Anda di halaman 1dari 12

Nama : Alvita Ayu Kelisha (4)

Kelas : X MIPA D

PENGERTIAN HAJI & UMROH

Pengertian Haji

 Kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna tujuan dan dapat dibaca
dengan dua lafazh Al-hajj dan Al-Hijj. Haji secara bahasa (etimologis)
berasal dari bahasa arab al-hajj yang mengandung arti tujuan dan maksud
menyengaja untuk tindakan yang besar serta agung.
 Menurut bahasa, Haji (Arab), berarti mengunjungi, ziarah, atau menuju
ke suatu lokasi yang tertentu.
 Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat
tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.
 Pengertian haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah,
di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta
dilakukan dengan tertib.

Pengertian Umroh

  Umrah berasal dari kata u'timar yang berarti ziarah atau dapat diartikan
sebagai kegiatan ziarah di Ka'bah dan melakukan thawaf di sekelilingnya
kemudian bersa'i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut tanpa
wukuf di Arafah
   Umrah berasal dari bahasa arab al i'timar yang artinya ziarah
 Menurut istilah umrah berarti berziarah ke baitullah dengan cara-cara
tertentu tetapi tidak terikat oleh waktu

HUKUM HAJI & UMROH

Hukum haji

Pergi haji hukumnya wajib bagi setiap orang Muslim dewasa yang telah


memenuhi syarat. Syarat yang dimaksud adalah mampu secara fisik, ilmu, dan
mampu secara ekonomi untuk mengadakan perjalanan ke Baitullah, Arab Saudi,
minimal satu kali dalam seumur hidup. Namun, bagi yang belum memenuhui
syarat maka hukumnya tidak wajib. Fardu ain

Hukum Umroh

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum umrah. Bagi


mazhab Hanafi dan Maliki, umrah hukumnya sunah muakkadah atau amat
ditekankan pengerjaannya. Sedangkan bagi mazhab Syafi'i dan Hanbali, hukum
umrah adalah wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.

SYARAT WAJIB HAJI & UMROH

Syarat Wajib Haji

1. Islam (orang kafir dan non-muslim tidak wajib naik haji)

2. Berakal

3. Baligh 

4. Mampu

5. Dilaksanakan tepat pada waktunya

6. Khusus bagi perempuan, harus disertai suami atau mukhrimnya atau boleh
juga bersama orang yang dapat diberi amanah.

7. Ibadah haji wajib hanya sekali seumur hidup (lebih dari satu dianggap
sebagai sunnah

Syarat Wajib Umroh

1. Beragama Islam.

2. Baligh, dan berakal.

3. Merdeka.
4. Memiliki kemampuan, adanya bekal dan kendaraan, serta anggaran.

5. Ada mahram (khusus bagi wanita)

RUKUN HAJI & UMROH

Rukun Haji

1. Ihram

merupakan rukun haji yang pertama yang merupakan niat seseorang untuk
melaksanakan ibadah haji

Niat yang diucapkan ketika akan menjalankan ibadah haji saja:

‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم َح ًّجا‬

Artinya:

“Kusambut penggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji”.

 Pakaian ihram untuk laki-laki berupa dua helai kain ihram. Satu kain
disarungkan dan satunya diselendangkan.
 Sedangkan untuk perempuan harus memakai pakian yang menutup
seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua tangan (pergelangan tangan
sampai ujung jari).

2. Wukuf di Padang Arafah


Wukuf di Padang Arafah yang merupakan rukun haji kedua, yaitu dimana
semua jamah haji diwajibkan untuk hadir di padang Arafah, mulai dari
tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijah sampai 10 Dzulhijjah saat
terbit fajar.

3. Thawaf
Thawaf adalah rukun haji yang ketiga,yaitu ketika jamaah haji memutari
Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Saat mengelilingi Ka’bah hendaklah
diiringi dengan dzikir dan doa kepada Allah SWT. Jamaah haji yang
melakukan thawaf harus menutup aurat serta suci dari hadast dan najis.

4. Sa’i
Sa’I adalah rukun haji yang keempat, yaitu saat jamaah haji berlari- lari
kecil diantara bukit Shofa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ketika
melakukan sa’i ,dimulai dari Bukit Shofa dan berakhir di Bukit Marwah.
Setibanya di Bukit Shofa, maka jamaah harus melafadzkan berikut:

‫إِ َّن الصَّفا َ َوال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعآئِ ِر هللا‬

Artinya:“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar-syi’ar


Allah.” (HR. Ahmad, Muslim dan An Nasa’i)

5. Tahallul
Tahallul merupakan rukun haji yang terakhir, yaitu suatu keadaan dimana
semua jamaah haji dihalalkan atau diperbolehkan melakukan hal- hal
yang sebelumnya dilarang.

Berikut adalah dua macam tahallul:

1). Tahallul awal, yaitu melepaskan diri dari larangan ihram setelah melakukan
dua dari tiga amalan dibawah ini:

– Thawaf ifadhah dan sa’i

– Melontar jumrah aqobah

– Tahallul dengan bercukur

2). Tahallul akhir (Tsani), yaitu suatu keadaan dimana seseorang yang telah
melakukan tiga amalan berikut:

– Thawaf ifadhah dan sa’i

– Melempar jumrah aqobah

– Bercukur

Rukun Umroh

1. Niat/Ihram
Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. Dalam
ibadah umroh, niat ini diberi istilah ihram. Orang yang akan melakukan
ibadah umroh menggunakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafazkan
niat dari Miqat (titik awal memulai ibadah umroh).

2. Tawaf

Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf yakni mengelilingi Ka’bah


sebanyak tujuh kali. Titik awal Thawaf ini dimulai dari Hajar Aswad dan
dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad ketika melewatinya.

Bila tidak memungkinkan untuk mengusap Hajar Aswad, jama’ah


diperbolehkan dengan hanya memberi isyarat berupa lambaian tangan ke
arah Hajar Aswad.

Ketika melakukan Thawaf kita diperbolehkan pula untuk berdzikir maupun


melafadzkan doa atau harapan yang dimiliki.

3. Sa’i

Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Rukun umroh
yang satu ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Tidak ada doa yang wajib
dibacakan, sehingga dalam melakukan Sa’i kamu diperbolehkan untuk
memanjatkan doa yang diinginkan.

Rangkaian ibadah Sa’i ini berasal dari kisah Siti Hajar ketika mencarikan
minum bagi Ismail saat masih kecil. Istri nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik
mencari air dari sumber mata air yang kini dikenal dengan mata air zam-
zam.

4. Tahallul

Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahallul. Tahallul bermakna


melepaskan diri dari larangan ihram seperti mencukur rambut atau
menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut.
Tahallul ini dilakukan di luar Masjidil Haram dekat Bukit Marwah. Setelah
melakukan Tahallul, jama’ah bebas dari larangan ketika menunaikan ibadah
umroh.

5. Tertib

Rukun umroh yang terakhir adalah tertib. Tertib memiliki maksud bahwa
para jama’ah ibadah umroh harus melaksanakan segala rukun umroh satu
persatu atau sesuai urutan dan aturan yang ditetapkan.

WAJIB HAJI & UMROH

Wajib Haji

1. Ihram dari miqat. Miqat artinya waktu dan tempat yang telah di lakukan


megiatan selama ibadah haji.

2. Bermalam di Musdalifah. Di laksanakan pada malam idul adha mulai dari


terbenamnya matahari sampai tengah malam. Pada waktu tersebut calon jaaah
haji hendaknya mengambil batu-batu kecil secukupnya untuk
persiapan lempar jumroh di Mhina.         

3.  Melontar tiga jumroh yaitu jumroh ulah, wusta dan aqobah.

4. Melontar jumroh aqabah pada hari raya idul adha.

5. Bermalam di Mhina.

6. Tawaf dan wada'

7. Menjauhkan diri dari segala larangan atau yang diharamkan.

Wajib Umroh

Yang termasuk wajib umrah ada dua yaitu niat ihram dari miqat dan tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan pada waktu melakukan ibadah umrah.
Sunnah Haji & Umroh

Sunnah Haji

1. Mandi besar sebelum berniat dan mengenakan ihram.


2. Menggunakan wangi-wangian sebelum ihrom bagi laki-laki.
3. Melantunkan Talbiyah berulang kali.
4. Melantunkan doa saat memasuki kota Mekkah.
5. Mengucapkan doa saat memasuki Masjidil Haram.
6. Memanjatkan doa saat melihat Ka’bah.
7. Melakukan Thawaf Qudum.
8. Tarwiyah di Mina.
9. Mencium Hajar Aswad.
10.Sholat di Hijr Ismail.
11.Minum air Zam-zam.
12.Melaksanakan thawaf sunnah selama di Mekkah.

Sunnah Umroh

1. Mandi, memotong kuku, menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak, dan


mencukur rambut kemaluan sebelum berihram (melafazhkan niat ihram).

2. Memakai minyak wangi setelah mandi pada badan bukan pada pakaian,
sebelum mengucapkan niat ihram. Apabila telah mengucapkan niat ihram
maka tidak boleh baginya untuk memakai minyak wangi, baik pada
pakaian maupun badan.

3. Berihram memakai dua lembar kain putih satu dijadikan selendang dan
yang satu dijadikan sarung

4. Mengucapkan talbiyah sambil meninggikan suara,

5. Melakukan Al-Idhthiba’ pada saat thawaf. Al-Idhthiba’ yaitu melilitkan


kain ihram ke bagian pundak kiri dan membiarkan pundak kanan terbuka
melewati bagian bawah ketiak kanan.
6. Mencium Al-Hajarul Aswad jika memungkinkan, tanpa mengganggu atau
menyakiti jama’ah haji atau umrah lainnya. Kalau tidak memungkinkan
cukup dengan menyentuhnya dengan tangan kemudian mencium
tangannya tersebut. Dan apabila juga tidak memungkinkan maka cukup
dengan memberikan isyarat dengan lambaian tangan tanpa mengecupnya.
Hal ini dilakukan setiap putaran thawaf dengan mengucapkan takbir:
Allahu Akbar. Sebagaimana dalam hadits di atas.
7. Menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa menciumnya, jika tidak
memungkinkan untuk menyentuh maka tidak disunnahkan untuk
berisyarat dengan lambaian tangan.
8. Banyak berdzikir dan berdo’a saat thawaf
9. Minum air zam-zam
10.Ketika berada di antara Ar-Ruknul Yamani dan Al-Hajarul Aswad
mengucapkan doa

HAL YANG DILARANG SAAT HAJI & UMROH

Hal-Hal Yang Dilarang Saat Haji

1. Mengenakan pakaian berjahit

2. Menutup kepala bagi laki-laki,

3. Menutup wajah bagi perempuan

4. Mencukur rambut atau bulu,

5. Memotong kuku,

6. Mengenakan wewangian,

7. Membunuh binatang buruan,

8. Melangsungkan akad nikah,

9. Berhubungan badan.

10.Bermesraan dengan syahwat.

Hal-Hal Yang Dilarang Saat Umroh

a.     Memburu, menyakiti, dan membunuh hewan kecuali hewan yang


mengancam jiwa manusia

b.    Memotong, membunuh, maupun mencabut tumbuhan 


c.     Memotong kuku, atau segala bentuk hal yang membuat patah atau
terpotongnya kuku

d.    Memakai parfum wangi-wangian

e.     Berhias dengan sangat berlebihan bagi perempuan

f.     Berhubungan suami istri dan bermesraan 

g.    Memakai pakaian yang berjahit dan penutup kepala bagi laki-laki

h.     Berkata kotor dan bertengkar, termasuk juga mengumpat

i.      Memakai kaos tangan dan penutup wajah seperti masker dan cadar bagi
perempuan
j.      Menikahkan dan dinikahkan 

KEUTAMAAN HAJI & UMROH

Keutamaan Haji

1. Ibadah Haji merupakan salah satu bentuk amalan yang paling afdhol

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah berkata :

« ‫ال‬ َ ِ‫ ق‬. » ‫ان بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه‬


َ َ‫يل ثُ َّم َما َذا ق‬ َ ‫ُسئِ َل النَّبِ ُّى – صلى هللا عليه وسلم – أَىُّ األَ ْع َما ِل أَ ْف‬
َ َ‫ض ُل ق‬
ٌ ‫ال « إِي َم‬
‫ال « َحجٌّ َم ْبرُو ٌر‬ َ َ‫ قِي َل ثُ َّم َما َذا ق‬. ِ ‫يل هَّللا‬
ِ ِ‫ِجهَا ٌد فِى َسب‬
Artinya

“Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam ditanya, “Amalan apa yang paling


afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang
bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari)

2. Allah telah menjanjikan balasan syurga bagi mereka yang


melaksanakannya

Bagi mereka yang mampu melaksanakan ibadah haji tanpa bercampur dengan
dosa seperti syirik serta kemaksiatan, maka Allah SWT telah menjanjikan
syurga bagi mereka. Hal ini sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam berikut :
ُ‫ْس لَهُ َج َزا ٌء إِالَّ ْال َجنَّة‬
َ ‫َو ْال َحجُّ ْال َم ْبرُو ُ•ر لَي‬
Artinya “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain
surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Ibadah haji termasuk dalam perbuatan jihad di jalan Allah

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata :

‫ض َل ْال ِجهَا ِد َحجٌّ َم ْبرُو ٌر‬


َ ‫ لَ ِك َّن أَ ْف‬، َ‫ال « ال‬
َ َ‫ أَفَالَ نُ َجا ِه ُد ق‬، ‫ض َل ْال َع َم ِل‬
َ ‫ ن ََرى ْال ِجهَا َد أَ ْف‬، ِ ‫يَا َرسُو َل هَّللا‬
Artinya

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling
afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama
adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR.
Bukhari)

4. Dengan melaksanakan ibadah haji akan dapat menghapuskan dosa-dosa


dan kesalahan, dan ia kembali suci layaknya bayi yang baru dilahirkan
ibunya.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

ُ‫ث َولَ ْم يَ ْف ُس ْق َر َج َع َكيَوْ ِ•م َولَ َد ْتهُ أُ ُّمه‬


ْ ُ‫َم ْن َح َّج هَّلِل ِ فَلَ ْم يَرْ ف‬

Artinya

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak
berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan
oleh ibunya.” (HR. Bukhari)

5. Haji merupakan ibadah yang dapat menghapuskan kefakiran atau


kemiskinan

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

‫ْس‬َ ‫ض ِة َولَي‬ َّ ِ‫ب َو ْالف‬


ِ َ‫ث ْال َح ِدي ِد َوال َّذه‬ َ َ‫وب َك َما يَ ْنفِى ْال ِكي ُر خَ ب‬
َ ُ‫تَابِعُوا بَ ْينَ ْال َحجِّ َو ْال ُع ْم َر ِة فَإِنَّهُ َما• يَ ْنفِيَا ِن ْالفَ ْق َر َوال ُّذن‬
ُ‫ُور ِة ثَ َوابٌ إِالَّ ْال َجنَّة‬
َ ‫لِ ْل َح َّج ِة ْال َم ْبر‬
Artinya
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan
dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi,
emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali
surga.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad)

6. Mereka yang melaksanakan ibadah haji merupakan tamu Allah SWT

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

‫يل هَّللا ِ َو ْال َحاجُّ َو ْال ُم ْعتَ ِم ُ•ر َو ْف ُد هَّللا ِ َدعَاهُ ْم فَأ َ َجابُوهُ َو َسأَلُوهُ فَأ َ ْعطَاهُ ْم‬ ِ ‫ْالغ‬
ِ ِ‫َازى فِى َسب‬
Artinya

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh
adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi
panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah
beri” (HR. Ibnu Majah)

Keutamaannya lainnya :

 Allah akan memberikan rezeki 700kali dari biaya haji

 Seseorang yang berhaji selalu mendapatkan perlindungan dari Allah

 Berhaji dapat menghapus dosa

 Jihad bagi laki-laki tua, dan lemah bagi wanita

Keutamaan Umroh

1. Menghapus Dosa

2. Memperoleh Ketenangan Hati

3. Memperoleh Pahala Sholat Berlipat Ganda

4. Meningkatkan Iman dan Takwa

5. Media Jihad bagi Perempuan

6. Doa Akan Dikabulkan

7. Memperoleh Keberkahan
8. Dijanjikan Surga

9. Dijauhkan dari Kemiskinan

10. Wafat Saat Umroh, Pahalanya Dicatat Sampai Hari Kiamat

Anda mungkin juga menyukai