Anda di halaman 1dari 10

HAJI

A. Pengertian
Haji adalah menyegaja mengunjungi ka’bah dengan niat beribadah kepada Allah
dengan cara tertentu dan waktu tertentu pula. Haji merupakan kewajiban wajib bagi umat
Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang
Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat
mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka. 
Keadaan yang secara fisik dan finansial mampu melakukan ibadah haji
disebut istita'ah, dan seorang Muslim yang memenuhi syarat ini disebut mustati. Haji
adalah demonstrasi solidaritas orang-orang Muslim, dan ketundukan mereka
kepada Tuhan (Allah). Kata Haji berarti "berniat melakukan perjalanan", yang
berkonotasi baik tindakan luar dari perjalanan dan tindakan ke dalam niat.
Penetapan waktu Haji sendiri ada kalangan yang berpendapat bahwa Haji
diwajibkan pada tahun 5H, namun ada yang mengungkapkan lain yaitu tahun 8H, 9H
bahkan ada yang berpendapat jauh sebelum tahun Hijriah. Namun Nabi Muhammad
SAW baru menunaikan ibadah Haji pada tahun 10H sebab pada tahun 7H beliau keluar
ke Mekkah untuk menunaikan dan tidak berhaji.

B. Dalil
Haji adalah rukun islam yang kelima. Berikut ini dalil tentang diwajibkannya
pergi haji.

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim [215];
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah [216]. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
[215] ialah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.
[216] yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta
sehat jasmani dan perjalananpun aman.

Sedangkan dalam hadist riwayat Bukhori dan muslim dijelaskan;


“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya,  mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan
Muslim no. 16).

Dalam hadist lain disebutkan;

“Rasulullah SAW. berkhutbah di tengah-tengah kami. Beliau bersabda, “Wahai sekalian


manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka berhajilah.” Lantas ada yang
bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?” Beliau lantas
diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan
diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup.” (HR. Muslim).

Dari dalil di atas dapat diambil kesimpulan bahwasannya haji merupakan ibadah
yang diwajibkan oleh Allah, tentu yang memenuhi syarat-syaratnya, dan ditekankan oleh
Nabi Muhammad SAW.

C. Syarat-Syarat Haji
Umat muslim yang akan melaksanakan haji hendaknya memiliki syarat-syarat
berikut ini;
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Kekuasaan (mampu). Kemampuan yang dimaksud adalah sebagai berikut: tersedianya
sarana transportasi, bekal, keamanan di perjalanan dan kemampuan tempuh perjalanan.

D. Macam-macam haji
Masing-masing macam haji ini berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Hal ini
karena setiap jamaah biasanya terbagi manjadi beberapa kelompok terbang, ada yang
datang duluan dan berangkat berdekatan bulan Dzulhijjah. Adapun penjelasan mengenai
beberapa macam haji ialah sebagai berikut:

1. Haji Ifrad
Haji ifrad merupakan haji yang dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu
melaksanakan umrah. Kata Ifrad sendiri bermakna menjadikan sesuatu itu sendirian, atau
memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri. Sederhananya, orang yang
berhaji ifrad ialah orang yang menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu kemudian bisa
melakukan umrah.
Adapun rincian pelaksanaan haji ifrad di antaranya ialah Ihram dari miqat untuk
melaksanakan haji, Ihram lagi dari miqat untuk melaksanakan umrah, tidak membayar
Dam, dan disunnahkan tawaf qudum.
2. Haji Qiran
Qiran merupakan ibadah haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus.
Pelaksanaan ibadah ini dikerjakan pada bulan-bulan haji. Pelaksanaan tawaf, sa'i dan
tahallul untuk haji dan umrah hanya dilaksanakan satu kali atau sekaligus.
Jemaah yang ingin melaksanakan haji qiran dikenakan dam atau denda
menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah dapat menggantinya
dengan berpuasa selama 10 hari. Selain itu, bagi jemaah yang memilih haji qiran juga
disunagkan untuk melaksanakan tawaf qudum saat tiba di Mekkah.
3. Haji Tammattu
Haji tammatu menjadi salah satu jenis haji yang sering dilaksanakan jemaah dari
Indonesia. Adapun pelaksanaan ibadah ini dilakukan setelah selesai melakukan umrah.
Jenis haji lebih mudah dibandingkan dengan haji ifrad dan qiran, sebab setelah selesai
tawaf dan sa’i umrah, jemaah bisa langsung tahallul agar terbebas dari larangan sesama
ihram.
Jemaah haji yang memilih haji tamattu juga berkewajiban untuk membayar dam
atau denda menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah harus
menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu dikerjakan tiga hari di tanah suci
dan tujuh hari di tanah air.

E. Rukun Haji
Rukun Haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan, sahnya haji tergantung
pelaksanaan rukun haji ini, karena rukun haji tidak dapat diganti dengan
dam (denda). Berikut rukun haji yang harus dikerjakan:
1. Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niat ihram dan haji.
Ihram adalah memakai pakaian ihram dan berniat untuk masuk ke dalam wilayah yang
berlaku di dalamnya berbagai keharaman di dalam haji dan umrah. Masuk ke dalam
wilayah keharaman di sini maksudnya adalah masuk ke dalam suatu wilayah dimana
keharaman-keharaman itu mulai diberlakukan pada diri seseorang.
2. Wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.
Wukuf yaitu berdiam diri(berdzikir kepada Allah). Waktunya pada saat tergelincirnya
matahari tanggal 9 Dzulhijah. 
3. Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf Ifadhah)
Thawaf yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Diawalai dari hajar aswad dan
berputan berlawanan arah jarum jam. Sedangkan Ka’bah berada di sebelah kiri
jama’ah haji.
Berikut ini macam-macam thawaf;
a. Tawaf Qudum (‫) ﻗﺪﻭﻡ‬ - tawaf "selamat datang" yang dilakukan ketika baru sampai
di Mekah.
b. Tawaf Ifadhah (‫)ﺇﻓﺎﺿﻪ‬ - tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka
yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Juga dinamakan bagi tawaf rukun umrah.
c. Tawaf Sunah (‫)ﺳﻨﺔ‬ - tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah pada
waktu kapanpun.
d. Tawaf Tahiyyat (‫)ﺗﺤﻴﺔ‬ - tawaf sunah yang lazim dilakukan saat memasuki Masjidl
Haram.
e. Tawaf Nazar (‫)ﻧﺬ ﺭ‬ - melakukan tawaf untuk memenuhi nazar (janji)
f. Tawaf Wada' (‫)ﻭﺩﺍﻉ‬ - tawaf "selamat tinggal" yang dilakukan sebelum
meninggalkan kota Mekkah sebagai tanda penghormatan dan memuliakan
Baitullah.
4. Sa'i sebanyak 7 kali.
Sa’i yaitu lari-lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwah, yang berjarak sekitar
405 meter, sebanyak 7 (tujuh) kali.
5. Tahallul sebanyak minimal tiga helai
Tahallul artinya diperbolehkannya jamaah haji dari larangan/pantangan ihram.
Ditandai dengan menggunting rambut sedikitnya 3 helai.
6. Tertib yaitu berurutan atinya rukun haji tersebut tidak diacak urutannya ketika
melaksanakan ibadah haji.

F. Wajib Haji
Wajib Haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan, tapi sahnya haji tidak
tergantung atasnya, karena dapat diganti dengan  dam (denda). Berikut kewajiban haji
yang harus dikerjakan:
1. Ihram dari Miqat(batas), yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari
tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya Haji.
Macam-macam miqot;
a. Miqat Zamani (‫)ﻣﻴﻘﺎﺕ ﺯﻣﺎﻧﻲ‬ - batas yang ditentukan berdasarkan waktu:
1) Bagi haji, miqat bermula pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10
Zulhijah yaitu ketika ibadah haji dilaksanakan.
2) Bagi umrah, miqat zamani bermula pada sepanjang tahun pada waktu umrah dapat
dilakukan.
b. Miqat Makani (‫)ﻣﻴﻘﺎﺕ ﻣﻛﺎﻧﻲ‬ - batas yang ditentukan berdasarkan tempat:
1) Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu
sendiri (rumah sendiri). Untuk umrah ialah keluar dari tanah haram Makkah yaitu
sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.
2) Bagi mereka yang datang dari sebelah timur
seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan kebanyakan negara Asia lain,
tempatnya adalah di Yalamlam (‫)ﻳﻠﻣﻠﻢ‬. Adapun pendapat yang
mengatakan Jeddah (‫)ﺟﺪﻩ‬. sebagai miqat bertolak belakang dengan dalil yang
shahih,
3) Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah (‫)ﺟﺤﻔﻪ‬.
4) Bagi yang datang dari selatan dan timur seperti Yaman, Najd dan ,Riyadh, tempat
untuk berihram adalah Qarnul Manazil (‫)ﻗﺮﻦﺍﻠﻣﻨﺎﺯﻝ‬.
5) Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali) (
‫)ﺫﻭﺍﻟﺣﻠﻴﻔﻪ ﺍﺑﻳﺎﺭ ﻋﻠﻲ‬.
6) Bagi yang datang dari bahagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq (‫)ﺫﺍﺕ ﻋﺮﻕ‬.
2. Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Melempar jumrah 'aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan
setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.
4. Melempar jumrah ketiga-tiganya, pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan
melemparkannya tujuh kali tiap jumrah. Yaitu;
1) jumrah Ula,
2) Wustha dan
3) 'Aqabah 
5. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah).
6. Thawaf wada’
7. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.

G. Macam-macam dam
Berikut macam-macam dam adalah sebagai berikut:

1. Dam Hadyu.
Yaitu dam yang diwajibkan bagi mereka yang melaksanakan haji Tamattu’ atau
haji Qiran, dan jika tidak mampu membeli binatang hadyu, maka wajib melaksanakan
puasa selama 10 hari. Tiga hari dilakukan pada masa haji dan yang tujuh hari dilakukan
setelah kembali ke kampung halaman.
2. Dam Ihshar.
Dam yang wajib dibayar oleh jama’ah haji yang tertahan atau terkepung sehingga
tidak dapat menyempurnakan manasik hajinya, baik tertahannya disebabkan karena sakit,
terhalang oleh musuh atau sebab-sebab lainnya, sementara dia tidak mengucapkan
persyaratannya pada awal ihramnya.
3. Dam Fidyah (tebusan).
Yaitu dam yang diwajibkan atas orang yang sedang dalam ihram, lalu mencukur
rambutnya karena sakit atau sesuatu yang mengganggu kepalanya, seperti kutu dan lain
sebagainya. “Bahwasanya Rasulullah saw. melewatinya pada masa Hudaibiyyah, lalu
berkata: ‘Sungguh kutu kepalamu telah mengganggumu?, Ia berkata: ‘Ya!’Maka
beliaupun bersabda: ‘Cukurlah kemudian sembelih-lah seekor kambing atau berpuasalah
tiga hari atau berilah makan berupa tiga sha’ kurma yang dibagikan kepada enam orang
miskin.'”
4. Dam Jazaa’.
Yaitu Dam yang wajib dibayar oleh orang yang sedang berihram bila membunuh
binatang buruan darat. Adapun binatang buruan laut, maka tidak ada dendanya.
5. Dam Jima’.
Yaitu Dam yang diwajibkan kepada jama’ah haji yang dengan sengaja menggauli
isterinya disaat pelaksanaan iba-dah haji.

H. Sunnah-sunnah Haji
Sunnah-sunnah haji sebagai berikut;
1. Mandi sebelum ihram
2. Menggunakan kain ihram yang baru
3. Memperbanyak talbiyah
4. Melakukan thawaf qudum (kedatangan)
5. Shalat dua rakaat thawaf
6. Bermalam di Mina
7. Mengambil pola ifrad, yaitu pola mendahulukan Haji daripada Umrah
8. Thawaf wada’ (perpisahan)

I. Hal-hal yang diharamkan ketika Haji


Dalam surah Al-Baqarah ayat 197 Allah SWT berfirman tentang larangan dalam
Haji;
197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi [122], barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats
[123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa
yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa [124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai
orang-orang yang berakal.
[122] ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123] Rafats artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak
senonoh atau bersetubuh.
[124] maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari
perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.
Berikut ini hal-hal yang dilarang dialkukan ketika mengerjakan ibadah Haji;

1. Bagi jamaah laki-laki


a. Menutup kepala,
b. Mengenakan pakaian berjahit
2. Bagi jamaah perempuan
a. Menutup wajah dan telapak tangan
3. Bagi laki-laki dan perempuan
a. Mencukur rambut atau bulu,
b. Memotong kuku,
c. Memotong pohon,
d. Mengenakan wewangian,
e. Membunuh binatang buruan,
f. Melangsungkan akad nikah,
g. Berhubungan badan.
h. Bermesraan dengan syahwat

J. Umrah
Umrah adalah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir
mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual
ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Sering pula disebut pula
dengan haji kecil.

K. Syarat Umrah
Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji:
1. Beragama Islam
2. Baligh, dan berakal
3. Merdeka
4. Memiliki kemampuan, adanya bekal dan kendaraan, serta anggaran
5. Ada mahram (khusus bagi wanita)
L. Rukun Umrah
Rukun umrah adalah:
1. Ihram, berniat untuk memulai umrah
2. Thawaf
3. Sai
4. Tahallul
5. Tertib

M. Wajib Umrah
Adapun wajib umrah adalah:
1. Melakukan ihram ketika hendak memasuki miqat
2. Bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut

N. Perbedaan Haji dan Umrah

Perbedaan Haji Umrah


Waktu Waktu tetentu Setiap waktu
Hukum Wajib Sunnah
Tempat Makkah dan sekitarnya Makkah
Rukun wukuf Tidak ada wukuf

O. Hikmah melaksanakan haji dan Umrah

Adapun hikmah melaksanakan ibdah haji dan umrah adalah sebagai berikut;
1. Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti
ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan
diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah  Yang Maha Agung.
2. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut
diliputi dengan penuh kekhusyu’an
3. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
4. Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.
5. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat
yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
6. Memperkuat Iman dan Taqwa kita pada Allah SWT.
7. Menumbuhkan semangat berkorban, sebab Haji dan Umrah butuh banyak
pengorbanan, salah satunya pengorbanan Harta.
8. Mengenal berbagai tempat bersejarah, diantaranya Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwah,
sumur zam-zam, Makkah, Madinah, Arafah, Minda dan sebagainya.
9. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
ZAKAT
A. Pengertian
B. Dalil
C. Macam-macam
D. Hikmah dilaksanakannya Zakat

WAKAF

A. Pengertian
B. Dalil
C. Rukun Wakaf
D. Tata cara Wakaf
E. Hikmah dilaksanakannya Wakaf

Anda mungkin juga menyukai