ْ ِب
Nama : Huwaida ‘Afra Hasibuan
NIM : 20052102
Dosen pengampu : Drs. Nurman S.M.si
JAWAB
1. Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari negara secara umum, mengenai asal-usulnya,
wujudnya, lenyapnya, perkembangannya dan jenis-jenisnya.
Menurut Prof. M. Nasroen, SH, Ilmu Negara Umum adalah suatu ilmu pengetahuan
tertentu. Sebagai suatu ilmu pengetahuan, maka Ilmu Negara Umum akan mencari dan
menetapkan suatu ketentuan dan kebenaran terhadap pokok penyelidikannya, yaitu
negara. Jadi, Ilmu Negara Umum harus menjawab pertanyaan mengenai negara.
Ilmu negara perlu dipelajari karena Ilmu Negara memberikan pemahaman dasar
terkait bagaimana suatu negara itu terbentuk dan hakikat negara secara abstrak.
Tujuan mempelajari ilmu negara adalah :
tujuan secara akademis, dimana untuk memahami secara holistik tentang
persoalan yang berkaitan dengan negara menggunakan metode dan
pendekatan kenegaraan atau secara politik dan hukum sebagai dasar ilmu
hokum tata negara.
Tujuan secara praktis, memberikan pemahaman tentang dasar-dasar dari
negara dan sisi hukum serta mampu menganalisis secara ilmiah dan obyektif
untuk kedinamikaan negara.
Sebagai bahan kajian kenegaraan.
3. Pemikitan tentang negara pada zaman abad pertengahan oleh para ahli
Herman (2007-27)
pada zaman ini dikenal aliran filsafat patristik dan skolastik berdasarkan Theos. Filsuf
terkenal pada masa ini adalah Agustinus (354-43 SM) dan Thomas Aquinas (1225-
1275) yang memunculkan ajaran Tomisme. Selain itu, dikenal juga filsuffilsuf
muslim pada zaman keemasan abad pertengahan, yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu
Sina, Ibnu Rusjd, dan Al-Ghazali yang menunjukkan hubungan mata rantai dengan
sejarah filsafat Yunani (adanya semboyan mitos-logos-theos). Thomas Aquinas
(1225-1227) merupakan murid dari Albertus Agung yang mengembangkan pemikiran
Aristoteles.
Santo Agustinus
menurutnya penguasa tunggal, monarki, merupakan representasi Tuhan di dunia. Ia
melihat wewenang representasi Tuhan tersebut mesti diikuti oleh rakyat umum atas
dasar nilai kebaikan dan kepatuhan bersama. lebih lanjutia melihat konsep negara
dengan wewenang terletak pada rakyat luas (demokrasi), sebagai suatu negara
yang tidak ideal karena negara demokrasi merupakan refleksi negara duniawi yang
penuh dengan kekacauan, pertikaian, dan peperangan.
Thomas Aquinas
Negara merupakan bayangan sempurna kekuasaan dari kerajaan Tuhan, dan
kekuasaan negera bersifat subordinatif terhadap kekuasaan Tuhan. Ketika negara
sebagai lembaga social-teologis membuat suatu UU (lex humana) maka negara tidak
boleh melampaui kewenangan yang diberikan oleh Tuhan. Thomas Aquinas
mengatakan bahwa masyarakatlah yang menjadi pemimpin bagi suatu bangsa.
Mereka berhak menentukan pemerintahan. Ia melihat kekuasaan pemerintahan dari
dua sisi yaitu kuasa ada sejauh berasal dari Yang Mutlak (Sang Pencipta) dan berasal
dari rakyat.
4. persamaan dan perbedaan teori hakekat negara menurut teori sosiologis dengan teori
yuridis beserta kelebihan dan kekurangannya.
6. teori perjanjian masyarakat ada dalam kenyataan pembenaran kekuasaan negara Teori
pembenaran Hukum biasa adalah suatu teori yang membahas dasar-dasar yang dijadikan
alasan-alasan sehingga tindakan penguasa negara dapat dibenarkan.
1) Pembenaran Negara Dari Sudut Ketuhanan (Theo Cratische Theorien)
Teori ini beranggapan tindakan penguasa / negara selalu benar, sebab negara
diciptakan oleh Tuhan, ada yang secara langsung / tidak langsung.
• Negara secara langsung adalah dimana penguasa wahyu dari Tuhan
• Negara secara tidak langsung adalah dimana penguasa berkuasa mendapat kodrat
dari Tuhan
2) Pembenaran Negara Dari Sudut Kekuatan
Menurut teori ini, siapa yang berkemampuan maka akan mendapat kekuasaan dan
memegang tampuk kekuasaan atau pemerintahan. Kekuatan yang meliputi jasmani,
rohani, materi dan politik.
Menurut Leon Dugut
yang memaksakan kehendak pada orang lain maka ialah yang paling kuat.
Baik kekuatan dari segi fisik, intelegensi, ekonomi dan agama.
Menurut Pranz Oppenheimer
negara merupakan susunan masyarakat dimana golongan yang menang
memaksakan kehendak pada golongan yang ditaklukan, dengan maksud
mengatur kekuasaan dan melindungi ancaman dari pihak lain.
3) Pembenaran Negara Dari Sudut Hukum
Teori ini membagi hukum 3 bagian :
a. Hukum kekeluargaan (Patriarchal)
Yang diangkat sebagai kepala keluarga adalah orang yang kuat, berjasa,
bijaksana (primus interparis).
b. Hukum kebendaan (Patrimonial)
Adalah hak milik, raja memiliki hak terhadap daerahnya, rakyat tunduk padanya.
c. Hukum perjanjian