Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
“DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA PADA MASA PEMERINTAHAN
PRESIDEN JOKO WIDODO”

Dosen Pengampu : Vinta Larasati, M.Pd

Oleh :
Syervina Nur Alfat
21042216

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
I. Dinamika dan Tantangan Pancasila Dalam Kontek Sejarah Bangsa Indonesia

Sebagai falsafah negara, Pancasila merupakan buah pikiran dari perenungan dan
pemikiran nilai – nilai filosofis yang terkandung dalam identitas bangsa . Pancasila
merupakan pedoman dalam kerangka berpikir baik dalam memperjuangkan
kemerdekaan, sebagai alat pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari. Istilah Pancasila lahir
pada tanggal 1 Juni 1945, ditetapkan secara resmi sebagai dasar negara pada 18 Agustus
1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pelafalan bunyi atau ucapan Pancasila yang
benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu
ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. dalam sejarah
Bangsa Indonesia Pancasila pun memiliki pasang surut atau dinamika serta tantangan
tersendiri. Walaupun demikian dasar negara Indonesia yaitu Pancasila tetap bertahan.
Dapat dikemukakan mengapa Pancasila dapat bertahan dari berbagai guncangan kisruh
politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu
mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang
toleransi. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh
seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan
menjalankan apaapa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik
golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.

a. Dinamika Pancasila

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa


Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden
Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk salah seorang
perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978
tentang pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila
menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi
masyarakat (Ormas).
Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut
yakni,enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila,
bahkan berujung pada hilangnya pancasila dikurikulum nasional. Meskipun pada
akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pendidikan pancasila di
perguruan tinggi.

b. Tantangan Pancasila

Ketidakjelasan secara etis berbagai tindakan politik di negeri ini membuat


keadaban publik saat ini mengalami kehancuran. Fungsi sebagai pelindung rakyat
tidak berjalan sesuai dengan komitmen. Keadaban publik yang hancur inilah yang
sering kali merusak wajah hukum, budaya, pendidikan, dan agama. Rusaknya
sendi-sendi ini rupanya membuat wajah masa depan bangsa ini semakin kabur.

Upaya untuk “membumikan” Pancasila di tengah bangsa Indonesia


ternyata banyak menghadapi tantangan dan cobaan. Tantangan terhadap Pancasila
sudah mulai tampak sejak masa-masa awal bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya. Tantangan terhadap eksistensi Pancasila tidak hanya bersifat
internal tetapi juga bersifat eksternal.

Tantangan dari dalam di antaranya berupa berbagai gerakan separatis yang


hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa
yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua merupakan sebagian contoh di
dalamnya. Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-
gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya keutuhan
Bangsa Indonesia dan pancasila. Tantangan yang paling berat dan utama, adalah
masalah ekonomi dan budaya yang menggilas bangsa ini tanpa ampun. Sebab,
ajaran Pancasila yang hakiki sama sekali tidak sesuai dengan arus modernisasi
yang masuk ke bumi tercinta, Indonesia.

II. Dinamika dan Tantangan Pancasila Pada Masa Pemerintahan Presiden Joko
Widodo

Tidak hanya pada masa orde lama, pada masa pemerintahan presiden Joko
Widodo, polemik tentang dinamika dan tantangan terhadap dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila masih tetap ada. Pasang surut yang dialami Pancasila pada masa pemerintahan
Presiden Joko Widodo salah satunya adalah Pancasila yang dibenturkan dengan agama
Islam yang merupakan agama yang mendominasi di Indonesia. hal ini di picu oleh
seorang Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) menghembuskan pernyataan
yang sangat fatal. Agama bagi Kepala BPIP Yudian Wahyudi adalah musuh Pancasila.
Padahal sepanjang sejarah Republik Indonesia setelah Partai Komunis Indonesia (PKI)
dinyatakan sebagai partai terlarang, baru kali ini oleh seorang kepala lembaga Negara,
memulai kembali adu domba agama dan Pancasila. Dimana hal serupa juga pernah terjadi
pada masa orde lama. Seharusnya hal ini tidak terulang lagi karena para pendiri bangsa
pada masa awal kemerdekaan sudah merumuskan Pancasila yang seharusnya menjadi
sara pemersatu bangsa ini dengan sebaik-baiknya.
Tantangan terhadap Pancasila pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo
mungkin hamper sama dengan tantangan pada masa jabatan presiden sebelumnya.
Namun pada zaman millenial ini, pada masa revolusi 4.0 ini, disaat zaman yang
semangkin canggih tentunnya disamping dampak positif juga ada dampak negatifnya,
salah satunya yaitu terhadap Pancasila sebagai ideology bangsa Indonesia yang
menjadikan hal tersebut tatangan bagi Pancasila. Era globalisasi saat ini dan cepatnya
interaksi antarbelahan dunia, tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan
kebersamaan. Namun, juga menimbulkan berbagai tantangan yang harus diwaspadai,
termasuk mengenai ideologi. Hadirnya revolusi industri 4.0 menimbulkan kemudahan
dalam berdialog, dalam berinteraksi, dan dalam berorganisasi menggunakan skala besar
lintas negara. Perkembangan konektivitas 5G yang melanda dunia juga membuat
interaksi antara berbagai masyarakat juga semakin mudah dan cepat. kecepatan ekspansi
ideologi transnasional radikal dalam era disrupsi teknologi ini bisa melampaui standar
normal.

Pengaruh globalisasi dari bangsa barat bagi para kaum muda saat sekarang
inisebagai penerus bangsa, tentunya jika tidak di filter juga akan berdampak buruk,
contohnya seperti sikap konsumenrisme dan budaya westernisasi. Hal ini lah yang dapat
berdampak pada para kaum intelektual sehingga tidak sesuai lagi dengan jati diri bangsa
yang tertanam pada Pancasila. Jadi sebagai mahasiswa yang tentunya akan dan sudah
dibekali dengan Pendidikan Pancasila, kita sebagai mahasiswa harus mampu untuk
melindungi dasar negara bangsa Indonesia yakninya Pancasila dengan semaksimal
mungkin dari polemik dan tantangan yang ada.

Sumber : https://visione.co.id/detail/1776/dinamika-dan-tantangan-pancasila
https://www.republika.co.id/berita/qu11cy282/islam-dan-pancasila-mengapa-
selalu-dibenturkan
https://gorontalo.antaranews.com/berita/159838/presiden-jokowi-tantangan-
dihadapi-pancasila-tidak-semakin-ringan

Anda mungkin juga menyukai