tidak bisa mengikuti kegiatan yang sudah di
rencanakan tersebut karena banyak dari kegiatan tersebut di laksanakan di luar
jadwal PPM kami.

d) Bidang UMPEG
Selama melaksanakan praktik kerja lapangan di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dalam ruang lingkup umum dan
kepegawaian. Praktikan ditempatkan pada Sub bagian Umum dan Kepegawaian.
pada Sub bagian umum dan kepegawaian, praktikan memiliki tugas diantaranya
adalah :

a) Bidang Kerja Sistem Komputerisasi, pada bidang kerja ini praktikan


melakukan pekerjaan yang terdiri dari penginputan data online
b) Bidang Kerja Pengandaan Dokumen dan Data Base, pada bidang kerja ini
praktikan melakukan pekerjaan yang terdiri dari menscen data dan meriname
data didalam computer
c) Bidang Kerja Kearsipan, pada bidang kerja ini praktikan melakukan pekerjaan
yang terdiri dari mengarsipkan data didalam yaitu surat keluar atau masuk
d) Bidang administrasi, melakukan disposisi surat masuk atau keluar

Selama kurang lebih praktikan melaksanakan PPM kurang lebih satu bulan di
DP3A, dimulai tanggal 24 Januari-24 Februari. Pada hari pertama praktikan
diberikan arahan/ intruksi untuk pembagian Divisi mana yang akan praktikan
tempatkan selama praktikan melakukan praktik kerja lapangan (PKL). Arahan
tersebut diberikan oleh Ibu Rita Karyani atau biasa disapa dengan Teh Rita, beliau
memberikan intruksi tentang pekerjaan dan tugas apa saja yang dikerjakan dan
dimana praktikan akan ditempatkan. Selanjutnya praktikan ditempatkan dibagian
Subbagian data umum dan kepegawaian. Tujuan praktikan di ditempatkan

30
dibagian data pegawai agar praktikan dapat mengerti dan lebih mendalami
mengenai kondisi data pegawai yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

Berdasarkan pengamatan praktikan selama mengikuti Praktek Profesi


Mahasiswa Pendidikan pada umum dan kepegawaian di Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, masih ada sebagian pegawai yang belum
memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya.

Kurangnya motivasi pegawai Subag Program dapat dilihat dari fenomena


berikut:

a) Masih ada pegawai yang meninggalkan jam kerja dalam waktu yang cukup
lama, padahal tidak ada keperluan pribadi yang mendadak, apalagi pada saat
pimpinan tidak ada ditempat kerja,
b) Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai
honorer yang terlewat batas
c) Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang
belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut,

Dalam menjalani PKL ini, praktikan mengalami beberapa kendala, diantaranya


yaitu:

a) Instruksi tugas yang diberikan terlalu cepat dan tidak jelas sehingga seringkali
praktikan merasa bingung dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b) Tidak membiarkan kami untuk ikut andil banyak dalam kegiatan kesektariatan
Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas maka penulis berkesimpulan
bahwa masih ada sebagian pegawai umum dan kepegawaian yang belum memiliki
motivasi tinggi dalam bekerja. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. untuk itu
perlu diupayakan perbaikan dan peningkatan motivasi kerja untuk pegawai sub
umum dan kepegawaian DP3A Kota Bandung agar dapat melaksanakan tugas
dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab.

31
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perempuan merupakan salah satu komponan yang ada di masyarakat yang bisa
dilibatkan dalam suatu pembangunan. Potensi perempuan dalam kehidupaan
masyarakat masih belum mendapatkan porsi yang wajar. Hal ini perlu disikapi secara
bijaksana oleh pemerintah mengingat kaum perempuan dari sisi kuantitas menempati
urutan pertama dari komposisi warga masyarakat. Seorang perempuan memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan masih identik dengan
pekerjakan yang domestik seperti urusan dapur, sumur dan kasur. Keterbatasannya
pekerjaan mengurus rumah tangga seperti memasak di dapur, mencuci dan kegiatan
rumah tangga lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sekarang
membutuhkan peran perempuan dalam segala aspek, pendidikan, sosial ekonomi,
hukum, politik dan lain-lain. Pemberdayaan perempuan khususnya dalam konteks
keluarga sangat penting. Dengan membuka peluang dan peran serta kelompok
perempuan dalam berbagai bidang pembangungan, termasuk ekonomi, kita secara
tidak langsung mendorong distribusi sumber daya pembangunan lebih adil dan merata
kepada seluruh lapisan. Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri dan anak, masing-
masing memiliki posisi dan kedudukan yang sama dan setara secara hukum, namun
ada perbedaan dari segi tugas dan fungsi masing-masing. Upaya-upaya untuk
mendukung pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan secara luas, seperti
perempuan kepala keluarga, perempuan pra sejahtera, perempuan penyintas, baik
penyintas kekerasan maupun bencana.

32
Dengan hadirnya Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak
membawa angin segar untuk kaum perempuan, dengan terwujudnya perempuan yang
berdaya secara ekonomi maka berbagai permasalahan seperti perkawinan anak,
pekerja anak, kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi. Peran DP3A juga hadir
untuk anak-anak, melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mampu
mereduksi kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak. Wujud konkret
mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat di antaranya adalah sebagai kontributor
ide dengan cara berdiskusi, dialog, atau berbagi ilmu pengetahuan. Fakultas Dakwah
dan Komunikasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini kemudian menjawab
intruksi pemerintah, dengan mempersiapkan mahasiswa yang bisa menyalurkan
perannya sebagai dinamisator, fasilitator, atau pendamping masyarakat. Penerapan
PPM ini dilakukan bagi mahasiswa untuk dapat melakukan kegiatan praktiknya di
lembaga/instansi/organisasi yang kiranya sesuai dengan konsentrasi dan keilmuan
jurusannya. Sehingga selain mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan kesempatan
di tempat praktiknya, maka diharapkan mahasiswa dapat sedikitnya memberikan
keilmuan dan kemampuan yang dimilikinya kepada tempat praktiknya tersebut. Selain
itu, kegiatan PPM ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa untuk
mengetahui proses kerja dan segala aktivitas yang dilakukan oleh lembaga atau
instansi terkait.

Proses kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) kelompok kami


dilaksanakan di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Bandung atau lebih dikenal dengan singkatan DP3A terhitung pada tanggal 24
Januari-24 Februari 2023. Pada hari pertama datang untuk melakukan kegiatan
Praktik Profesi Mahasiswa, kami langsung berkumpul untuk menunggu keputusan di
bidang mana yang akan ditempati oleh masing-masing individu yang ditentukan oleh
staff humas, Bu Rita. Setelah menunggu, akhirnya kami diberitahukan keputusan
mengenai masing-masing bidang yang akan ditempati, di antaranya: Tazkiya Auliya
dan Wizdan Naufal di bidang PK2 (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga), Veppi
Nurhopipah di bidang PKHP (Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan), Vini Berliani
di bidang P2A (Perlindungan Perempuan dan Anak), dan Yuni Sakila di bidang
Umum dan Kepegawaian.

Setiap bidang yang ada di DP3A memiliki program-program tersendiri dalam


mencapai tujuan memberdayakan perempuan dan melindungi anak. Secara garis

33
besar, kegiatan-kegiatan PPM yang kami lakukan di DP3A tersebut meliputi
membantu dalam administrasi persuratan, terlibat dalam kegiatan rapat kerja, rapat
koordinasi, program sosialisasi, penginputan data, dan lainnya. Selain membantu
dalam hal kegaitan administrasi perdinasan, kami juga terlibat aktif dalam membantu
persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebagai tahapan dalam menyukseskan program-
program ditiap bidang. Selama kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa berlangsung
selama kurang lebih satu bulan, kami dapat turut mengikuti kegiatan atau program-
program DP3A di tiap bidangnya. Adapun kegiatan dan program DP3A yang kami
ikuti secara langsung adalah Rapat Koordinasi dalam Rangka Advokasi Kebijakan
dan Pendampingan Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA),
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023
yang dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2023.

Pada hari yang sama, lebih tepatnya setelah jam pulang kantor kami
menyempatkan untuk mengikuti kegiatan JUMANJI bidang PHA bersama FOKAB
(Forum Komunikasi Anak Kota Bandung). Pada tanggal 07 Februari 2023, salah satu
operator dari bidang P2A meminta bantuan kepada kami untuk membuat poster
edukasi pencegahan penculikan anak untuk di upload di Official Instagram DP3A
bidang P2A. Pada tanggal 21 Februari 2023, kami dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan teknis GT KLA bidang PHA. Kegiatan Teknis GT KLA merupakan kegiatan
sosialisasi tentang Kota Layak Anak. Dalam menyukseskan kegiatan tersebut, kami
terlibat dalam membantu sebagai notulensi, documenter, pemimpin pembacaan doa,
dan sebagai dirigen lagu Indonesia Raya. Sehari setelah kegiatan teknis GT KLA,
kami dilibatkan kembali dalam kegiatan sosialisasi Penguatan Jejaring Penigkatan
Kualitas Keluarga Kota bandung bidang PK2. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut,
kami turut membantu sebagai pnerima tamu undangan, documenter, dan notulensi
kegiatan. Sebelum berakhirnya kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa, kami
menyempatkan untuk turut mengikuti kegiatan bidang PK2 yakni Sekolah Keluarga
bersama PUSPAGA dan Ibu PKK RW 08 Kelurahan kebonwaru sebagai peserta pada
tanggal 23 Februari 2023. Dalam kegiatan tersebut kami berpartisipasi sebagai peserta
dan bergabung bersama teman-teman PPM yang ada di PUSPAGA. Setelah kegiatan
Sekolah Keluarga selesai, kami melanjutkan kegiatan dengan sharing session bersama
pengurus PUSPAGA mengenai system kerja dari pelayanan PUSPAGA kepada
masyarakat.

34
B. Saran
Kami para penulis berharap, setelah di laksanakannya Praktik Profesi
Mahasiswa (PPM) dan tersusunnya laporan ini, dapat meningkatkan motivasi bagi
para pembaca dan khusunya bagi kita sebagai pelaksana PPM dan menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, karena kedepannya akan ada banyak tantangan yang di hadapi.
Kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) ini bukan hanya sebagai ajang untuk
mendapatkan nilai, namun perlu banyak hal yang perlu dipandang lainnya. Kegiatan
PPM ini memberikan pengalaman baru di luar sana, mendapatkan pengalaman kerja
di dunia pekerjaan dan bisa diterapkan di bangku perkuliahan atau ketika lulus nanti.
Setiap kegiatan yang telah dilakukan adalah hasil dari proses yang telah di lakukan.
Tingkatkan pengalaman dan motivasi untuk terus belajar dimanapun kita berada, baik
secara langsung atau tidak langsung, baik di masyarakat atau di tempat lainnya. Di
samping itu, jangan lupa tetap menjadi pribadi yang baik, rendah hati, dan menebar
kebermanfaatan dan menaruh hati dan seluruh raga untuk mengabdi kepada
masyarakat.

35
DAFTAR PUSTAKA

Aslichati, L. (2011). Organisasi Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Sebagai


Sarana Pemberdayaan Perempuan. Jurnal organisasi dan manajemen, 7(1), 1-7.

Dewi, K. S., & Ginanjar, A. S. (2019). Peranan Faktor-Faktor Interaksional Dalam


Perspektif Teori Sistem Keluarga Terhadap Kesejahteraan Keluarga. Jurnal Psikologi,
18(2), 245-263.
Dinas Pemberayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). 2022. Bandung: Laporan
Kegiatan P2WKSS 2022.
Dinas Pemberayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).2022. Panduan PUSPEL
PP. Dinas Pemberayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Dinas Pemberayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A. 2022. Bidang UPTD P2A.
Dinas Pemberayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). [Online] Diakses pada
17 Maret 2023 21.55 https://uptp2tp2akotabandung.business.site/
Hanum, S. L. (2017). Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Membangun Kesejahteraan
Keluarga. Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 257-272.

Hasanah, S.(2013) Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi Berkeadilan


(Simpan Pinjam Syariah Perempuan). Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(1), 71-88.
Hasanah, U., & Raharjo, S. T. (2016). Penanganan Kekerasan Anak Berbasis
Masyarakat.  Share: Social Work Journal, 6(1).

Juwono, Hendro, et al. (2012) "Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
Melalui Penerapan Technology of Partisipatory (ToP) Di Desa Sarimulyo Kecamata
Cluring Kabupaten Banyuwangi." Sosial Dan Keagamaan 2 .

36
Khoirudin, R. (2019) Wanita Rawan Sosial Ekonomi Di Kecamatan Semin, Gunungkidul.
Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1(2), 123-133.
Ma’arif, Syafi’i, 2003. Pembangunan dalam Perspektif Gender. Malang: UMM Press

Machedrawaty, Nanih, Agus Ahmad Syafe’i. (2001). Pengembangan Masyarakat Islam dari
Strategi sampai Tradisi. Bandung: Remaja Rosda Karya

Nur, Suriani. (2019) "Pemberdayaan Perempuan Untuk Kesetaraan & Meningkatkan


Partisipasi dalam Pembangunan Lingkungan Hidup." AN-NISA: Jurnal Studi Gender
dan Anak 10.1 : 99-111.
Purnama, A. (2018) Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi melalui Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 17(4), 319-328.
Putri, O. N., & Darwis, R. S. (2015). Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).

Saugi, Wildan, and Sumarno Sumarno. (2015) "Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan
pengolahan bahan pangan lokal." JPPM (Jurnal pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat) 2.2 : 226-238.
Sri Marwanti1, Ismi Dwi Astuti. 2012. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin
Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif Di
Kabupaten Karanganyar.Jurnal Sepa : Vol. 9 No.1,

37
38
LAMPIRAN
Lampiran 1 Keuangan Kegiatan Program P2WKSS

KELOMPOK PENANGGUNG JADWAL JUMLAH PROGRES


NO. PEMBINAAN & BANTUAN
KERJA JAWAB PELAKSANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN
1 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN RP. 45.000.000,- 100%
DINAS KESEHATAN
LANJUTAN SOSIALISASI KEGIATAN APRIL

2 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN Rp. 5.000.000,- 100%


PKK
LANJUTAN SOSIALISASI KEGIATAN JULI

3 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN SOSIALISASI Rp. 150.000.000,- 100%


LANJUTAN KEGIATAN DAN PELAKSAAN
DP3A KEGIATAN MONITORING P2WKSS
APRIL
SERTA PELATIHAN POTONG
RAMBUT

4 KELOMPOK KERJA DINAS KOPERASI PENDIDIKAN PELATIHAN DAN Rp. 12.500.000,- 100%
LANJUTAN DAN SOSIALISASI KEGIATAN
APRIL
UKM

5 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN Rp. 5.000.000,- 100%


KESBANGPOL
LANJUTAN SOSIALISASI KEGIATAN OKTOBER

6 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN SERTA Rp. 12,500.000,- 100%


PERPUSTAKAAN
DASAR GEROBAK BACA MEI

7 KELOMPOK KERJA KARANG TARUNA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN JULI Rp. 5.000.000,- 100%
LANJUTAN SOSIALISASI KEGIATAN

36
8 KELOMPOK KERJA LPM BULAN BAKTI GOTONG Rp. 11.500.000,- 100%
JULI
LANJUTAN ROYONG MASYARAKAT
9 KELOMPOK KERJA PELATIHAN RIAS WAJAH SERTA Rp. 50,000.000,- 100%
DISDIK
DASAR SOSIALISASI KEGIATAN JUNI

10 KELOMPOK KERJA DINSOS PELATIHAN KATERING DAN Rp. 65.000.000,- 100%


AGUSTUS
LANJUTAN SOSIALISASI KEGITAN
11 KELOMPOK KERJA SOSIALISASI KEGIATAN DAN RP. 5.000.000,- 100%
DISDUK
DASAR KEGIATAN MEPELING JUNI

12 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN SERTA Rp. 20.000.000,- 100%


DKPP
LANJUTAN SARPAS KAMPUNG BERKEBUN JULI

13 KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN DAN Rp. 12.500.000,- 100%


DLHK
LANJUTAN SARPAS ALAT KEBERSIHAN SEPTEMBER

14 KELOMPOK Rp. 25.000.000,- 100%


KERJA
PENDUKUNG PENDIDIKAN PELATIHAN DAN
DISKAR
INFRASTRUKTU SARPAS SPLINKER PEMADAM API AGUTUS
R
DAN SARANA
PRASARANA
15 KELOMPOK PENDIDIKAN SOSIALISASI Rp. 15.000.000,- 100%
KERJA DISNAKER KEGIATAN DAN PELATIHAN
OKTOBER
LANJUTAN SERVICE HP

16 KELOMPOK PENDIDIKAN PELATIHAN SENI Rp. 30.000.000,- 100%


DISPARBUD AGUSTUS

37
KERJA ANGKLUNG DAN PENGECETAN
LANJUTAN MURAL JALAN LINGKUNGAN

17 KELOMPOK Rp. 60.000.000,- 100%


KERJA
KEGIATAN OLAH RAGA SENAM
PENDUKUNG
DISPORA BERSAMA DAN PEMBERIAN 1
INFRASTRUKTU SEPTEMBER
BUAH TENIS MEJA
R
DAN SARANA
PRASARANA
18 KELOMPOK 1 BUAH SAB, 10 RUTILAHU, 5 Rp. 950.000.000,- 100%
KERJA SEPTICTENK KOMUNAL, 1 TAMAN
PENDUKUNG LINGKUNGAN, SEPERANGKAT
DPKP
INFRASTRUKTU ALAT BERMAIN ANAK, VERTICAL APRIL
R GARDEN, JALAN LINGKUNGAN,
DAN SARANA MESIN SEDOT TINJA,
PRASARANA
19 KELOMPOK Rp. 75.000.000,- 100%
KERJA
PENDUKUNG 5 PENERANGAN JALAN
DISHUB
INFRASTRUKTU LINGKUNGAN JUNI
R
DAN SARANA
PRASARANA
Rp.1.554.000.000,-
JUMLAH

38
39
Lampiran 2 Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 1.1 Penempatan Bidang Tiap Individu

N NAMA BIDANG
O

1 Tazkiya Auliya PK2 (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga)

2 Veppi Nurhopipah PKHP (Peningkatan Kualitas Hidup


Perempuan)

3 Vini Berliani Siti P2A (Perlindungan Perempuan dan Anak)

4 Wizdan Naufal PK2 (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga)

5 Yuni Sakila Umum dan Kepegawaian

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Praktik Profesi Mahsiswa di DP3A

No Waktu Kegiatan Jenis Kegiatan

1 Selasa, 03 Januari 2023 Mengikuti Sosialisasi PPM Jurusan

2 Mengikuti Orientasi PPM Fakultas


Rabu, 11 Januari 2023
Mengikuti Pembekalan PPM Jurusan

Mengunjungi DP3A dengan untuk


memaparkan maksud dan tujuan serta
3 Senin, 16 Januari 2023
permohonan izin melaksanakan
Praktik Profesi Mahasiswa

Bimbingan dengan dosen pembimbing


4 Rabu, 18 Januari 2023
PPM kelompok 12

5 Selasa, 24 Januari 2023 Staff Humas memberi arahan kepada


kami dan menentukan bidang-bidang
yang akan ditempati

6 Rabu, 25 Januari 2023  Terlibat dalam membantu


mengisi data pengeluaran

39
kebutuhan alat tulis di bidang
P2A.
 Terlibat dalam menginput dan
membalas surat masuk ke
DP3A di bidang Umpeg.
 Terlibat dalam membantu
membuat rundown Rapat
Koordinasi bidang PK2.

7 Kamis, 26 Januari 2023  Mengikuti Zoom Seminar


Nasional Perkawinan Anak
dan Tutorial pengisian data di
bidang P2A.
 Terlibat dalam menginput dan
membalas surat masuk ke
DP3A di bidang Umpeg.
 Terlibat dalam membuat PPT
materi Rapat Koordinasi
bidang PK2.
8 Jum’at, 27 Januari 2023  Terlibat dalam mendata daftar
tamu undangan
(Yayasan/Lembaga) rapat
koordinasi di bidang P2A.
 Terlibat dalam menginput dan
membalas surat masuk ke
DP3A di bidang Umpeg.
 Terlibat sebagai notulen dalam
rapat persiapan Rapat
Koordinasi bidang PK2.
 Mengikuti Zoom meeting
LPDP dalam kegiatan
sosialisasi beasiswa
pendidikan kader

40
ulama/perempuan.
9 Sabtu, 28 Januari 2023 Libur

10 Minggu, 29 Januari 2023 Libur

11 Senin, 30 Januari 2023 Bimbingan dengan dosen pembimbing


PPM kelompok 12

12 Selasa, 31 Januari 2023 Membantu dalam membuat surat


undangan kegiatan rapat kerja DP3A.

13 Rabu, 01 Februari 2023  Terlibat dalam menginput dan


membalas surat masuk ke
DP3A di bidang Umpeg.
 Terlibat dalam penyusunan
jadwal siaran radio M.Q FM
bidang PK2.
 Terlibat dalam menginput data
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
14 Kamis, 02 Februari 2023 Membantu membuat disposisi surat
online sekretaris dinas

15 Jum’at, 03 Februari 2023  Mengikuti Rapat Koordinasi


dalam Rangka Advokasi
Kebijakan dan Pendampingan
Pencegahan Kekerasan
terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA), Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO)
dan Kota Layak Anak (KLA)
Tahun 2023.
 Mengikuti kegiatan JUMANJI
bidang PHA bersama FOKAB.
 Terlibat dalam persiapan rapat
pengukuhan pengurus DPC

41
IWAPI Kota Bandung.
16 Sabtu, 04 Februari 2023 Libur

17 Minggu, 05 Februari 2023 Libur

18 Senin, 6 Februari 2023  Membantu mengisi Survey


Kepuasan Pelayanan hasil
rapat koordinasi sebelumnya di
bidang P2A.
 Terlibat dalam membuat
fiksasi rundown rakor 13
Februari 2023 bidang PK2.
 Terlibat dalam menginput data
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
19 Selasa, 7 Februari 2023  Membantu membuat poster
edukasi pencegahan
penculikan anak untuk di
upload di Official Instagram
DP3A bidang P2A.
 Terlibat dalam kegitan
konsultasi bersama subkor
bidang PKHP mengenai
program P2WKSS.
20 Rabu, 8 Februari 2023 Mengikuti Zoom meeting peringatan
Safer Internet Day Tahun 2023 oleh
KemenPPPA di bidang P2A

21 Kamis, 9 Februari 2023  Mengikuti Zoom meeting


Rapat Koordinasi Pelaksanaan
Penyediaan Layanan
Perlindungan Perempuan dan
Anak di Indonesia oleh
KemenPPPA.
 Terlibat dalam menginput data

42
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
22 Jum’at, 10 Februari 2023  Terlibat dalam kegiatan
diskusi data kekerasan ke
UPTD PPA Kota Bandung
sebagai documenter.
 Mengikuti Zoom meeting
Rapat Pengusulan Bankeu
Regular Prov. Jabar Th. 2024
oleh Bappelitbang Kota
Bandung di bidang P2A.
23 Sabtu, 11 Februari 2023 Libur

24 Minggu, 12 Februari 2023 Libur

25 Senin, 13 Februari 2023 Terlibat dalam kegiatan Rapat


Koordinasi bidang PK2

26 Selasa, 14 Februari 2023 Membantu menginput data laporan


surat masuk dan keluar bidang PKHP

27 Rabu, 15 Februari 2023 Membantu menyusun persuratan


kegiatan PUSPEL PP bidang P2A

28 Kamis, 16 Februari 2023 Mengikuti kegiatan Survey lokasi


P2WKSS di kecamatan Coblong

29 Jum’at, 17 Februari 2023 Penyusunan laporan

30 Sabtu, 18 Februari 2023 Libur

31 Minggu, 19 Februari 2023 Libur

32 Senin, 20 Februari 2023  Terlibat dalam kegiatan Rapat


Koordinasi bidang PK2
sebagai notulen terkait
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
 Terlibat dalam kegiatan

43
persiapan rakor bidang PHA
terkait kegiatan teknis GT
KLA.
 Membantu menyusun file SP,
CV dan anggaran kegiatan
PUSPEL PP.
33 Selasa, 21 Februari 2023  Terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan teknis GT KLA
bidang PHA.
 Membantu menginput data
laporan surat masuk dan keluar
bidang PKHP.
34 Rabu, 22 Februari 2023  Mengikuti kegiatan Sosialisasi
Penguatan Jejaring
Peningkatan Kualitas Keluarga
Kota Bandung bidang PK2
 Terlibat dalam kegiatan rapat
persiapan kegiatan Puspel PP
bidang P2A sebagai
dokumenter
 Membantu membuat disposisi
surat online bidang umpeg
35 Kamis, 23 Februari 2023  Mengikuti Kegiatan bidang
PK2 “Sekolah Keluarga”
bersama PUSPAGA dan Ibu
PKK RW 08 Kelurahan
kebonwaru sebagai peserta.
 Terlibat dalam menginput data
SIRUP Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah bidang P2A.
 Terlibat dalam pembuatan
surat perintah dan peng-

44
upload-an surat online.

36 Jum’at, 24 Februari 2023  Terlibat dalam menginput data


SIRUP Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah bidang P2A.
 Perpisahan dengan
memberikan Cenderamata
kepada sekretaris dinas.

45
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan

Pengarsipan surat (Bidang Umpeg) tanggal 27 januari 2023 Rapat persiapan rakor peningkatan kualitas keluarga (Bidang PK2)
tanggal 27 januari 2023

Pengarsipan dan Disposisi Kesekrekretariatan DP3A (Bidang Umpeg)


Olah data laporan dispensasi nikah kota Bandung tahun 2022 (Bidang PK2) tanggal 07-08 Februari 2023
tanggal 07-08 Februari 2023

Rapat koordinasi advokasi kebijakan dan pendampingan Kunjungan ke Forum Anak Kota Bandung tanggal 03 Februari 2023
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak (Bidang P2A)
46 tanggal 03 Februari 2023
Kunjungan ke Forum Anak Kota Bandung tanggal 03 Februari 2023

Zoom Rapat Pengusulan Bankeu Reguler Prov Jabar Th. 2024 oleh
Bappelitbang Kota Bandung (Bidang P2A) tanggal 10 Februari 2023
Diskusi data kekerasan dengan UPTD kota Bandung (Bidang P2A)
tanggal 09 Februari 2023

Input data Rencaana Anggaran Kas bidang Umpeg


tanggal 10 Februari 2023
Pelaksanaan Rapat Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga di
Gedung PKK Bidang PK2 tanggal 13 Februari 2023

Zoom peringatan hari safer internet day 2023 (Bidang P2A)


Disposisi Surat Online bidang Umpeg tanggal 22 februari 2023
tanggal 08 Februari 2023

47
Survey kecamatan coblong sebagai kecamatan terpilih program
p2wkss (Bidang PKHP) tanggal 16 februari 2023
Sosialisasi Penguatan Jejaring Peningkatan Kualitas Keluarga
tanggal 22 februari 2023

Kegiatan sekolah keluarga di PUSPAGA bidang PK2 Persiapan merchandise untuk kegiatan bidang PHA
tanggal 23 februari 2023 tanggal 24 februari 2023

48 Prrpisahan Mahasiswa PPM dengan DP3A dan serah terima plakat yang diwakili
oleh Sekretaris Dinas dan Subkoor Program tanggal 24 februari 2023

Anda mungkin juga menyukai