Anda di halaman 1dari 16

MANASIK HAJI II

(PERSIAPAN UMROH, HAJI dan PELAKSANAANYA)


Disampaikan oleh: H. Ahmad Wasi’an

A. UMROH
1. Umroh ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan tawaf, sa’i dan bercukur
demi mengharap ridha Allah SWT.
Umroh terbagi menjadi dua yaitu umroh wajib dan umroh sunnah
a. Umroh wajib yaitu umroh yang pertama kali dilaksanakan atau disebut juga
umrotul islam, yang termasuk umroh wajib ialah umroh yang dilaksanakan
karena nadzar.
b. Umroh sunah ialah umroh yang dilaksanakan setelah umroh wajib baik yang
kedua kali maupun seterusnya.
2. Waktu Mengerjakan Umroh
Umroh dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali ada beberapa waktu yang
dimakruhkan yaitu saat jamaah haji wukuf di Arafah, hari nahar (tgl 10 dzulhijjah)
dan hari-hari Tasyriq
3. Syarat, Rukun dan Wajibnya Umroh
b. Syarat umroh : Islam, baligh, aqil, merdeka (bukan hamba sahaya), dan
istithoah
c. Rukun umroh: Ihram(niat), tawaf, sa’i, cukur, dan tertib
d. Wajibnya umroh ialah berihram dari miqot

B. HAJI
1. Haji adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan beberapa amalan antara
lain: Wukuf, mabit, tawaf, sa’i, dan amalan lainnya pada masa tertentu demi
memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap RidhoNya.
2. Waktu mengerjakan haji.
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan dzulhijjah, yaitu pada saat jamaah haji wukuf
di padang Arafah pada hari Arafah, hari nahar (10 dzulhijjah), dan hari-hari
Tasyrik.

3. Syarat, Rukun dan Wajibnya Haji


a. Syarat haji adalah: Islam, baligh, akil, merdeka, dan istitoah.
Istitoah jasmani, rohani, ekonomi, dan keamanannya.
b. Rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan
tidak dapat digantikan dengan yang lain walaupun dengan Dam dan jika
ditinggalkan hajinya tidak sah.
Rukun haji yaitu: Ihram (niat), wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, cukur dan
tertib.
c. Wajib haji ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, bila
tidak dikerjakan hajinya tetap sah, tetapi harus membayar Dam.
Adapun wajibnya haji adalah : Ihram (niat berhaji) dari miqat, mabid di
musdalifah, mabid di mina, melontar jumrah Ula, wustha dan aqobah, serta
tawaf wada’ bagi yang akan meninggalkan makkah

C. HIKMAH UMROH DAN HAJI


1. Hikmah Umroh untuk mencapai ridha dan ampunan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: antara ibadah umroh dan umroh yang lainnya
merupakan penghapus dosa dari dosa dan kesalahan yang diperbuat diantara
keduanya (HR bukhori muslim).
2. Hikmah haji banyak sekali diantaranya penyempurna dari keislaman seseorang
dihadapan Allah SWT. Serta akan diampunkan segala dosa-dosanya dan diberikan
balasan surga, dan apabila hajinya mabrur akan diberikan balasan surga.
MANASIK HAJI III
(PERSIAPAN UMROH, HAJI, dan PELAKSANAANYA)
Disampaikan oleh: H. Ahmad Wasi’an

PELAKSANAAN HAJI TAMATTU’

Haji Tamattu ialah mengerjakan umroh terlebih dahulu,


baru mengerjakan haji. Cara ini wajib membayar Dam.

A. PELAKSANAAN UMROH
Bagi jamaah haji GELOMBANG I mengambil miqot
di Bir Ali Madinah.
Bagi GELOMBANG II di bandara King Abdul Aziz
Jeddah atau di atas pesawat udara pada garis
sejajar dengan qornul manazil.
Dengan urutan sebagai berikut:
a. Bersuci yaitu mandi dan berwudhu
b. Berpakaian ihram
c. Niat
d. Setelah niat membaca talbiah, sholawat, dan
doa sesudah sholawat
e. Masuk makkah dan berdoa
f. Masuk masjidil haram dan berdoa
g. Melihat ka’bah dan berdoa
h. Melakukan tawaf ;
1. Tempat memulai tawaf searah hajar aswad
2. Tujuh kali putaran dengan memposisikan
ka’bah sebelah kiri badan
3. Di rukun yamani mengangkat tangan tanpa
mengecup dan mengucapkan bismillah
wallahuakbar
4. Selama tawaf jangan menyentuh ka’bah dan
hijir ismail
5. Sesudah tawaf bila memungkinkan berdoa di
multazam, sholat sunnah 2 rakaat dibelakang
maqom Ibrahim, dan minum air zam-zam
6. Setelah tawaf menuju bukit shofa untuk
melakukan sa’i
i. Sa’i
1. Berdoa ketika hendak mendaki bukit shofa
2. Diatas bukit shofa menghadap keka’bah
dan berdoa
3. Memulai perjalanan sa’i dari bukit shofa
kebukit marwah dan sebaliknya sebanyak
tujuh perjalanan dan berakhir di marwah
4. Setiap melintasi pilar hijau bagi laki-laki
disunahkan lari-lari kecil, sedangkan bagi
wanita cukup berjalan saja
5. Bercukur/memotongrambut (tahallul)
B. PELAKSANAAN HAJI
Pada tanggal 8 dzulhijjah jamaah haji tamattu’
mengambil miqot di pemondokan makkah
a. Di Makkah
1. Bersuci yaitu mandi dan berwudhu
2. Berpakaian ihram, dan sholat sunah ihram
3. Niat melaksanakan haji
4. Membaca talbiah, sholawat dan berdoa
5. Berangkat menuju Arafah
b. Di Arafah
1. Menunggu waktu wukuf dengan berzikir
dan membaca Al Quran serta berdoa
2. Wukuf dimulai ba’da zawal hingga terbit
fajar tanggal 10 dzulhijjah didahului dengan :
a. Mendengarkan khutbah wukuf.
b. Sholat dhuhur ashar jama’ taqdim qosor.
c. Selama wukuf memperbanyak talbiah dzikir,
membaca alquran dan berdoa
d. Wukuf diakhiri dengan sholat maghrib dan
isya jama’ taqdim qosor selanjutnya menuju
muzdalifah.

C. DAM
Menurut bahasa artinya darah, sedang menurut
istilah yaitu menyembelih ternak (kambing, unta,
sapi) di tanah haram dalam rangka memenuhi
ketentuan manasik haji.
Dam terdiri 2 macam yaitu :
a. Dam nusuk (karena memang aturannya
demikian) ini dikenakan bagi orang yang
mengerjakan haji tamattu’.
b. Dam isa’ah (karena melanggar aturan) seperti :
1. Melanggar aturan ihram, haji atau umroh
2. Meninggalkan salah satu wajib haji dan
umroh yang terdiri dari:
Tidak berihram dari miqot, tidak mabit di
muzdalifah atau mina, tidak melontar
jumroh, atau tidak tawaf wada’
c.Ketentuan mengenai dam / fidyah
1. Apabila melanggar larangan yang berupa:
mencukur atau mencabut rambut, memotong
kuku, memakai pakaian tertangkup bagi laki-
laki, menutup muka atau memakai sarung
tangan bagi wanita, memakai wangi-wangian
bagi laki-laki / wanita maka membayar
dam/fidyah dengan memilih diantara:
- Berpuasa 3 hari di makkah sebelum wukuf
dan 7 hari di tanah air
- Bersedekah kepada 6 orang miskin
masing-masing 1,4 kg beras
- Menyembelih seekor kambing
2. Apabila suami istri melanggar larangan ihram
dengan bersetubuh sebelum tahallul awal
maka batal hajinya dan membayar kifarat
(menyembelih seekor unta) dan apabila
pelanggaran terjadi setelah tahallul awal
maka hajinya tidak batal tetapi wajib
membayar dam berupa seekor unta atau sapi.
3. Bagi yang tidak ihram dari miqot maka harus
membayar dam isa’ah meyembelih seekor
kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari
dilaksanakan di makkah 7 hari di tanah air).
d. Waktu pembayaran DAM
1. Mulai selesai umroh bagi haji tamattu’ sampai
menjelang musim haji tahun berikutnya
2. Disunnahkan menyembelih ternak dam pada
hari nahar
3. Pembayaran dam dilakukan di makkah
MANASIK HAJI IV
(Pelaksanaan Haji di Musdalifah dan Mina)
Disampaikan oleh : Drs. H. A. Wasi’an

A. DI MUZDALIFAH
Di Muzdalifah pada tanggal 10 malam Dzulhijjah :
1. Jama’ah haji diharap banyak bertalbiyah dzikir
dan do’a
2. Mabit sampai dengan menunggu lewat tengah
malam
3. Mencari dan mengambil kerikil
4. Setelah lewat tengah malam menuju Mina

B. DI MINA
1. Memasuki kemah yang telah disiapkan
2. Tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumroh
aqobah kemudian bercukur (Tahalul Awwal)
3. Tanggal 11 s/d 13 Dzulhijjah Mabit di Mina
dan melontar tiga jamarot (Ula, Wusto, dan
Aqobah)
Waktu melontar Jumroh :
a. Pada tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumroh
aqobah
- Waktu afdolnya setelah terbit matahari hari
nahar
- Waktu ikhtiyar (memilih) ba’da dhuhur
sampai terbenam matahari.
- Waktu jawaz (diperbolehkan) mulai lewat
tengah malam tanggal 10 dzulhijjah s/d terbit
fajar tgl 11 dzulhijjah.
b. Pada hari tasyrik (11. 12, 13 dzulhijjah)
melontar tiga jamarot ula, wusto dan aqobah
- Waktu afdol : ba’da zawal (setelah tergelincir
matahari)
- Waktu ikhtiyar : sore sampai dengan malam
hari
- Waktu jawaz : yaitu selain waktu afdol dan
ikhtiyar dimulai dari terbit fajar pada hari
tersebut

C.NAFAR
Nafar menurut bahasa artinya rombongan.
Sedangkan menurut istilah adalah keberangkatan
jama’ah haji meninggalkan Mina pada hari tasyrik.
Nafar terbagi menjadi dua bagian :
1. Nafar Awwal
Adalah keberangkatan jama’ah haji meninggalkan
Mina lebih awal, paling lambat sebelum terbenam
matahari pada tanggal 12 dzulhijjah setelah
melontar jumroh ula, wusto da aqobah.
2. Nafar Tsani
Adalah keberangkatan jama’ah haji meninggalkan
Mina pada tanggal 13 dzulhijjah setelah melontar
jumroh ula, wusto dan aqobah.

D. DI MAKKAH (SETELAH WUKUF)


1. Setelah tiba di Makkah agar melaksanakan towaf
Ifadhoh dan sa’i
2. Tahallul tsani
3. Bersiap meninggalkan Makkah
Keterangan :
- Tahallul awwal ialah keadaan seseorang yang
telah melakukan dua di antara tiga perbuatan
yaitu : melontar jumroh aqobah dan bercukur,
atau melontar jumroh aqobah, towaf ifadoh
serta sa’I atau towaf ifadoh sa’i dan cukur
- Tahallul tsani ialah keadaan seseorang yang
telah melakukan ketiga perbuatan yaitu :
melontar jumroh aqobah, bercukur dan towaf
ifadoh serta sa’i.
MANASIK HAJI V
(Pelaksanaan Haji dan Towaf Ifadoh)

TAWAF
Tawaf ialah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali
putaran, dimana ka’bah selalu berada di sebelah
kirinya dimulai dan di akhiri pada arah sejajar hajar
aswad.

1. SYARAT TOWAF
a.Menutup aurat
b. Suci dari hadas
c.Dimulai dari arah hajar aswad
d. Menjadikan ka’bah disebelah kirinya
e. Dilaksanakan tujuh kali putaran
f. Berada dalam masjidil haram
g.Tidak ada tujuan lain selain tawaf
h. Berniat tawaf (ketika mengerjakan tawaf
sunnah)
2. TAWAF ADA 4 MACAM
yaitu towaf rukun, towaf qudum, towaf wada’
dan tawaf sunnah
a.Tawaf rukun terbagi menjadi dua yaitu : towaf
rukun haji atau disebut pula towaf ifadoh dan
towaf rukun umroh.
b. Tawaf qudum : merupakan penghormatan
kepada Baitullah, tidak termasuk rukun atau
wajib haji.
c.Tawaf qudum dilaksanakan pada hari pertama
kedatangan di Makkah. Bagi jama’ah haji
tamattu’ tidak disunnahkan tawaf qudum
karena tawaf qudumnya sudah termasuk
didalam tawaf umroh.
d. Tawaf sunnat yaitu tawaf yg dikerjakan pada
setiap ada kesempatan dan tidak diikuti dengan
sa’i.
e. Tawaf wada’ yaitu tawaf yang dilaksanakan
untuk penghormatan akhir kepada Baitullah
sebelum meninggalkan kota Makkah.
Hukum tawaf wada’ adalah wajib bagi jama’ah
haji yang akan meninggalkan Makkah, dan bagi
yang tidak melakanakan tawaf wada’
diwajibkan membayar Dam.
Adapun bagi wanita yang sedang haid/nifas dan
sakit, tidak diwajibkan tawaf wada’,
penghormatannya kepada baitullah cukup
dengan memandangnya dari pintu masjidil
haram ketika akan meninggalkan kota Makkah.

Anda mungkin juga menyukai