Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji merupakan rukun islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan
puasa,menunaikan haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim
sedunia yang mampu (material,fisik dan keilmuan)dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan dibeberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai muslim haji (bulan dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah
umrah yang bisa dilakukan sewaktu-waktu. Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada
tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat islam bermalam di Mina, Wukuf (berdiam diri) di
Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah pada
tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha
sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.
Menurut etimologi bahasa arab, kata haji mempunyai arti qashd,yakni
tujuan,maksud,,dan menyengaja. Menurut istilah syara’ ,haji ialah menuju Baitullah
dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.
Yang dimaksud dengan tempat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Kab’ah
dan tempat Sa’i.,juga Arafah,Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu
tertentu ialah bulan-bulan Haji yang dimulai dari Syawal sampai 10 hari pertama bulan
Dzulhijjah. Adapaun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di
Muzdalifah, melontarkan jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Haji?
2. Apa saja Syarat-syarat Haji?
3. Apa saja Rukun Haji?
4. Apa saja Wajib Haji?
5. Apa saja Sunnat Haji?
6. Apa saja Macam-macam Haji?

1
7. Apa sajaLarangan Haji
8. Bagaimanakah Miqat Haji?
9. Bagaimana Tata Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji?
10. Bagaimana jika Meninggalkan Rukun Haji?
11. Apa yang dimaksud Tanah Haram dan Isinya?
12. Apa saja Jenis Dam(denda)?
13. Apa saja Hikmah Haji(Kongres akbar)?
14. Bagaimana Haji dan Umrah?
15. Apa saja Masalah dalam Haji?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Haji
2. Untuk Mengetahui Syarat-syarat Haji
3. Untuk mengetahui saja Rukun Haji
4. Untuk MengetahuiWajib Haji
5. Untuk Mengetahui Sunnat Haji
6. Untuk Mengetahui Macam-macam Haji
7. Untuk Mengetahui Larangan Haji
8. Untuk Mengetahui Miqat Haji
9. Untuk Mengetahui Tata Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji
10. Untuk Mengetahui jika Meninggalkan Rukun Haji
11. Untuk Mengetahui Tanah Haram dan Isinya
12. Untuk Mengetahui Jenis Dam(denda)
13. Untuk Mengetahui Hikmah Haji(Kongres akbar)
14. Untuk Mengetahui Haji dan Umrah
15. Untuk Mengetahui Masalah dalam Haji

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji

Haji menurut bahasa ‫ القصد‬artinya menyengaja. Haji menurut istilah adalah


suatu amal ibadah yang dilakukan dengan sengaja untuk mengunjungi Ka’bah (‫)بيت هللا‬
di mekkah dengan maksud beribadah secara ikhlas untuk mengharapkan ridha dari
Allah Swt. Menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan.

Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib dan merupakan rukun islam yang
kelima. Jadi , setiap umat islam sekali seumur hidup bagi yang mampu, wajib
melaksanakannya.
Firman Allah :
97 :‫ ال عمران‬.           

Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi “
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS.Al-Imran:97)

: Sabda Rasulullah Saw

‫ شها دة ان الاله االهللا وان محمدا رسول هللا واقام الصالة وايتائ الزكاة و حج‬: ‫بني االسالم على خمس‬
‫ متفق عليه‬. ‫البيت وصوم رمضان‬

Islam itu ditegakkan atas 5 dasar : Menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah “
dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, Mengerjakan sholat 5 waktu, Membayar
1
zakat, Mengerjakan haji, berpuasa dibulan Ramadhan.” (HR.Bukhari Muslim)

B. Syarat-syarat wajib Haji

1
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru,1992) hal 234

3
Syarat-syarat wajib haji itu ada 5:
1. Islam (tidak wajib bahkan tidak sah haji orang kafir)
2. Berakal (tidak wajib haji atas orang gila dan orang bodoh)
3. Balig (sampai umur 15 tahun, atau balig dengan tanda-tanda lain, tidak wajib
bagi kanak-kanak )
4. Merdeka
5. Mampu menjalankan

Adapun yang dimaksud dengan mampu menjalankan (‫ )استطاعة‬adalah sebagai


berikut:

1. Beribadah sehat
Orang yang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilikan kepada orang lain jika
ia mampu membiayai.
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke mekkah bagi orang
yang diluar mekkah.
3. Aman dalam perjalanan artinya Jiwa dan hartanya terjamin keselamatan.
4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk
menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkanya.
5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atay dengan mahram atau perempuan
lain yang ada mahramnya.2
C. Rukun Haji

Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan dalam berhaji dan tidak dapat
diganti dengan membayar dam.3
Rukun haji yaitu :
1. Ihram

Yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram (pakain
yang putih dan tidak berjahit) dan menjauhkan diri dari larangan-larangan haji
sampai ia bertahaullul (bebas dari larangan). Batas masa ihram (miqat zaman) adalah
sejak 1 syawal sampai tanggal 10 Dzulhijjah.

2
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,15
3
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t)

4
2. Wukuf
Yaitu hadir dipadang Arafah mulai tergelincirnya matahari pada tanggal 9
Dzulhijjah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. . Wuquf inilah urusan
terpenting dalam ibadah haji. Wuquf dilakukan di mana saja asal berada dalam batas
wilayah Arafah.

3. Tawaf
Yaitu mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran dari Hajar Aswad dengan posisi
Baitullah di sebelah kiri . dalam rukun haji, tawaf yang digunakan dalam tawaf
ifadah.
Firman Allah Swt:
“dan hendaklah mereka thawaf (mengelilingi) rumah yang tua itu
(Ka’bah).”(Al-Hajj :29)4

Syarat Thawaf
a. Menutup aurat
Sabda Rasulullah Saw :
“janganlah engkau thawaf (mengelilingi Ka’bah) sambil
telanjang.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)

b. Suci dari hadast dn najis


Diriwayatkan:
Dari ‘Aisyah :”bahwasannya Nabi Saw.ketika sampai dimakkah,adalah
pekerjaan yang mula-mula beliau kerjakan ialah mengambil
wudhlu,kemudian beliau thawaf di baitullah.”(Riwayat Bukhari dan
Muslim)

c. Ka’bah hendaklah disebelah kiri orang yang thawaf


Diriwayatkan:
Dari jabir:”bahwasanya Nabi Muhammad Saw.Tatkala sampai
dimakkah,beliau mendekat ke hajar aswad,kemudian beliau sapu hajar

4
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,16

5
aswad itu dengan tangan beliau,kemudian beliau berjalan kesebelah kanan
beliau;berjalan cepat tiga kali keliling,dan berjalan biasa empat kali
keliling.”(Riwayat Muslim dan Nasa’i)

d. Permulaan thawaf itu hendaklah dari hajar aswad


e. Thawaf itu hendaklah tujuh kali
f. Thawaf itu hendaklah didalam masjid karena Rasulullah melakukan thawaf
didalam masjid.5
Macam-macam Thawaf:
a. Thawaf Qudum (Thawaf ketika baru sampai )sebagai sholat tahiyatul
masjid.
b. Thawaf Ifadhah (Thawaf rukun haji)
c. Thawaf Wada’(thawaf ketika akan meninggalkan makkah)
d. Thawaf Tahalul(Penghalalan barang yang haram karena ihram)
e. Tawaf Nazar(Thawaf yang dinadharkan)
f. Thawaf Sunnah6

Cara-cara melaksanakan tawaf adalah sebagai berikut:

a. Memulai dari Hajar Aswad dengan niat tawaf Ifadah (boleh dalam hati
maupun di lafalkan)
b. Mengelilingi kakbah kea rah kanan (Kakbah berada disebelah kiri orang
yang tawaf) 7 kali putaran,3 kali dengan lari kecil,dan 4 kali dengan
berjalan biasa
c. Pada saat sampai dirukun Yamani,jamaah mengusap rukun itu.Tetapi
apabila tidak dapat,cukup dengan memberikan isyarat dengan mengankat
tangan kearahnya lalu tangan yang dibuat isyarat tadi dicium/dikecup
sambil membaca “Bismillah Allahu Akbar”.Kemudian jamaah kangsung
menuju ke Hajar Aswad dan berdoa.
d. Setelah sampai di Hajar Aswad mereka melakukan hal seperti 7
putaran.Perlu diingat bahwa Kakbah mempunyai 4 sudut,Yaitu Hajar
aswad,Rukun Syam,Rukun Yamani,Rukun Iraqi.
5
Rasjid,Sulaiman,Fiqih Islam,(Bandung:Sinar Baru,1992),hlm,240
6
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm. 319

6
e. Setelah tawaf disunnah kan untuk membaca doa
f. Setelah selesai tawaf,Jamaah menuju Maqam Ibrahim dan Sholat Sunnah
2 Rakaat,Sholat Sunnah Hijr Ismail kemudian menuju ke Multazam
(sebuah tempat istimewa bagi siapa yang berdoa insyaallah akan
dikabulkan) lalu minum air zamzam dan berdoa.7
4. Sa’i
Yaitu lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwa sebanyak 7 kali.
Syarat-syarat Sa’i
a. Hendaklah dimulai dari Bukit Shafa dan disudahi di Bukit Marwah
Sabda Rasulullah Saw :
Dari Jabir :”Rasulullah Saw. Telah bersabda : hendaklah kamu mulai (Sa’i
kamu) di bukit yang terlebih dahulu di sebut Allah dalam Al-Quran.”
(Riwayat Nasai)
b. Hendaklah Sa’I itu tujuh kali karena Rasulullah telah Sa’I tujuh kali.Dari
Shofa ke Marwah dihitung satu kali, kembalinya dari Marwah ke Shofa
dihitung dua kali,dan seterusnya.
c. Waktu Sa’I itu hendaklah sesudah Thowaf baik Thowaf rukun maupun
Thawaf qudum.
5. Tahahlul
Mencukur atau menggunting rambut kepala paling sedikit tiga helai.Tahalul
dibagi menjadi dua:
1. Tahalul awal,yaitu bila seseorang telah melakukan dua diantara tiga
hal,yaitu melemparn jumroh aqobah,mencukur,dan thawaf ifadah.Orang
yang telah bertahalul awal dibolehkan meninggalkan pakaian
ihramnya,memakai wangi-wangian dll,akan tetapi masih tetap dilarang
bersenggama antar suami istri.
2. Tahalul tsani,yaitu apabila seseorang telah mengerjakan tiga hal,yaitu
melempar jumroh aqobah,mencukur rambut,dan thawaf ifadah.Seseorang
yang telah bertahalul tsani diperbolehkan melakukan segala yang dilarang
selama mengerjakan haji,termasuk bersenggama.
6. Tertib
Adalah mendahulukan sesuai dengan urutan ibadah haji.8

7
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,22
8
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.320

7
D. Wajib Haji
Wajib Haji Adalah sesuatu yang harus dikerjakan pada waktu melaksanakan
ibadah haji dan kalau terdapat salah satu dari wajib haji yang tidak dikerjakan
hajinya tetap sah namun harus diganti dengan dam (denda).
Macam-macam wajib haji ada 7 yaitu :
1. Ihram dari miqat yaitu memakai pakaian ihram yang dimulai dari batas
waktu dan tempat yang telah ditentukan.
2. Bermalam di Muzdalifah yaitu setelah wukuf di Padang Arafah pada malam
tanggal 10 Dzulhijjah lewat tengah malam.
3. Bermalam di Mina.
4. Melempar jumrah aqabah (tanggal 10 Dzulhijjah)
5. Melempar 3 jumrah (jumratul ula, jumratul wusta, dan jumratul aqabah),
yaitu pada tanggal 11,12,dan 13 Dzulhijjah.
6. Mukhramat yaitu tidak melakukan hal-hal yang diharamkan selama
melaksanakan ibadah haji.
7. Tawaf wadak yaitu tawaf perpisahan ketika akan meninggalkan kota
mekkah.9
E. Sunnat Haji
1. Sunnat haji yang pertama adalah ifrad
2. Sunnat haji yang kedua adalah membaca talbiyah dengan suara yang keras bagi
laki-laki.Bagi perempuan hendaklah diucapkan sekedar terdengar oleh
telinganya sendiri
3. Berdoa’a setelah membaca talbiyah
4. Tawaf qudum,yaitu tawaf yang dilakukan pada saat pertama kali datang ke kota
makkah
5. Melaksanakan salat 2 rakaat setelah selesai tawaf qudum
6. Membaca do’a setelah tawaf
7. Masuk ke Kakbah10

F. Macam-macam Haji
Ibadah haji dan umrah dapat dilaksanakan dengan 3 cara:11

9
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,17
10
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,18
11
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,17

8
1. Haji ifrad
Yaitu dilaksanakan ibadah haji saja atau ibadah haji yang dilakukan sesudah
ibadah umrah.
2. Haji Tamattu’
Yaitu melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, kemudian baru
melaksanakan ibadah haji.
3. Haji qiran
Yaitu melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama.

Ketiga pelaksanaan ibadah haji tersebut semua sah, hanya saja kalau haji
ifrad tidak terkena dam (denda) tapi haji tamattu’ dan qiran terkena dam (denda).

G. Larangan Haji
Larangan dalam ibadah haji terdiri dari larangan bagi jamaah laki-laki dan
jamaah perempuan dan bagi jamaah laki-laki dan perempuan.12

a. Larangan bagi jamaah haji laki-laki yaitu:


1. Memakai pakaian yang berjahit
2. Memakai tutup kepala
3. Memakai sepatu yang menutupi mata kaki selama ikhram

b. Larangan bagi jamaah haji perempuan yaitu:


1. Memakai tuup wajah
2. Memakai sarung tangan

c. Larangan jamaah haji bagi laki-laki dan perempuan yaitu:


1. Memakai wangi-wangian
2. Mencukur rambut atau bulu badan
3. Menikah
4. Bersetubuh
5. Berburu atau membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan
6. Mencaci maki, mengumpat,bertengkar, dan mengucapkan kata-kata
kotor

12
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.327

9
7. Menebang pohon
H. Miqat Haji
a. Ihram pada Miqat.

Miqat artinya batas. Ada batas waktu dan ada pula batas tempat. Batas waktu
dinamakan miqat zamani, sedangkan batas tempat dinamakan miqat makani.
Miqat zamani untuk berihram adalah batas waktu antara tanggal 1 bulan Syawal
dan tanggal 10 bulan Dzulhijah sebelum wuqufhabis. Adapun miqat makani
adalah batas tempat untuk memulai berihram.

Tempat-tempat tersebut adalah:

1. Mekkah, adalah miqat untuk penduduk mekkah. Jadi orang yang tinggal di
Mekkah berihram di rumahnya masing-masing.
2. Dzullhulaifah adalah miqat untuk penduduk Madinah dan sekitarnya.
Temapat itu sekarang bernama Bir Ali.
3. Juhfah adalah untuk jama’ah yang datang dari Syaria, Mesir dan Marokko
dan daerah/ negri yang searah dengan negri tersebut. Karena pada masa
sekarang daerah Juhfah itu sudah tidak dikenal atau rusak, maka kampung
yang dekat denagan Rabigh.
4. Yalamlam adalah miqat untuk jama’ah yang datang dari arah Yaman, india
dan indonesia serta negri-negri yang searah dengannya. Yalamlam adalah
nama sebuah bukit bagian dari perbukitan Tuhamah, Jama’ah haji dari
indonesia dan india misalnya apabila kepala mereka telah setentang
dengan bukit Yalamlam mereka telah wajib berihram. Pada masa sekarang
ini jama’ah haji Indonesia berniat Ihramdi kota Jeddah.
5. Qarnu adalah miqat untuk jama’ah yang datang dari daerah Najed-Hijaz
dan Najed Yaman serta yang searah denganya. Qarnu adalah nama sebuah
bukit yang berjarak kira-kira 80, 640 km dari Kota Mekkah.
6. Dzatu Irqin adalah miqat untuk jama’ah yang datang dari Iraq dan yang
searah denagnya. Dzatu Irqin adalah nama sebuah kampung yang berjarak
kira-kira 80, 640 km dari kota Mekkah.
7. Bagi penduduk negri yang terletak anatara kota Mekkah dengan miqat-
miqat tersebut di atas, maka miqat mereka adalah negri masing-masing.

10
Itulah tempat-tempat yang telah ditetapkan sebagai miqat makani bagi jama’ah
haji barang siapa yang datang ke Mekkah dengan maksud melaksanakan ibadah
haji atau umrah, bila perjalanannya sampai ke tempat-tempat tersebut atau
setentang denganya, wajib baginya berniat ihram. Apabila tidak dilakukannya maka
dia wajib membayar dam(denda) yaitu dengan menyembelih kambing yamg sah
untuk qurban.

b. Hadir di Muzdalifah sampai lewat tengah malam menjelang hari nahar.


Pekerjaan ini disebut mabit dan kesempatan menunggu lawat tengah malam
dimanfaatkan untuk mencari batu kerikil untuk melontar jumroh.
c. Melontar Jumratul Aqabah pada hari nahar (Hari Raya Haji) dengan 7 buah batu
kerikil.
d. Melontar tiga Jumrah, yaitu Jumratul Ulah, Jumratul Wustha dan Jumratul
Aqabah. Tiap jumrah delontarkan dengan 3 buah batu krikil, dan pekerjaan ini
dilakukan pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari.13

Syarat-syarat melontar jumrah:

1. Alat melontar mesti batu, tidak dengan benda lain.


2. Lontaran pada setiap jumrah harus 7 kali dengan 7 buah sekaligus,
melainkan 1 batu untuk satu kali melontar.
3. Melontar dengan tertib dimulai dari Jumratul Ulah. Wuslha dan terakhir
Aqabah.
e. Bermalam di mina.
f. Thawaf Wada’ sewaktu akan meninggalkan Mekkah.
g. Menjauhkan diri dari segala larangan dalm ihram.

I. Tata Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji


1. Ihram
Niat untuk malaksanakan ibadah haji dengan urutan sebagai berikut:
a.Memotong rambut supaya lebih rapi,meotong kuku,mandi sunnah
ihram,berwudu,memakai wangi-wangian,menyisir rambut
b.Memakai pakaian Ihram

13
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.324

11
c.Mengerjakan salat sunnah ihram 2 rakaat dan niat untuk melaksanakan
ihram haji
2. Melaksanakan Tawaf Qudum(Tawaf selamat datang )
3. Jama’ah Haji berangkat ke Padang Arafah pada tanggal 8 Dzulhijah
Sebelum berangkat,membaca talbiyah 3 kali,kemudian membaca
sholawat Nabi diteruskan dengan berdoa sesuai dengan keinginannya
masing-masing.
4. Wukuf di Padang Arafah
Setelah sampai di padang arafah,jamaah menunggu wukuf tanggal 9
dzulhijah setelah tergelincir matahari (waktu dzuhur) sampai terbit fajar
tanggal 9 dzulhijah(Hari Raya Idul Adha).
Pada saat wukuf inilah,merupakan inti (kunci)ibadah haji.Jadi,bila
seseorang ketinggalan dalam wukuf,maka hajinya batal.
Pada saat wukuf,jamaah haji hendaknya memperbanyak dzikir
(mengucapkan kalimat-kalimat talbiyah) sebagaimana telah dicontohkan
oleh Rasulullah adalah sebagai berikur:
1.Membaca Istigfar
2.Membaca Talbiyah
3.Membaca Takbir
4.Membaca Tahlil
5.Memperbanyak doa
5. Mabit (bermalam) di Muszdalifah

Waktu mabit antara magrib sampai terbitnya fajar tanggal 10


Dzulhijah.Pada waktu tiba di muzdalifah,mereka harus mencari batu kecil
sedikitnya 7 butir untuk melempar jumrah aqabah pada tanggal 10
Dzulhijah.Untuk selanjutnya mereka melempar jumrah pada hari tasyrik tanggal
11,12,12 Dzulhijah dan batunya dapat diambil di mina kurang lebih 70 butir atau
lebih.Batu-batu tersebut diguakan untuk melempar aqabah,wusta,dan ula.

6. Kegiatan Ibadah yang dilakukan di Mina

Pada tanggal 10 Dzlhijah sesudah terbt matahari,para jamaah segera


melempar jumrah aqabah 7 kali lemparan,dan setiap melempar membaca
“Bismillah Allahu Akbar”.

12
Selain melempar jumrah aqabah,bagi yang terkena denda harus
membayar denda dan bagi yang akan berkurban,memotong hewan
qurban.Setelah itu jamaah menggunting rambut yang dinamakan tahalul
awal.Setelah itu boleh memilih pergi ke Makah untuk tawaf ifadah (tawaf rukun)
atau tetep tinggal dimina untuk menyelesaikan melontar jumrah (tanggal
11,12,13 Dzulhijah).

7. Kembali ke Makkah
Bagi jamaah yang telah melaksanakan tawaf ifadah,mereka tinggal
melaksanakan tawaf wadak.Sedangkan yang belum,harus mengerjakan tawaf
ifadah dulu.Syarat-syarat tawaf sebagai berikut:
a. Menutup aurat
b. Suci dari hadas besar atau kecil
c. Kakbah berada di sebelah kiri orang yang sedang tawaf
d. Mengelilingi kakbah 7 kali
e. Memulai tawaf dari hajar aswad
f. Tawaf harus dilakukan di dalam masjidil haram14

J. Meninggalkan Rukun Haji


Barangsiapa ketinggalan hadir dipadang Arafah pada waktu yang
ditentukan,hendaklah ia mengerjakan pekerjaan umrah agar ia keluar dari
ihramnya,ia wajib membayar fidiyah dan mengqadha pada tahun yang
berikutnya.15
Sabda Rasulullah Saw:
“Barangsiapa ketinggalan hadir dipadang arafah pada malam(tanggal 10
bulan haji),maka sesungguhnya telah ketinggalan hajinya,maka hendaklah
mengerjakan umrah dan ia wajib mengqhada hajinya pada tahun
berikutnya.”(Riwayat Daruquthni)

Orang yang meninggalkan salah satu rukun haji selain dari hadirnya di
padang arafah,ia tidak halal ihramnya sehingga di kerjakanya rukun yang
ketinggalan itu.Karena rukun-rukun yang lain itu mempunyai waktu yang luas,maka
hendaklah ia lekas mengerjakannya agar ia halal dari ihramnya.
14
Ibrahim,T.dan Darsono,Fiqih,(Surakarta:Tiga Serangkai),hlm,20-22
15
Rasjid,Sulaiman,Fiqih Islam,(Bandung:Sinar Baru,1992),hlm,254

13
Barangsiapa meninggalkan salah satu dari wajib-wajib haji atau umrah ia
wajib membayar denda (dam).Tetapi barang siapa meninggalkan Sunnat haji atau
umrah,Maka ia tidak wajib melakukan apa-apa.

K. Tanah Haram dan Isinya

Firman Allah swt:


“Tidaklah mereka (penduduk makkah) perhatian bahwasanya kami telah
menjadikan negeri mereka,negeri yang aman sentosa,terpelihara?Sedang manusia
disekeliling mereka rampok-merampok(perang memerangi)sesamanya.”(Al-
Ankabut:67)
Tanah Haram,yaitu tanah sekeliling masjidil haram,telah diberi tanda(batas)
pada beberapa penjuru (lihat peta “Mawaqit”).Dilarang (haram) memburu binatang
tanah haram,begitu juga memotong dan mencabut pohon-pohonan dan rumput-
rumpunya,baik bagi orang yang sedang ihram maupun tidak.Pohon-pohon dan
rumput-rumput yang terlarang dan dipotong dan dicabutnya ialah apabila ia masih
hidup dan tidak menyakiti.Tetapi kalau ruput-rumput atau pohon-pohon yang sudah
kering atau menyakiti,seperti yang berdiri,maka boleh dicabut atau dopotong:begitu
juga boleh mengambilnya untuk menjadi obat,juga tidak dilarang membunuh
binatang yang berbahaya.16

L. Beberapa Jenis Dam(denda)

Orang yang melanggar larangan ihram itu wajib membayar dam (denda)
menutupi larangan yang dilanggarnya. Mengenai tingkatan pelanggaran dan ini dapat
digolongkan sebagai berikut:

1. Orang yang membunuh binatang buruan di tanah haram. Pembayaran dam dalam
masalah ini diatur sebagai berikut:
a. Menyembelih binatang yang serupa atau hampir serupa dengan binatang
yang terbunuh.

16
Rasjid,Sulaiman,Fiqih Islam,(Bandung:Sinar Baru,1992),hlm,254-255

14
b. Kalau tidak dapat ia wajib bersedekah makanan kepada fakir miskin
sebanyak harga binatang yang teerbunuh.
c. Kalau tidak mungkin pula, ia boleh berpuasa dengan perhitungan untuk tiap-
tiap mud (kira-kira 600 gram dengan puasa 1 hari. Jadi andaikata harga
seekor kambing Rp. 500.000 dan harga beras Rp. 25.000 permud, berarti ia
harus berpuasa 20 hari.
2. Orang yang bersetubuh dengan sengaja.

Bagi orang yang bersetubuh dengan sengaja, dam diatur sebagi berikut:

a. Menyembelih seekor unta.


b. Kalau tidak dapat maka dengan seekor lembu.
c. Kalau dengan seekot unta dan seekor lembu tidak dapat, maka dapat
diganti dengan 7 ekor kambing.
d. Kalau tidak dapat, maka boleh mengganti dengan berpuasa dan tiap-
tiap 1 mud makanan, dengan berpuasa 1 hari. Jadi andaikata harta unta
Rp. 4.000.000, sedangkan harga beras Rp. 50.000 permud, maka
orang tersebut berpuasa selama 80 hari. Di samping itu, hajinya batal
dan ia wajib meneruskan ihramnya sampai selesai.17

18
3. Orang yang memotong-motong pohon-pohonan di tanah suci damnya sebagai
berikut:
a. Menyembelih unta atau lembu. Jika pohon yang ditumbangnya besar.
Ukuran besar dan kecilnya pohon tersebut berdasarkan pendapat
Umum.
b. Menyembelih kambing, jika kayu yang dipotong itu kecil.
4. Bagi orang yang terhalang di jalan, sehinnga tidak dapat meneruskan haji atau
umrah ia boleh bertahallul dengan menyembelih seekor kambinng di tempat ia
terhalang itu, kemudian bercukur atau memotong rambut dengan niat tahallul.
5. Orang yang melanggar salah satu larangan di waktu ihram seperti memakai
wangi-wangian,menutup kepala, memotong kuku, bercukur atau memotong
rambut,memakai pakaian yang berjahit/bersarung, bersetubuh dengan
17
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.328

18
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.329

15
perempuan dengan maksud syahwat dan bersetubuh sesudah tahallul awal, maka
damnya sebagi baerikut:
a. Menyembelih seekor kambing untuk disedekahkan.
b. Kalau tidak dapat, boleh saja ia mengganti dengan memberi makan
kepada fakir miskin sebanyak ±7 kg untuk 6 orang.
6. Orang yang mengerjakan salah satu dari hal-hal di bawah ini:
- Mengerjakan haji secara tamattu’
- Mulai ihram tidak dari miqat
- Tidak bermalam di Muzdalifah
- Tidak bermalam di Mina
- Tidak melontar Jumrah

Urutan dari masalah-maslah ke 3,4,5 dan 6 adalah wajib haji, maka damnya
sebagi berikut:

a. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkorban dan desedekahkan


kepada faqir miskin.
b. Kalau tidak dapat, boleh ia mengganti berpuasa 10 hari, 3 hari dikerjakan pada
waktu haji dan 7 hari dikerjakan pada waktu setelah pulang dari mengerjkan
ibadah haji.

Tempat-tempat pembayarn dam adalah sebagai berikut:


a. Pembayaran dan dengan menyembelih binatang dan memberikan makanan harus
di bayarkan di tanah Haram.
b. Denda yang berupa penyembelihan karena terhalang di jalan, maka harus d
byarkan di tempat ia terhalang.
c. Denda dengan berpuasa boleh dilaksanakan dimana saja, keciali yang telah
ditentukan harus dibayar di waktu haji.

M. Hikmah Haji(Kongres akbar)

Islam telah membuat beberapa aturan guna menguatkan lrasa persatuan dan
menanamkan semangat suka bekerja bersama-sama untuk kepentingan bersama.Di
antaranya,dengan menyuruh shalat berjamaah setiap waktu,menyuruh shalat jum’at
sekali seminggu,sesudah itu disuruh puasa sholat Hari raya dua kali setahun.Semua

16
itu untuk menguatkan rasa persatuan antara bebrapa golongan yang
berdekatan.Semua itu belum cukup untuk permusyawaratan bagi sedunia
islam,diadakan permusyawaratan alam islami semuanya,agar dihadiri oleh segala
utusan dengan tidak memandang bangsa dan warna.Mereka hendaklah berpakaian
sama,berkumpul dalam satu saat pada satu tempat yaitu di padang arafah dan
dimina,dengan idak membedakan antara satu sama lain.Dalam pertemuan yang amat
besar itu dapatlah mereka berekenal-kenalan satu sama lain dan bertambah teguhlah
peratuan dan perasaan percaya-mempercayai.
Disana mereka dapat bermusyawarah merembukkan segala kepentingan
bersama,baik yang bersangkutan dengan amal ibadat ke akhirat maupun urusan yang
bersangkutan dengan aturan dan susunan keh260-261idupan mereka,seperti keadaan
perniagaan,perusahaan,keadaan cocok tanam di negeri masing-masing.Dengan
ringkas,segala kemaslahatan dunia dan akhirat dapat dirembuk dan diatur ditempat
itu oleh segala utusan masing-masing negeri.19

N. Haji dan Umrah.

Haji dan umrah memang ada keserupaan. Umrah disebut juga haji kecil karena
ibadah ini serupa dengan haji dalam tatacaranya. Hanya saja terdapa perbedaan
dalam banyaknya rukun dan wajib. Rukun dan wajib umrah lebih sedikit dibanding
rukun dan wajib haji.

Umrah menurut syara’ adalah menziarai Ka’bah di Makkah dengan niat


beribadah kepada Allah dengan cara-cara tertentu dan umrah ada 2 macam yaitu:

1. Umrah yang dilaksanakan sewaktu-waktu.


2. Umrah yang dilaksanakan dalam rangkaian ibadah haji dan dilaksanakan
pada bulan haji pula.

Hukum umrah adalah fadlu ‘ain tiap mukallaf, laki-laki dan perempuan sekali
seumur hidup seperti fadlu haji.

Adapun syarat wajib dan syarat sah umrah sama dengan syarat wajib dan syarat
sah haji, sedangkan pelaksanaannya bagi wajib umrah dilakukan dalam rangkaian

19
Rasjid,Sulaiman,Fiqih Islam,(Bandung:Sinar Baru,1992),hlm,260-261

17
pelaksanaan ibadah haji dan bagi umrah sunnat dilakukan pada waktu-waktu yang
dikehendaki baik dalam musim haji ataupun di luar musim haji.

Tatacara pelaksanaan umrah:

a. Rukun Umrah:
1. Ihram dengan niat berumrah
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Mencukur atau menggunting rambut, sekurang-kurangnya memotong 3 helai
rambut.
5. Tertib empat rukun di atas.
b. Wajib Umrah:
1. Ihram dari imqat

Miqat makani umrah sama dengan miqat makani untuk haji berarti tempat
ihram haji yang telah diterangkan terdahulu juga berlaku untuk ihram umrah
kecuali bagi orang yang bermaksut umrah dari mekkah, hendaklah ia keluar dari
tanah Haram ke tanah Halal. Jadi miqat umrah orang mekkah adalah tanah halal.
Jadi miqat tempat ihram umrah di dekat Mekkah adalah Tan’im masjid Tan’im
terkenal dengan sebutan masjid umrah.

2. Menjauhkan diri dari segala larangan umrah, yang macam dan banyaknya
sama dengan larangan haji. Mengenai kedudukan rukun dan wajib pada umrah,
sama dengan kedudukan rukun dan wajib haji dengan demikian sahnya umrah
tergantung pada pelaksanaan rukunnya.sedangkan wajib umrah sama dengan
wajib haji dapat dignti dengan membayar dam, sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan terdahulu.20

Waktu penyelenggaraan umrah dan urutan pelaksanaanya adalah:

1. Waktu penyelenggaraan umrah berbeda dengan ibadah haji yang terbatas


waktunya. Karena itu miqat zamani untuk umrah tidak terbatas. Sepanjang tahun

20
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.331

18
dan pada bulan apa saja umrah boleh dilaksanakan. Dengan demikian sahnya
umrah tidak tergantung pada waktu pelaksanaanya.
2. Pelaksanaan umrah dengan memperhatikan rukun dan wajibnya adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan ihram dengan niat umrah dari miqat makanin sesuai dengan
miqat makani untuk haji.
b. Setelah ihram umrah dengan memakai pakaian yang tidak berjahit mulailah
meninggalkan larangan umrah.
c. Kemudian masuk Masjidil Haram melaksanakan thawaf sebanyak 7 kali
putaran thawaf dimulai dari sudut Hajarul Aswad pada Ka’bah.
d. Setelah selesai thawaf dilanjutkan dengan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa.
Muali dari bukit Shafa sampai bukit Marwa dihitung 1 kali. Dilanjutkan
sebanyak 7 kali dan berakhir di Marwa.
e. Setelah selasai Sa’i dilanjutkan dengan tahallul yaitu menggunting rambut
paling kurang 3 helai rambut. Maka bebaslah segala larangan ihram umrah
dan selesailah pelaksanaan umrah.

Jadi melihat pelaksanaan umrah sebagaimana tesebut di atas, maka waktu


pelaksanaanya tidak terlalu lama. Dapat saja dilakukan dalam waktu satu hari.

Sehubungan dengan masalah haji dan umrah ini, maka di sini perlu di
kemukakan mengenai macam-macam cara mengerjakan janji dalam hubungannya
dengan umrah. Cara mengerjakan haji dan umrah itu adalah:

1. Ifrad, ihram untuk haji dahulu dari miqatnya, kemudian diselesaikannya


pekerjaan itu. Setelah itu ia berihram untuk umrah serta mengerjakan
segala urusannya. Berarti haji dan umrah dikerjakan satu persatu dengan
mendahulukan haji dari umrah. Cara ini lebih baik dari pada yang lain
dan kepadanya tidak dikenakan dam.
2. Tamattu’ yaitu ihram untuk umrah saja dahulu dari miqatnya, kemudian
diselesaikannya pekerjaan umrah. Setelah itu ia ihram untuk haji dan
terus diselesaikannya segala usrusan haji. Brarati haji dan umrah
diselasaikan satu persatu dengan mendahulukan umrah.

19
Cara ini banyak dilakukan oleh Jama’ah haji Indonesia ynag saat kedatangannya
di Mekkah sampai saat menjelang wuquf ada tenggang waktu yang agak lama. Tata
cara demikian ini dikenakan dam.

c. Qiran
yaitu haji dan umrah dikerjakan bersama-sama. Tatkala ihram berniat untuk
haji dan umrah. Selanjutnya dia melaksanakan perkerjaan haji berserta segala
urusannya. Karena ukuran wajib umrah terdapat pula pada haji, maka pekerjaan
umrah dengan sendirinya termasuk dalam pekerjaan haji. Cara yang seperti ini
dilakukan oleh orang yang ada kesempatan pergi pada musim haji ke Mekkah
dalam waktu yang sangat terbatas. Terhadap cara ini dikenakan dam.

Haji dengan cara Ifrad hukumnya sunnat dan inilah cara yang terbaik diantara
tiga cara tersebut. Akan tetapi dengan pertimbangan kesehatan, jamaah haji
Indonesia memilih haji dengan cara tamattu’ karena masa berpakaian ihram tidak
terlalu lama. Sedangkan dengan cara ifrad masa memakai pakaian ihram cukup
yang dengan sendirinya memerlukan daya tahan tubuh yang lebih kuat.21

O. BEBERAPA MASALAH IBADAH HAJI


1. Haji Anak Kecil.
Anak yang belum baligh bila melakukan haji adalh sah hajinya, tetapi
tidak wajib. Haji anak kacil/ orang yang belum baligh tidak tergolong wajib
oleh karenanya bila telah dewasa, wajib melakukan haji lagi bila mampu.
2. Haji seorang hamba sahaja dan anak-anaknya.
Seorang hamba sahaya dan anak-anak yang belum baligh yang
melakukan ibadah haji hukum sah. Begitu pula bila melakukan umrah.
Namun amal ibadah keduanya amalan sunnat. Apabila hamba sahaya tersebut
sudah merdeka dan anak yang belum baligh tadi menginjak dewasa, maka
wajib haji kembali bila mampu.
3. Zuiarah ke Kubur Rasulullah SAW.
Hukum ziarah ke Kubur Rasulullah SAW dan kubur lainya adalah sunnat,
karena ada hadits yang menerangkannya. Lebih-lebih berziarah pada kubur
Rasulullah SAW, jelas sangat besar faedahnya di samping hukumnya juga

21
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.334

20
sunnat. Bahkan beliau menjanjikan syafa’at bagi siapa saja yang menziarai
kubur beliau. 22

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Haji merupakan rukun islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan
puasa,menunaikan haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim
sedunia yang mampu (material,fisik dan keilmuan)dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan dibeberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai muslim haji (bulan dzulhijjah).
22
Aziz Al Saifulloh. Moh,fiqih islam lengkap,(surabaya:terbit terang,t.t),halm.335

21
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.
Menurut etimologi bahasa arab, kata haji mempunyai arti qashd,yakni
tujuan,maksud,,dan menyengaja. Menurut istilah syara’ ,haji ialah menuju Baitullah
dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.
Yang dimaksud dengan tempat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Kab’ah
dan tempat Sa’i.,juga Arafah,Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu
tertentu ialah bulan-bulan Haji yang dimulai dari Syawal sampai 10 hari pertama
bulan Dzulhijjah.
B. SARAN
Bagi pembaca sebaiknya dijadikan untuk wawasan, ilmu pengetahuan
Bagi pendidikan sebaiknya dijadikan salah satu referensi dalam melaksanakan
pembelajaran dan sebagai tolak ukur bahan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Al Saifulloh. Moh.fiqih islam lengkap.surabaya:terbit terang,t.t.

Ibrahim,T.dan Darson.Fiqih.Surakarta:Tiga Serangkai.

Rasjid,Sulaiman.1992.Fiqih Islam.Bandung:Sinar Baru.

22
23

Anda mungkin juga menyukai