Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN PANCASILA

KELOMPOK 1

Ahsan Fillah El Faiz (121070001)

Dhea Natasha Putri (121070014

Dhiah Ayu Octaviany (121100001)

Faradila Khairanisa (121070023)

Robin Ardian (121120009)

Santy Anjelyna Br Siregar (121040007)

Severiana Maria Vinsensia (121120014)


Latar Belakang Masalah

Pendidikan pancasila, kebijakan nasional pembangunan bangsa dan karakter,landasan hukum pendididkan
pancasila,kerangka konseptual pendidikan pancasila,visi dan misi,tujuan pendidikan pancasila,desain mata
kuliah,kompetensi inti dan kompetensi dasar.Pada bagian pengantar ini,mahasiswa diajak untuk memahami
konsep,hakikat,dan perjalanan pendidikan pancasila di indonesia.
Rumusan Masalah

Menurut latar belakang tersebut kami simpulkan beberapa aspek penting, dan terbagi menjadi beberapa
poin yakni:

1.Bagaimana sistem Pengantar Pancasila dalam kehidupan sehari hari dalam lingkup kampus

2.Konsep apa yang digunakan dalam dasar pancasila?

3.Bagaimana agar mahasiswa dapat menggali sumber historis,sosiologis,dan politik dalam pendidikan
pancasila?
Tujuan Penulisan

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat memberitahukan tujuan penulisan
sebagai berikut :
1. Tujuan Pendidikan Pancasila agar dapat membentuk karakter setiap masyarakat Indonesia yang baik dan
paham akan norma dan ideologi bangsa indonesia
2. Agar penerus bangsa yang akan mendatang tetap mencintai dan melindungi setiap Undang Undang dasar
1945.
Pengantar Pancasila

Pancasila adalah pernyataan dari niat dan cita-cita yang harus diusahakan pelaksanaanya di dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Ia juga merupakan sifat-sifat pokok dari kehalusan budi manusia.
Dengan Pancasila, Negara dan politik negara mendapat dasar moral yang kuat. Dengan demikian Pancasila
merupakan fondamen dari negara Indonesia.

Sebagai Konsekuensi atas pengakuan kedudukan Pancasila lahirlah bidang studi PMP, yang merupakan
usaha dasar untuk mentranformasikan dalam hal ini tidak hanya mengalihkan saja nilai-nilai tersebut tetapi
mengembangkan pada anak didik, sehingga terbentuk pribadi yang sikap perilakunya dijiwai oleh nilai
Pancasila.

Bidang studi PMP ini, pada kurikulum 1994 diganti namanya dengan PPKN (Pendidikan Pancasila dan
Kewrganegaraan), yang bertujuan agar anak didik menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Konsep Dasar Pancasila

• Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan
hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia.

• Rangkaian kalimat dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan hal itu adalah sebagai berikut:

“ ..., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Itulah rumusan Pancasila yang sah dan resmi. Rumusan itu tidak disebut secara khusus dan tersurat sebagai
“Pancasila”. Namun, bangsa Indonesia kemudian mengenalnya sebagai “Pancasila”, artinya lima dasar atau lima
asas. Orang yang pertama memperkenalkan nama Pancasila untuk menyebut lima butir dasar negara adalah Ir.
Soekarno dalam suatu sidang BPUPKI
Nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara terletak pada kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber hukum di negara
Indonesia.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum, nilai-nilai Pancasila menjadi pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-
cita moral. Hal ini berlaku dalam segala bidang kehidupan. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara terkandung di dalam
Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai-nilai Pancasila mengandung empat pokok pikiran.
• Keempat pokok pikiran itu merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila sebagai berikut:
• 1. Pokok pikiran pertama menyebutkan bahwa negara Indonesia adalah negara persatuan, yakni negara yang melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mengatasi perseorangan dan golongan. Hal ini merupakan penjabaran
sila ketiga.
• 2. Pokok pikiran kedua menyebutkan bahwa negara hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Berarti negara berkewajiban mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh warga negara, mencerdasakan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini sebagai penjabaran sila
kelima.
• 3. Pokok pikiran ketiga menyebutkan bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
• Pokok pikiran ini menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Hal ini merupakan penjabaran sila keempat.
• 4. Pokok pikiran keempat menyebutkan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiranpemikiran dari pada filsuf, pada zaman dahulu yang lazimnya suatu aliran atau
sistem tertentu, misalnya, rasionalisme, materialisme, pragmatise, dan lain sebagainya.

• Pancasila bersifat integralistik, yaitu tentang hakikat Negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara, pancasila yang melandasi
kehidupan bernegara menurut Supomo adalah dalam kerangka Negara integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh
pemikir kenegaraan lainnya. Untuk memahami konsep Pancasila bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori
(paham) mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut: 1. Teori Perseorangan (Individualistic) Sarjana-sarjana yang membahas teori
individualistik adalah Herbert Spncer (1820-1903) dan Horald J. Laski (1893-1950). Pada intinya menurut teori ini, Negara adalah
masyarakat hukum (legal society) yang disusun kontrak antara seluruh orang dalam masyarakat itu (sosial contrac). 2. Teori Gabungan (Class
Theory) Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (2004). Menurut Karl Marx, Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-
pertentangan kekuatan ekonomi. 3. Teori Kebersamaan (Integralistik) Teori integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan
lainlain yang mengemukakan bahwa Negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral diantara semua golongan dan semua bagian dari
seluruh anggota masyarakat. Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat organis. Pancasila bersifat integralistik karena : (a)
mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, (b) Adanya semangat kerja sama (gotong-royong), (c) Memelihara persatuan dan
kesatuan, dan (d) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

• Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, seperti kapitalisme dan komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahi
sebagai pemikiran filosofis, yang kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi dan setelahnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep
politik.
• Pancasila merupakan pandangan hidup dan landasan dasar negara republik Indonesia yang dibentuk dalam
sidang BPUPKI 1945. Salah satu tokoh penting tersebut adalah Mohammad Yamin, Yamin menjadi orang
pertama yang mengemukakan pemikirannya mengenai dasar negara yang terdapat dalam suatu karya
perenungan dan pemikiran dengan judul asas dan dasar negara Indonesia. Gagasan dasar negara tersebut
dinyatakan Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 yang terbagi kedalam lima hal pokok yaitu Peri Kebangsaan,
Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan Kesejahteraan Rakyat. Implementasi pemikiran
Mohammad Yamin tersebut mengarah pada setiap sila-sila dalam Pancasila. Berdasarkan masalah di atas,
maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Konsep Pancasila dalam
pemikiran Mohammad Yamin 1945, untuk mengetahui Implementasi Konsep Pancasila dalam Pemikiran
Mohammad Yamin. Metode dalam penelitian ini adalah metode historis, terdiri dari Heuristik, Kritik Sumber,
Interprestasi.
Menggali Sumber Historis

Dengan pendekatan historis, Anda diharapkan akan memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan
program studi masing-masing. Selain itu, Anda juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara,
serta dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah. Dalam peristiwa sejarah nasional, banyak
hikmah yang dapat dipetik, misalnya mengapa bangsa Indonesia sebelum masa pergerakan nasional selalu mengalami kekalahan dari penjajah?
Jawabannya antara lain karena perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan, mudah dipecah belah, dan kalah
dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam bidang persenjataan. Hal ini berarti bahwa apabila integrasi 29 bangsa lemah dan penguasaan IPTEKS
lemah, maka bangsa Indonesia dapat kembali terjajah atau setidak-tidaknya daya saing bangsa melemah. Implikasi dari pendekatan historis ini
adalah meningkatkan motivasi kejuangan bangsa dan meningkatkan motivasi belajar Anda dalam menguasai IPTEKS sesuai dengan prodi masing-
masing.

Contoh fakta-fakta historis dan pelajaran yang menginspirasi dari berbagai sumber, guna memberikan kontribusi yang konstruktif bagi masa depan
bangsa yang lebih baik berikut:

1.Kongres pemuda II mengajarkan kita untuk menyingkirkan berbagai perbedaan yang ada untuk mencapai tujuan bersama sebagai satu bangsa
Indonesia.

2.Peristiwa G30S/PKI mengajarkan berupa bagian dari kita untuk setia kepada Pancasila karena Pancasila merupakan bagian dari diri kita juga.

Penjelasan: Fakta historis adalah hal yyang benar – benar terjadi di dunia nyata dan di catat dalam sejarah. Untuk dapat menjadi fakta historis,
sebuah peristiwa harus sudah pernah terjadi di masa lalu. Salah satu contoh fakta historis adalah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia .
Sosiologis

APA ITU SOSIOLOGIS?

• Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia.

• Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari
interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.

• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah
bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.

• Ciri utama dari sosiologi sebagai ilmu ialah empiris, teoretis, kumulatif dan nonetis. Empiris, yaitu didasarkan pada pengamatan
dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat perkiraan. Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil pengamatan
yang nyata dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan
hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. Kumulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian
diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan
baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

• Hal utama yang dijadikan acuan dalam menyusun sudut pandang sosiologi adalah persoalan utama dalam dunia sosial. 
Politik Pendidikan Pancasila
KESIMPULAN dan SARAN
• Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi di atas kami dapat mengsimpulkan bahwa Pancasila sangat
berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.Oleh sebab itu,Pendidikan Pancasila atau Kewarganegaraan sangat
berpengaruh terhadap nasib bangsa kedepannya. Baik di perkuliahan mata kuliah ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiwa terhadap Pancasila,UUD 1945,Negara Kesatuan Republik
Indonesia(NKRI),dan Bhennika Tunggal Ika. Selain itu misi dari Mata kuliah ini adalah agar mahasiwa dapat
mempersiapkan sebagai calon sarjana yang mampu memasuki kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernergara.

• Saran

Masa depan bangsa ada ditangan para generasi bangsa,pesan kami jangan melupakan sejarah apapun itu
kaitannya dengan bangsa,Dan jangan sampe mencoreng nama baik bangsa.

Anda mungkin juga menyukai