By
BAHRUDIN
A. DEFINISI HAJI
Secara etimologis:
Haji berarti pergi menuju tempat yang
diagungkan.
Secara terminologis:
berarti beribadah kepada Allah dengan
melaksanakan manasik haji, yaitu perbuatan
tertentu yang dilakukan pada waktu dan
tempat tertentu dengan cara yang tertentu
pula.
1. Islam;
2. Berakal;
3. Baligh; anak yang mumayyiz syah hajinya
meskipun belum baligh. Namun setelah
dewasa ia belum terbebas dari kewajiban
haji.
4. Merdeka;
5. Memiliki Kemampuan.
Tambahan bagi wanita:
Harus diikuti oleh suami atau mahramnya.
Adanya suami atau mahram adalah syarat bagi
wanita utk berhaji
D. MACAM-MACAM HAJI
1. Haji Tamattu`;
Melaksanakan Umrah lebih dahulu di bulan-
bulan haji kemudian melaksanakan Haji.
2. Haji Qiran;
Empat madzhab sepakat bahwa arti qiran
adalah berihram untuk haji dan umrah secara
bersamaan, dg mengucapkan:
3. Haji Ifrad;
Melaksanakan Haji lebih dahulu kemudian
melaksanakan Umrah).
Syiah Imamiyah:
Qiran dan ifrad adalah sama, bedanya hanya satu yaitu
orang berhaji qiran memberikan kurban atau hadyun
ketika berihram. Ia harus memberikan hadyun atas apa
yang dilakukannya. Sedangkan yang berhaji ifrad tidak
membayar kurban.
Dengan kata lain, Imamiyah melarang mencampur aduk
antara dua ihram, juga tidak membolehkan melaksanakan
haji dan umrah dengan satu niat pada satu waktu
Dinamakan haji qiran karena berdasarkan pemberian
hadyun untuk ihram.
Sunni: Dinamakan qiran karena mengumpulkan antara
haji dan umrah pada satu ihram.
E. HAJI MANA YANG LEBIH UTAMA?
Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram;
2. Membaca talbiah;
3. Tawaf qudum bagi pelaku haji ifrad atau qiran;
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah;
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf
qudum
I. LARANGAN HAJI/SETELAH BERIHRAM
1. Menutup Kepala Dengan Penutup apapun
(Laki- laki);
2. Mencukur rambut atau memotong nya walau
sedikit;
3. Memotong kuku tangan / kaki;
4. Memakai wewangian;
5. Memakai pakain berjahit (Laki- Laki);
6. Membunuh binatang buruan darat;
7. Hubungan suami-istri;
8. Melaksanakan akad nikah/ melamar;
9. Dll.
J. KAIFIYAT HAJI TAMATTU
Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji
kemudian melaksanakan haji di tahun yang sama.
Seseorang yang hendak melaksanakan haji tamattu`
hendaknya berniat tamattu` sejak ia melangkahkan
kaki meniggalkan negerinya, dengan berniat umrah
saja seterusnya berihram dan mengucapkan:
• لبيك اللهم بعمرة متمتعا بها إلى الحج
نويت العمرة وأحرمت، وتقبلها مني،اللهم إِني أريد العمرة فيسرها لى
.بها هلل تعالى
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan umrah
dan haji secara tamattu`, Ya Allah! Aku hendak melaksanakan
umrah, berilah kemudahan bagiku dan terimalah umrahku,
Aku berniat ihram untuk umrah karena Allah Taala. "
Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf
tujuh putaran dan Sai antara Safa dan Marwa
tujuh putaran juga, lantas tahallul dari ihram
dengan mencukur atau menggunting rambut.
Selanjutnya tetap dalam kondisi tidak ihram
sampai hari Tarawiyah yaitu tanggal 8 Zulhijah.
Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari
tempat tinggalnya dan mengucapkan:
نويت الحج، وتقبله مني،لبيك حجا اللهم إِني أريد الحج فيسره لى
وأحرمت به هلل تعالى
Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya
Allah ! Aku hendak melaksanakan haji, berilah
kemudahan bagiku dan terimalah hajiku. Aku berniat
ihram untuk haji karena Allah Taala.“
Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:
ال، إن الحمد والنعمة لك والملك، لبيك ال شريك لك لبيك،لبيك اللهم لبيك
شريك لك
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-
Mu, sesungguhnya segala puji, segala nikmat dan segala
kekuasaan hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. “
، من الطيب والنساء، وجسدي وجميع جوارحي،اللهم إني أحرم لك شعري وبشري
يا رب العالمين،شيء حرمته على المحرم وأبتغي بذلك وجهك الكريم
Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku, kulitku,
tubuhku, dan seluruh anggota badanku dari wewangian dan wanita,
sesuatu yang Engkau haramkan bagi orang yang sedang ihram. Aku
melakukannya semata-mata hanya karena-Mu, Wahai Tuhan semesta
alam. “
Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus
dilaksanakan dalam haji ifrad. Untuk yang melaksanakan haji
Tamattu` diwajibkan membayar dam karena ia telah
bersenang-senang melaksanakan umrah pada bulan-bulan
haji. Allah Taala berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin
mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (dia
wajib menyembelih) kurban yang mudah didapat."
Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului
dengan tawaf qudum. Setelah tahallul pertama (setelah
melontar jumrah aqabah dan bercukur) langsung
melaksanakan tawaf ifadah dan Sai antara Safa dan Marwa.
Ini adalah pendapat sebagian besar ulama. Adapun menurut
mazhab Hanafi, bagi orang yang berhaji tamattu` dan belum
membawa binatang ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika
telah membawa binatang ternak maka hukumnya seperti haji
qiran.
K. KAIFIYAT HAJI QIRAN
menyatukan ihram untuk umrah dan haji pada satu kali bepergian.
Niat ihram untuk umrah dan haji dalam waktu yang sama dari
miqat sambil mengucapkan: