RANGKAIAN LISTRIK
ARUS SEARAH
ARUS LISTRIK
Tiga hal tentang arus listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai
aliran partikel-partikel bermuatan
positif (walaupun sesungguhnya
yang bergerak adalah elektron-
elektron bermuatan negatif ).
Arah arus listrik (arah arus
konvensional) berlawanan
Elektron
dengan arah arus elektron.
Arus listrik mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah (elektron Kuat arus
mengalir dalam arah berlawanan,
dari potensial rendah ke potensial
tinggi).
BESAR KUAT ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan
listrik q yang mengalir setiap satuan waktu t.
Aq B
Titik A berpotensial tinggi dan titik B berpotensial
rendah
I = arus listrik (A)
Rumus : I = q/t q = muatan (C)
t = waktu (s)
HUKUM OHM
Hukum ohm berbunyi :
Tegangan V pada ujung-
ujung sebuah komponen
listrik adalah sebanding
dengan kuat arus listrik I
yang melalui komponen itu,
asalkan suhu komponen
dijaga tetap.
George Simon Ohm (1887 – 1954)
Fisikawan Jerman
RUMUS OHM
Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung
penghantar listrik :
V = beda potensial (volt)
V = I.R I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik ( ohm , )
R
I
V
HAMBATAN LISTRIK
Dengan menggunakan hukum Ohm, jika tegangan V
tetap, hambatan diperkecil maka kuat arus listrik
bertambah besar.
RL jika I mengecil dengan
R
cara menambah R,maka
I lampu RL menjadi redup
artinya R nilainya dapat
diubah-ubah.
V
HAMBATAN PENGHANTAR
Hambatan kawat penghantar besarnya ditentukan
oleh :
1. Hambat jenis kawat (.m)
2. Panjang kawat (m)
3. Luas penampang kawat (m²) A = luas
Rumus : = hambat penampang
jenis
L
penghantar
R = .
A L = Panjang
penghantar
PENGARUH SUHU TERHADAP
HAMBATAN PENGHANTAR
Hambatan kawat penghantar bila
suhunya berubah nilainya berubah
dan dipengaruhi oleh :
Hambatan pada suhu awal adalah
Ro ()
Koefisien suhu hambatan jenis
(per ºC)
Hambatan pada suhu t adalah Rt
()
Maka besar hambatan Rt adalah :
∆R = Ro..∆t
Rt = Ro ( 1 + .∆t )
HUKUM I KIRCHOFF
Pada rangkain yang
bercabang, apabila ujung-
ujung rangkaian diberi kuat
arus listrik maka jumlah kuat
arus yang menuju titik
cabang sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang
meninggalkan titik cabang
yang sama.
Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 )
Fisikawan Jerman
∑ I masuk = ∑ I keluar
CONTOH HUKUM I KIRCHOFF
Dengan memperhatikan rangkaian di bawah ini, berdasarkan
hukum I kirchhoff, maka :
I2 I4
I5
A B I6 C
I3
I1 I1
E
Di titik cabang A I1 = I2 + I3
Di titik cabang B I2 + I3 = I4 + I5 + I6
Di titik cabang C I4 + I5 + I6 = I1
RANGKAIAN HAMBATAN
Rangkaian hambatan listrik yang dapat dipecahkan
berdasarkan hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff.
1. Rangkaian seri
2. Rangkaian paralel
3. Rangkaian kombinasi seri dan paralel
Rangkaian Seri
Ciri-ciri rangkaian hambatan seri, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan
listrik.
a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama besar, sama
dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti.
I = I 1 = I 2 = I3 = …
b. Tegangan pada ujung-ujung hambatan rangkaian sama dengan
jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan.
V = V 1 + V2 + V 3 + …
V1 V2 V3
I I1 I2 I3
V
Manfaat Rangkaian Seri
Manfaat rangkaian hambatan seri adalah :
a. Untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
Rs = R1 + R2 + R3 + …
b. Sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada ujung-
ujung tiap hambatan sebanding dengan nilai hambatannya.
V1 : V2 : V3 : …= R1 : R2 : R3 …
V1 V2 V3
I I1 I2 I3
V
Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff
pada rangkaian seri
V1 V2 V3
I R1 I1 R2 I2 R3 I3
V
I = I1 = I2 = I3
Rs = R1 + R2 + R3
V = I.Rs
V1= I1.R1
V2= I2.R2
V3= I3.R3
Rangkaian Paralel
Ciri-ciri rangkaian hambatan paralel, apabila ujung-ujungnya diberi
tegangan listrik.
a. Tegangan ujung-ujung tiap hambatan sama besar, sama dengan
tegangan ujung-ujung hambatan pengganti.
V = V 1 = V2 = V 3 = …
b. Kuat arus yang melalui hambatan rangkaian paralel sama dengan
jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan. I = I1 +
I2 + I 3 + …
I1
I
I2
V I3
Manfaat Rangkaian Paralel
Manfaat rangkaian hambatan paralel adalah :
a. Untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
R3 I2
V I3
Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff
pada rangkaian paralel
V = V1 = V2 = V3 R1
V = I.Rp R2 I1
I
V1= I1.R1
R3 I2
V2= I2.R2
I3
V3= I3.R3
V
V=I.Rp = I1.R1 = I2.R2 = I3.R3
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Rangkaian hambatan kombinasi
Untuk menyelesaikan persoalan rangkaian kombinasi
dapat menggunakan rumus rangkaian seri dan paralel.
Dengan memper-hatikan rangkaian dari unit yang
terkecil.
R3
R1 R2 R I3
4
I1 I2 R5 I4
I5
E
VBC = I.R2
VAB = I.R1 R3
R1 R2 I3
A B C R4
D
I I I4
R5
I = I3 + I4 + I5
I5
E
Rs = R1 + R2 + Rp
VAB = I.R1 R3
R1 R2 I3
A B C R4
D
I I I4
R5
I = I3 + I4 + I5
I5
E
Rs = R1 + R2 + Rp
R1
I
Hambatan
penggantinya
seri
Rs = R + r
I E
E r
Elemen baterai
Hambatan dalam
Persamaan yang
bisa dibentuk
E = I.Rs
Atau
E = I.(R + r) Hambatan luar
R1
I
Hambatan
penggantinya
seri
Rs = R + r
I E r
Elemen baterai
Hambatan dalam
Gaya gerak listrik(GGL) elemen
adalah tegangan pada ujung-ujung
R1 baterai saat tidak dihubungkan ke
A B
komponen listrik; sedang tegangan
I jepit Vj adalah tegangan pada ujung-
Tegangan jepit adalah
ujung baterai beda potensial
saat dihubungkan
antara dua komponen
dengan titik di kutub-kutub
listrik
elemen baterai.
E = I.( Dalam
R +rangkaian
r) ini
ditunjukkan oleh titik A dan B.
I E r Besarnya tegangan jepit dari
rangkaian ini adalah :
0 1
-1
2
-2
Jika pada penghantar
terdapat arus listrik
maka jarum
menyimpang
+ - G
Arus1 +listrik
1/Rp = 1/Rs 1/Rs2 Jika galvanometer
bercabang menunjuk angka nol
Maka…
R1 R2
Jadi
R5besarnya I dapat
Rs2 = R3 + R4
Arus listrik I1
mengalir dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
I2 I = E/Rp
Rs1 = R1 + R2
G
R4 R3 R1.R3 = R2.R4
Saklar I Dan
ditutup
Rangkaiannya
menjadi seperti
berikut …
Saklar E
R1.R3 ≠ R2.R4 Jika jarum galvanometer
Arusmenentukan
Dan untuk listrik menyimpang
bercabang
hambatan penggantinya Maka…
digunakan hambatan
penolong … R1 R2
Arus listrik I1 R5
mengalir
I2
G
R4 R3
Saklar I
ditutup
Saklar E
R1.R4
RA = RA, RB dan RC
R1+R4+R5
adalah hambatan
R1 R2 penolong
R1.R5
RB =
R1+R4+R5 RB
RA
R5
R4.R5 RC
RC =
R1+R4+R5
R4 R3
I
E
Rs1 = RB + R2
RB R2
Jadi besarnya I dapat
RA
dihitung dengan rumus
RC R3sebagai berikut
I = E/Rp
I
Rs3 = RA + Rp
Rs1 = RB + R2
RB R2
RA
RC R3
I1
Rs3 = RA + Rp
Mengukur HambatanSetelah
dengan Metode
jarum menunjukkan nol, maka
R 0
RX galvanometernol
menunjuk
Arus 1
-1
bercabang 2
-2 Kawat Ukurlah
yang panjangnya
panjang L
dan memilikiUkurlah
hambatpanjang
jenis
L = …?
Saklar
+ - G
besar, misalnya
1
L nikrom
2 = …?
Arus ditutup
mengalir L1 L2
I saklar E L
Rangkaian Seri Elemen
N buah sumber tegangan yang disusun seri dapat diganti dengan
sebuah sumber tegangan pengganti seri dimana :
GGL pengganti (Es) sama dengan jumlah ggl tiap-tiap sumber
tegangan.
Es = ∑E = E1 + E2 + E3 + …
Untuk elemen identik : Es = n.E
Hambatan dalam pengganti rs sama dengan jumlah hambatan dalam
tiaptiap sumber tegangan.
rs = ∑r = r1 + r2 + r3 + …
Untuk elemen identik : rs = n.r
Rangkaian Paralel Elemen
N buah sumber tegangan yang disusun paralel dapat diganti
dengan sebuah sumber tegangan pengganti paralel dimana :
GGL pengganti (Ep) Untuk elemen identik :
Ep = E
Hambatan dalam pengganti (rs) Untuk elemen identik rp =
r/n
Catatan : Untuk elemen yang berbeda dapat
digunakan hukum II kirchhoff.
HUKUM II KIRCHOFF
Hukum Kirchhoff tentang
tegangan menyatakan bah-wa
jumlah aljabar perubahan
tegangan yang mengelilingi suatu
rangkaian tertutup (loop) sama
dengan nol.
∑V=0
Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 )
Fisikawan Jerman
HUKUM II KIRCHHOFF
Hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam sumber
tegangan dan penurunan tegangan sepanjang
rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑ E = ∑ I.R
Perjanjian tanda :
Arah arus I searah dengan arah loop tanda +
Arah elemen searah dengan arah loop tanda +
Contoh Penerapan hk. II Kirchhoff
Untuk membentuk persamaan.
R1 I2 R2
I1 Loop I R3 Loop II
I3
E1 E2
I1
R3
Loop I Loop II
E1 E3
I3 E2
R4 R5
Tentukan arah hukum II tentukan
Berdasar
arus dan
persamaan
variabelnya
Ecabang
setiap
di (1) loop I :
1 – E2 = I1.(R1+R4) – I3.R3
Latihan soal no.6, hal. 69
6. Sebuah teko listrik memiliki hambatan 30 . Berapa
muatan listrik mengalir melalui suatu penampang
kabel teko itu selama 1 menit ketika teko
dihubungkan ke catu daya 240 V ?
Penyelesaian soal no.6, hal. 69
6. Dik: R = 30 , t = 60 s, V = 240 volt.
Ditanya : q …?
Dijawab :
V = I.R
240 = I.30
I = 8 ampere
q = I.t
q = 8.60
q = 480 coulomb
Latihan soal no.16, hal. 70
16.Gambar berikut ini menunjukkan arus yang mengalir
pada suatu cabang dari sebuah rangkaian listrik.
Berapakah bacaan pada ampere meter A ?
(a) (b)
10 A 15 A
15 A
A
10 A
8A 8A
A
Penyelesaian soal no.16, hal. 70
16.Dik:a) b) 10 A 15 A
15 A
A
10 A
8A
8A
A
Ditanya : I1 …? Dan I2 …?
Dijawab :
a.) I1 = 15 + 8 – 10
I1 = 13 A
b.) I2 = 15 + 8 + 10
I2 = 33 A
Latihan soal no.18, hal. 70
18.Pada rangkaian berikut kelima buah lampu adalah
identik. Jika kuat arus yang ditunjukkan
amperemeter B adalah 0,4 A, berapakah kuat arus
yang ditunjukkan oleh emperemeter-amperemeter
lainnya ?
A B A C
A
A
A D
A
F E
A
Penyelesaian soal no.18, hal. 70
18.Dik: A A B A C
Ditanya : IA..? A
IC..?, ID..? A D
IE..?, IF..? A
F E
Dijawab : A
IB : IE : IA = 1/2R :1/2R : 1/R
IB = IE = 0,4 A, IF = 0,8 A
ID = IE + IF = 0,8 + 0,4 = 1,2 A
IA = IC = IB + ID = 0,4 + 1,2 = 1,6 A
Latihan soal no.20, hal. 71
20.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !
R4=24
R1=4
a R3=5 b
R2=12
Penyelesaian soal no.20, hal. 71
20.Ditanya hambatan
Rangakaian paralelpengganti
: antara a dan b ?
Rangakaian paralel :
1/R = 1/R + 1/R
1/Rp2 =p11/R4 + 11/Rs 2 R4=24
1/R = ¼ + 1/12
1/Rp2 = p11/24 + 1/9
1/R = 3/12 + 1/12
1/Rp2 =p13/72 + 7/72
R = 12/4
Rp2 = p172/10 R1=4
R =4
Rp2 = p17,2
a R3=5 b
R2=12
Rangkaian seri :
Rs = R3 + Rp1
Rs = 5 + 4
Rs = 9
Latihan soal no.22, hal. 71
22.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !
R
R
a R R b
R
Penyelesaian soal no.22, hal. 71
22.Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?
R
R
a R R b
R
Rs = R + Rs
1/R = 1/R + 1/R
Rs =p R + R
R1/R p = 2/2R
s = 2R
Rp = R
Latihan soal no.24, hal. 71
24.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !
R2=5,6
R1=6,8 R4=2,2
R3=5,6
a R6=10 R7=10
b
R5=1,8
R8=10 R9=10
Penyelesaian soal no.24, hal. 71
24.Ditanya hambatan pengganti antara a dan bparalel
Rangakaian ? ke-
Rangakaian paralel ke-
R2=5,6 Rangakaian 1 : paralel
2:
R1=6,8 R4=2,2 1/Rke-3 = (1/R
terakhir
+ 1/R) 3:
1/Rp1p2 = 1/R2 s2 + 1/R
R3=5,6 1/R
1/R =
p3 = 1/R
10/56 +
s1 + 1/R
10/56
s3
s4
1/R
p1
= 1/20 + 1/20
1/Rp31/R
=p2p1
10/118
= 20/56 + 10/118
a R6=10 R7=10
b 1/Rp2 = 2/20
1/R
Rp1 p3= =28/10
20/118
Rp2 = 10
R5=1,8 RR ==2,8
p1p2
5,9
R8=10 R9=10
RRs1Rs3==11,8
=
10 +10
1,8+ 10
Rs2s4= 20
Rs3 = 20
Rs4 = 11,8
Latihan soal no.28, hal. 71
28.Pada rangkaian berikut, tentukan I1, I2 dan I3
R2= 3
R1= 2 I2
I1 I3 R3= 6
E= 5 V
r =1
Penyelesaian soal no.28, hal. 71
28.Ditanya kuat arus I1, I2 dan I3 …?
R2= 3 I1 = E/Rs VAB = I1.Rs
I1 = 5/5 VAB = 1.2
R1= 2 I2 I1 = 1 A VAB = 2V
I1 A I B I2 = VAB/R2
3 R3= 6
I3 = VAB/R3
I2 = 2/3 A
I3 = 2/6
I3 = 1/3 A
E= 5 V
Rangakaian
Rangkaian seri :
r =1 paralel :
Rs = Rp + R1 + r
1/R = 1/R + 1/R3
Rs =p2 + 2 + 21
1/R p =
Rs = 51/3 + 1/6
Rp = 2
Latihan soal no.40, hal. 73
40.Dalam rangkaian di bawah ini, baterai dengan ggl 2 V
memiliki hambatan dalam yang dapat diabaikan. Jarum
galvanometer G menunjuk nol.
a. Hitung X.
b. Tentukan kuat arus melalui X.
c. Tentukan beda potensial pada ujung-ujung resistor 15 .
R1= 6 X
I2
G
I1 I3 R2=10 R3=15
E= 2 V
Penyelesaian soal no.40, hal. 73
40.Ditanya : X, I2, V …?
R1= 6 X
Karena jarum galvanometer
I2 menunjuk nol, maka
G X.R2 = R1.R3
R2=10 R3=15 Sehingga
I1 I3 X.10 = 6.15
X=9
E= 2 V
Rs1 = 6 + 9 = 15
Rs2 = 10 + 15 = 25
I2 = E/Rs1 = 2/15 A
I3 = E/Rs2 = 2/25 A
V = I3.R3 = (2/25).15 = 1,2 A
Latihan soal no.46, hal. 73-74
46.Berdasarkan rangkaian berikut, tentukan :
a. kuat arus dalam rangkaian.
b. Tegangan jepit tiap sel (ggl).
4 V, 2 6 V, 3
R3=15
Penyelesaian soal no.46, hal. 73-74
46.Ditanya kuat arus I dan Vj tiap elemen …?
Elemen seri :
4 V, 2 6 V, 3 E s = E1 + E 2
Es = 4 + 6 = 10 V
Hambatan dalam seri :
I
Rs = R + r1 + r 2
Rs = 15 + 2 + 3 = 20
R3=15