Anda di halaman 1dari 4

Nama : Figo Darevielsyah

NIM : 20060040

Jurusan : Ilmu Ekonomi

Ujian Tengah Semester Pendidikan Pancasila

1. Jelaskanlah dengan bukti-bukti bagaimana dinamika(pasang naik dan pasang surut) dan tetang
pendidikan Pancasila dari awal zaman kemerdekaan sampai sekarang.
2. Jelaskanlah dengan bukti-bukti bahwa dengan mempelajari Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia kita akan mampu membantu bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan
terhadap Pancasila dimasa kini dan dimasa depan.
3. Jelaskan dengan bukti-bukti apa saja terjadinya dinamika pancasila sebagai dasar negara sejak
Indonesia merdeka sampai sekarang
4. Jelaskan bagaimana hubungan antara pembukaan UUD1945 dgn proklamsai 17-8-1945 dan
makna masing masing Alinea Pembukaan UUD 1945.
5. Jelaskan bagaimana tantangan tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai Ideologi negara
Indoneasia baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Indonesia. Kemudian menurut sdr apa
usaha usaha yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut

Jawab:

1. Pendidikan Pancasila sesungguhya mengalami pasang surut dari awal kemerdekaan hingga
sekarang. Di awal kemerdekaan, bahkan penerapan nilai nilai pancasila belum diterapkan
sepenuhnya tentunya pendidikan Pancasila juga belum dapat diterapkan secara maksimal karena
pemerintah masih berfokus pada upaya mempertahankan kemerdekaan dari berbagai ancaman.

Di masa Orde Baru, pendidikan Pancasila menjadi fokus pada pemerintah, namun pada saat itu
Pancasila ditempatkan sebagai ideologi tertutup. Di masa kini, pendidikan Pancasila menemukan
tempat yang lebih baik, namun kerap masih belum dianggap penting oleh semua kalangan
dikarenakan kurangnya pemahaman dan keterbelakangan. Dengan adanya Ketetapan MPR No.
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), maka materi PMP
didasarkan pada isi P4 tersebut. Oleh karena TAP MPR No. II/MPR/1978 merupakan penuntun
dan pegangan hidup bagi sikap dan tingkah laku setiap manusia Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat serta bernegara, maka dijadikan sumber, dan tempat berpijak, isi, dan evaluasi
PMP. Dengan demikian hakikat PMP tiada lain adalah pelaksanaan P4 melalui jalur pendidikan
formal.
Di masa sekarang ini, pendidikan Pancasila menemukan tempat yang lebih baik, namun kerap
masih belum dianggap penting oleh semua kalangan seperti daerah terpinggir. Dalam era
reformasi dan dalam kehidupan demokrasi setiap orang sebagai warganegara memperoleh
kebebasan dan diperlakukan secara adil. Untuk itu setiap warganegara harus memperoleh
kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang baik. Dalam pendewasaan dan sikap
keterbukaan dan kebebasan itu baik politik maupun ekonomi.

Sehingga pendidikan pancasila merupakan salah satu pendidikan penting yang harus diterapkan
di berbagai instansi pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari upaya melestarikan Pancasila dari
berbagai ancaman, Salah satunya adalah derasnya arus ideologi asing yang masuk ke Indonesia.

2. Dimasa sekarang dimana kita menghadapi perkembangan revolusi 4.0 maka dengan itu seluruh
hal baik teknologi maupun ekonomi akan berkembang dengan pesatnya. Tentu hal tersebut
menjadi tantagan tersendiri buat Ideologi nagara kita yakninya Pancasila. Contohnya saja
berbagai macam ideologi semakin merongrong NKRI dengan berbagai paham yang tak sesuai
dengan pancasila. Namun hal tersebut dapat dipatahkan dengan kuatnya kesatuan kita
digambarkan dengan bela negara yang terus kita curahkan bahkan dengan lingkungan sosial
media . Hal tersebut tentu tak lepas dari peran pancasila dan penerapannya. Hal tersebut
digambarkan tercapai karena:
1) pancasila bersifat universal;artinya berlaku disetiap zaman maupun negara
2) saling menghormati sesama merupakan isi dari pancasila
3) tidak berpihak sebelah artinya tidak ada pihak yang dirugikan

3. Penyebab Terjadinya dinamika Pancasila dari masa Kemerdekaan hingga sekarang

Masa Orde Lama

Masa orde lama terjadi selama 20 tahun lamanya, dimulai sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia
pada tahun 1945 hingga berakhir di tahun 1966. Dalam masa orde lama ini terdiri atas 3 periode
penerapan Pancasila:

Tahun 1945-1950

Tahun 1950-1959

Tahun 1956-1965

Tahun 1945-1950
Pada awal-awal kemerdekaan, terdapat beberapa oknum yang sengaja ingin mengubah ideologi
Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia melalui beberapa pemberontakan. Salah satunya
adalah pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TIII) yang dipimpin oleh Sekarmaji
Marijan Kartosuwiryo. Ia membentuk NII. Tujuan utama didirikannya Negara Islam Indonesia (NII)
adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syariat islam. Namun, akhirnya usaha
penggantian tersebut dapat digagalkan.

Tahun 1950-1959

Masa Orde baru terjadi pada tahun 1955 hingga 1960. Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila,
akan tetapi penerapannya lebih diarahkan kepada ideologi liberal. Hal tersebut dapat dilihat dalam
penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan menggunakan
suara terbanyak (voting).

Pada periode ini persatuan dan kesatuan NKRI mendapat tantangan yang berat dengan munculnya
beberapa pemberontakan, diantaranya Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin berusaha
melepaskan diri dari NKRI.

Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan
sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.

Tahun 1956-1965

Terjadi beberapa kasus yang cukup mencekam. Lagi-lagi, PKI berusaha untuk menggeser ideologi
Indonesia yang akan digantikan dengan ideologi komunis. Hingga meletuslah tragedi G30S/PKI yang
dipimpin oleh D.N Aidit.

Masa Orde Baru

Masa Orde Baru dalam pemerintahan dimulai dengan masa transisi yang singkat yaitu pada tahun
1966-1968. Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian
dikenal sebagai Orde Baru dengan mengusung konsep Demokrasi Pancasila.

Soeharto dikenal sebagai tokoh utama Masa Orde Baru, prestasinya mampu membubarkan PKI dari
kancah politik Indonesia yang cukup mengancam stabilitas nasional. Soeharto memberikan secercah
harapan kepada masyarakat akan penerapan Pancasila sesuai dengan semestinya. Namun pada
kenyataannya, antara masa order lama dan baru tetap sama saja. Sistem pemerintah pun tetap bersifat
diktator.

Masa Reformasi
Pada masa ini, keinginan untuk mengubah Ideologi Pancasila sudah menipis. Masyarakat lebih
dihadapkan dengan gaya hidup bebas mengikuti perkembangan zaman disertai dengan munculnya
globalisasi. Masyarakat terutama generasi muda tidak terlalu memperdulikan penerapan Pancasila
dalam kehidupannya. Hal yang cukup dikhawatirkan adalah jika muncul kehadiran ideologi lain yang
berhasil disusupi oleh kemajuan teknologi saat ini dan berhasil menaruh hati kepada generasi muda.

4. Hubungan proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945

Dapat dilihat dari penyataan kemerdekaan yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan UUD
1945, yaitu:

 Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 berisi alasan pernyataan proklamasi kemerdekaan.
Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
 Pada alinea kedua berisi perjuangan untuk kemerdekaan. Diuraikan juga kebanggaan dan
kehormatan terhadap perjuangan dan adanya kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak bisa
dipisahkan dari keadaan sebelumnya.
 Pada alinea ketiga menjelasakan adanya motivasi moril dan motivasi material bangsa Indonesia
untuk menyatakan kemerdekaannya.

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


mempunyai korelasi jelas. Yaitu mengandung arti bahwa sejak tanggal 17 Agustus 1945 secara resmi
bangsa dan negara Indonesia berdiri sendiri, terbebas dari belenggu penjajah bangsa asing. Dengan
demikian, sejak saat itu bangsa dan negara Indonesia tidak terikat oleh pengaruh kekuasaan bangsa
dan negara mana pun di dunia. Serta berkedudukan sederajat dengan negara-negara di dunia.

5. Ditahun 2021 ini masih banyak hal yang mengancam ideologi Pancasila, baik itu dari dalam
maupun luar, tak hanya dampak dari globalisasi bahkan ada juga dampak dari eonomi dan
perseteruan antar ras. Kita sebagai garada tedepan generasi muda yang seharusnya menjadi
penerus bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik lagi seharusnya mampu mengatasi
permasalahan seperti bermunculann paham paham yang ingin menggantikan panccasila, bahkan
ada organisasi organisasi yang memiliki sifat radikalis. Sebagai generasi muda dan bagi negara
sudah seharusnya hal yang paling utama yang harus semakin ditekankan adalah pemberian
pembelajaran mengenai pancasila itu sendiri terhadap generasi muda mulai dari dini hingga
akhhir masa menuntut ilmu. Tentu hal tersebut dapat menjadikan generasi muda kita kuat
terhadap ancaman terhadap pancasila.

Anda mungkin juga menyukai