Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


HAJI

Oleh:

MUHAMMAD MAHADHIKA
NIM: 6314010016

Jurusan Teknik Elektro Prodi Teknik Listrik Industri


Politeknik Negeri Jakarta Bekerja Sama Dengan BBPLKLN Cevest

1. HAJI
1.1 DEFINISI HAJI
Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat
dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan
berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi
pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini
berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam
bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi
setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari
raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah
haji ini.
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.Menurut
etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan
menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempattempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang
dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan
Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan
waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf,
mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

1.2 HUKUM HAJI


Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup.
Dalil dari Alquran :
.
Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam."
Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke sembilan Hijrah.
Nabi saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji wada.
Dalil dari hadis:
Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di atas lima dasar."

Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda, " Tidak ada balasan haji mabrur kecuali
surga. "
Seterusnya Rasulullah saw. bersabda, " Barangsiapa melaksanakan haji tanpa
melakukan kejahatan seksual dan tidak melakukan tindakan kefasikan, maka ia
kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "
Juga sabda Rasulullah saw., "Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardukan
kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." Kemudian seorang lelaki berdiri dan
bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah setiap tahun "Rasulullah saw. diam sampai
pertanyaan tersebut diulang tiga kali. Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab
(Ya) maka akan wajib dan kamu sekalian tidak akan mampu melaksanakannya."
Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun Islam yang ke lima, hukumnya adalah
fardu. Menurut mayoritas ulama, fardunya tidak bersifat segera, tetapi dapat ditunda
dari awal waktu mampu melaksanakannya.

1.3 KEUTAMAAN HAJI


1. Ibadah Haji merupakan salah satu perintah Allah yang harus dikerjakan, bagi
yang mampu.
2. Ibadah Haji merupakan Jihad fi Sabilillah.
3. Ibadah Haji dapat menghapuskan dosa, bagi yang menjalankannya sesuai dengan
perintah Allah SWT.
4. Haji dan Umroh merupakan kifarat/penebus dosa.Ada dosa yang yang hanya
dapat ditebus
dengan wukuf di Arafah saat Ibadah Haji.
5. Surga adalah balasan bagi Haji yang mabrur.
6. Biaya yang dikeluarkan untuk Ibadah Haji merupakan infaq fi sabilillah

1.4 JENIS HAJI


Haji Tamattu`
Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram, kemudian melaksanakan haji
di tahun yang sama. Dalam hal ini, seorang muslim yang hendak melaksanakan haji
tamattu` hendaknya berniat tamattu` sejak ia melangkahkan kaki meniggalkan
negerinya, dengan berniat umrah saja seterusnya berihram dan mengucapkan:


Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan umrah dan haji secara
tamattu`, Ya Allah! Aku hendak melaksanakan umrah, berilah kemudahan bagiku
dan terimalah umrahku, Aku berniat ihram untuk umrah karena Allah Taala. "
Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf tujuh putaran dan Sai antara Safa dan

Marwa tujuh putaran juga, lantas tahallul dari ihram dengan mencukur atau
menggunting rambut. Selanjutnya tetap dalam kondisi tidak ihram sampai hari
Tarawiyah yaitu tanggal 8 Zulhijah. Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari
tempat tinggalnya dan mengucapkan:

Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya Allah ! Aku hendak
melaksanakan haji, berilah kemudahan bagiku dan terimalah hajiku. Aku berniat
ihram untuk haji karena Allah Taala. "
Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:

Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tiada
sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, segala
nikmat dan segala kekuasaan hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. "


Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku, kulitku, tubuhku, dan
seluruh anggota badanku dari wewangian dan wanita, sesuatu yang Engkau
haramkan bagi orang yang sedang ihram. Aku melakukannya semata-mata hanya
karena-Mu, Wahai Tuhan semesta alam. "
Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus dilaksanakan dalam haji ifrad.
Untuk yang melaksanakan haji Tamattu` diwajibkan membayar dam karena ia telah
bersenang-senang melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram. Allah Taala
berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di
dalam bulan haji), (dia wajib menyembelih) kurban yang mudah didapat."
Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului dengan tawaf qudum.
Setelah tahallul pertama (setelah melontar jumrah aqabah dan bercukur) langsung
melaksanakan tawaf ifadah dan Sai antara Safa dan Marwa. Ini adalah pendapat
sebagian besar ulama. Adapun menurut mazhab Hanafi, bagi orang yang berhaji
tamattu` dan belum membawa binatang ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika
telah membawa binatang ternak maka hukumnya seperti haji qiran.
Haji Qiran
Yaitu menyatukan ihram untuk umrah dan haji pada satu kali bepergian. Niat ihram
untuk umrah dan haji dalam waktu yang sama dari miqat sambil mengucapkan

Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu haji dan umrah." Orang yang sedang berhaji
qiran, sesampainya di Mekah langsung melaksanakan tawaf tujuh putaran, dengan
berlari-lari kecil dalam tiga putaran pertama, kemudian Sai antara Safa dan Marwa.
Selanjutnya menurut mazhab Hanafi dia memulai ibadah hajinya seperti haji ifrad
tetapi menurut sebagaian besar ulama, haji qiran cukup dengan satu tawaf dan satu
Sai, jika sudah selesai ia bertahallul dari umrah dan haji sekaligus.
Haji Ifrad
Yaitu melakukan ihram hanya untuk haji dengan niat haji sejak dari rumah di
kampung asalnya. Memulai ihram untuk haji dilakukan dari miqat dengan
mengucapkan:

Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya aku berniat melaksanakan haji, berikanlah
kemudahan dan terimalah hajiku, " kemudian membaca talbiah. Sesampainya di
kota Mekah, dia langsung pergi menuju Masjidil haram. Di saat melihat Kakbah
disunatkan bertakbir dan bertalbiah. Bagi yang bukan penduduk Mekah diwajibkan
melaksanakan tawaf qudum tujuh putaran, dengan menyelendangkan kain ihramnya
--ke pundak kanan sampai menutupnya dan membiarkan pundak kiri terbuka--,
pada tiga putaran pertama tawaf. Menurut sebagian besar ulama, disunatkan lari-lari
kecil, sedangkan menurut mazhab Maliki, lari-lari kecil pada tiga putaran pertama
ini hukumnya wajib. Khusus untuk penduduk Mekah atau yang mukim di Mekah
tidak wajib melaksanakan tawaf qudum. Seletah tawaf, dilanjutkan dengan Sai
antara Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali, setelah itu menetap di Mekah, dalam
keadaan ihram hingga tiba saat berangkat ke Mina pada hari Tarwiah (tanggal 8
Zulhijah). Wukuf di Mina sampai waktu salat Subuh hari Arafah (tanggal 9
Zulhijah), kemudian menuju Arafah dan wukuf di sana. Salat Zuhur dan Asar
dilaksanakan pada waktu Zuhur (Jamak taqdim). Ketika matahari mulai terbenam,
jamaah haji bertolak menuju Muzdalifah dan melaksanakan salat Magrib dan Isya
(jamak takhir) serta bermalam di sana. Ketika matahari terbit di pagi hari raya
Kurban, mereka bertolak menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jamaah haji
baru berhenti membaca talbiah bersamaan dengan lontaran pertama. Kemudian
boleh menyembelih kurban, --opsional-- pada saat ini atau langsung menggunting
rambut. Dengan demikian telah halal baginya segala yang dilarang ketika ihram
kecuali berhubungan dengan wanita (bersenggama). Setelah itu berangkat menuju
Mekah untuk melaksanakan tawaf Ziarah sebanyak tujuh putaran. Bagi yang belum
melaksanakan Sai ketika melakukan tawaf qudum, ia berkewajiban
melaksanakannya antara Safa dan Marwa setelah tawaf ziarah ini. Setelah itu sudah
halal baginya bersenggama dengan wanita. Kemudian kembali ke Mina untuk mabit
(bermalam) sampai melontar tiga jumrah baik dua kali lontaran (tanggal 11 dan 12
Zulhijah) maupun tiga kali melontar (ditambah tanggal 13 Zulhijah). Selanjutnya
berangkat menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf wada`.

1.5 LATAR BELAKANG HAJI


Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka
warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini.
Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i,
wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai
lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki
segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan
petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah
rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang
dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya
agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan
oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa
dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu
kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri
keda nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara
wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan
Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

1.6 SYARAT HAJI


Syarat Wajib haji adalah :

Mampu (kuasa)

Islam

Berakal

Balig

Merdeka

Ada bekal

Aman dalam perjalanan.

Syarat-syarat haji menurut Mazhab Hanafi


1. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.
2. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.
3. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan
antara yang baik dan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian
setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.
4. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.

5. Sehat jasmani.
6. Memiliki bekal dan sarana perjalanan.
7. Perjalanan aman.
Tambahan bagi wanita:
1. Harus didampingi suami atau mahramnya.
2. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai maupun kematian suami

1.7 RUKUN HAJI


Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah
Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah

Rukun Haji
Ihram

Arti
Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh
dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh
di miqat

Wukuf di Arafah

Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah

Tawaf Ifadah

Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah


melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah

Sa'i

Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah


sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah

Tahallul

Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i

Tertib

Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada


yang tertinggal

1.8 WAJIB HAJI


Wajib adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, bila ditinggalkan, maka harus
membayar dam.
Wajib Haji 7, yaitu:
1. Ihram dari mikat
2. Wukuf di Arafah
3. Bermalam di Mazdalifah

4. Bermalam di Mina
5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal
6. Melempar jumrah
7. Tawaf wada'

1.9 SUNAH HAJI


Sunah menurut mazhab Syafi'i adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah
tetapi tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak
disiksa orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu'
adalah kata-kata sinonim yang memiliki satu arti.
Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram
2. Membaca talbiah
3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum

1.1O KEGIATAN UTAMA IBADAH HAJI


Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:

Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk
melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8


Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa
jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan
Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya,
semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah
melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini
hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan
bermalam Muzdalifah.

10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk


melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali
ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut
atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau
bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua,


dan tugu ketiga.

12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua,


dan tugu ketiga.

Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada'


(thawaf perpisahan).

1.11 LOKASI UTAMA IBADAH HAJI


Makkah Al Mukaromah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di
pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan
penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf
hajiArafah
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu
tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah
berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji
dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan
batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir
setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan:
Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga
diwajibkan untuk menginap satu malam.
Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan
Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah
jumrah di Mina.
Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi
Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak
masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya
menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km
melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan
salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.

1.12 TEMPAT BERSEJARAH


Jabal Nur dan Gua Hira
Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di
puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah

Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 15.
Jabal Tsur
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk
mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung
inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan
orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.
Jabal Rahmah
Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat
turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir
pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
Jabal Uhud
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang
dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam
pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul
Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para
syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk
itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.
Makam Baqi'
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang.
Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah
timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi,
putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam
seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal
peletakan batu nisan lihat Hikmah Ziarah ke Makam Baqi'.
Masjid Qiblatain
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap
kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan
Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tibatiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat
diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa
tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid
berkiblat dua.

1.13PERSIAPAN HAJI

Persiapan Ibadah Haji

1. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT.
maupun kepada sesama manusia.
2. Mempersiapkan mental utk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang
memerlukan ketangguhan, keikhlasan dan ketawakkalan atau kepasrahan kepada
Allah SWT.
3. Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah
keluarga yang ditinggalkan.
4. Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan,
seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
5. Melaksanakan janji yang pernah dinyatakan.
6. Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga.
7. Memohon do'a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
8. Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, khususnya manasik haji.
9. Menjaga kesehatan dan mempersiapkan obat-obatan pribadi selama dalam
perjalanan haji.
10. Mempersiapkan beberapa perlengkapan yang dianggap perlu, diantaranya :
Perlengkapan Pria
a.
b.
c.
d.
e.

Baju sehari-hari secukupnya


Kain Ihram 1 atau 2 stel
Ikat pinggang
Keperluan mandi
Kain sarung, 2 buah

11.
Perlengkapan Wanita

a. Mukena atas saja, minimal 2 buah


Tunik putih atau rok putih utk ihram 2
b.
buah
c. Baju sehari-hari secukupnya
Tudung atau Mukena pendek untuk
d.
sehari-hari 2 buah
e. Kaos kaki sekitar 6 pasang
12.
Perlengkapan unruk Pria dan Wanita
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Mantel utk tidur (bagi yang tidak kuat


AC)
Selimut tipis
sandal jepis 2 pasang
Tudung atau Mukena pendek untuk
sehari-hari 2 buah
Kaos kaki sekitar 6 pasang
Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang
tdk mudah lepas
Obat-obatan pribadi
Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah
Gunting kecil utk Tahallul
Payung
Senter
Biaya utk dam, kurban dsb.

Anda mungkin juga menyukai