Anda di halaman 1dari 8

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata kuliah : Pancasila

Dosen : DR. Maswir ., MH

1. Jelaskan dan uraikan tata urutan perundang-undangan ( Hierarkies UU )


yang terbaru !
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan dalam mempelajari pendidikan pancasila !
3. Jelaskan dan uraiakan perbedaan ideology pancasila dengan ideology
liberalisme dan komunisme !
4. Jelaskan dan uraikan pengaruh pancasila sebagai perkembngan ilmu
pengetahuan terhadap kehidupan sosial masyarakat !
5. Jelaskan dan uraikan faktor pendorong gerakan Radikal terorisme !

Jawaban:
1. Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011, definisi
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum. Peraturan Perundang-
undangan dibentuk dan ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, maka jenis
dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai urutan dari yang
tertinggi adalah:

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD


1945)

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR)

3. Undang-undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-


undang (Perppu)

4. Peraturan Pemerintah (PP)

5. Peraturan Presiden (Perpres)

6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi

7. Peraturan Kabupaten atau Kota


2. Beberapa tujuan dari mempelajari Pancasila :
1. Mengerti atau memahami arti dari isi Pancasila itu dengan sebenar-
benarnya.

2. Menghayati dan mengamalkan semua sila itu dengan sebaik-baiknya.

3. Mengamankan dan menyealamatkan Pancasila dari setiap usaha


yang hendak merongrong atau menggantinya.

4. Mengetahui asal usul tentang dasar negara.

5. Memahami nilai -nilai moral yang terkandung di dalam nya.

6. Menambah wawasan kenegaraan.

7. Untuk menjadi pelajaran penting.

8. Untuk dijadikan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

3. Ideologi Pancasila merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran


seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia.
Pancasila diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa
Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi bangsa dan negara.
Dengan demikian, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa.
Idiologi Liberalisme adalah suatu pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan
adalah nilai politik yang utama.Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama
.Kata-kata liberal diambil dari bahasa Latin liber artinya bebas
dan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebas
dari kepemilikan orang lain. Secara politis liberalisme adalah
ideologi politik yang berpusat pada individu, dianggap sebagai
memiliki hak dalam pemerintahan, termasuk persamaan hak
dihormati, hak berekspresi dan bertindak serta bebas dari ikatan-
ikatan agama dan ideologi.

Ideologi Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan


kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah, tenaga kerja,
modal) untuk tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat
komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme
dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekomomi dan
sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan
ideologi komunias yang berseifat doktriner. Jadi, menurut
ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk
kepada kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme).
4. Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan
ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.

Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang


dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia


harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal
pengembangan iptek itu sendiri.

Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif


bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu
mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan
cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap
pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi
bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah
indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

Pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu


mengandung konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian
pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek
itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam
perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila.
Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal,
mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah
harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan
nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan
dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak
untuk dilibatkan.

5. Radikalisme dan terorisme tumbuh karena dua faktor


fundamental yakni deprivasi ekonomi dan ketidakadilan politik.
Dalam konteks ekonomi, studi ini menjelaskan bahwa
kemiskinan mendorong radikalisme dan terorisme karena rasa
frustasi berkepanjangan serta kesenjangan ekonomi masyarakat
yang diakibatkan oleh kebijakan diskriminatif pemerintah.
Dalam konteks politik, radikalisme dan terorisme muncul
sebagai bentuk protes kelompok islam militan dengan sistem
politik sekuler (demokrasi). Pelaksanaan demokrasi memicu
kelompok islam militan berupaya untuk mengganti sistem
politik yang ada dengan syariat islam. Kelompok ini mengklaim
bahwa Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim di dunia
harus melaksanakan sistem politik Islam (Khilafah). Disisi lain,
demokrasi dinilai tidak bisa memecahkan berbagai persoalan
seperti kemiskinan yang tetap merajalela, moral masyarakat
semakin tidak tertata dan sebagaianya. Kedua, radikalisme dan
terorisme tumbuh dikarenakan oleh ketidakadilan global.
Kebijakan (standar ganda) luar negeri AS terhadap Negara-
negara Islam (timur tengah) menimbulkan reaksi keras dari
kelompok Islam militan Indonesia terhadap Negara-negara barat
(USA).Reaksi inilah yang pada gilirannya memicu kelompok
islam militan melakukan aksi kekerasan dan ancaman teror
sebagai bentuk perlawanan mereka.
Nama : Syaidatul Muzida

Prodi : Ekonomi Syari'ah (1)

Anda mungkin juga menyukai