Kelas : 7G
Absen : 08
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kenikmatan kepada penulis khususnya umumnya untuk kita
semua, karena berkat hidayah dan inayah-Nya penulis bisa menyelesaikan
makalah ini, shalawat beserta salam marilah kita curahkan kepada junjungan
kita yakni nabi Muhammad SAW.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing penulis
di dalam penyusunan makalah ini, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
penulis harapkan demi perbaikan dan kebaikan.
A.1. Pengertian
Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan
istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji
berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang
meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi
perintah Allah SWT dan mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.
Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi
yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam
dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib
melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada
kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim
yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-
mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi
ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.
1. Al-Qur’an
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an1 Surat Ali Imran ayat 97, yaitu :
2. Hadits
Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang
artinya sebagai berikut :
“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan
menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya”. (H.R. Ahmad)
Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam
seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari
satu kali.
Islam
Baligh
Berakal
Merdeka
Kuasa (mampu}
2. Rukun Haji
Sa’i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali
3. Wajib Haji
Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung
atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih
binatang. berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan :
Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11,
12 dan 13 Dzulhijjah).
4. Sunat Haji
4. Niyat haji :
2. Di Arafah
Doa wukuf
3. Menuju Mina
4. Di Mina
o melontar dijamakkan
5. Kembali ke Mekkah
1. Thawaf Ifadah
2. Thawaf Wada
Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah
tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an
1. Rukun Umrah
a. ihram d. Tahallul
b. Tawaf e. Tertib
c. Sa’i
perbedaan antara haji dan umrah adalah jika umrah dapat di kerjakan
sepanjang tahun, sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu
yang telah di tentukan, yaitu mulai tanggal 08 sampai 13 Dzulhjjah.
Jika di perhatikan keterangan di atas, maka ihram ada 2 macam, yaitu ihram
untuk umrah dan haji. Ihram untuk umrah di mulai miqat kemudian di
teruskan dengan tawaf, sa’i, dan tahallul. Sedang ihram untuk haji
dikerjakan ketika berangkat ke padang arafah pada tanggal 8 Djulhijjah.
Umat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia. Setiap tahun ratusan
ribu orang melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Penyelenggaraan dan
pengaturan ibadah haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah
yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan lancer, tertib, aman dan
sempurna dan ibadahnya.
Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah hajiumat
islam Indonesia cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat
yang bertuang dalam GHBN yang pada dasrnya berisi kehendak nasional
dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan sesuai dengan
kemampuan masyarakat atas dasar itu pemerintah mengatur mulai dari
proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji
sampai kembali ke tanah air.
Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT
sesuai dengan syari’at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, beribadah
banyak macamnya. Adapun yang menjadi tolak ukur seorang hamba di
dalam ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat, dan sebagai
penyempurna rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada beberapa kesimpulan
yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :
Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang
wajib kita laksanakan apabila kita mampu “Ibadah Haji”.
Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam
yang lain dari seluruh dunia.