Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN CIVICS DAN


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstuktur


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Ayu Afridah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1 (HKI B /Semester 2)

Izka Ikhwanul Muttaqin (2383110072)

Naila Fadhilah Maulida (2383110064)


Humaira Rahmat (2383110062)

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Sejarah Singkat Perkembangan Civics dan Pendidikan
Kewarganegaraan” ini dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup Para Nabi sekaligus satu-satunya Uswatun
Hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih
kepada Ibu Ayu Afridah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun
dengan teknik pengetikan. Walaupun demikian inilah usaha maksimal kami selaku
para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Cirebon, 22 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .............................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1. Civics dan PKn dalam Perkembangannya.................................................... 3
2.2. Perkembangan Singkat Civics dan PKn di Indonesia .................................. 3
2.3. Teori Aktualisasi Smart Citizen dan Good citizen ....................................... 5
2.4. Teori dan Aktualisasi Civic Knowladge....................................................... 7
BAB III ............................................................................................................... 8
PENUTUP ........................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan .................................................................................................. 8
3.2. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Civics merupakan mata pelajaran yang menekankan kaidah tentang
warga negara dan pemerintahan serta hubungan antar warga negara dengan
warga negara ataupun warga negara dengan pemerintahan. Civics (Yunani)
yang berarti ilmu kewarganegaraan, namun secara etimologis berasal dari
bahasa latin Civicus yang berarti Citizen atau penduduk dari sebuah kota
(polis). Ilmu kewarganegaraan ini tentu saja sebagai sebuah disiplin ilmu yang
memiliki tujuan, metode, dan objek studi tertentu. Civics merupakan sarana
yang digunakan oleh pemerintahan Indonesia untuk membentuk warga negara
yang memiliki rasa nasionalisme serta patriotisme yang tinggi. Setiap negara
bertujuan memiliki warga negara yang baik, pemerintah berupaya
mewujudkannya dengan melakukan penyiapan program pendidikan bagi
warga negaranya yang salah satunya ialah PKn.

1.2. Rumusan Masalah


1) Bagaimana Civics dan PKn dalam perkembangannya?
2) Bagaimana perkembangan singkat Civics dan PKn di Indonesia?
3) Apa yang dimaksud dengan Teori Aktualisasi Smart Citizen dan Good
Citizen?
4) Apa yang dimaksud dengan Teori dan Aktualisasi Civic Knowladge?

1.3. Tujuan Masalah


1) Untuk mengetahui bagaimana Civics dan PKn dalam perkembangannya
2) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan singkat Civics dan PKn di
Indonesia
3) Untuk mengetahui pengertian dari Teori Aktualisasi Smart Citizen dan
Good Citizen
4) Untuk mengetahui pengertian dari Teori dan Aktualisasi Civic Knowladge

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Civics dan PKn dalam Perkembangannya
Secara historis, pelajaran civics untuk pertama kalinya diperkenalkan di
USA pada tahun 1880-an. Civics diperkenalkan dalam kurikulum selama abad
ke-19. Ketika Sebagian besar imigran ke Amerika Serikat yang berasal dari
benua Eropa seperti Prancis, Inggris, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Portugal
dan lain-lain. Dimana anak-anak mereka sedikit tau tentang Amerika itulah
sebabnya pemerintah Amerika berusaha mempersatukan bangsa Amerika
melalui kegiatan Pendidikan disekolah.

Pada saat itu, seorang ahli Bernama Cresshore (1886) mendefinisikan


civics sebagai the science of citizenship atau ilmu kewarganegaraan, yang
isinya mempelajari tentang hubungan kewarganegaraan, dan tampaknya lebih
digunakan sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah yang memiliki tujuan
utama mengembangkan siswa sebagai warga negara yang cerdas dan baik.

Civics atau kewarganegaraan sebagai suatu studi tentang pemerintahan


yang dilaksanakan sekolah, yang merupakan mata pelajaran yang menjelaskan
bagaimana pemerintahan demokrasi dilaksanakan dan dikembangkan, serta
bagaimana warga negaranya melaksanakan hak dan kewajibannya secara sadar
dan penuh dengan rasa tanggung jawab.

2.2. Perkembangan Singkat Civics dan PKn di Indonesia


Perkembangan Ilmu Kewarganegaraan (Civics) dan PKn di Indonesia
banyak dipengaruhi oleh perkembangan civics dan civic education didunia baik
dalam aspek content maupun metode pembelajaran. Dalam konteks system
penyampaian pembelajaran pun tidak dipungkiri hingga muncul kesan sebagai
kontrin dalam hal itu wajar karena bahan pelajaran sudah dianggap baik dan
benar oleh sebagian besar penduduk.

3
Perkembangan Civics di Indonesia:

1. Kewarganegaraan (Civics) 1957

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada


tahun 1957 di masa pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan
istilah civics. Civics diartikan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
tugas-tugas pemerintahan dan hak kewajiban warga Negara.

2. Pendidikan Kewarganegaraan (1968)

Pada tahun 1968 Kewarganegaraan berubah nama menjadi


pendidikan Kewarganegaraan. Dalam mata pelajaran SD tahun 1968, istilah
“civic education” digunakan sebagai nama mata pelajaran, yang meliputi
sejarah Indonesia, geografi Indonesia, dan kewarganegaraan (diterjemahkan
sebagai ilmu kewarganegaraan).

Dalam mata pelajaran SMP tahun 1968 digunakan istilah pendidikan


kewarganegaraan, yang meliputi sejarah bangsa Indonesia dan konstitusi
termasuk UUD 1945; sedangkan pada mata pelajaran SMA tahun 1968
terdapat mata pelajaran kewarganegaraan yang memuat beberapa materi,
terutama yang berkaitan dengan UUD 1945.

3. PMP (Pendidikan Moral Indonesia) 1975

Mata pelajaran PMP merupakan mata pelajaran wajib untuk SD,


SMP, SMA, SPG dan sekolah kejuruan. Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
pada saat itu bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai melalui Pancasila dan
nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945.

4. PPKn (1994)

Materi pembelajaran mata kuliah PPKn tahun 1994 tidak disusun


menurut ungkapan poin nilai P4, tetapi disusun sesuai dengan konsep nilai
(menggunakan susunan spiral metode pengembangan konsep) yang
bersumber dari P4 dan sumber resmi lainnya.

4
Metode ini menggunakan nilai tiap jenjang pendidikan dan kelas
serta seperempat tiap kelas untuk menggambarkan prinsip dan nilai
Pancasila. Materi pembelajaran yang dikembangkan berpedoman pada
pokok-pokok prinsip Pancasila. Tujuan pembelajaran juga berfungsi untuk
menanamkan sikap dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami,
menghayati dan meyakini nilai-nilai Pancasila, dan menggunakannya
sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari.

5. PKn (2003-sekarang)

PPKn diubah namanya menjadi PKn. Pada dasarnya tidak ada


perubahan besar. Hanya kewenangan pengembangan kurikulum yang
diberikan kepada masing-masing satuan pendidikan. Oleh karena itu, mata
kuliah tahun 2006 dinamakan “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”
(KTSP). Sebagai warga negara Indonesia kita harus menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.

Aktualisasi Sejarah PKn : Karena sejarah PKn lebih


memprioritaskan pada pengetahuan historis, maka aktualisasinya adalah
dengan mengetahui, memahami, dan menghayati sejarah PKn itu sendiri.
Contohnya saat ini kita sedang mempelajari perkembangan Civics/PKn di
dunia dan di Indonesia.

2.3. Teori Aktualisasi Smart Citizen dan Good citizen


Smart and good citizen artinya yaitu warga negara yang cerdas dan baik.
Smart and good citizen ini merupakan hasil akhir yang diharapkan ketika ketiga
komponen utama pendidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan dengan
baik. Ketiga komponen pendidikan kewarganegaraan tersebut adalah civic
knowladge (pengetahuan kewarganegaraan), civic skills (keterampilan
kewarganegaraan) dan civic dispositions (sikap kewarganegaraan).

5
Para generasi muda berpendapat bahwa smart and good citizen itu merupakan
warga negara, antara lain sebagai berikut:

1. Memahami akan hak dan kewajiban, dalam hal ini warga negara
memahami konsep benar dan salah, baik dan buruk serta konsep sesuatu
yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Hak dan kewajiban dapat
berkaitan dengan hak dan kewajiban pada negara artinya disini manusia
berkedudukan sebagai warga negara. Terdapat pula hak asasi manusia,
disini manusia berkedudukan sebagai makhluk sosial.
2. Mengetahui dan memahami nilai-nilai luhur bangsa yaitu Pancasila, dalam
hal ini sebagai smart and good citizen berarti haruslah mengetahui dan
memahami akan makna pada setiap sila Pancasila yang menjadi nilai-nilai
luhur bangsa. Selain itu, perlu juga melakukan penghayatan dan
penanaman dalam diri agar nilai-nilai luhur Pancasila ini melekat pada
sanubari warga negara sehingga dalam menjalankan kegiatan sehari-
harinya dapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Segala bentuk kegiatan
yang didasari dengan nilai-nilai luhur Pancasila akan memberikan
pengaruh positif yang besar pada seluruh aspek kehidupan.
3. Mampu menegakan hukum, dalam hal ini sebagai smart and good citizen
harus memiliki kemampuan untuk mengkritisi segala kebijakan atau
peraturan yang ada sebelum menjalankan atau menaatinya dengan baik.
Untuk menegakkan hukum, diperlukan adanya penegakkan keadilan,
karena hukum dan keadilan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Hukum
yang tidak berjalan seperti semestinya merupakan hukum yang tidak
menjunjung keadilan dan kebenaran.
4. Mampu menjaga ketahanan nasional, dalam hal ini smart and good citizen
mampu menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. Menjadi smart and good
citizen tidaklah menjadi individu yang senang memecah belah persatuan
bangsa dengan segala tindakannya, namun haruslah menjadi warga negara
yang senantiasa selalu berpartisipasi menjaga dan membela negaranya.
5. Memiliki ide-ide kreatif dan inovatif serta selektif, dalam hal smart and
good citizen memiliki cara berpikir yang kreatif dan inovatif dalam

6
memandang sesuatu. Sebagai smart and good citizen artinya mampu
secara aktif menyalurkan ide-ide kreatif dan inovatifnya untuk
memajukan, mencerdaskan dan mengembangkan bangsa. Smart and good
citizen pun dituntut untuk selektif dalam menerima berbagai informasi dan
budaya dari luar. Selektif dalam menerima informasi dapat menjaga
keutuhan bangsa, karena tidak jarang terdapat informasi yang palsu dan
budaya luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa, sehingga mampu
memecah belah kesatuan dan keutuhan bangsa.

2.4. Teori dan Aktualisasi Civic Knowladge


Civic knowladge atau pengetahuan kewarganegaraan berkaitan dengan
kandungan atau isi apa saja yang seharusnya diketahui oleh warga negara.
Civic knowladge berkenaan dengan apa-apa yang perlu diketahui dan dipahami
secara layak oleh warga negara. Civic knowledge berisikan item pernyataan
yang berkaitan dengan sejarah dan pengetahuan kontemporer, seperti
pemahaman tentang struktur dan mekanisme pemerintahan konstitusional dan
prinsip- prinsip yang melandasinya.

Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) terjabar ke dalam dan


mencakup pengetahuan menenai 8 ruang lingkup kajian, yaitu Persatuan dan
Kesatuan Bangsa; norma; hukum; dan peraturan; Hak Asasi Manusia;
Kebutuhan Warga Negara; Konstitusi Negara; Kekuasaan dan Politik;
Pancasila; dan Globalisasi. Untuk menunjukkan mana-mana kajian yang
masuk dalam ranah pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), dapat di
identifikasi dari rumusan kompetensi dasar dari ruang lingkup tersebut. Setiap
kompetensi dasar memuat kata “kerja operasional” yang dapat dikenalinya
sebagai bagian dari apakah termasuk dalam ranah kognitif, afektif,
ataukah psikomotor.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Civics dalam bahasa Yunani berarti ilmu kewarganegaraan. Secara
historis, pelajaran civics untuk pertama kalinya diperkenalkan di USA pada
tahun 1880-an. Civics diperkenalkan dalam kurikulum selama abad ke-19.
Perkembangan pembelajaran civics di Amerika didasarkan pada teori
psikologi. Kaitannya dengan PKn maka teori ini mendukung pembelajaran
PKn yang secara umum harus ditekankan pada upaya melatih pikiran para
pelajar dengan menghafal (rote memory/memorization), mengarah dan
menasehati secara teratur dengan baik.

Sejarah PKn lebih memprioritaskan pada pengetahuan historis, maka


aktualisasinya adalah dengan mengetahui, memahami, dan menghayati sejarah
PKn itu sendiri. Contohnya saat ini kita sedang mempelajari perkembangan
Civics/PKn di dunia dan di Indonesia.

Smart and good citizen artinya yaitu warga negara yang cerdas dan baik.
Smart and good citizen ini merupakan hasil akhir yang diharapkan ketika ketiga
komponen utama pendidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan dengan
baik. Ketiga komponen pendidikan kewarganegaraan tersebut adalah civic
knowladge (pengetahuan kewarganegaraan), civic skills (keterampilan
kewarganegaraan) dan civic dispositions (sikap kewarganegaraan).

Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) terjabar ke dalam dan


mencakup pengetahuan menenai 8 ruang lingkup kajian, yaitu Persatuan dan
Kesatuan Bangsa; norma; hukum; dan peraturan; Hak Asasi Manusia;
Kebutuhan Warga Negara; Konstitusi Negara; Kekuasaan dan Politik;
Pancasila; dan Globalisasi.

8
3.2. Saran
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan terkait dengan “Sejarah Singkat Perkembangan Civics Dan
Pendidikan Kewarganegaraan” serta tujuan-tujuan yang mempengaruhinya.
Khususnya yang kurang mengetahui lebih jauh tentang “Sejarah Singkat
Perkembangan Civics Dan Pendidikan Kewarganegaraan” maka perlu mempelajari
tentang Sejarah Singkat Perkembangan Civics Dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber


maupun referensi yang terkait dengan sarana prasarana pendidikan, maupun
efektivitas proses pembelajaran agar hasil penelitianya dapat lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, V. (2019). 14Kompasiana. Retrieved from Kompasiana.com:


https://www.kompasiana.com/viviam07/60a4d1a08ede486d8b059f32/sejara
h-pkn-di-?page=all#section1 (Diakses pada tanggal 24 Maret 2024).
Ayuning L. F., R. P., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pendidikan
Kewarganegaraan Generasi Muda Sebagai Smart and Good Citizen Di Era
Disrupsi. JURNAL PEKAN: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(1), 79–
92. https://doi.org/10.31932/jpk.v6i1.1169
Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan kewarganegaraan untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Djola. (2021). Pendidikan PPKn. Retrieved from Blogspot.com:
https://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/12/sejarah-perkembangan-
civics.html?m=1 (Diakses pada tanggal 25 Maret 2024).
Febrianti, N. (2021). Sejarah Singkat Perkembangan Civics dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan, 2.
Murdiono, M. (2018). Peningkatan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
Melalui Penerapan Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio.
Humanika, 7(1), 1–20. https://doi.org/10.21831/hum.v7i1.21016
Wahab, A.A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Winataputra, S.U dan Budimansyah, D. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan
dalam Perspektif Internasional. Bandung: Widya Aksara Press.

10

Anda mungkin juga menyukai