Disusun oleh :
PENDAHULUAN
a. Untuk mengetahui apa saja dinamika Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
b. Untuk mengetahui apa saja tantangan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai ideologi dalam masa Orde baru atau dalam masa pemerintahan
Presiden Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978
tentang pemasayarakatan P-4. Pada masa Presiden Soeharto ini, ideologi Pancasila juga menjadi
asas tunggal bagi semua Organisasi Politik (Orpol) dan Organisasi Masyarakat (Ormas).
Sedangkan pada masa era Reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara yang mengalami
pasang surut dengan ditandainya beberapa hal, yaitu seperti: tidak maunya para pemerintah
negara mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari
kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul kesadaran pemerintah negara tentang
pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi atau disetiap tingkat pendidikan di
Indonesia.
a. Adanya pertarungan ideologis antara negara-negara super power yaitu antara negara
Amerika Serikat dan negara Uni Soviet antara tahun 1945 - tahun 1990 yang berakhir
dengan bubarnya negara Soviet sehingga negara Amerika menjadi satu-satunya negara
super power.
b. Masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia karena keterbukaan informasi.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara
masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran
hutan.
Faktor internal yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
meliputi hal-hal berikut berikut :
Selain ketiga dimensi tersebut, kita sebagai mahasiswa perlu meningkatkan kesadaran
bahwa peran ideologi negara itu bukan hanya terletak pada aspek legal formal, melainkan juga
harus hadir dalam kehidupan konkret masyarakat sendiri. Beberapa peran konkret Pancasila
sebagai ideologi meliputi ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku
warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Kita juga harus memperkuat pemahaman
mengenai sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini sangatlah jelas bahwa
sila ini merupakan perwujudan dari mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa.
Dalam sila ini menggabarkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan
mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia lebih dari kepentingan perseorangan, golongan,
maupun suku bangsa. Karena setiap masyarakat Indonesia adalah warga negara Indonesia, maka
tidak ada lagi yang namanya perseorangan, kelompok, dan lain sebagainya. Namun yang ada
hanyalah bangsa Indonesia sebagai pemersatu sehingga tidak ada lagi perpecahan diantara setiap
masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari – hari seperti bangga akan karya Bangsa.
Membeli produk – produk dalam negeri, bukan produk import. Karena dari segi kualitas produk
produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri. Kemudian juga menggunakan
Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara pada hakekatnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum. Sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dan negara, perekat bangsa,
pancasila harus selalu dipertahankan dan ditanamkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi
pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta
prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya. Keberadaan ideologi
Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan realitas
sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan keyakian akan
terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada
didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan
dinamika dan perkembangan masyarakat.
b.Saran
Dalam peyusunan makalah masih banyak kata-kata yang kurang jelas atau salah untuk itu
kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menyusun makalah ini dan sumber-sumber
yang lebih banyak untuk mendukung penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://sukesti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/82874/4_Buku-
PPancasila_IV.pdf