Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pendamping : Ladin

Disusun oleh :

Ailul Fauziyah 12406183060

Fiqrianur Haikal 12406183062

Aliza Wulandari 12406183080

Nurul Ilmiatul Islamiah 12406183096

Mks 1 B

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

2018

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktunya.

Selanjutnya kami berterimakasih kepada Bapak Ladin selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan dan arahan
sehingga makalah ini terselesaikan dengan lancar dan memberikan pengetahuan
yang maksimal.

Terlepas dari hal itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam segi penulisan
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami menerima
segala kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan bermanfaat dengan baik .

Tulungagung,9
September 2018

2
Daftar isi
BAB I pendahulu

A. Latar belakang................................................................04
B. Rumusan masalah...........................................................04
C. Tujuan..............................................................................04

BAB II pembahasan

A. Sejarah Pkn................................................................05
B. Latar belakang Pkn.....................................................07
C. Tujuan pkn..................................................................08
D. Landasan pendidikan kewarganegaan........................09

BAB III

A. Kesimulan...............................07
B. Saran......................................07
C. Daftar pustakaan....................07

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan diseluruh dunia,


meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama. Mata kuliah tersebut sering disebut
sebagai civic education, citizenship education dan bahkan ada yang menyebut sebagai
democracy education. Mata kuliah ini memiliki peranan yang strategis dalam
mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban.
Berdasarkan rumusan “Civic Internation” pada tahun 1995, disepakati bahwa pendidikan
demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, Untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintah demokrasi.

Dalam pembelajaraan Pendidikan Kewarganegaraan harus diberikan materi pada mata


kuliah keada seluruh Mahasiswa pada Perguruan Tinggi, dan diberikan pada jenjang
pendidikan dasar,mengenah pertama dan menengah atas, sekolah seharusnya
dikembangkan sebagai tatanan sosial yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh
kembangnya berbagai kualitas pribadi peserta didik. Sekolah sebagai bagian integral dari
masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sepanjang hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun
kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
demokrasi. Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian, latar belakang lahirnya dan
tujuan pendidikan kewarganegaraan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang dibahas
dalam makalah ini, antara lain :

1. Bagaimana sejarah PKn?

2. Bagaimana Latar Belakang?

3. Apa Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?

4. Bagaimana memahami pendidikan Pkn ?

5. Bagaimana Perkembangan PKn pada masa transisi Demokrasi?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan tujuan khusus penulisan makalah ini, diantaranya :

4
1. Untuk mengetahui dan memahami sejarah PKn.

2. Untuk mengetahui dan memahami Latar Belakang PKn.

3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Untuk mengetahui dan memahami Perkembangan PKn di Indonesia.

5. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan PKn pada masa transisi


Demokrasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PKn

Pendidikan Kewarganegaraan telah mengalami perkembangan yang fluktuatif, baik


dalam kemasan maupun substansinya. Hal tersebut dapat dilihat dalam substansi
kurikulum PKn yang sering berubah dan tentu saja disesuaikan dengan kepentingan
negara. Secara historis, epistemologis dan pedagogis, pendidikan kewarganegaraan
berkedudukan sebagai program kurikuler dimulai dengan diintroduksikannya mata
pelajaran Civics dalam kurikulum SMA tahun 1962 yang berisikan materi tentang
pemerintahan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 (Dept. P&K: 1962).
Pada saat itu, mata pelajaran Civics atau kewarganegaraan, pada dasarnya berisikan
pengalaman belajar yang digali dan dipilih dari disiplin ilmu sejarah, geografi, ekonomi,
dan politik, pidato-pidato presiden, deklarasi hak asasi manusia, dan pengetahuan
tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa (Somantri, 1969:7). Istilah Civics tersebut secara
formal tidak dijumpai dalam Kurikulum tahun 1957 maupun dalam Kurikulum tahun
1946. Namun secara materiil dalam Kurikulum SMP dan SMA tahun 1957 terdapat mata
pelajaran tata negara dan tata hukum, dan dalam kurikulum 1946 terdapat mata
pelajaran pengetahuan umum yang di dalamnya memasukkan pengetahuan mengenai
pemerintahan.

1. Dalam kurikulum tahun 1968 dan 1969

Istilah Civis dan Pendidikan Kewargaan Negara digunakan secara bertukar pakai
(interchangeably). Misalnya dalam Kurikulum SD 1968 digunakan istilah Pendidikan
Kewargaan Negara yang dipakai sebagai nama mata pelajaran, yang di dalamnya
tercakup sejarah Indonesia, geografi Indonesia, dan Civics ( diterjemahkan sebagai
pengetahuan Kewargaan Negara). Dalam Kurikulum SMP 1968 digunakan istilah
Pendidikan Kewargaan Negaraan yang berisikan sejarah Indonesia dan Konsititusi
termasuk UUD 1945.

2. Dalam tahun 1973/1974

5
Pendidikan Kewiraan dimulai tahun 1973/1974, sebagai bagian dari kurikulum
pendidikan nasional, dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air
dalam bentuk PPBN yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang
diberikan kepada peserta didik SD sampai sekolah menengah dan pendidikan PPBN
tahap lanjut diberikan di PT dalam bentuk pendidikan kewiraan.

3. Dalam Kurikulum tahun 1975

Istilah Pendidikan Kewargaan Negara diubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
yang berisikan materi Pancasila sebagaimana diuraikan dalam Pedoman Penghayatan
dan pengamalan Pancasila atau P4. Perubahan ini sejalan dengan misi pendidikan yang
diamanatkan oleh Tap. MPR II / MPR / 1973. Mata pelajaran PMP ini merupakan mata
pelajaran wajib untuk SD, SMP, SMA, SPG dan sekolah Kejuruan.

4. Kurikulum PPKn 1994

Kurikulum ini mengorganisasikan materi pembelajarannya bukan atas dasar rumusan


butir-butir nilai P4, tetapi atas dasar konsep nilai yang disaripatikan dari P4 dan sumber
resmi lainnya yang ditata dengan menggunakan pendekatan spiral meluas atau Spiral of
concept development (Taba, 1967). Pendekatan ini mengarkulasikan sila-sila Pancasila
dengan jabaran nilainnya untuk setiap jenjang pendidikan dan kelas secara catur wulan
dalam setiap kelas.

5. Dalam tahun 2004

Dengan berlakunya Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003,


diberlakukan kurikulum yang dikenal dengan nama Kurikulum berbasis kompetensi
tahun 2004 dimana Pendidikan Kewarganegaraan berubah nama menjadi
Kewarganegaraan.

6. Tahun 2006

Namanya berubah kembali menjadi Pendidikan Kewarganegaraan, dimana secara


substansi tidak terdapat perubahan yang berarti, hanya kewenangan pengembangan
kurikulum yang diserahkan pada masing-masing satuan pendidikan, maka kurikulum
tahun 2006 ini dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Berbagai perubahan yang dialami dalam pengimlementasian PKn sebagaimana diuraikan


atas menunjukkan telah terjadinya ketidakajekan dalam kerangka pikir, yang sekaligus
mencerminkan telah terjadinya krisis konseptual, yang berdampak pada terjadinya krisis
operasional kurikuler secara Konseptual istilah Pendidikan Kewarganegaraan dapat
terangkum sebagai berikut :

a. Kewarganegaraan (1956)

b. Civics (1959)

6
c. Kewarganegaraan (1962)

d. Pendidikan Kewarganegaraan (1968)

e. Pendidikan Moral Pancasila (1975)

f. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (1994)

g. Pendidikan Kewarganegaraan (UU No. 20 Tahun 2003)

B. LATAR BELAKANG PKn

Latar belakang lahirnya pendidikan Kewarganegaraan berawal dari perjalanan sejarah


panjang bangsa Indonesia yang dimulai sejak dari perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai pada pengisian kemerdekaan, bahkan terus berlangsung hingga
zaman reformasi. Kondisi perebutan dan mempertahankan kemerdekaan itu ditanggapi
oleh bangsa indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang
senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai-nilai tersebut dilandasi oleh jiwa,
tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh dan berkembang menjadi
kekuatan yang mampu mendorong proses Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan diselenggarakan untuk membekali para mahasiswa selaku


secalon pemimpian dimasa depan dengan kesadaran bela negara serta kemampuan
berpikir secara komprehensif integral dalam rangka ketahanan nasional kesadaran bela
negara ini berwujud sebagai kerelaan dan kesadaran melakukan kelangsungan hidup
bangsa melalui profesinya kesadaran bela negara dengan demikian kesadaran bela
negara mengandung arti :

a. Kecintaan kepada tanah air,

b. Kesadaran berbangsa dan bernegara,

c. Keyakinan akan pancasila dan UUD 1945,\

d. Kerelaan berkorban bagi bangsa dan negara serta\

e. Sikap dan perilaku awal bela negara.

Negara Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan pada tanggal 17


Agustus 1945 kemerdekaan yang diproklamasikan itu berangkat dari perjalanan sejarah
peperangan yang panjang yang berabad-abad lamanya melawan penjajahan dalam
suasana perpecahan tidak adanya semangat persatuan dan kesatuan menyebabkan
lamanya dibumi nusantara. Penjajahan itu mengakibatkan kebodohan dan penderitaan
yang pada awal abad ke-20 mendorong timbulnya semangat kebangsaan kebangkitan
nasional ini ditandai dengan lahirnya gerakan Budi Utomo pada tahun 1908 peristiwa
sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 oktober 1928 merupakan tonggak
sejarah yang sangat penting. Sumpah tersebut merupakan perjuangan sikap dan tekad
bangsa Indonesia untuk bersatu dalam wadah negara bangsa dan bahasa Indonesia.

7
“Satu tanah air menunjukkan serta kesatuan geografis satu bangsa menunjukkan satu
kesatuan politikdan satu bahasa menujukkan satu kesatuan sosial budaya” tekad ini
mewujudkan perjuagan yang akhirnya melahirkan proklamasi kemerdekaan bangsa
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai hingga era kemerdekaan menimbulkan kondisi dan menuntut yang
berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda indones
ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa
yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai-nilai tersebut dilandasi oleh
jiwa tekad dan semangat kebangsaan. Kesamaan itu timbul menjadi kekuatan yang
mampu mendorong proses terwujudnya negara kesatuan Republik Indonesia dalam
wadah nusantara.

C. TUJUAN

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan


kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para
calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu
pengetahuaan dan teknologi serta seni.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang


cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa serta menghayati nilai-nilai
falsafah bangsa.

2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa dan bernegara.

3. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara.

4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan


kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui pendidikan Kewarganegaraan , warga negara Republik indonesia diharapkan


mampu “memahami”, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi

8
oleh masyarakat , bangsa dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan dalam
cita-cita dan tujuan nasional seperti yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945.

d. LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Landasan pendidikn kewarganegaraan meliputi landasan filosofis, landasan teoritis,


landasan histori, landasan sosiologi, dan landasan yuridis.

1. Landasan filosofisMembangun

semangat kebangsaan kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan disegala aspek bukan


suatu hal yang mudah dan instan. Untuk itu diperlukan pendidikan kewarganegaraan.

2. Landasan teoritis

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi


manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

3. Landasan historis

Melihat penglaman bangsa Indonesia dalam mempetahankan keutuhan dan


kemerdekaan NKRI maka perlu adanya pendidikan karakter bangsa, moralitas bangsa
dalam kehidupan demokrasi yang seimbang dalam tanggung jawabnya dalam
pembelaan Negara demi terjaga dan terwujudnya intregasi bangsa

4. Landasan sosiologis

Keanekaragaman yang ada pada Bangsa Indonesia harus harus di arahkan dan dibina
dalam meningkatkan kesadaran bersama dalam kehidupan kesatuan bangsa Indonesia.

5. Landasan yuridis

Pasal 27 ayat(3) amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan wajib turut
serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat(1); tiap-tiap waga Negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara.Pendidikan
kewarganegaraan dengan tujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

BAB III

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan akan pentingnya suatu pendidikan
berbangsa dan bernegara agar terciptanya keseibangan antara hak dan kewajiban bagi
setiap warga negra dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan berbegara . Dan
menjadi suatu penjelasan, bahwa sesuatu hal yang mungkin sebagian besar orang
menganggapnya tidak penting pada hakikatnya memiliki peranan yang menentukan
kelangsungan hidup kita di masa yang akan datang. Dan perlu kita ketahui dan pahami

9
ketika hal itu terjadi, maka ketahuilah bahwa nilai-nilia terkandung dari hal tersebut
sudah mulai menghilang dari diri kita,dan perlu kita pelajari kembali.

Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kta untuk
menjadi warga negara yang baik dnan berbudi luhur

B. SARAN
Sebagai warga negara yang mencintai negaranya, kita harus memahami dan
mengetahui sejarah perkembangan PKn, agar dalam melaksanakan pendidikan
tidak terjadi kesalahan. Hal ini penting karena PKn adalah pelajaran yang
diwajibkan di semua jenjang pendidikan.

C. Daftar pustaka

http://richatsaragih.blogspot.com/2017/06/landasan-pendidikan-
kewarganegaraan.html 17:20

http://mahasiswauniramalang.blogspot.com/2017/01/sejarah-perkembangan-pkn.html
17:29 :

10

Anda mungkin juga menyukai