Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berbicara tentang darah yang ada di tubuh wanita, kita akan
membahas tentang haid , nifas dan wiladah beserta dalil-dalilnya. Masalah ini
sangat penting untuk dimengerti oleh semua wanita, laki-laki yang beristri,
juga para mu’alim para da’I dan kita semua. sebaba, masalah ini sangat erat
hubungannya dengan ibadah fardu ‘ain, seperti sholat dan puasa, dan semua
wanita melakukannya. Seharusnya wanita berumur 9 tahun sudah mengerti
ini atau suamunya.
Sebaba, umur 9 tahun mungkin sudah mengalami haid dan
kenyataannya anak” yang baru tamat MI atau Sd sudah banyak yang haid.
Adapun dalil-dalilnya ada pada al qur’an surah Al-Baqorah:222, qur’an surah
Al-waqiah:77, HR. Abu Dawud dan tirmizi, Oleh karena itu pemakalah
mengangkat tema ini untuk menggugurkan kewajiban dan agar dapat
membantu kebutuhan muslim dan muslimah yang sangat mendesak.
Sekalipun makalah ini masih sangat kurang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian haid?
2. Apa pengertian nifas?
3. Apa pengertian wiladah?
4. Bagaimana dalil-dalil tentang fiqih perempuan?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi
pembaca umumnya dan tujuan khusus penulisan makalah ini,
diantaranya :

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian haid

1
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian nifas.

3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian wiladah

4. Untuk mengetahui dan memahami dalil-dalil tentang fiqih


perempuan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haid
Al-haidh menurut bahasa adalah mengalir. Jika dikatakan, “Hadhat
asy-syajarah,” maka berarti getahnya mengalir.
Al-haidh menurut istilah syariat adalah darah yang keluar dari
kemaluan depan wanita, bukan karena melahirkan atau sakit.
Datang bulan bagi kaum wanita merupakan salah satu tanda bahwa
wanita tersebut telah mencapai usia baligh, sebagaimana mimpibasah
merupakan tanda bahwa seorang lelaki telah mencapai usia baligh.
Beberapa ulama berpemdapatbahwa pada umumnya seorang wanita
tidak mengeluarkan darah haid sebelum berusia 9 tahun berdasarkan
tahun hijriah. Akan tetapi masalah ini sifatnya kondisional, tergantung
pada tempat, masa, kondisi lingkungan dimana orang tersebut tumbuh
dan berkembang, dan beberapa jenis penyakit yang terkadang
menjangkiti seorang wanita yangmana hal ini sangat berpengaruh pada
kemajuan atau keterlambatan data bulanannya.
Darah haid dapat diketahui berdasarkan salah satu dari beberapa
warna berikut;
a. Hitam; yang paling mencolok
b. Merah; posisinya setelah warna hitam.
c. Keruh; yaitu warna antara putih dan hitam. Terkadang disebut juga
dengan At-Turabiyyah, warna seperti debu. Darah ini warnanya
seperti air yang kotor dan keruh.
d. Kuning; seprti nanah yang berwarna kekuning-kuningan.
Semua ini dapat diketahui dengan memperhatikan kebiasaan dan
pengamatan. Terkadang seorang wanita melakukan pengobatan medis,
yang berpengaruh pada warna darah. Dengan begitu, darah haid ini dapat
diketahui melalui warna dan juga baunya. Sering kali darah tersebut
baunya busuk dan tidak menyenangkan. Berhentinya darah ini tidak

3
dapat diketahui kecuali dengan melihat warna putih bersih apabila
seorang wanita memasukkan kapas atau kain lap berwarna putih pada
lubang kemaluannya, sehingga kapas atau kain lap tersebut terlihat tanpa
warna dari salah satu warna yang telah kami sebutkan diatas.

Adapun batasan haid Menurut ulama syafi’iyyah batasan


minimum masa haid adalah sehari semalam, dan batasa maksimalnya
haid adalah 15 hari. Jika lebih dari 15 hari maka darah itu darah istihadoh
dan wajib bagi wanita itu mandi dan shalat

B. Pengertian Nifas
An-Nifas menurut bahasa berasal dari kata Nafisat Al-
Mar’ah,Yang berarti melahirkan.
An-Nifas menurut istilah syariat adalah darah yang keluar karena
seorang wanita melahirkan, baik kelahiran normalataupun keguguran.
Warna darah nifas adalah warna darah pada umumnya. Darah
apapun yang keluar setelah melahirkan dinamakan darah nifas. Batas
minimum tidak dapat ditentukan.
Mayoritas ulama syafi’iyyah, memiliki pendapat bahwa batas umum
keluarnya darah nifas adalah 40 hari. Adapun batas maksimum adalah 60
hari.
Menurut para sahabat Rasulullah saw, seperti Umar bin Khotob, Ali
bin Abi Thoib,Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu Salamah, Dan menurut Para
ulama seperti Abu Hanifa, Imama Malik, AtTurmuzi, berpendapat bahwa
batas maksimum keluarnya darah nifas adalah 40 hari, 40 malam.

C. Ketentuan Haid dan Nifas

Berikut adalah ketentuan yang tidak boleh dilakukan bagi wanita


yang sedang nifas:

1. Shalat
2. Puasa

4
3. Thawaf
4. Berjima’
5. Menyrntuh mushaf Al Quran
6. Cerai
berikut adalah ketentuan yang boleh dilakukan oleh seorang yang
sedang haid:

1. berdoa dan berdzikir kepada Allah

2. melakukan sujud tilawah

3. tidur bersama suami

4. melayani suami kecuali berjima’

D. WILADAH
1. Pengertian Wiladah

Wiladah berasal dari istilah dalam bahasa Arab yang artinya


melahirkan. Mandi Wiladah berarti mandi yang wajib dilakukan
seorang wanita setelah melahirkan bayinya. Mandi Wiladah adalah
salah satu cara mensucikan diri seorang wanita dari hadats besar atau
darah yang dikeluarkannya saat melahirkan.

Wiladah ialah darah yang keluar dari rahim perempuan sebelum


melahirkan anak, manakala darah nifas ialah darah yang keluar dari
rahim perempuan selepas melahirkan anak, wiladah ialah darah yang
keluar mengiringi bayi dari kandungan ibunya.

Saat seorang wanita melahirkan ia juga akan mengeluarkan darah


dan janin. Keluarnya bayi yang dikandungnya juga dianggap sebagai
suatu hadats sehingga seorang wanita wajib melakukan mandi.

Mandi wiladah ialah mandi kerana bersalin dan ia wajib kepada


setiap wanita yang bersalin. Dan diwajibkan juga mandi hadas sekali
lagi setelah kering darah nifas.

5
2. Hukum Mandi Wiladah

Mandi Wiladah atau mandi setelah melahirkan hukumnya wajib


dan harus dilakukan oleh setiap wanita muslimah yang melahirkan baik
secara normal maupun secara Caesar.

3. Wanita yang wajib mandi wiladah

Tidak hanya wanita yang melahirkan saja yang wajib melakukan


mandi Wiladah adapun mereka, wanita yang mengalami keguguran
janin baik dalam bentuk gumpalan darah atau alaqah maupun gumpalan
daging atau mudghah. Maka wajib bagi mereka untuk melaksanakan
mandi Wiladah

4. Mandi wiladah beda dengan mandi nifas

Mandi Wiladah juga berbeda dengan mandi nifas yakni mandi


yang dilakukan untuk mensucikan diri setelah nifas. Nifas sendiri
adalah darah yang keluar setelah melahirkan sama halnya seperti
menstruasi atau haid tapi jangka waktunya lebih lama yakni mencapai
40 hari.

5. Hukum lupa mandi wiladah

Setelah melahirkan, seorang wanita harus melakukan mandi


Wiladah dan tidak menundanya sampai nifasnya selesai. Meskipun
demikian tidak mengapa jika seseorang lupa melakukan mandi Wiladah
misalnya hingga seminggu atau dua Minggu setelah melahirkan, tetapi
jika ia teringat haruslah segera mandi Wiladah. Hal tersebut
dikarenakan seorang wanita yang baru melahirkan tentunya tidak
diperbolehkan melaksanakan shalat wajib dan ibadah lainnya seperti
puasa (baca keutamaan puasa arafah dan puasa mutih 3 hari ) dan
membaca Alqur’an karena masih dalam kondisi nifas.

6. Niat Mandi Wiladah

6
Sebelum melaksanakan sesuatu tentunya kita seorang muslim
harus mengetahui niat dan tata cara melaksanakan suatu ibadah. Tak
terkecuali dengan mandi Wiladah. Adapun niat mandi Wiladah adalah
sebagai berikut

‫ث ْال ِوالَدَ ِة ِهللِ ت َ َعالَى‬


ِ َ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل ِل َر ْفعِ َحد‬

Bacaannya : NAWAITUL GHUSLA LIROF’I HADATSHIL


WILAADATI LILLAAHI TA’ALAA

Artinya : Saya niat mandi menghilangkan hadats wiladah karena Allah


Ta’ala.

7. Tata Cara Mandi Wiladah

Mandi Wiladah yang dilakukan setelah melahirkan tidak jauh


berbeda tata caranya dengan mandi wajib pada umumnya. Berikut ini
adalah penjelasan bagaimana tata cara mandi Wiladah yang dapat
dipraktekkan

a. Niat, Sebelum melaksanakan mandi Wiladah seorang wanita harus


berniat dalam hati dan melafalkan niat yang telah dijelaskan
sebelumnya.
b. Membaca basmalah, Setelah berniat dalam hati maka selanjutnya
seseorang yang akan mandi Wiladah harus membaca basmalah
terlebih dahulu.
c. Mencuci telapak tangan, Hal pertama yang dilakukan pada saat
mandi Wiladah adalah membasuh kedua telapak tangan dengan air
sebanyak tiga kali berturut-turut.
d. Membasuh kemaluan, Setelah membasuh kedua telapak tangan,
selanjutnya bagian tubuh yang harus dibasuh adalah kemaluan.
Bersihkan kemaluan tersebut dengan menggunakan tangan kiri dan
tentunya dengan air bersih. Jika perlu dapat menggunakan sabun

7
atau wewangian untuk memastikan kebersihan organ kemaluan
wanita yang merupakan jalan lahir bayi. Setelah membasuh dan
membersihkan organ kemaluan, bersihkan dan basuh tangan kiri
yang tadi digunakan untuk membersihkan kemaluan.
e. Berwudhu, Tahap selanjutnya setelah membersihkan tangan dan
kemaluan adalah berwudhu. Ambillah air wudhu seperti biasa
untuk mensucikan tubuh sebagaimana seperti sebelum
melaksanakan mandi wajib pada umumnya.
f. Menyiram kepala, Setelah berwudhu siram kepala dengan air
sebanyak tiga kali dengan air sebanyak tiga kali dengan air
sebanyak kepalan telapak tangan. Lakukan penyiraman kepala
dengan dimulai dari bagian sebelah kanan terlebih dahulu.

Saat mandi Wiladah seorang wanita boleh mengikat rambutnya asal


kepalanya tersiram dengan air. Berbeda dengan mandi wajib
setelah menstruasi yang harus dilakukan dengan rambut yang
terurai dan tidak terikat.

8
h. Meratakan air ke seluruh tubuh, Setelah menyiram kepala maka
selanjutnya siram seluruh anggota tubuh dan bersihkan dengan
sabun jika perlu. Jangan lupa untuk membersihkan daerah-daerah
lipatan tubuh seperti ketiak, lutut, tumit, dan bagian tubuh lainnya.
i. Membasuh kaki, Tahap terakhir setelah seluruh anggota badan
telah selesai dibersihkan adalah membasuh kedua kaki dengan air.
Basuh dan bersihkan kaki dengan baik dan pastikan seluruh tubuh
baik tangan dan kaki telah bersih seluruhnya.
j.
E. Dalil-Dalil Tentang fiqih Perempuan.
Adapun dali-dalilnya ialah
1. Q.S Al-Baqarah:222
ِ ‫سا َء فِى اْل َم ِحي‬
‫ْض َو الَ تَ ْق َرب ُْوه َُّن‬ َ ّ‫ قُ ْل ه َُو اَذًى فَا ْعت َِزلُوا الن‬،‫ْض‬ ِ ‫َويَسئلونك َع ِن اْل َم ِحي‬
ُ ‫ط َّه ْرنَ فَأْت ُ ْوه َُّن ِم ْن َحي‬
ُّ‫ ا َِّن هللاَ ي ُِحبُّ التَّ َّوابِيْنَ َو ي ُِحب‬.ُ‫ْث ا َ َم َر ُك ُم هللا‬ ْ َ‫َحتّى ي‬
َ َ ‫ فَ ِاذَا ت‬. َ‫ط ُه ْرن‬
َ َ ‫اْل ُمت‬
222:‫ البقرة‬. َ‫ط ّه ِريْن‬
Mereka bertanya kepadamu tentang haidl. Katakanlah, “Haidl
itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan membersihkan diri. [QS. Al-Baqarah : 222]
2. H.R Abu Dawud
ِ َ‫ي ص تَ ْقعُدُ فِى اْلنِّف‬
َ‫اس ا َ ْربَ ِعيْن‬ ِّ ِ‫اء النَّب‬
ِ ‫س‬ َ ِ‫ت اْل َم ْرأَة ُ ِم ْن ن‬ِ َ‫ كَان‬:‫ت‬ ْ َ‫سلَ َمةَ رض قَال‬
َ ‫َع ْن ا ُ ِ ّم‬
‫ ابو داود‬.‫اس‬ ِ َ‫صالَةِ النِّف‬َ ‫اء‬ َ َ‫ي ص بِق‬
ِ ‫ض‬ ُّ ِ‫لَ ْيلَةً الَ يَأ ْ ُم ُرهَا النَّب‬
Dari Ummu Salamah, ia berkata : Adalah wanita-wanita dari
istri-istri Nabi SAW, mereka tidak shalat diwaktu nifas selama
40 hari, dan Nabi SAW tidak memerintahkannya mengqadla
shalat karena nifas”. [HR. Abu Dawud]
3. Dari Aisyah radiyallahu ‘anha berkata:
ِ‫صالَة‬
َّ ‫اءال‬
ِ ‫ض‬َ َ‫ص ْو ِم َوالَنُؤْ َم ُربِق‬
َّ ‫اء ال‬
ِ ‫ض‬َ َ‫ُصيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْ َم ُربَق‬
ِ ‫كاَنَ ي‬

9
“kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan
unyuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan unyuk
mengqadha shalat.” (H.R. Al-Bukhari No. 321 dan Muslim No.
335)
َ ‫سهُ االَال ُم‬
4. ‫ط ِّه ِر ْن ت َ ْن ِز ْي ُل ِمن رب العالمين‬ ِ ‫اِنَّهُ لَقُ ْرا َنُ ك َِر ْم فِي ِكت َا‬
ُ ‫ب َم ْكنُ ْون اليَ ْم‬
“sesungguhnya Al-Quran adalah bacaan yang mulia, pada kitab
yang terpelihara , tidak boleh menyentuh kecuali hamba-
hambanya yang disucikan, diturunkan dari Tuhan semesta
alam”

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Al-haidh menurut bahasa adalah mengalir. Jika dikatakan, “Hadhat
asy-syajarah,” maka berarti getahnya mengalir. Al-haidh menurut
istilah syariat adalah darah yang keluar dari kemaluan depan wanita,
bukan karena melahirkan atau sakit. Datang bulan bagi kaum wanita
merupakan salah satu tanda bahwa wanita tersebut telah mencapai
usia baligh, sebagaimana mimpibasah merupakan tanda bahwa
seorang lelaki telah mencapai usia baligh.
2. An-Nifas menurut istilah syariat adalah darah yang keluar karena
seorang wanita melahirkan, baik kelahiran normalataupun
keguguran. Warna darah nifas adalah warna darah pada umumnya.
Darah apapun yang keluar setelah melahirkan dinamakan darah
nifas. Batas minimum tidak dapat ditentukan.
3. Ketentuan Haid dan Nifas

Berikut adalah ketentuan yang tidak boleh dilakukan bagi wanita


yang sedang nifas : Shalat, Puasa, Thawaf , Berjima’, Menyentuh
mushaf Al Quran, Cerai
4. Hukum Mandi Wiladah, Mandi Wiladah atau mandi setelah
melahirkan hukumnya wajib dan harus dilakukan oleh setiap wanita
muslimah yang melahirkan baik secara normal maupun secara Caesar.

B. SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Namun besar harapan penulis, agar makalah ini dapat
digunakan sebagai salah satu tugas perkuliahan, yaitu mata kuliah Fiqih.

11
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang kurang
berkenan bagi pembaca, ataupun kekurangan pada penjelasan terhadap
permasalahan dan penulisan. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

12
Daftar Pustaka

Ahmad Jad, Syaikh, Fikih Sunnah Wanita, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008).

Fiqih Wanita : Darah-Darah Wanita (Darah Haid, Nifas,Wiladah dan Istihadhoh)


http://www.masuk-islam.com/fiqih-wanita-darah-darah-wanita-darah-haid-
nifaswiladah-dan-istihadhoh.html

Niat Mandi Wiladah dan Tata Caranya

https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/niat-mandi-wiladah/amp

https://brainly.co.id/tugas/4214474

ketentuan nifas dalam syari’at islam

http://warohmah.com/pengertian-dan-ketentuan-nifas/

13

Anda mungkin juga menyukai