Anda di halaman 1dari 4

PJJ INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


Nama : Muhammad Haidar NIM : 2281131264 Kelas : A-26
Makul : Pancasila

1. Bagaimana urgensi Pendidikan Pancasila diperguruan tinggi, jika memperhatikan berbagai


fenomena permasalahan bangsa ! (sertakan daftar rujukan)
2. Uraikan pokok dari Pancasila dalam sejarah perkembangan Bangsa Indonesia pada awal
kemerdekaan hingga sekarang ! (sertakan daftar rujukan)
3. Bagaimana hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD NRI 1945 ? (sertakan daftar
rujukan)
4. Apakah perbedaan antara Ideologi terbuka dan ideologi tertutup? Kemudian mengapa
Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka? (sertakan daftar rujukan)
5. Argumentasikan apa yang sudah dan akan anda lakukan sebagai warga negara dalam
mewujudkan kehidupan masyarakat harmonis dalam keberagaman !

Jawaban

1. Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, primordialisme dan hedonisme makin menggejala
dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat,
khususnya generasi muda. Berdasarkan laporan hasil survei Badan Pusat Statistik di 181
Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak 89,4 % menyatakan
penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami, 2014).

Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki kewajiban sebagai dharma utama,
khususnya menyelesaikan persekolahan untuk mempersiapkan, menyusun dan menghasilkan SDM
yang berkualitas, maka pada saat itulah penyelenggaraan pendidikan lanjutan pertama-tama
merencanakan peserta didik untuk menjadi individu dari daerah setempat yang memiliki kapasitas
keilmuan atau kemahiran yang dapat melamar. membuat atau meningkatkan koleksi ilmu pengetahuan,
inovasi serta ekspresi seni. (Tegar Adi Prasetio, 2021)

Faktanya perguruan tinggi harus menciptakan peneliti, ilmuwan, biokrat, ahli dan berbagai ahli yang
memiliki etika ketuhanan yang mengabdi kepada umat manusia sehingga pengaturan atau pilihan yang
diambil terutama oleh otoritas publik tidak lari dari nilai-nilai Pancasila, seperti halnya dalam undang-
undang, karena diyakini bahwa pemberlakuan dalam jangka waktu tertentu jika pelaksanaannya mantap
akan mengubah individu Indonesia. (Tegar Adi Prasetio, 2021)

2. Asal mula Pancasila secara budaya, Menurut Sunoto (1984) melalui kajian filsafat Pancasila,
menyatakan bahwa unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, walaupun secara
formal Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, namun
jauh sebelum tanggal tersebut bangsa Indonesia telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan
melaksanakan di dalam kehidupan merdeka.

Bangsa Indonesia pasca kemerdekaan mengalami banyak perkembangan. Sesaat setelah kemerdekaan
Indonesia pada 1945, Pancasila melewati masa-masa percobaan demokrasi. Pada waktu itu, Indonesia
masuk ke dalam era percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem kabinet parlementer. Partai-partai
politik pada masa itu tumbuh sangat subur, dan proses politik yang ada cenderung selalu berhasil dalam
mengusung kelima sila sebagai dasar negara. Pancasila pada masa ini mengalami masa kejayaannya.
Selanjutnya, pada akhir tahun 1959, Pancasila melewati masa kelamnya dimana Presiden Soekarno
menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada masa itu, presiden dalam rangka tetap memegang
kendali politik terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan politik integrasi paternalistik.
PJJ INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama : Muhammad Haidar NIM : 2281131264 Kelas : A-26
Makul : Pancasila

Pada akhirnya, sistem ini seakan mengkhianati nilai-nilai yang ada dalam Pancasila itu sendiri, salah
satunya adalah sila permusyawaratan (Somantri, 2006).

Masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi penyimpangan yang
dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945. Artinya
pelaksanaan UUD1945 pada masa itu belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena
penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang presiden dan lemahnya control yang
seharusnya dilakukan DPR terhadap kebijakan-kebijakan (Somantri, 2006).

Era Orde Baru dalam sejarah republik ini merupakan masa pemerintahan yang terlama, dan bisa juga
dikatakan sebagai masa pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam artian tidak banyak gejolak yang
mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini. Stabilitas yang diiringi dengan maraknya pembangunan di
segala bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan, menimbulkan romantisme dari banyak kalangan
(Somantri, 2006).

Memahami peran Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan
ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman
yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan
fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Somantri, 2006).

3. Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD
1945 memuat dasar hukum yang bentuknya tertulis. Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru
Pendidikan Pancasila (2016) karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan
pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit. Antara
Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian pembukaan, sebagai dasar hukum,
keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan
jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya. (BPIP, 2021)

Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa. Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
merupakan hubungan yang sifatnya formal. (BPIP, 2021)

Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila
memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945
berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. (BPIP, 2021)

4. Ideologi terbuka, Istilah ideologi digunakan untuk segala kelompok, cita-cita, nilai-nilai dasar serta
keyakinan-keyakinan yang dijunjung tinggi sebagai pedoman normative. Ideologi tertutup, Ideologi
adalah gagasan yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai yang mau menentukan dengan mutlak
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Ideologi tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khas,
Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan merupakan cita-cita suatu
kelompok orang yang mendasari suatu proram untuk mengubah dan membaharusi masyarakat. Adanya
ideologi tertutupmengandaikan bahwa kekuasaan secara ekslusif terletak dalam tangan elite yang
melegitimasikan monopolinya atas kekuasaan, dengan tuntutan bahwa mereka adalah pengemban
kemurnian ideologi (Wahana, 1992).
PJJ INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama : Muhammad Haidar NIM : 2281131264 Kelas : A-26
Makul : Pancasila

Hal yang berlaku pada ideologi tertutup tidak berlaku bagi ideologi terbuka. Ciri khas ideologi terbuka
adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Ideologi ini bukan merupakan keyakinan
dari sekelompok orang tertentu saja, melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat
tersebut. Ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat, sehingga masyarakat akan menemukan
kepribadiannya di dalam ideologi tersebut (Wahana, 1992).

5. Berikut ini 4 hal yang sudah dan akan saya lakukan untuk menjaga keberagaman di Indonesia

1. Saling Menghargai

Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling
menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang
memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling
menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

2. Membantu Satu Sama Lain

Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya.
Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan
memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya
melakukan hal ini. Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah
baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu.
Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat
pola kehidupan yang lebih baik.

3. Tidak Saling Menjatuhkan

Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan. Terutama, untuk
membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya, tentu tidak memiliki
keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena,
harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari. Sebenarnya, hal tersebut berat jika dilakukan sendiri.
Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk
dilakukan. Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman,
tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk
dilakukan.

4. Saling Menjalin Kebersamaan

Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk tetap menjalin kebersamaan. Jangan
biarkan, saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan yang sesuai. Harus diberikan
penanganan yang memang tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan untuk
tetap menjalin kebersamaan. Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi susah juga.
Tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin kebersamaan
sesama masyarakat Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan
kebersamaan satu sama lainnya.
PJJ INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama : Muhammad Haidar NIM : 2281131264 Kelas : A-26
Makul : Pancasila

DAFTAR PUSTAKA

BPIP. (2021, Juli 15). Begini Hubungan Pancasila dan UUD 1945. Retrieved from Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila Republik Indonesia: https://bpip.go.id/berita/1035/823/begini-hubungan-
pancasila-dan-uud-
1945.html#:~:text=Maka%20dapat%20disimpulkan%20jika%20hubungan,kuat%20dan%20ti
dak%20dapat%20diubah.
Sunoto. (1984). Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Hanindita.
Tegar Adi Prasetio, D. D. (2021). Urgensi Pendidikan Pancasila pada Mahasiswa di Perguruan
Tinggi. Bandung: UPI.
Wahana, P. (1992). Pancasila Ideologi bangsa Indonesia. Majalah Ilmu dan Pendidikan, 64-65.

Anda mungkin juga menyukai