X MIPA 7 MULTIMEDIA
Adapun tata cara haji yang sesuai dengan rukun dan sunnah adalah sebagai
berikut :
Sebagai langkah awal, jamaah perlu membaca niat haji terlebih dahulu. Berikut
bacaan dan arti dari niat ibadah haji yang perlu dipahami:
"Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan"
Artinya:
"Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut
panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji."
3. Jama’ah haji melakukan ihram untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi,
memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambal ber-
talbiyah mengucapkan
6. Waktu wukuf di Arafah mulai dari terbit fajar 9 Dzulhijah hingga terbit fajar
tanggal 10 Dzulhijah. Wukuf adalah salah satu rukun Haji yang wajib untuk
dilakukan. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut meski
sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf dan hajinya sah
Barang siapa yang tidak mengerjakan wukuf pada waktu tersebut maka
hajinya tidak sah, sebagaimana yang diriwayatkan dalam dari ibnu ‘abbas
hadits marfu’ “barang siapa yang mengerjakan wukuf sebelum matahari
terbit (pada tanggal 10 dzulhijjah) maka ia telah mengerjakan haji”.
[Disahihkan oleh Al-Albani (No. 5995) dalam shahihul jami’
10. Jika jama’ah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanannya
ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji atau menyelesaikan haji
11. Sedangkan jika mengambil nafar akhir, jama’ah haji tetap tinggal di Mina
dan dilanjutkan dengan melontar jumrah sambungan, yaitu jumrah ‘Ula dan
jumrah Wustha
PELAKSANAAN UMROH
Setelah memahami tata cara ibadah haji, selanjutnya pahami juga bagaimana tata
cara pelaksana ibadah umroh. Ada beberapa persamaan dan perbedaan yang
terdapat dalam langkah-langkah ibadah umroh. Berikut penjelasan selengkapnya
yang bisa dipahami.
1. Membaca niat ibadah umroh.
Artinya:
"Aku niat melaksanakan umroh dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut
panggilan-Mu, ya Allah untuk berumroh."
Artinya:
6. Menuju makam Nabi Ibrahim dengan rakaat pertama membaca surat Al-
Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua
membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.
7. Melakukan Sa’i yang merupakan berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan
Marwa. Saat di Bukit Shafa, jama’ah diperintahkan untuk naik ke atas bukit,
lalu menghadap Kabah dari atas. Dan bacalah sebanyak 3x "Laa illaha
illallahu wahdahulaa syariikalahuu, lahuulmulku wa lahuul hamdu yuhyii wa
yumiitu wa huwa 'alaa kullii syai'in qadiir" saat melihat ka'bah.
8. Bertahallul sebagai bentuk akhir pelaksanaan ibadah umroh untuk laki-laki
lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul tidak
mengapa. Sedangkan untuk tata cara umroh wanita hanya dicukur ala
kadarnya.
HAJI IIFRAD
Dalam segi bahasa,haji ifrad berarti sendiri atau memisahkan. Namun secara garis
besar haji ifrad adalah haji yang dilakukan tanpa melakukan ibadah umroh.
Bagi mereka yang melakukan ibadah haji ifrad tidak diwajibkan untuk membayar
dam. Dalam melakukan haji ifrad,dapat dilakukan dengan berbagai cara,yaitu:
-melaksanakan umroh sebelum bulan haji,lalu berihram haji pada bulan haji
-melaksanakan umroh sebelum bulan haji,lalu kembali ke tanah air dan pergi
kembali
1. Bersuci
2. berpakaian ihram
Haji Qiran adalah sejak mulai menggunakan pakaian ihram di miqat, sudah
diniatkan untuk mengerjakan haji dan umroh sekaligus, Qiran artinya bersamaan.
Haji Qiran adalah salah satu dari macam-macam haji dan cara pelaksanaannya
dengan menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus. Macam-macam haji
seperti Qiran dikerjakan pada bulan-bulan haji.
Apabila yang hendak melakukan haji qiran itu telah masuk ke Makkah, pertama
hendaklah dia melakukan segala rukun syarat umroh. Pertama jamaah berihram
untuk umrah dan berihram untuk haji, sebelum memulai tawaf. Kemudian saat
memasuki kota Makkah jemaah melakukan tawaf qudum (tawaf di awal
kedatangan di Mekkah), lalu kemudian salat dua rakaat di belakang maqam
Ibrahim, lalu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah
dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i (tanpa bertahallul).
Tetap masih dalam kondisi berihram dan tidak halal baginya untuk melakukan hal-
hal yang diharamkan ketika ihram hingga datang masa tahallulnya di tanggal 10
Zulhijjah. Tetapi rambutnya belum boleh digunting atau dicukur, belum tahallul.
Maka setelah selesai umroh dengan tidak bercukur atau bergunting itu, mulailah
dia mengerjakan haji, wukuf di Arafah, melempar ketiga jumrah sebagaimana
biasa dilakukan. Selesai sudah haji dan umrahnya secara bersamaan.
Hal yang perlu menjadi perhatian pada macam-macam haji dan cara
pelaksanaannya seperti Qiran adalah kewajiban membayar dam. Membayar dam,
yakni menyembelih hewan qurban (seekor kambing, sepertujuh sapi atau unta)
pada tanggal 10 Zulhijjah atau di hari tasyriq sebagai syukur kepada Allah sebab
telah selesai dengan selamat mengerjakan haji dan umroh (Atau ganti dengan
puasa tiga hari selama haji dan 7 hari (jadi 10 hari) selesai haji)