Anda di halaman 1dari 8

‫س ِم هّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬

ْ ِ‫ب‬
Nama : Huwaida ‘Afra Hasibuan
NIM : 20052102
Dosen pengampu :  Drs. Nurman S.M.si

1. jelaskan apa,mengapa dan untuk apa mempelajari ilmu negara.


2. jelaskan persamaan dan perbedaan pendapat plato dengan pendapat aristoteles tentang
negara dan pemerintahan.
3. jelaskan bagaimana pemikiran pemikiran tentang negara dizaman abad ertengahan
lengkap dgn pendapat ahlinya.
4. jelaskan persamaan dan perbedaan teori hakekat negara menurut teori sosiologis dengan
teori yuridis beserta kelebihan dan kekurangannya.
5. Jelaskan persamaan persamaan, perbedaan perbedaan, kelebihan kelebihan dan
kekurangan kekurangan teori perjanjian masyarakat yang dikemukakan oleh Thomas
Hobbes dengan yang dikemukakan oleh John locke.
6. jelaskanlah apakah menurut saudara teori perjanjian masyarakat ada dalam kenyataan
pembenaran kekuasaan negara? jelaskan dgn alasan alasannya.

JAWAB

1. Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari negara secara umum, mengenai asal-usulnya,
wujudnya, lenyapnya, perkembangannya dan jenis-jenisnya.
Menurut Prof. M. Nasroen, SH, Ilmu Negara Umum adalah suatu ilmu pengetahuan
tertentu. Sebagai suatu ilmu pengetahuan, maka Ilmu Negara Umum akan mencari dan
menetapkan suatu ketentuan dan kebenaran terhadap pokok penyelidikannya, yaitu
negara. Jadi, Ilmu Negara Umum harus menjawab pertanyaan mengenai negara.
 Ilmu negara perlu dipelajari karena Ilmu Negara memberikan pemahaman dasar
terkait bagaimana suatu negara itu terbentuk dan hakikat negara secara abstrak.
 Tujuan mempelajari ilmu negara adalah :
 tujuan secara akademis, dimana untuk memahami secara holistik tentang
persoalan yang berkaitan dengan negara menggunakan metode dan
pendekatan kenegaraan atau secara politik dan hukum sebagai dasar ilmu
hokum tata negara.
 Tujuan secara praktis, memberikan pemahaman tentang dasar-dasar dari
negara dan sisi hukum serta mampu menganalisis secara ilmiah dan obyektif
untuk kedinamikaan negara.
 Sebagai bahan kajian kenegaraan.

2. Tentang negara dan tentang pemerintahan


I. Negara
1) Menurut plato
Plato beranggapan bahwa negara yang baik adalah negara yang dipimpin oleh
filsuf karena dianggap memiliki ilmu pengetahuan dan dapat memajukan
suatu negara. Plato beranggapan munculnya negara karena adanya hubungan
timbal balik dan rasa saling membutuhkan antara sesama manusia.
2) Menurut aristoteles
Menurut aristoteles negara adalah lembaga politik yang paling berdaulat, meski
bukan berarti negara tidak memiliki batasan kekuasaan. Negara memiliki
kekuasaan tertinggi karena ia merupakan lembaga politik yang memiliki tujuan
paling tinggi dan mulia.Menurut aristoteles pemerintah yang baik adalah monarki
dimana suatu negara dipimpin oleh satu orang pemimpin yang dapat melindungi
seluruh warga negaranya dan membuat kesejahteraan warga negaranya menjadi
lebih baik. Dan pemerintah yang buruk adalah demokrasi ekstrim dimana
masyarakat mulai menuntut adanya kebebasan tetapi kebebasan itu menjadi
sangat tidak terkendali.
 Persamaan pendapat plato dan aristoteles tentang negara
Pemikiran antara plato dan artitoles tentang negara mempunyai kesamaan dimana
menurut keduanya terbentuknya negara dikarenakan manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak lepas dari bantuan manusia lainnya sehingga mereka
akan saling membutuhkan satu sama lain.
 Perbedaan pendapat plato dan aristoteles tentang negara
Plato menolak adanya kepemilikan pribadi karena hal itu dianggap dapat
membuat manusia menjadi manusia individual sehingga tidak peduli dengan
kehidupan lainnya, sedangkan menurut aristoteles kepemilikan pribadi itu sangat
penting karena dengan adanya kepemilikan pribadi akan muncul rasa untuk
mempertahankan keamanan negara untuk melindungi harta pribadinya.
Akan tetapi, pemikiran plato dan aristoteles ini saling melengkapi untuk
menciptakan suatu pemerintahan negara yang lebih baik kedepannya.
II. Pemerintahan
1) Menurut Plato
Bentuk bentuk pemerintahan menurut plato dibedakan menjadi lima bentuk
pemerintahan negara. Kelima bentuk itu menurut plato harus sesuai dengan sifat
sifat tertentu manusia. Kelimat bentuk tersebut adalah : aristokrasi, temokrasi,
oligarkhi, demokrasi, tirani
2) Menurut aristoteles
Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria pokok,
yaitu jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas
pemerintahannya. Kemudian bentuk bentuk pemerintahnnya adalah : monarki,
tirani, aristokrasi, oligarki, plutokrasi, politeia, demokrasi.

3. Pemikitan tentang negara pada zaman abad pertengahan oleh para ahli
 Herman (2007-27)
pada zaman ini dikenal aliran filsafat patristik dan skolastik berdasarkan Theos. Filsuf
terkenal pada masa ini adalah Agustinus (354-43 SM) dan Thomas Aquinas (1225-
1275) yang memunculkan ajaran Tomisme. Selain itu, dikenal juga filsuffilsuf
muslim pada zaman keemasan abad pertengahan, yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu
Sina, Ibnu Rusjd, dan Al-Ghazali yang menunjukkan hubungan mata rantai dengan
sejarah filsafat Yunani (adanya semboyan mitos-logos-theos). Thomas Aquinas
(1225-1227) merupakan murid dari Albertus Agung yang mengembangkan pemikiran
Aristoteles. 
 Santo Agustinus
menurutnya penguasa tunggal, monarki, merupakan representasi Tuhan di dunia. Ia
melihat wewenang representasi Tuhan tersebut mesti diikuti oleh rakyat umum atas
dasar nilai kebaikan dan kepatuhan bersama.  lebih lanjutia melihat konsep negara
dengan wewenang terletak pada rakyat luas (demokrasi), sebagai suatu negara
yang tidak ideal karena negara demokrasi merupakan refleksi negara duniawi yang
penuh dengan kekacauan, pertikaian, dan peperangan.
 Thomas Aquinas
Negara merupakan bayangan sempurna kekuasaan dari kerajaan Tuhan, dan
kekuasaan negera bersifat subordinatif terhadap kekuasaan Tuhan. Ketika negara
sebagai lembaga social-teologis membuat suatu UU (lex humana) maka negara tidak
boleh melampaui kewenangan yang diberikan oleh Tuhan. Thomas Aquinas
mengatakan bahwa masyarakatlah yang menjadi pemimpin bagi suatu bangsa.
Mereka berhak menentukan pemerintahan. Ia melihat kekuasaan pemerintahan dari
dua sisi yaitu kuasa ada sejauh berasal dari Yang Mutlak (Sang Pencipta) dan berasal
dari rakyat.

4. persamaan dan perbedaan teori hakekat negara menurut teori sosiologis dengan teori
yuridis beserta kelebihan dan kekurangannya.

1) teori sosiologis tentang hakikat negara


hakikat negara dari segi sosiologi merupakan Peninjauan negara yang didasarkan
pada anggota masyarakatnya (zoom politicon).
Adapun pendapat para ahli berdasarkan teori sosiologis :
 Aristoteles
Suatu alat yang semata-mata dipakai buat memaksakan sekelompok manusia,
supaya tunduk terhadap tata tertib yang baik dalam masyarakat.
 Mc. Dougal
Menurut Mc Dougal, negara merupakan sekelompok manusia yang merasa
senasib dam mempunyai tujuan yang sama juga.
Dalam hal ini, pengelompokannya bisa terjadi secara alamiah, disengaja, atau
campuran keduanya dan bisa juga dibentuk secara genologis.
 Kranenburg
Kranenburg mempunyai pendapat yang sama dengan Mc. Dougal tentang sifat
dari hakikat negara.
Ada pengelompokan manusia yang dibagi jadi 4 ukuran, yaitu pada suatu
tempat tertentu dan teratur, pada suatu tempat tertentu dan gak teratur, tidak ada
pada suatu tempat tapi teratur, atau gak ada pada suatu tempat dan gak teratur.

2) Teori yuridis tentang hakekat negara


 hakikat negara dari segi yuridis yaitu suatu negara dilihat dari peraturan atau
ketetapan yang membentuk suatu negara.
 Objek Hukum
Suatu negara dijadikan sebagai objek hukum oleh para penguasa buat
melakukan sesuatu. Dengan begitu, negara dijadikan manusia sebagai alat buat
mencapai tujuan tertentu.
 Subjek Hukum
Segara bertindak dalam membentuk hukum dan undang-undang. Hukum dan
undang-undang ini, nantinya harus ditaati oleh kelompok manusia yang tinggal
di negara tersebut.
 Penghalusan Hukum
Negara merupakan perwujudan dari perjanjian oleh orang-orang tertentu, yang
kemudian membentu sebuah lembaga bernama negara.
 Persamaan teori sosiologis dan yuridis
Menurut saya, teori sosiologis dan yuris ini berhubungan dengan hakekat negara.
Hakikat negara adalah perserikatan rakyat dalam melindungi dan mempertahankan
hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang tetap hidup dengan
bebas merdeka. Kedua teori akan saling berhubungan untuk mencapai keadaan negara
yang baik.
 Perbedaan teori sosiologis dan yuridis.
Menurut saya, teori sosiologi membahas sifat hakekat negara, sifat pembenaran
kekuasaan negara, teori terjadinya negara, tipe negara menurut tujuannya da
sejarahnya. Sedangkan berdasarkan teori yuridis membahas teori kedaulatan, unsur
unsur negara, fungsi negara, bentuk negara dan pemerintahannya, konstitusi, alat alat
perlengkapan negara, sendi sendi pemerintahan, kerjasama antar negara.

5. persamaan, perbedaan, kelebihan dan kekurangan teori perjanjian masyarakat yang


dikemukakan oleh Thomas Hobbes dengan yang dikemukakan oleh John locke.
1) Thomas hobbes
Menurut  Thomas  Hobbes, kehidupan  manusia sebelum adanya negara terdapat
dalam keadaan alamiah sama sekali  bukan  keadaan  yang aman  dan sejahtera,   akan
tetapi sebaliknya  keadaan alamiah merupakan keadaan yang kacau , tanpa hukum,
tanpa  pemerintah,  dan  tanpa  ikatan-ikatan  sosial  antar  individu  di  dalamnya.
Kondisi  ini  sering disebut  sebagai  homo homini lupus (manusia  satu   menjadi
serigala bagi manusi yang lain) dan juga sering disebut istilah  omnium
bellum  contra omnes (semua  melawan semua).
2) John locke
Menurut john locke, unsur  pimpinan  atau  negara  menjadi  sangat  penting  demi
menghindari  konflik  antara  warga  negara  bersandar  pada  alasan  inilah  negara
mutlak  didirikan.
 Persamaan antara pendapat Thomas hobbes dan john locke
Thomas hobbes dan john locke bertolak dari pengandaian yang sama, yaitu
mendrikan negara berarti melepaskan beberapa negara. Hak mereka yang masih
tersisa menjadi pembatas bagi kekuasaan negara. Oleh sebab itu Hobbes dan Locke
terkenal sebagai pencetus awal negara hukum (konstitusi), walaupun bagi Hobbes
kelihatan kurang efektif. Tujuan hukum untuk membatasi wewenang yang berlebihan
dari negara yang telah mereka buat bersama.
 Perbedaan antara pendapat Thomas hobbes dan john locke
Thomas Hobbes menganut paham absolute power, negara mempunyai kekuasaan
mutlak dan menolak adanya lembaga perwakilan. Sedangkan John Locke
membenarkan lembaga perwakilan yang dibaginya dalam tiga Badan, yaitu legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.

6. teori perjanjian masyarakat ada dalam kenyataan pembenaran kekuasaan negara Teori
pembenaran Hukum biasa adalah suatu teori yang membahas dasar-dasar yang dijadikan
alasan-alasan sehingga tindakan penguasa negara dapat dibenarkan.
1) Pembenaran Negara Dari Sudut Ketuhanan (Theo Cratische Theorien)
Teori ini beranggapan tindakan penguasa / negara selalu benar, sebab negara
diciptakan oleh Tuhan, ada yang secara langsung / tidak langsung.
• Negara secara langsung adalah dimana penguasa wahyu dari Tuhan
• Negara secara tidak langsung adalah dimana penguasa berkuasa mendapat kodrat
dari Tuhan
2) Pembenaran Negara Dari Sudut Kekuatan
Menurut teori ini, siapa yang berkemampuan maka akan mendapat kekuasaan dan
memegang tampuk kekuasaan atau pemerintahan. Kekuatan yang meliputi jasmani,
rohani, materi dan politik.
 Menurut Leon Dugut
yang memaksakan kehendak pada orang lain maka ialah yang paling kuat.
Baik kekuatan dari segi fisik, intelegensi, ekonomi dan agama.
 Menurut Pranz Oppenheimer
 negara merupakan susunan masyarakat dimana golongan yang menang
memaksakan kehendak pada golongan yang ditaklukan, dengan maksud
mengatur kekuasaan dan melindungi ancaman dari pihak lain.
3) Pembenaran Negara Dari Sudut Hukum
Teori ini membagi hukum 3 bagian :
a. Hukum kekeluargaan (Patriarchal)
Yang diangkat sebagai kepala keluarga adalah orang yang kuat, berjasa,
bijaksana (primus interparis).
b. Hukum kebendaan (Patrimonial)
Adalah hak milik, raja memiliki hak terhadap daerahnya, rakyat tunduk padanya.
c. Hukum perjanjian

Anda mungkin juga menyukai