KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
Oleh : Angga Sulaiman Abdillah
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
Adapun tujuan dari buku tersebut, yakni: agar rakyat jajahan lebih
memahami hak dan kewajibannya terhadap pemerintah Hindia Belanda, sehingga
diharapkan tidak menganggap pemerintah belanda sebagai musuh tetapi justru
memberikan dukungan dengan penuh kesadaran dalam jangka waktu yang
panjang.
Tahun 1970 PKn difusikan ke dalam mata pelajaran IPS. Tahun 1972,
dalam seminar di Tawangmangu Surakarta, menetapkan istlah ilmu kewargaan
Negara (IKN) sebagai pengganti CIVICS, dan pendidikan Kewargaan Negara
(PKn) sebagai istilah civic Education.
Dengan demikian, IKN lebih bersifat teoritis dan PKn lebih bersifat
praktis antara keduanya merupakan kesatuan tak terpisahkan, karna
perkembangan PKn sangat tergantung pada perkembangan IKN.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi
warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang
patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis,
Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).
Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk
warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan
negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD RI 1945.
Upaya agar tujuan PKn tersebut tidak hanya bertahan sebagai slogan saja,
maka harus dirinci menjadi tujuan kurikuler (Somantri, 1975:30), yang meliputi:
a) Ilmu pengetahuan, meliputi hierarki: fakta, konsep dan generalisasi teori.
b) Keterampilan intelektual:
1. Dari keterampilan yang sederhana sampai keterampilan yang
kompleks seperti mengingat, menafsirkan, mengaplikasikan,
menganalisis, mensintesiskan, dan menilai;
2. Dari penyelidikan sampai kesimpulan yang sahih: (a) keterampilan
bertanya dan mengetahuii masalah; (b) keterampilan merumuskan
hipotesis, (c) keterampilan mengumpulkan data, (d) keterampilan
menafsirkan dan menganalisis data, (e) keterampilan menguji
hipotesis, (f) keterampilan meruumuskan generalisasi, (g)
keterampilan mengkomunikasikan kesimpulan.
c) Sikap: nilai, kepekaan dan perasaan. Tujuan PKn banyak mengandung
soal-soal afektif, karena itu tujuan PKn yang seperti slogan harus dapat
dijabarkan.
d) Keterampilan sosial: tujuan umum PKn harus bisa dijabarkan dalam
keterampilan sosial yaitu keterampilan yang memberikan kemungkinan
kepada siswa untuk secara terampil dapat melakukan dan bersikap cerdas
serta bersahabat dalam pergaulan kehidupan sehari-hari,
Paradigma Humanistik
2. Landasan Hukum
a. UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat,
yang memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaanya.
2. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
3. Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaaan negara “.
4. Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa “ Tiap-tiapn warga negara berhak
mendapatkan pengajaran.
b. Ketentuan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis- garis besar haluan
Negara.
c. Undang – undang No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia ( Jo. UU No. 1 tahun
1988) :
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Tujuan Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education)
berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No. 43 /DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Ardi. 2012, Perkembangan PKn (Pendidikan Kewarganegarana).
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/perkembangan-pkn-pendidikan.html