( PENDIDIKAN PANCASILA )
DOSEN PENGANPU :
OLEH :
NAMA : YUSRIL
NIM : 21065051
FAKULTAS TEKNIK
2021
1. Jelaskanlah dengan bukti bukti bagaimana dinamika(pasang naik dan pasang surut) dan
tantangan pendidikan Pancasila dari zaman awal kemerdekaan sampai sekarang.
Jawab :
Pendidikan Pancasila mengalami pasang surut dari awal kemerdekaan hingga sekarang.
Di masa Orde Baru, pendidikan Pancasila menjadi fokus pemerintah, namun pada saat itu
Pancasila ditempatkan sebagai ideologi tertutup.
Di masa kini, pendidikan Pancasila menemukan tempat yang lebih baik, namun kerap
masih belum dianggap penting oleh semua kalangan.
2. Jelaskanlah dengan bukti bukti bahwa dengan mempelajari Pancasila dalam kajian
sejarah bangsa Indonesia kita akan mampu membantu bangsa Indonesia dalam
menghadapi tantangan terhadap Pancasila dimasa kini dan dimasa depan.
Jawab :
3. Jelaskan dengan bukti bukti apa saja penyebab terjadinya dinamika (pasang naik dan
pasang surut) Pancasila sebagai dasar negara sejak Indonesia merdeka sampai sekarang.
Jawab :
dinamika Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dari masa penentapan sampai
sekarang dengan bukti-bukti :
a. pemberontakan PKI
tujuan utamanya adalah mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi syariah Islam
timur tengah.
c. konfrontasi indo-malaysia
bertentangan dengan asas Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab
d. demokrasi terpimpin
bertentangan dengan asas hukum dan undang-undang dasar negara republik Indonesia
bertentangan dengan asas Pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat dan perwakilan
4. jelaskanlah bagaimana hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dgn Proklamasi 17-8-45
dan Makna masing masing Alenia Pembukaan UUD 1945.
Jawab :
Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 berisi alasan pernyataan proklamasi
kemerdekaan. Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Pada alinea kedua berisi perjuangan untuk kemerdekaan. Diuraikan juga
kebanggaan dan kehormatan terhadap perjuangan dan adanya kesadaran bahwa
keadaan sekarang tidak bisa dipisahkan dari keadaan sebelumnya.
Pada alinea ketiga menjelasakan adanya motivasi moril dan motivasi material
bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya.
5. Jelaskan bagaimana tantangan tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai Ideologi negara
Indonesia baik yg berasal dari dalam maupun dari luar Indonesia.Kemudian menurut sdr
apa usaha yg harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi tantangan
tantangan tsb
Jawab :
Menurut Romo Benny
a. Tantangan tentang pemahaman Pancasila.
masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya
efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini, tidak terlepas dari rendahnya
tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum.
b. Tantangan eksklusivisme sosial
yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya
kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi
sosial yang berbasis SARA.
c. Tantangan kesenjangan sosial
karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi
yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah.
d. Tantangan pelembagaan Pancasila
di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik,
ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan
penyelenggara negara
e. keteladanan Pancasila
Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari
tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat.
Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih
mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif
terhadap prestasi dan praktik-praktik yang baik," ujar Romo Benny.
Menurut saya kita perlu melakukan upaya yang dinamainya siasat kebudayaan. Karena
siasat kebudayaan adalah sebuah rintisan pemikiran terkait upaya untuk membumikan
ide-ide besar dalam praksis sehari-hari.