UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Beberapa pihak mengklaim Soekarno sebagai pencipta tunggal dari Pancasila dengan
kelima silanya seperti yang kita kenal sekarang. Apakah anda setuju dengan klaim
tersebut? Jelaskan dan uraikan argument anda disertai dengan bukti-bukti pendukung.
Jawab :
Setuju karena sebagaimana diketahui bahwa salah pengusul calon dasar negara dalam
siding BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir.
Soekarno menyampaikan 5 butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut :
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama
Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak
menyukai angka 5, maka iya menawarkan angka 3, yaitu Trisula yang terdiri atas (1) Sosio-
Nasionalisme, (2) Sosio-Demokrasi, dan (3) Ketuhanan Yang Maha Esa. Soekarno juga
menawarkan angka 1, yaitu Ekasila yang berisi asas Gotong-Royong
Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah yang dikemudian hari
diterbitkan oleh Kementrian Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk buku yang
berjudul Lahirnya Pancasila (1947). Ketika Soekarno masih berkuasa, terjadi semacam
pengultusan terhadap Soekarno sehingga 1 Juni selalu dirayakan sebagai hari lahirnya
Pancasila. Dilain pihak, Ketika pemerintahan Soekarno jatuh, munculnya upaya-upaya “de-
Seoekarnoisasi” oleh penguasa orde baru sehingga dikesankan seolah-olah Soekarno tidak
besar jasanya penggalian dan perumusan Pancasila.1
1
Umum, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia 2016), hal. 52
2. Pada suatu masa, Pancasila dianggap sebagai produk Orde Baru, karenanya Ketika rezim
ini runtuh, muncul penolakan terhadap konsep ini. Apa yang menyebabkan anggapan
tersebut berkembang dalam perpolitikan Indonesia? Sebutkan dan jelaskan juga dosa
terbesar orde baru terhadap Pancasila!
Jawab :
Pada awal era reformasi 1998 muncul anggapan bahwa Pancasila sudah tidak berlaku
lagi karena sebagai produk rezim Orde Baru. Anggapan ini muncul karena pada zaman Orde
Baru sosialisasi Pancasila dilakukan melalui penataran P-4 yang sarat dengan nuansa doktrin
yang memihak kepada rezim yang berkuasa pada waktu itu. Bagaimana cara menghindari
kesalahpahaman atau sesat pikir yang menghinggapi sebagian generasi muda dewasa ini.2
2
Umum, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia 2016), hal. 49
3
Utama, Andrew Shandy, and Sandra Dewi, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era
Reformasi, (2018), hal. 11 dan 13
ekonomi, sosial, dan HAM. Namun apakah Reformasi, yang kini sudah berusia 24 tahun,
sudah berhasil membawa Indonesia menuju kearah seperti yang diangankan dalam
Pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara? Jelaskan dan uraikan argument anda
dengan jelas!
Jawab :
Presiden Soeharto juga melemahkan aspek-aspek demokrasi, terutama pers,
karena dinilai dapat membahayakan kekuasaannya. Maka, Presiden Soeharto membentuk
Departemen Penerangan sebagai lembaga sensor secara besar-besaran agar setiap berita yang
dimuat di media tidak ada menjatuhkan pemerintah. Inti reformasi adalah memelihara
segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan negara di masa lampau,
mengoreksi segala kekurangannya, sambal merintis pembaruan untuk menjawab
tantangan masa depan. Pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa lalu
memerlukan identifikasi, mana yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus
diperbaiki 4
4
Utama, Andrew Shandy, and Sandra Dewi, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era
Reformasi, (2018), hal. 13-14
5
Utama, Andrew Shandy, and Sandra Dewi, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era
Reformasi, (2018), hal. 17-18
4. Pancasila adalah suatu sistem filsafat. Jelaskan alasan kenapa Pancasila juga disebut
sebagai sistem filsafat? Jelaskan juga maksud kesatuan Pancasila yang bersifat hierarkis
dan berbentuk Piramida?
Jawab :
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila
sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem
pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita- cita,
menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas
terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.6
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia Negara modern yang
melakukan pembaharuan dalam menegakkan demokrasi niscaya mengembangkan prinsip
konstitusionalisme. Menurut frie-derich, negara modern yang melakukan proses
pembaharuan demokrasi, prinsip konstitusionalisme adalah yang sangat efektif, terutama
dalam rangka mengatur dan membatasi pemerintahan negara melalui undang-undang. Basis
pokok adalah kesepakatan umum atau persetujuan (consensus) di antara mayoritas rakyat,
mengenai bangunan yang di idealkan berkenaan dengan negara. Organisasi negara itu
diperlukan oleh warga masyarakat politik agar kepentingan mereka bersama dapat
dilindungi.7
Sifat hirarkis dan bentuk piramidal itu nampak dalam susunan Pancasila, dimana
sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya, sila kedua didasari
sila pertama dan mendasari serta menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima, sila ketiga
didasari dan dijiwai sila pertama dan kedua, serta mendasari dan menjiwai sila keempat dan
kelima, sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, serta
mendasari dan menjiwai sila kelima, sila kelima didasari dan dijiwai sila pertama,
kedua, ketiga dan keempat. Dengan demikian susunan Pancasila memiliki sistem logis
yang baik.8
6
Safitri, Rada, Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, (OSF Preprints 2021), hal. 8
7
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Jogyakarta: Paradigma, 2016), hal. 104
8
Safitri, Rada, Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, (OSF Preprints 2021), hal. 9
5. Pancasila sebagai sistem etika dianggap sebagai solusi dari berbagai permasalahan akut
yang mendera bangsa ini seperti korupsi, pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan,
kesenjangan sosial yang tinggi, dan intoleransi. Apakah menurut Anda Pancasila sudah
mampu menjadi pemecah problem-problem tersebut? Jika belum, menurut Anda
apakah penyebab utamanya? Jelaskan dan uraikan argumen Anda dengan jelas!
Jawab :
Sistem Etika Pancasila dalam Pancasila banyak terkandung nilai-nilai yang
saling berhubungan, ketergantungan, dan tidak dapat dipisahkan. Begitupun dengan
etika dan sistem-sistemnya dalam Pancasila. Nilai yang terdapat dalam Pancasila
diantaranya nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, serta
nilai sosial. Etika Pancasila terbentukdari kelima nilai Pancasila tersebut.9
Menurut saya di Indonesia, korupsi telah dijadikan bisnis dalam sistem pemerintahan,
mencerminkan betapa buruknya tata kelola negara. Fenomena ini telah menyebabkan
kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, serta buruknya pelayanan publik.
Dan akibat korupsi, masyarakat terus-menerus mengalami penderitaan. Terutama pada
masyarakat kecil yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perlindungan HAM dan menganggap
pelanggaran HAM adalah hal yang biasa selama kepentingannya tercapai. Perilaku ini
mendorong terjadinya pelanggaran HAM
Dampak dari kerusakan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya Pemanasan
Global. Pemanasan global atau global warming merupakan bencana penipisan lapisan
ozon yang diakibatkan meningkatnya karbondioksida dan menipisnya oksigen.
Timbulnya kesenjangan sosial di masyarakat diakibatkan kurangnya lapangan
pekerjaan diakibatkan kurangnya pemerataan insfrastruktur yang mengakibatkan jumlah
pengangguran di Indonesia semakin banyak.
Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, suku,
bahasa, dan keragaman keyakinan dalam beragama. Kita harus toleran karena ada begitu
banyak perbedaan. Jika perbedaan tidak ditoleransi, hal ini dapat menyebabkan pelanggaran
HAM. Intoleransi adalah ketidakmampuan untuk menghormati atau mendiskriminasi orang
lain.
9
Aini, Nurassyifa Qurotul, and Dinie Anggraeni Dewi. "Sistem Etika Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara." Jurnal Pendidikan Tambusai 6.2 (2022), Hal.3
DAFTAR PUSTAKA
AINI, Nurassyifa Qurotul; DEWI, Dinie Anggraeni. Sistem Etika Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2022, 6.2: 11120-11125.
SAFITRI, Rada. Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. OSF Preprints, 2021, 1-18.
UMUM, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib. Pendidikan pancasila. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia, 2016.
UTAMA, Andrew Shandy; DEWI, Sandra. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era
Reformasi. 2018.