Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PANCASILA
FEBRIYANTO REY RENOLDS PALAMBA
4523046259
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tujuan, Manfaat, dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Pancasila
1. Tujuan Pendidikan Pancasila
Secara umum tujuan utama pendidikan pancasila adalah
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa
dan bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional.
Tujuan nasional bangsa Indonesia telah ditetapkan dalam
pembukaan UUD NRI 1945, alinea ke-4 yakni:

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Manfaat Pendidikan Pancasila
Secara yuridis konstitusional yakni mengingat Pancasila sebagai
dasar negara di jadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan
penyelenggaraan negara Republik Indonesia termasuk melandasi
hukum yang berlaku. Sedangkan secara objektif ilmiah artinya
Pancasila dasar negara adalah suatu nilai kerohanian. Objektif
artinya Pancasila bukan milik subjek tertentu, tapi milik semua
manusia, semua rakyat dan bangsa Indonesia. Ilmiah berarti dinalar
melalui akal sehat atau logika.
3. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila
Secara filosofis sistem pendidikan nasional merupakan keniscayaan dari
sistem nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Secara substantif-edukatif sistem pendidikan nasional harus bertujuan
menghasilkan manusia yang dewasa Indonesia yang "beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa".
Secara sosio-politik, manusia dewasa Indonesia yang "beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa".
Secara praksis-pedagogis dan andragogis, sistem nilai yang d terkandung
dalam Pancasila itu harus diwujudkan sebagai proses belajar anak dan orang
dewasa sepanjang hayat melalui proses belajar yang bersifat konsentris.
B. Konsep Pendidikan Pancasila
1. Asal Mula Pancasila
Causa Materialis (asal mula bahan), artinya sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan
bangsa
Causa Formalis (asal mula bentuk) artinya bahwa pembentuk negara dalam hal ini adalah Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI dan bersama-sama anggota BPUPKI
lainnya merumuskan dan membahas Pancasila.
Causa Efisien (asal mula karya), adalah dalam rangka dibahasnya sidang BPUPKI pertama
dan kedua, dalam rangka proses pengesahan Pancasila oleh PPKI yang menjadikan Pancasila
sebagai dasar filsafat negara, serta Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta.
Causa Finalis (asal mula tujuan), yakni berkaitan dengan tujuan dirumuskannya Pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia.
2. Tinjauan Pancasila dari Berbagai Segi
Pancasila secara Etimologis
Secara etimologis, istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari India yang
mengandung dua arti yakni Pancasyila: “panca” artinya lima sedangkan “syila” vocal i
pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar.”syila i panjang artinya peraturan tingkah laku
yang baik. Oleh karena itu, secara etimologis, kata “Pancasila” berarti lima aturan tingkah
laku yang baik, yang penting, dan tidak senonoh.

Pancasila secara Historis


Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut.
Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad
Yamin, Soepomo dan Soekarno.
C. Dasar Pemikiran (Perlunya) Pendidikan Pancasila
Nilai-nilai perjuangan bangsa (semangat kebangsaan) telah mengalami pasang
surut sesuai dengan dinamika kehidupan dan telah mengalami penurunan sampai
pada titik kritis;
Pengaruh globalisasi, pengaruh negara maju, dan pengaruh kekuatan lembaga-
lembaga internasional yang telah sering menimbulkan berbagai konflik
kepentingan di kalangan bangsa Indonesia;
Pengaruh perkembangan IPTEKS, khususnya teknologi informasi, komunikasi,
dan transportasi yang membuat dunia menjadi semakin transparan;
Pengaruh isu-isu/persoalan/permasalahan global (demokratisasi, HAM, dan
lingkungan hidup) yang sering dan telah memengaruhi kondisi nasional.
D. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Pendidikan
Pancasila
1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Pentingnya sejarah dalam membangun bangsa ditegaskan oleh Soekarno presiden pertama Indonesia, "Jangan
sekali-kali meninggalkan sejarah". Hal ini dipertegas oleh salah seorang filsuf Yunani yang bernama Cicero
(106- 43SM) yang menyatakan bahwa "Sejarah memberikan kearifan".
2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila
Sosiologi berarti kehidupan antarindividu dalam masyarakat. Di dalamnya mengkaji antara lain latar
belakang susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat serta mengkaji
masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat.

3. Sumber Politik Pendidikan Pancasila


Pancasila sebagai dasar negara merupakan ideologi politik Indonesia mengandung nilai-nilai yang mengandung
kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial yang ideal.
E.Landasan Pokok Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan
filosofi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara
konsisten har mengimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan
yaitu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara filosofis dan objekti rakyat Indonesia sebelum mendirikan
negara telah melaksanakan nilai-nila Pancasila yaitu sebagai
bangsa yang berketuhanan, berperikemalnusiaan, bersatu,
musyawarah dalam menghadapi persoalan hidup dan menegakkan
keadilan, dalam kehidupan sehari hari.
F.Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
1.Dinamika Pendidikan Pancasila
Apabila ditelusuri secara historis, upaya
pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai Pancasila
telah secara konsisten dilakukan sejak awal
kemerdekaan sampai sekarang, namun bentuk dan
intensitasnya, berbeda dari zaman ke zaman.

Anda mungkin juga menyukai