Anda di halaman 1dari 16

Berbagai Kumpulan Makalah

Kumpulan Motto Kehidupan

KISI-KISI PENULISAN SOAL (HAJI DAN UMROH)

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Mata Pelajaran : Fiqih Alokasi Waktu : 90 menit

Kelas/Semester : VIII/2 Penulis : Hanan

Kurikulum Acuan : KTSP

No

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi

Indikator Soal

Bentuk Soal

No. Soal

1.

Memahami hokum Islam tentang haji dan umrah

1.1 Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah

1.2 Menjelaskan macam-macam haji


HAJI DAN UMRAH

A. Haji

1. Pengertian Haji dan Hukumnya

Menurut bahasa, haji berarti menyengaja. Adapun menurut istilah syara’, haji adalah suatu amal ibadah
yang dilakukan dengan sengaja mengunjungi baitullah di Mekkah dengan maksud beribadah secara
ikhlas mengharap keridaan Allah swt dengan syarat dan rukun tertentu.

Haji adalah salah satu rukun Islam. Sabda Rasul:

ِ ‫صالَ ِة َواِ ْيتَا ِء ال َّزكا َ ِة َح ِّج ْالبَ ْي‬


‫ت َوصَوْ ِم َر َمضَانَ (رواه البخاري‬ ٍ ‫بُنِ َي ْا ِال ْسالَ ُم َعلَي َخ ْم‬
َّ ‫ َشهَا َد ِة اَ ْن الَاِلَهَ اِالَّهللاَ َواَ َّن ُم َح َّمدًا َّرسُوْ ُل هللاِ َواَقَ ِام ال‬:‫س‬
)‫ومسلم‬

“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Utusan
Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, mengerjakan haji ke Beitullah, berpuasa pada bulan
Ramadhan”. (HR. Bukhari-Muslim)

Menunaikan ibadah haji adalah melaksanakan rukun Islam yang ke lima. Oleh sebab itu, hukumnya
fardu ‘ain atas mukmin yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji hanya
diwajibkan sekali seumur hidup, sedangkan yang kedua kali dan seterusnya hukumnya sunah seperti
yang tertulis dalam surat Ali Imran : 97.

2. Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji

Syarat wajib adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi menyebabkan orang yang bersangkutan wajib
menunaikan haji. Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang menunaikan ibadah
haji, apabila tidak terpenuhi salah satu syarat sah haji, maka menjadikan hajinya tidak sah.

a. Syarat Wajib Haji

1) Islam

2) Balig

3) Berakal sehat

4) Merdeka (tidak menjadi budak)

5) Mampu, yang dimaksud mampu adalah meliputi enam hal, yaitu sebagai berikut:

a) Memiliki ongkos naik haji


b) Ada kendaraan

c) Aman selama dalam perjalanan

d) Cukup bekal bagi keluarga yang ditinggalkan

e) Sehat jasmani dan rohani

f) Memiliki pengetahuan tentang haji

6) Ada mahram (muhrim) bagi wanita

b. Syarat sah haji

1) Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya, misalnya miqat zamani (batas waktu pemakaian ihram),
dan batas waktu wukuf.

2) Melaksanakan urutan rukun haji tidak dibolak-balik

3) Dipenuhi syarat-syaratnya, misalnya syarat thawaf dan sa’i

4) Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan, misalnya tempat wukuf, thawaf, sa’I, melontar
jumrah dan hadir dim UZDALIFAH atau pun bermalam di Mina

3. Rukun Haji

Rukun haji adalah bagian-bagian dari pelaksanaan ibadah haji yang harus dilaksanakan selama
menunaikan ibadah haji dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah dan wajib
mengulang kembali ibadah hajinya pada tahun yang akan datang. Adapun rukun haji terdiri atas enam
macam, yaitu sebagai berikut:

a. Ihram

Ihram adalah niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan semua yang
dilarang atau diharamkan dalam haji.

b. Wukuf di Padang Arafah

Wukuf di padang Arafah adalah berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai dari
tergelincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal 10 Zulhijah.

c. Tawaf

Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan syarat-syarat:

1) Suci dari hadas dan najis

2) Menutup aurat
3) Ka’bah berada disebelah kiri orang yang thawaf

4) Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad

5) Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram.

Adapun macam-macam thawaf adalah:

1) Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

2) Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali datang ke tanah suci dan
melihat Ka’bah

3) Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja

4) Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinazarkan (dijanjikan)

5) Thawaf wada’, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak meninggalkan tanah suci (saat akan
pulang)

d. Sa’i

Sa’I adalah berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Syarat-syaratnya adalah

1) Dimulai dari Bukit Shafa diakhiri di Bukit Marwah

2) Dilakukan sesudah thawaf, baik thawaf qudum mapun thawaf ifadah

3) Dilakukan sebanyak tujuh kali

e. Tahalul

Tahalul adalah bercukur atau memotong sebagian rambut kepala.

f. Tertib atau urut

Tertib atau urut adalah pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya dari nomor satu sampai
nomor enam.

4. Wajib Haji

Wajib haji adalah bagian-bagian di dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan selaam menunaikan
ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal dapat diganti dengan membayar dam (denda), berupa
menyembelih hewan dan ibadah hajinya tetap sah setelah membayar damnya.

Adapun Wajib-wajib haji adalah


a. Ihram dari miqat

Dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu dikenakan dan dari tempat manakah
ihram itu harus dimulai. Persoalan yang membicarakan tentang kapan dan dimana ihram tersebut
dikenakan disebut miqat atau batas yaitu batas-batas peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah.

Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib

Miqat zamani (batas waktu)

pada konteks (yang berkaitan) untuk memulai niat ibadah haji,adalah bulan Syawal, Dzulqa’dah
dan 10 malam dari bulan dzilhijjah (hingga sampai malam hari raya qurban). Adapun (miqat zamani)
pada konteks untuk niat melaksanakan “Umrah” maka sepanjang tahun itu, waktu untuk melaksanakan
ihram umrah.

Miqat makany (batas yang berkaitan dengan tempat)

untuk dimulainya niat haji bagi hak orang yang bermukim (menetap) di negeri makkah, ialah kota
makkah itu sendiri. Baik orang itu penduduk asli makkah, atau orang perantauan. Adapun bagi orang
yang tidak menetap di negeri makkah, maka :

- Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka miqatnya ialah berada di (daerah)
“Dzul Halifah”.

- Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan Maghribi, maka miqatnya ialah di
(daerah) “Juhfah”.

- Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya berada di daerah “Yulamlam”.

- Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan daerah dataran tinggi Yaman, maka
miqatnya ialah berada di bukit “Qaarn”.

- Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya berada di desa “Dzatu “Irq”. (Fath-
Hul Qarib, 1991 : 35)

b. Melempar Jumrah

Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah “Aqabah”, yang dilaksanakan pada tanggal 10
Dzulhijjah, sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri artinya bata kecil atau kerikil, yaitu kerikil
yang dipergunakan untuk melempar tugu yang ada di daerah Mina. Tugu yang ada di Mina itu ada tiga
buah, yang dikenal dengan nama jamratul’Aqabah, Al-Wustha, dan ash-Shughra (yang kecil). Ketiga tugu
ini menandai tepat berdirinya ‘Ifrit (iblis) ketika menggoda nabi Ibrahim sewaktu akan melaksanakan
perintah menyembeliih putra tersayangnya Ismail a.s. di jabal-qurban semata-mata karena mentaati
perintah Allah SWT.
Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul ‘Aqabah atau sering juga disebut sebagai
jumratul-kubra adalah tugu yang terbesar dan terpenting yang wajib untuk dilempari dengan tujuh buah
kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.

c. Mabit di Mudzalifah

Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah,
sesudah menjalankan wuquf di Arafah.

d. Mabid di Mina

Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13
Dzulhijjah.

e. Thawaf Wada’

Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju tempat
tinggalnya. (Bimbingan Manasik Ziarah dan Perjalanan Haji, 1989 : 44-47)

f. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram

g. Menjauhkan diri dari semua larangan haji

5. Sunah Haji

Sunah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh orang yang beribadah haji.
Sunah haji yaitu:

a. Mengerjakan haji dengan cara ifrad

b. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah aqabah pada tanggal 10
Zulhijah.

c. Membaca doa setelah membaca doa talbiyah

d. Thawaf qudum, yaitu thawab pada saat pertama kali datang di kota Mekkah Al-Mukaramah

e. Menunaikan shalat sunah dua rakaat setelah selesai thawaf qudum

f. Masuk ke dalam Ka’bah (Baitullah)

6. Larangan Ibadah Haji

a. Larangan khusus bagi pria

1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram

2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram


3) Memakai sepatu yang menutupi maka kaki sewaktu dalam masa ihram

b. Larangan khusus bagi wanita

1) Memakai tutup muka

2) Memakai sarung tangan

c. Larangan bagi pria dan wanita

1) Memotong dan mencabut kuku

2) Memotong/mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan lainnya, menyisir rambut kepala dan
sebagainya

3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut kecuali yang dipakai sebelum
ihram

4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika dalam ihram

5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain atau menjadi wakil dalam akad nikah atau
melamar

6) Bercumbu rayu dengan syahwat atua bersenggama.

7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kata-kata kotor, dan lain-lain

8) Memotong/menebang pohon atua mencabut segala macam yang tumbuh di tanah suci.

7. Dam (Denda) dalam Haji

Jenis-jenis Dam yaitu :

Dam (denda) karena memilih tamattu’ atau qiran. Dendanya ialah : menyembelih seekor kambing
(qurban), dan bila tidak dapat menyembelih kurban, maka wajib puasa tiga hari pada masa haji dan
tujuh hari setelah pulang ke negerinya masing-masing.

Dam (denda) meninggalkan ihram dari miqatnya, tidak melempar jumrah, tidak bermalam di muzdalifah
dan mina, meninggalkan tawaf wada’, terlambat wukuf di arafah, dendanya ialah memotong seekor
kambing kurban.

Dam (denda) karena bersetubuh sebelum tahallul pertama, yang membatalkan haji dan umrah.
Dendanya menurut sebagian ulama ialah menyembelih seekor unta, kalau tidak sanggup maka seekor
sapi, kalau tidak sanggup juga, maka dengan makanan seharga unta yang di sedekahkan kepada fakir
miskin di tanah haram, atau puasa sehari untuk tiap-tiap seperempat gantang makanan dari harga unta
tersebut.
Dam (denda) karena mengerjakan hal-hal yang di larang selagi ihram, yaitu bercukur, memotong kuku,
berminyak, berpakaian yang di jahit, bersetubuh setelah tahallul pertama. Dendanya boleh memilih
diantara tiga, yaitu menyembelih seekor kambing, kerbau, puasa tiga hari atau sedekah makanan untuk
6 orang miskin sebanyak 3 sha’ (kurang lenih 9,5 liter).

Orang yang membunuh binatang buruan wajib membayar denda dengan ternak yang sama dengan
ternak yang ia bunuh.

Dam sebab terlambat sehingga tidak bisa meneruskan ibadah haji atau umrah, baik terhalang di tanah
suci atau tanah halal, maka bayarlah dam (denda) menyembelih seekor kambing dan berniatlah tahallul
(menghalalkan yang haram) dan bercukur di tempat terlambat itu. (Fiqih Ibadah, 1998 : 50-57 )

8. Macam-Macam Haji

Haji Ifrad adalah haji yang dilaksanakan dengan cara mengerjakan haji terlebih dahulu, kemudian baru
melaksanakan ibadah umrah.

Haji tammatu’ (bersenang-senang)

Haji tammatu’ adalah melakukan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai
barulah mengerjakan haji.

Haji Qiran (bersama-sama)

Haji qiran adalah mengerjakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama.

9. Tata Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji

Ihram

Ihram yakni niat dengan bulat dan ikhlas untuk menunaikan ibadah haji karena Allah dengan memakai
pakaian ihram yang dimulai dari miqat

Wukuf di Arafah

Wukuf ialah berkumpul di Padang Arafah, setelah jamaan sampai di Padang Arafah, mereka menunggu
waktu wukuf, yaitu tanggal 9 Zulhijah setelah tergelincir matahari (hari raya Idul Adha).

Mabit di Muzalifah

Waktu mabit adalah antara magrib sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Ketika di Muzdalifah
mereka harus mencari dan mengumpulkan batu kerikil sedikitnya 7 butir untuk melempar jumlah
aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

Melontar Jumrah Aqabah

Setelah sampai di Mina tanggal 10 Zulhijah lalu melempar jumrah aqabah sebanyak 7 kali lemparan dan
setiap lemparan membaca Basmallah.
Thawaf ifadah

Setelah tiba di Mekah jamaah melaksanakan thawaf ifadah pada tanggal 10 Zulhijah yang mengelilingi
Ka’bah 7 kali dimulai dari arah yang sejajar dengan Hajar Aswad dan berakhir di sana pula.

Mengerjakan Sa’i

Setelah melakukan thawaf ifadah dilanjutkan sai, yaitu berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah
dan kembali lagi ke Bukit Shafa sebanyak 7 kali.

Tahalul

Setelah selesai sai dilanjutkan dengan tahalul kedua yang caranya sama dengan yang pertama, setelah
itu akan terbebas dari semua larangan haji.

Bermalam (Mabit) di Mina

Bermalam di Mina pada malam 11, 12 dan 13 Zulhijah, hari-hari itu disebut hari tasyrik.

Thawaf wada’

Yaitu thawaf perpisahan yang dikerjakan ketika seseorang akan meninggalkan kota mekah, caranya
melaksanakan thawaf ifadah.

10. Hikmah Haji

Memperteguh dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt

Menumbuhkan semangat berqurban, ibadah haji banyak menuntut pengorbanan baik harta, jiwa, dan
tenaga maupun waktu

Dapat mengenal lebih dekat tempat-tempat bersejarah yang ada kaitannya dengan ibadah haji

Sebagai sarana untuk lebih mempererat ukhuwah islamiyah karena ibadah haji merupakan ajang
bertemunya umat Islam sedunia.

B. Umrah

1. Pengertian dan Hukum Umrah

Menurut bahasa umrah artinya ziarah atau berkunjung. Menurut istilah syara’, umrah artinya melakukan
ziarah ke Baitullah (Ka’bah) di tanah suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

Firman Allah swt:

(#q‘JÏ?r&ur ¢kptø:$# not÷Kãèø9$#ur ¬! 4 … ÇÊÒÏÈ


“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah…” (QS. Al-Baqarah: 196)

Hokum mengerjakan umrah adalah sunah, sebagaimana hadits nabi:

َ ‫ ُسِئ َل َع ِن ْال ُع ْم َر ِة ْال َوا ِجبَ ِة؟ قَا َل الَ َواَ ْن تَ ْع َم ُر َوه َُو اَ ْف‬.‫م‬.‫ي ص‬
)‫ض ُل (رواه احمد والترمذي‬ َّ ِ‫ضي َهللاُ َع ْنهُ اَ َّن النَّب‬
ِ ‫ع َْن َجابِ ٍر َر‬

“Dari Jabir ra; “Sesungguhnya nabi pernah ditanya tentang umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw
menjawab: “tidak wajib dan hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR. Ahmad
dan Tirmidzi)

2. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

Syarat Umrah

1) Syarat wajib umrah

a) Islam

b) Balig

c) Berakal sehat

d) Merdeka

e) Mampu

2) Syarat sah umrah

a) Islam

b) Balig

c) Berakal

d) Merdeka

Rukun dan Wajib Umrah

1) Rukun Umrah

a) Ihram

b) Thawaf yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan niat umrah

c) Sa’i

d) Tahalul

e) tertib
2) Wajib Umrah

a) Ihram dari miqat

b) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji

3. Tata Urutan Pelaksanaan Umrah

Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharap rida Allah, atau dengan mengucapkan:

ٌ‫ك اللَّهُ َّم ُع ْم َرة‬


َ ‫لَبَ ْي‬

“Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah umrah”

Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf sebanyak 7 kali

Selesai thawaf dilanjutkan sa’I antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah

Selesai Sa’I kemudian tahalul dan seterusnya seperti pada pelaksanaan haji

4. Miqat Umrah

Seperti halnya dalam ibadah haji, maka dalam ibadah umrah pun terdapat miqat makani yang pada
prinsipnya sama dengan miqat haji, untuk miqat zamani umrah tidak ada (sepanjang masa).

5. Larnagan dalam Ibadah Umrah

Larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan dalam ibadah haji.

v Memahami ketentuan ibadah haji dan umrah

v Memahami macam-macam haji

30 PG

10 Esay

40

SOAL-SOAL

A. Soal Pilihan Ganda

1. Menunaikan ibadah Haji merupakan rukun Islam yang ke …


a. dua b. tiga c. empat
d. lima

2. Ibadah haji hanya bisa dilakukan di satu tempat, yaitu di Negara …

a. Indonesia b. Mesir c. Arab


d. Amerika

3. Suatu amal ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekah dengan maksud
beribadah secara ikhlas mengharap ridha Allah swt dengan syarat dan rukun tertentu adalah …

a. rukun haji b. pengertian haji c. syarat wajib haji


d. wajib haji

4. Wajib mengerjakan ibadah haji bagi orang yang …

a. tua b. mampu c. kaya


d. suka

5. thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak … kali.

a. empat b. lima c. enam


d. tujuh

6. thawaf dimulai dari …

a. Bukit Shafa b. Bukit Marwah c. Arafah


d. Hajar Aswad

7. Wukuf dilaksanakan di …

a. Muzdalifah b. Arafah c. Madinah


d. Makkah

8. Wukuf dilaksanakan pada tanggal …

a. 9 Zulhijah b. 10 Zulhijah c. 11 Zulhijah


d. 12 Zulhijah

9. hal-hal yang apabila telah terpenuhi menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan
haji disebut …

a. syarat wajib haji b. syarat sah haji c. rukun haji


d. wajib haji

10. berikut ini yang tidak termasuk syarat wajib haji, adalah …
a. Islam b. balig c. berakal sehat
d. dilaksanakan di tempat tertentu

11. seorang wanita yang menjalankan ibadah haji harus didampingi oleh …

a. saudaranya b. suaminya c. muhrimnya


d. ayahnya

12. Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan semua yang dilarang atau
diharamkan dalam haji disebut …

a. ihram b. wukuf c. sa’I


d. tahalul

13. Berikut yang bukan syarat-syarat orang melakukan thawaf, adalah …

a. suci dari hadas dan najis b. menutup aurat c. pada tanggal 9 Zulhijah
d. dilakukan di Masjidil Haram

14. Thawaf yang dilakukan ketika pertama kali melihat Ka’bah disebut thawaf …

a. ifadah b. wada’ c. sundah


d. qudum

15. Thawaf wada’ adalah thawaf yang dilakukan ketika …

a. Pertama kali melihat Ka’bah b. akan meninggalkan Ka’bah c. melaksanakn rukun haji
d. kapan saja

16. Berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah begitu sebaliknya sampai tujuh kali disebut
dengan …

a. thawaf b. jumrah aqabah c. tahalul


d. sa’i

17. Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala, sekurang-kurangnya tiga helai, dilaksanakan
setelah selesai melontar jumrah aqabah disebut …

a. thawaf b. jumrah aqabah c. tahalul


d. sa’i

18. Bermalam di Muzdalifah termasuk …

a. rukun haji b. wajib haji c. sunah haji


d. syarat haji

19. Berikut ini yang tidak termasuk larangan untuk jamaah haji pria adalah …
a. memakai pakaian berjahit b. memakai tutup kepala c. memakai sepatu
d. memakai tutup muka

20. Dam dalam bahasa Arab berarti …

a. denda b. hukuman c. ganjaran


d. darah

21. Cara melaksanakan ibadah hai yang tidak dikenai dam, yaitu …

a. haji ifrad b. haji qiran c. haji mabrur


d. haji tamattu’

22. Dam yang dikenakan untuk jamaah haji yang meninggalkan wajib haji adalah …

a. menyembelih seekor kambing b. menyembelih satu unta c. bersedekah


d. bertobat

23. Melaksanakan ibadah haji dengan melakukan umrah terlebih dahulu, baru kemudian haji disebut …

a. haji ifrad b. haji tamattu’ c. haji qiran


d. haji besar

24. Perbedaan haji dan umrah adalah terletak pada pelaksanaan …

a. thawaf b. wukuf c. sa’I


d. tahalul

25. Batas waktu pelaksanaan ibadah haji disebut …

a. miqat makani b. miqat zamani c. miqat


d. tahalul

26. Umrah bisa dilaksankan …

a. tanggal 1 Syawal b. kapan saja c. satu tahun dua kali


d. setiap tanggal 1 Zulhijah

27. Pada tanggal 9 Zulhijah, orang yang tidak melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk puasa …

a. Syawal b. Muharam c. Arafah


d. Daud

28. Sebagai sarana untuk lebih mempererat ukhuwah Islamiyah antara sesame muslim di seluruh dunia
merupakan salah atu … ibadah haji.

a. pengertian b. sarana c. hikmah


d. syarat
29. Umrah sering disebut dengan …

a. haji mabrur b. haji kecil c. haji besar


d. haji wisata

30. Setelah melaksanakan ibadah haji, iman seseorang bertambah dan tingkah lakunya semakin baik.
Hal ini merupakan tanda …

a. haji mabrur b. haji besar c. haji kecil


d. haji ifrad

B. Soal Esay

1. Apakah pengertian haji secara istilah?

2. Sebutkan syarat wajib haji!

3. Sebutkan rukun haji!

4. Sebutkan macam-macam cara melaksanakan ibadah haji. Jelaskan!

5. Sebutkan macam-macam thawaf!

6. Apakah larangan untuk jamaah haji pria?

7. Sebutkan hikmah haji!

8. Apakah pengertian Umrah?

9. Kapankah Umrah dapat dilaksanakan?

10. Sebutkan Syarat Umrah!

Share

No comments:

Post a Comment

kirimkan komentar anda di sini

Home

View web version


Powered by Blogger.

About Me

gudangmakalahku

View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai