Anda di halaman 1dari 27

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI


IDEOLOGI NEGARA
Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara

BAHASA YUNANI
Gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan
atau konsep dan logos yang berarti ilmu.

IDEOLOGI UMUM
Sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis.

ETIMOLOGIS
Ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang
mempelajari asal usul ide.
Fungsi Ideologi
• Menjadi pemandu tindakan sosial individu di masyarakat.
• Menjadi sumber inspirasi norma dan nilai sosial.
• Menjadi panduan bagi individu dalam menemukan identitas
dirinya.
• Memberikan motivasi bagi individu dalam menggapai tujuan
hidupnya.
Dalam negara Indonesia, ideologi yang digunakan
Ideologi
yaitu pancasila. negara
Pancasila adalah ideologi dasar
Indonesia
dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan tercantum pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. dalam hal ini berarti pancasila
menjadi landasan dari pelaksanaan tata pemerintah
negara.
ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

1. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ideologi Pancasila menghadapi tantangan dari berbagai ideologi dunia dalam


kebudayaan global :
a. Unsur ateisme dalam ideologi Marxisme atau komunisme bertentangan dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Unsur individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan prinsip gotong royong
dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu untuk menguasai sistem
perekonomian negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan. Salah satu
dampak yang dirasakan dari kapitalisme ialah munculnya gaya hidup konsumtif.
Pancasila juga menghadapi tantangan dari sikap dan perilaku
kehidupan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat
umum. Tantangan itu meliputi, antara lain terorisme dan narkoba.
Unsur ancaman yang ditimbulkan oleh aksi terorisme:
a. Rasa takut dan cemas yang ditimbulkan oleh bom bunuh diri
mengancam keamanan negara dan masyarakat pada umumnya.
b. Aksi terorisme dengan ideologinya menebarkan ancaman
terhadap kesatuan bangsa sehingga mengancam disintegrasi
bangsa.
c. Aksi terorisme menyebabkan investor asing tidak berani
menanamkan modal di Indonesia dan wisatawan asing enggan
berkunjung ke Indonesia sehingga mengganggu pertumbuhan
perekonomian negara.
Beberapa unsur ancaman yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan
narkoba meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda dapat


merusak masa depan mereka sehingga berimplikasi terhadap
keberlangsungan hidup bernegara di Indonesia.
b. Perdagangan dan peredaran narkoba di Indonesia dapat
merusak reputasi negara Indonesia sebagai negara yang
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
c. Perdagangan narkoba sebagai barang terlarang merugikan
sistem perekonomian negara Indonesia karena peredaran
illegal tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan
Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pelaksanakan ideologi Pancasila bagi penyelenggara negara


merupakan suatu orientasi kehidupan konstitusional.

Unsur penting dalam kedudukan Pancasila sebagai orientasi


kehidupan konstitusional:

• Saling menghargai dalam kekhasan masing-masing, tidak ada


diskriminasi, pluralisme sebagai nilai dasar Pancasila untuk
mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini berarti bahwa
Pancasila harus diletakkan sebagai ideologi terbuka.
Aktualisasi lima sila Pancasila (Magnis Suseno, 2011: 118-121),
artinya sila-sila dilaksanakan dalam kehidupan bernegara sebagai
berikut:
(1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Tidak adanya diskriminasi atas dasar agama
sehingga negara harus menjamin kebebasan
beragama dan pluralisme keagamaan.
(2) Sila Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab
Operasional dalam jaminan
pelaksanaan hak-hak asasi manusia
yang merupakan tolak ukur
keberadaban serta solidaritas suatu
bangsa terhadap setiap warga
negara.
(3) Sila Persatuan Indonesia
Membangun hubungan timbal balik atas dasar kesamaan
kedudukan dan tekad untuk menjalin kerjasama yang
menjamin kesejahteraan dan martabat bangsa Indonesia.

(4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Komitmen terhadap demokrasi.

(5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
Pengentasan kemiskinan dan diskriminasi
terhadap minoritas dan kelompok-kelompok
lemah.
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS
TENTANG PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara

 Sebagai Pemersatu Bangsa.


 Sebagai Asas Tunggal Bagi Organisasi Politik dan ORMAS
 Masalah Politis
 Kebebasan Berpendapat
 UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Yang Tidak Mencantumkan Pendidikan
Pancasila Sebagai Mata Pelajaran Wajib
 UU RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Yang Mencantumkan
Mata Kuliah Pancasila Sebagai Mata Kuliah Wajib Pada Pasal 35 Ayat (3).
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS
TENTANG PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Sumber sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara

SILA KE – 1, kehidupan beragama masyarakat Indonesia


SILA KE – 2, saling menghargai dan menghormati hak – hak lain
SILA KE – 3, solidaritas, rasa cinta tanah air yang berwujud pada
mencintai produk dalam negeri.
SILA KE – 4, menghargai pendapat orang lain, semangat
musyawarah dalam mengambil keputusan.
SILA KE – 5, sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup
sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS
TENTANG PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Sumber politis Pancasila sebagai Ideologi Negara
• Nilai Ketuhanan (Realigiusitas)
Keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral,
suci, agung dan mulia. 
• Nilai Kemanusiaan (Moralitas)
Pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan.
• Nilai Persatuan (kebangsaan) Indonesia
Mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa.
• Nilai Permusyawaratan dan Perwakilan
Kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkan bangsa Indonesia.
• Nilai Keadilan Sosial
Menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta
pemerataan terhadap suatu hal.
Dinamika Pancasila: Orde Lama
 Pemerintahan Presiden perjalanan pemerintahannya
Sukarno; sebagaimana kita Ideologi Pancasila tercampur
ketahui bahwa Sukarno dengan ideologi komunisme
termasuk salah seorang yaitu munculnya konsep
perumus Pancasila, bahkan Nasakom.
penggali dan memberi nama
untuk dasar negara. Dalam hal
ini Sukarno memahami
kedudukan Pancasila sebagai
ideologi negara. Namun dalam
Dinamika Pancasila: Orde Baru
 Pada Pemerintahan Presiden organisasi masyarakat
Soeharto Pancasila diletakkan (Ormas). Namun pada saat itu
pada kedudukan yang sangat Pancasila justru dimanfaatkan
kuat melalui TAP MPR No. oleh Orde Baru untuk
II/1978 tentang mempertahankan kekuasannya
pemasayarakatan P-4. Pada dan pada akhirnya pada
masa Soeharto ini pula tanggal 21 Mei 1998 harus
Ideologi Pancasila menjadi meletakkan kekuasannya
asas tunggal bagi semua setelah 32 tahun berkuasa..
organisasi politik (Orpol) dan
Dinamika Pancasila: Reformasi
 Pada Era ini Pancasila sebagai ideologi Undang No 12 tahun 2012 tentang
negara mengalami pasang surut dengan Pendidikan Tinggi dan Peraturan
ditandai beberapa hal seperti: enggannya Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 tentang
para penyelenggara negara mewacanakan Perubahan atas Peraturan Pemerintah
tentang Pancasila, bahkan berujung pada Nomor 57 Tahun 2021. Tentang Standar
hilangnya Pancasila dari kurikulum Nasional Pendidikan, yang menyatakan
nasional, meskipun pada akhirnya timbul bahwa Pancasila wajib diajarkan kembali
kesadaran penyelenggara negara tentang pada tingkat PAUD hingga Perguruan
pentingnya pendidikan Pancasila di Tinggi.
Perguruan Tinggi, yaitu lahirnya Undang
Ideologi Negara
 Marxisme- Leninisme: suatu paham yang meletakkan ideologi
dalam perspektif evolusi sejarah yang didasarkan pada dua
prinsip; pertama penentu akhir dari perubahan sosial adalah
perubahan dari cara produksi; kedua; proses perubahan sosial
bersifat dialektis.
 Liberalisme: suatu paham yang meletakkan ideologi dalam
perspektif kebebasan individu, artinya lebih mengutamakan
hak- hak individu.
 Sosialisme: suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif
kepentingan masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh
masyarakat atau yang dikenal dengan kosep welfare state.
 Komunisme: suatu paham yang lebih ekstrim dari sosialisme karena
menghilangkan kebebasan individu dan menyerahkankannya kepada
masyarakat. Paham ini juga dikenal menolak keberadaan Tuhan.
 Kapitalisme: suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap
individu untuk menguasai sistem pereknomian dengan kemampuan modal
yang ia miliki. (Sastrapratedja, 2001: 50 – 69).
Ideologi Pancasila
 Ideologi Pancasila adalah ideologi yang berdasar pada nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai ini
secara utuh tidak terpisah-pisah digunakan sebagai landasan untuk
mencapai cita-cita bangsa dan negara. Berbeda dengan ideologi
kapitalisme yang lebih mementingkan individu dan komunisme yang
lebih mementingkan sosial, ideologi Pancasila meletakkan kedudukan
individu dan sosial secara seimbang dan proporsional.
Fungsi pancasila sebagai Ideologi negara Indonesia
 Mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa
Indonesia.
 Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat
serta bersikap kritis terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita
bangsa yang ada di dalam Pancasila dapat terwujud.
 Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai
tujuannya terutama yang berkaitan dengan cita-cita bangsa dan
negara Indonesia.
Lanjutan
 Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa
Indonesia agar menjadi satu kesatuan, sehingga persatuan bangsa
Indonesia tetap terus terjaga dan mengurangi terjadinya konflik
antar anggota masyarakat.
 Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi bangsa Indonesia, sehingga kehidupan
bermasyarakat dapat dijalani denga harmonis.
Implementasi penerapan ideologi ideologi negara di dunia di tinjau dari aspek agama,
sosial, ekonomi, hukum, pemerintahan.

Aspek agama
 
1. Liberalisme : bebas memilih agama, bebas tidak
beragama, agama urusan pribadi.

2. Komunisme : tidak percaya adanya keberadaan tuhan


atau dewa dan dewi karena dalam negara komunis
pemerataan ekonomi serta materi lebih penting terhadap
keberadaan agama itu sendiri.

3. Sosialisme :agama mendorong perkembangannya


kebersamaan.

4. Kapitalisme : Kepercayaan orang kepada Tuhan semakin


tidak menentu, karena pada saat yang sama orang
orang  juga mengabdi kepada pasar.

5. Pancasila : bebas memilih agama, agama harus menjiwai


dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa, dan
bernegara. Percaya terhadapa keberadaan tuhan.
Aspek hukum
1, Liberalisme : demokrasi liberal, hukum
untuk melindungi individu, dalam politik
mementingkan individu.

2. Komunisme : keputusan tertinggi yang dibuat oleh


penguasa dan harus ditaati oleh setiap warga negara

3. Sosialisme : menggunakan penguasa negara


sebagai sumber hukum dalam sebuah negara,
hukum di negara sosialis diutamakan untuk
kepentingan umum bukan kepentingan individu.

4. Kapitalisme : memberikan kebebasan yang seluas-


luasnya kepada individu akan tetapi tetap patuh dan
bertanggung jawab kepada hukum, negara juga
memberi kepastian hukum kepada setiap individu.

5. Pancasila : demokrasi pancasila, hukum untuk


menjunjung tinggi keadilan dan keberadaban
masyarakat.
Sosial
1. Liberalisme : masyarakat yang
bebas,dicirikan oleh kebebasan berpikir
bagi para individu.

2. Komunisme : tidak ada pembagian kelas sosial,


sehingga dapat dikatakan jika rakyat mempunyai
derajat yang sama.

3. Sosialisme : kebersamaan dan rasa solidaritas yang


tinggi antar masyarakat sehingga terjadi pemerataan
dalam kehidupan masyarakat dan tidak terjadi
kesenjangan.

4. Kapitalisme : memberikan kebebasan


dalam setiap aktivitas warga negara.

5. Pancasila : menjunjung tinggi hak asasi manusia dan


juga melindungi hak masyarakat yang menjadi
minoritas. 
Ekonomi

1. Liberalisme : peran dari negara kecil, swasta


mendominasi

2. Komunisme : peran negara dominan, terjadinya


monopoli oleh negara

3. Sosialisme : peran negara ada untuk pemerataan,


keadilan distribute yang diutamakan

4. Kapitalisme : kegiatan perekonomian diserahkan


kepada rakyat, pemerintah hanya sebagai
pengawas.

5. Pancasila : peran negara ada agar tidak terjadi


monopoli dan yang dirugikan oleh rakyat.

 
Aspek pemerintahan

1. Liberalisme : terdapat banyak partai

2. Komunisme : berkuasa satu partai politik,


pemerintah memegang kekuasaan tertinggi.

3. Sosialisme : umumnya akan mempunyai partai


tunggal dalam sebuah negara artinya warga
negara hanya mempunyai satu pilihan partai
saja. 

4. Kapitalisme : terdapat banyak sekali partai


yang bersaing, sistem demokrasi berkembang
pesat di negara yang menganut ideologi
tersebut. 

5. Pancasila : terdapat berbagai partai politik


walaupun tidak banyak jumlahnya yang mana
partai politik digunakan sebagai penyalur
aspirasi masyarakat terhadap pemerintah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai