Nama Kelompok:
-Beatrik Randa 20101101023
-Devana Maharani 20101101006
-Fajar S.H. Sitinjak 20101101017
-Fitriani Mandalurang 20101101011
-Esti Mandela Putri 20101101028
-Miza Sumaleke 20101101001
-Paulix Tuther 20101101018
-Yeskiel Sangian 20101101032
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020
A. Konsep Pancasila
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar
negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan
dicapai tanpa Pandangan Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan
terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun
dari luar.Pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan Terminologis.
1. Secara Etimologis
Secara etimologis istilah 'pancasila' berasal dari sansekerta dari india (bahasa kasta
brahmana). Menurut muhammad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan 'pancasila'
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: "panca" artinya lima"syila" vokal i pendek
artinya "batu sendi" alas atau "dasar" "syiila" vokal i panjang artinya "peraturan tingkah laku
yang baik, yang penting atau yang senonoh".
2. Secara Historis
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pidatonya yang berisi lima dasar Negara Indonesia:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulisnya adalah sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya kelima sila tersebut dapat diperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya:
a. Sosio Nasional, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
b. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
c. Ketuhanan Yang Maha Esa
Tri Sila ini bisa diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.
B. Hakikat Pancasila
Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.yang
dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan teretntu secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh.Pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-
sendiri tujuan tertentu, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan satu kesatuan.Setiap sila
merupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan Pancasil. Maka dasar filsafat
negara Pancasila adalah merupakan suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal (majemuk
artinya jamak) (tunggal artinya satu).Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri
terpisah dari sila yang lainnya.
Secara demikian maka Pancasila merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa
bagian-bagian sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur
yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar
yang terkandung dalam Pancasila ,yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubunganaya
dengan Tuhan yang Maha Esa, dengan sesama manusia maupun dengan masyarakat bangsa
yang nilai-nilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia. Dengan demikian Pancasila
merupakan suatu sistem dalam pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya
antara lain: materialisme, idealisme,liberalisme dan sebagainya.Oleh karena itu, Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat akan memeberikan ciri-ciri yang khas, yang khusus yang tidak
terdapat pada sistem filsafat lainnya.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang sebagai mana ideologi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membantu negara, dengan lain perkataan, unsur-unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pendangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis(asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau
mengambil ideologi dari bangsa lain.Selain itu, Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-
ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara
komprehensif. Oleh karena itu, ciri khas Pancasila itu memiliki kesesuaian dengan bangsa
Indonesia.
Dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan , terkandung pula dasar pikiran terdalam, dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik.Pancasila dalam penegrtian sebagai pandangan hidup sering
juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, dan petunjuk
hidup. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dipergunakan sebagi petunjuk arah semua
kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang setiap sikap dan perilaku manusia
Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran nilai-nilai dari Pancasila yang juga berarti
Pengamalana Pancasila. Pengamalan Pancasila ini sangat penting karena dengan demikian,
diharapkan adanya tata kehidupan yang harmonis antara pemerintahan dengan masyarakat
dalam bernegara.
Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang
disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa
Indonesia lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu
kala. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri telah ada sejak
adanya Bangsa Indonesia. karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa
Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang
dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa
tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-
bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional, yang mengandung arti bahwa
segala bentuk hukum nasional (Peraturan Perundang-undangan) secara material harus
bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.Adapun jenis dan hierarki
Perundang-undangan yang berlaku dinegara Indonesia, menurut Undang-undang No.10 tahun
2004 (tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-undangan) adalah sebagai berikut.
Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas
bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan
dengan bangsa lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan dasar dalam
motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, untuk mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan berbangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pedoman
dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar dapat berdiri dengan kokoh.
Selain itu, pancasila sabagai identitas diri bangsa akan terus melekat pada di jiwa bangsa
Indonesia. Pancasila bukan hanya di gali dari masa lampau atau di jadikan kepribadian
bangsa waktu itu, tetatapi juga diidealkan sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.
Pancasila dikatakan sebagai dasar negara dimana Pancasila merupakan suatu dasar
nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara. Sebagai dasar negara, Pancasila
memiliki fungsi yang meliputi :
· Sumber dari segala sumber hukum. Hal ini sesuai dasar yuridis sebagai mana tercantum
dalam UUD 1945, Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966, Ketetapan MPR No.V/MPRS/
1973 dan Ketetapan No.IX/MPR/1978.
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tersimpul dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4 , yaitu “....Maka disusunlah ....yang berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratn/Perwakilan, dan
dengan berlandaskan kepada Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dasar negara itu sendiri merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh sebuah
negara merdeka.Pancasila sebagai dasar negara, dalam pengamalannya mempunyai
sifat imperatif (memaksa), artinya mengikat dan memaksa semua warga negara untuk tunduk
kepada Pancasila, dan siapa yang melanggar Pancasila sebagai dasar negara ia harus ditindak
menurut hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, pelaksanaan Pancasila sebagai
dasar negara disertai sanksi-sanksi hukum.
Pancasila Sebagai Dasar Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi
Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia).
2. Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak
bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu
Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif
lainnya.
3. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini
hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang adil dan makmur
yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang
merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana peri-kehidupan bangsa yang aman,
tenteram,tertib dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka,bersahabat dan tentram. “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa …” pada kutipan alenia dapat disimpulkan bahwa tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia adalah:
Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi segenap bangsa
artinya adalah pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya, dari segi internal
maupun eksternal.
Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan umum/bersama.
Negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, dan
sentosa.
Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki
pengetahuan luas, pintar, dan intelek.
Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
kedilan sosial.
Tujuan Pancasila
Tujuan dari Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan.
2. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia (HAM).
3. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia
4. Menghendaki bangsa yang demkratis
5. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketuhana yang maha esa, diantaranya:
1. Percaya dan taqwa terhadap tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
4. Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, diantaranya:
1. Mengakui persamaan harkat (nilai manusia), derajat (kedudukan manusia), dan martabat
manusia (harga diri) sebagai mahluk tuhan yang maha esa
1. Menempatkan persatuan, kesauan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
5. Dalam masyarakat yang ber-bhinneka tunggal ika harus dapat mengembangkan
pergaulan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, antara lain:
3. Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus diliputi
oleh semangat kekeluargaan
4. Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus dilakukan
dengan akal sehat
5. Warga negara harus memiliki itikad baik dan tanggung jawab untuk melaksanakan suatu
hasil musyawarah atau keputusan bersama
6. Keputusan yang diambil dalam musyawarah atau dengan cara lainnya harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada tuhan yang maha esa
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila kedilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, antara lain:
nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan
sehari-hari sesungguhnya dapat ditemukan dalam butir-butir pedoman penghayatan dan
pengamalan pancasila. Butir-butir p4 merupakan contoh minimal implementasi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu, isi butir butir butir p4 (pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila) dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk dijadikan
contoh dalam pengamalan atau implementasi nilai-nilai pancasila. Sebagai contoh minimal
tentu setiap siswa, guru, maupun seluruh warga negara indonesia dimungkinkan untuk
mengembangkan contoh lain yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila itu
sendiri.
Mata kuliah Pendidikan Pancasila diberikan karena adanya kesadaran akan perlunya
pendidikan yang berkesinambungan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Diharapkan, dengan pemahaman yang semakin mendalam akan nilai-nilai Pancasila, generasi
muda dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
Sistem ekonomi Indonesia yang dalam Pancasila dan UUD 1945 dikenal sebagai
demokrasi ekonomi berlandaskan gotong royong, pada praktiknya lebih condong ke sistem
ekonomi liberal yang makin memarginalkan kelas bawah. Kesenjangan ekonomi tampak
dengan jelas karena dalam sistem liberal seperti ini hanya orang-orang kaya yang tambah
kaya, sebaliknya orang miskin makin terpuruk. Kekayaan tanah tumpah darah Indonesia yang
sebetulnya dikelola untuk kesejahteraan rakyat dikuasai oleh pihak asing dan konco-
konconya orang-orang kaya.
Pertanyaannya: Pancasila yang mana? Pertanyaan ini masuk akal karena Indonesia
pernah memiliki tiga UUD, yaini UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950 yang
memuat Pancasila pada pembukaannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dikelurkan
Instruksi Presiden (Inpres) No.12 Tahun 1968. Inpres ini menyatakan bahwa Pancasila yang
resmi adalah Pancasila yang tata urutan sila-silanya terdapat pada alinea 4 Pembukaan UUD
1945, yang berbunyi:
Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia sebagai asas kerohanian dan dasar filsafat
negaramerupakan unsur penentu daripada ada dan berlakunya tertib hukum bangsa Indonesia
dan pokok kaidah negara yang fundamental. Sedangkan proklamasi merupakan titik
kulminasi perjuangan bangsa Indonesia yang bertekat untuk merdeka yang disemangati oleh
jiwa Pancasila.Perjuangan bangsa indonesia ini kemudian di jiwai, disemangati, didasari oleh
nilai-nilai yangterkandung dalam pancasila.
Beberapa faedah filsafat yang perlu diketahui dan pahami adalah sebagai berikut.
Pertama, faedah terbesar dari filsafat adalah untuk menjajagi kemungkinan adanya
pemecahan-pemecahan terhadap problem kehidupan manusia. Jika pemecahan itu sudah
diidentifikasikan dan diselidiki, maka menjadi mudahlah bagi manusia untuk mendapatkan
pemecahan persoalan atau untuk meneruskan mempertimbangkan jawaban-jawaban tersebut.
Kedua, filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan-keyakinan yang menjadi dasar perbuatan
manusia. Ide-ide filsafat membentuk pengalamanpengalaman manusia pada waktu sekarang.
Ketiga, filsafat adalah kemampuan untuk memperluas bidang-bidang kesadaran manusia agar
dapat menjadi lebih hidup, lebih dapat membedakan, lebih kritis, dan lebih pandai” (Titus,
1984: 26).
Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat atau yang dinamakan filsafat Pancasila,
artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Sastrapratedja
menjelaskan makna filsafat Pancasila sebagai berikut. Pengolahan filsofis Pancasila sebagai
dasar negara ditujukan pada beberapa aspek. Pertama, agar dapat diberikan
pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai
prinsip-prinsip politik. Kedua, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi
operasional dalam bidang-bidang yang menyangkut hidup bernegara. Ketiga, agar dapat
membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keempat, agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut
paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan
perspektif pemecahan terhadap permasalahan nasional (Sastrapratedja, 2001: 3).
Pertanggungjawaban rasional, penjabaran operasional, ruang dialog, dan kerangka evaluasi
merupakan beberapa aspek yang diperlukan bagi pengolahan filosofis Pancasila, meskipun
masih ada beberapa aspek lagi yang masih dapat dipertimbangkan.
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu
tantangan yang paling dominan dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era
saling keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain
sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan demikian, kebudayaan global
terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat dunia.
Sastrapratedja menengarai beberapa karakteristik kebudayaan global sebagai berikut:
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural
dan heterogen.
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilainilai yang
dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda (Sastrapratedja, 2001: 26--
27).
a. Fase embrio; berlangsung di Eropa dari abad ke-15 sampai abad ke-18 dengan munculnya
komunitas nasional dan runtuhnya system transnasional Abad Tengah.
b. Fase pertumbuhan yang meliputi abad ke-18 dengan ciri pergeseran kepada gagasan negara
kesatuan, kristalisasi konsep hubungan internasional, standarisasi konsep kewarganegaraan.
c. Fase take off yang berlangsung dari 1870 sampai pertengahan 1920 yang ditandai dengan
diterimanya konsep baru tentang negara kebangsaan, identitas dan kepribadian nasional,
mulai masuknya negara-negara nonEropa ke dalam masyarakat internasional.
d. Fase perjuangan hegemoni yang dimulai 1920 sampai dengan pertengahan 1960 yang
ditandai dengan meningkatnya konflik internasional dan ideologis, seperti kapitalisme,
sosialisme, fasisme, dan nazisme, dan jatuhnya bom atom yang menggugah pikiran tentang
masa depan manusia yang diikuti terbentuknya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35271528/MAKALAH_PENDIDIKAN_PANCASILA_ESENSI_DA
N_URGENSI_PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA
http://www.diwarta.com/pengertian-pancasila-dan-fungsi-pancasila-sebagai-dasar-
negara/758/
http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/08/pancasila-adalah-visi-indonesia-463141.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pancasila_info2034.html
https://dina98aizah.blogspot.com/2016/10/makalah-konsep-dasar-pancasila-dan-uud.html
http://mentarivision.blogspot.com/2011/12/fungsi-fungsi-pancasila.html
http://globalmaya.wordpress.com/2012/01/12/fungsi-pancasila/
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/fungsi-dan-kedudukan-uud-1945.html
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/07/pancasila-sejarah-dasar-negara-
pengertian-makna-lambang-nilai-ideologi.html
https://elearning.borobudur.ac.id/course/info.php?id=399&lang=id
http://uthyns.blogspot.com/2014/05/konsep-dasar-pendidikan-pancasila.html