Anda di halaman 1dari 25

HAJI DAN UMRAH

By
BAHRUDIN
A. DEFINISI HAJI
 Secara etimologis:
Haji berarti pergi menuju tempat yang
diagungkan.

 Secara terminologis:
berarti beribadah kepada Allah dengan
melaksanakan manasik haji, yaitu perbuatan
tertentu yang dilakukan pada waktu dan
tempat tertentu dengan cara yang tertentu
pula.

Definisi ini disepakati oleh seluruh mazhab.


B. HUKUM HAJI DAN UMRAH

 Haji hukumnya fardhu `ain bagi lelaki dan wanita


sekali seumur hidup.

 Dalil dari Alquran :

ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬


َ‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن هللا‬ ِ َّ‫َوهلِل ِ َعلَى الن‬
‫َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِمي َْن‬
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.“
 Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di
atas lima pilar, …. Haji ke Baitullah bagi yang
mampu.“
 Rasulullah saw. bersabda:
"Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardhukan
kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." Kemudian
seorang lelaki berdiri dan bertanya, "Wahai
Rasulullah! Apakah setiap tahun?" Rasulullah saw.
diam sampai pertanyaan tersebut diulang tiga kali.
Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab (Ya)
maka akan wajib dan kamu sekalian tidak akan
mampu melaksanakannya."
 Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun
Islam yang ke lima, hukumnya adalah fardhu.
C. 1. SYARAT HAJI (MADZHAB HANAFI)
1. Islam;
2. Berakal;
3. Baligh; anak kecil baik mumayyiz maupun tidak, hajinya
tidak syah; anak kecil berhaji hanya untuk latihan;
4. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak;
5. Sehat jasmani;
6. Memiliki bekal dan Sarana Perjalanan;
7. Perjalanan aman.

Tambahan bagi wanita:


8. Harus didampingi suami atau mahramnya;
9. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai
maupun kematian suami.
2. SYARAT HAJI (MADZHAB MALIKI)
1. Islam;
2. Berakal;
3. Baligh; anak yang mumayyiz syah hajinya meskipun belum
baligh. Namun setelah dewasa ia belum terbebas dari
kewajiban haji.
4. Merdeka;
5. Memiliki Kemampuan (mampu berjalan/memiliki
ongkos pergi ke Mekkah meskipun dengan menjual barang
apapun miliknya);

 Tambahan bagi wanita:


Tidak disyaratkan adanya suami atau mahram, yang penting
perjalanan aman. Kalau tidak aman, berarti tidak mampu
3. SYARAT HAJI (MADZHAB SYAFI`I)
1. Islam;
2. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.
3. Mukallaf (baligh dan berakal); telah sanggup diberi taklif
(beban agama).
4. Memiliki Kemampuan:
a. Ada perbekalan, makanan dan lain-lain untuk pergi dan
pulang.
b. Ada kendaraan
c. Perbekalan yang dibawa harus kelebihan dari
pembayaran hutang dan biaya keluarga yang
ditinggalkan di rumah.
d. Dengan kendaraan yang sudah jelas bahwa tidak akan
mengalami kesulitan
e. Perjalanan aman.
 Tambahan untuk wanita:
Tidak disyaratkan adanya suami atau mahram, yang penting
perjalanan aman. Kalau tidak aman, berarti ia tidak mampu.
4. SYARAT HAJI (MADZHAB HAMBALI)

1. Islam;
2. Berakal;
3. Baligh; anak yang mumayyiz syah hajinya
meskipun belum baligh. Namun setelah
dewasa ia belum terbebas dari kewajiban
haji.
4. Merdeka;
5. Memiliki Kemampuan.
 Tambahan bagi wanita:
Harus diikuti oleh suami atau mahramnya.
Adanya suami atau mahram adalah syarat bagi
wanita utk berhaji
D. MACAM-MACAM HAJI
1. Haji Tamattu`;
Melaksanakan Umrah lebih dahulu di bulan-
bulan haji kemudian melaksanakan Haji.
2. Haji Qiran;
Empat madzhab sepakat bahwa arti qiran
adalah berihram untuk haji dan umrah secara
bersamaan, dg mengucapkan:

‫ك اللَّهُ َّم بِ َحجٍّ َو ُع ْم َر ٍة‬


َ ‫لَبَّ ْي‬

3. Haji Ifrad;
Melaksanakan Haji lebih dahulu kemudian
melaksanakan Umrah).
Syiah Imamiyah:
 Qiran dan ifrad adalah sama, bedanya hanya satu yaitu
orang berhaji qiran memberikan kurban atau hadyun
ketika berihram. Ia harus memberikan hadyun atas apa
yang dilakukannya. Sedangkan yang berhaji ifrad tidak
membayar kurban.
 Dengan kata lain, Imamiyah melarang mencampur aduk
antara dua ihram, juga tidak membolehkan melaksanakan
haji dan umrah dengan satu niat pada satu waktu
 Dinamakan haji qiran karena berdasarkan pemberian
hadyun untuk ihram.
 Sunni: Dinamakan qiran karena mengumpulkan antara
haji dan umrah pada satu ihram.
E. HAJI MANA YANG LEBIH UTAMA?

 Imam al-Syafi`i: ifrad dan tamattu` lebih


utama
 Imam Hanafi: Qiran lebih utama
 Imam Maliki: Ifrad lebih utama
 Imam Hambali dan Imamiyah: Tamattu`
lebih utama
F. RUKUN HAJI
1. Ihram (Berniat Melaksanakan Haji);
2. Wukuf;
3. Tawaf Ifadhah;
4. Sa`i;
5. Mencukur atau menggunting rambut
(diperselisihkan ulama);
6. Tertib.
G. WAJIB HAJI
 Wajib adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan,
bila ditinggalkan, maka harus membayar dam.
 Wajib Haji 7, yaitu:
1. Ihram dari miqat;
2. Wukuf di Arafah;
3. Bermalam di Muzdalifah;
4. Bermalam di Mina;
5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur
lebih afdhal;
6. Melempar jumrah;
7. Tawaf wada'
H. SUNNAH HAJI
 Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu' adalah kata-
kata sinonim yang memiliki satu arti.

 Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram;
2. Membaca talbiah;
3. Tawaf qudum bagi pelaku haji ifrad atau qiran;
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah;
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf
qudum
I. LARANGAN HAJI/SETELAH BERIHRAM
1. Menutup Kepala Dengan Penutup apapun
(Laki- laki);
2. Mencukur rambut atau memotong nya walau
sedikit;
3. Memotong kuku tangan / kaki;
4. Memakai wewangian;
5. Memakai pakain berjahit (Laki- Laki);
6. Membunuh binatang buruan darat;
7. Hubungan suami-istri;
8. Melaksanakan akad nikah/ melamar;
9. Dll.
J. KAIFIYAT HAJI TAMATTU
 Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji
kemudian melaksanakan haji di tahun yang sama.
Seseorang yang hendak melaksanakan haji tamattu`
hendaknya berniat tamattu` sejak ia melangkahkan
kaki meniggalkan negerinya, dengan berniat umrah
saja seterusnya berihram dan mengucapkan:
‫• لبيك اللهم بعمرة متمتعا بها إلى الحج‬
‫ نويت العمرة وأحرمت‬،‫ وتقبلها مني‬،‫اللهم إِني أريد العمرة فيسرها لى‬
.‫بها هلل تعالى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan umrah
dan haji secara tamattu`, Ya Allah! Aku hendak melaksanakan
umrah, berilah kemudahan bagiku dan terimalah umrahku,
Aku berniat ihram untuk umrah karena Allah Taala. "
 Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf
tujuh putaran dan Sai antara Safa dan Marwa
tujuh putaran juga, lantas tahallul dari ihram
dengan mencukur atau menggunting rambut.
 Selanjutnya tetap dalam kondisi tidak ihram
sampai hari Tarawiyah yaitu tanggal 8 Zulhijah.
Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari
tempat tinggalnya dan mengucapkan:
‫ نويت الحج‬،‫ وتقبله مني‬،‫لبيك حجا اللهم إِني أريد الحج فيسره لى‬
‫وأحرمت به هلل تعالى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya
Allah ! Aku hendak melaksanakan haji, berilah
kemudahan bagiku dan terimalah hajiku. Aku berniat
ihram untuk haji karena Allah Taala.“
 Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:
‫ ال‬،‫ إن الحمد والنعمة لك والملك‬،‫ لبيك ال شريك لك لبيك‬،‫لبيك اللهم لبيك‬
‫شريك لك‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-
Mu, sesungguhnya segala puji, segala nikmat dan segala
kekuasaan hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. “
،‫ من الطيب والنساء‬،‫ وجسدي وجميع جوارحي‬،‫اللهم إني أحرم لك شعري وبشري‬
‫ يا رب العالمين‬،‫شيء حرمته على المحرم وأبتغي بذلك وجهك الكريم‬
Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku, kulitku,
tubuhku, dan seluruh anggota badanku dari wewangian dan wanita,
sesuatu yang Engkau haramkan bagi orang yang sedang ihram. Aku
melakukannya semata-mata hanya karena-Mu, Wahai Tuhan semesta
alam. “
 Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus
dilaksanakan dalam haji ifrad. Untuk yang melaksanakan haji
Tamattu` diwajibkan membayar dam karena ia telah
bersenang-senang melaksanakan umrah pada bulan-bulan
haji. Allah Taala berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin
mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (dia
wajib menyembelih) kurban yang mudah didapat."
 Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului
dengan tawaf qudum. Setelah tahallul pertama (setelah
melontar jumrah aqabah dan bercukur) langsung
melaksanakan tawaf ifadah dan Sai antara Safa dan Marwa.
Ini adalah pendapat sebagian besar ulama. Adapun menurut
mazhab Hanafi, bagi orang yang berhaji tamattu` dan belum
membawa binatang ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika
telah membawa binatang ternak maka hukumnya seperti haji
qiran.
K. KAIFIYAT HAJI QIRAN
 menyatukan ihram untuk umrah dan haji pada satu kali bepergian.
Niat ihram untuk umrah dan haji dalam waktu yang sama dari
miqat sambil mengucapkan:

‫ك اللَّهُ َّم بِ َح ٍّج َو ُع ْم َر ٍة‬


َ ‫لَبَّ ْي‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu haji dan umrah."

 Orang yang Berhaji qiran, sesampainya di Mekah langsung


melaksanakan tawaf tujuh putaran, dengan berlari-lari kecil dalam
tiga putaran pertama, kemudian Sai antara Safa dan Marwa.

 Selanjutnya menurut mazhab Hanafi dia memulai ibadah hajinya


seperti haji ifrad tetapi menurut sebagaian besar ulama, haji qiran
cukup dengan satu tawaf dan satu Sai, jika sudah selesai ia
bertahallul dari umrah dan haji sekaligus.
L. KAIFIYAT HAJI IFRAD
 Melakukan ihram hanya untuk haji dengan niat haji sejak dari
rumah di kampung asalnya. Memulai ihram untuk haji
dilakukan dari miqat dengan mengucapkan:
‫اللهم إني أريد الحج فيسره لى وتقبله مني‬
Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya aku berniat melaksanakan haji,
berikanlah kemudahan dan terimalah hajiku, " kemudian membaca
talbiah.
 Sesampainya di kota Mekah, kita langsung pergi menuju
Masjidil haram. Di saat melihat Ka`bah disunatkan bertakbir
dan bertalbiah. Bagi yang bukan penduduk Mekah diwajibkan
melaksanakan thawaf qudum tujuh putaran, dengan
menyelendangkan kain ihramnya --ke pundak kanan sampai
menutupnya dan membiarkan pundak kiri terbuka--,
 Pada tiga putaran pertama thawaf, menurut sebagian besar
ulama disunatkan lari-lari kecil, sedangkan menurut mazhab
Maliki, lari-lari kecil pada tiga putaran pertama ini hukumnya
wajib. Khusus untuk penduduk Mekah atau yang mukim di
Mekah tidak wajib melaksanakan thawaf qudum
 Pada tiga putaran pertama thawaf, menurut
sebagian besar ulama disunatkan lari-lari kecil,
sedangkan menurut mazhab Maliki, lari-lari kecil
pada tiga putaran pertama ini hukumnya wajib.
Khusus untuk penduduk Mekah atau yang mukim di
Mekah tidak wajib melaksanakan thawaf qudum;

 Seletah thawaf, dilanjutkan dengan Sa’i antara Safa


dan Marwa sebanyak tujuh kali, setelah itu
menetap di Mekah, dalam keadaan ihram hingga
tiba saat berangkat ke Mina pada hari Tarwiah
(tanggal 8 Dzulhijjah).
 Wukuf di Mina sampai waktu salat Subuh hari Arafah
(tanggal 9 Dzulhijjah), kemudian menuju Arafah dan
wukuf di sana. Salat Zhuhur dan Ashar dilaksanakan
pada waktu Zhuhur (Jamak taqdim). Ketika matahari
mulai terbenam, jamaah haji bertolak menuju
Muzdalifah dan melaksanakan salat Maghrib dan Isya
(jamak ta’khir) serta bermalam di sana. Ketika
matahari terbit di pagi hari raya Kurban, mereka
bertolak menuju Mina untuk melontar Jumrah
Aqabah. Jamaah haji baru berhenti membaca talbiah
bersamaan dengan lontaran pertama. Kemudian
boleh menyembelih kurban, --opsional-- pada saat ini
atau langsung menggunting rambut.
 Dengan demikian telah halal baginya segala yang
dilarang ketika ihram kecuali berhubungan dengan
wanita (bersenggama).
 Setelah itu berangkat menuju Mekah untuk
melaksanakan thawaf Ziarah sebanyak tujuh putaran.
Bagi yang belum melaksanakan Sai ketika melakukan
thawaf qudum, ia berkewajiban melaksanakannya
antara Safa dan Marwa setelah tawaf ziarah ini.
Setelah itu sudah halal baginya bersenggama dengan
wanita.
 Kemudian kembali ke Mina untuk mabit (bermalam)
sampai melontar tiga jumrah baik dua kali lontaran
(tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah) maupun tiga kali
melontar (ditambah tanggal 13 Dzulhijjah).
Selanjutnya berangkat menuju Mekah untuk
melaksanakan thawaf wada`.
TUGAS
Resumlah materi haji dan umrah yang ada di ppt
di atas paling banyak dua halaman.

Tulis resum tsb di file tersendiri kemudian


lampirkan ketika mengirim ke email di bawah:
bahrudintegal@gmail.com

Pengiriman paling lambat akhir minggu ini

Anda mungkin juga menyukai