Anda di halaman 1dari 3

Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut.

1) Hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tiap – tiap hambatan


Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
2) Kuat Arus yang melalui tiap – tiap hambatan adalah sama
I2 = I2 = I3 = I4 = In – Is
3) Tegangan pada hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada
tiap – tiap hambatan.
Vs = V1 + V2 + V3 + ... + Vn
4) Tegangan pada tiap – tiap hambatans ebanding dengan hambatannya.
V1 : V2 : V3 : Vn = R1 : R2 : R3 : Rn

Adapun untuk n buah hambatan yang masing – masing besarnya R dipasang seri,
maka Rs = n R.

b. Rangkaian paralel Resistor


Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut.
1) Hambatan Pengganti paralel dihitung dengan persamaan :
1 1 1 1 1
= + + + …+
R p R1 R2 R3 Rn
2) Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama
dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap – tiap
hambatan.
Ip = I1 + I2 = I3 + ... + In
3) Tegangan pada tiap – tiap hambatan adalah sama dan sama dengan tegangan
pada hambatan pengganti paralel.
V1 = V2 = V3 = Vn = Vp
4) Kuat arus yang melalui tiap – tiap hambatan sebanding dengan kebalikan
hambatannya.
1 1 1
I1 : I2 : I3 = R : R : R
1 2 3

c. Rangkaian Resistor Campuran


Rangkaian campuran (seri paralel ) merupakan rangkaian listrik gabungan dari
rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.
Perhatikan gambar rangkaian campuran di samping !
hambatan total rangkaian tersebut dicari dengan cara
sebagai berikut.
1 1 1
= + Rtot =R p+ R 3
R p R1 R2

d. Rangkaian jembatan Wheat stone


Rangkaian campuran (seri – Paralel ) merupakan rangkaian listrik gabungan dari
rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Perhatikan gambar rangkaian
campuran berikut!

Cara menentukan hambatan pengganti dan susunan hambatan pada jembatan


Wheatstone adalah sebagai berikut.
1) Apbila perkalian silang antara R 1 dan R3 sama dengan R2 dan R4(R1 R3 = R2 R4).
Hambatan ditengah tidak berfungsi dan
digambarkan seperti gambar di samping.
2) Apabila perkalian silang antara R1 dan R3 tidak
sama dengan R2 dan R4 (R1 R3≠R2 R4) sehingga
susunan hambatannya tampak seperti pada
gambar berikut.

R1 , R2, dan R5 tidak sama dengan Ra, Rb, dan Rc sehingga susunan
hambatannya seperti pada gambar berikut.

Dari gambar diatas masing – masing hambatan dapat dirumuskan sebagai berikut.
R 1 R2
Ra =
R1 + R 2 + R 5

R 1 R5
Rb =
R1 + R 2 + R 5

R2 R2
Rc =
R1 + R 2 + R5

3. Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff ada dua yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum I
kirchoff merupakan penerapan hukum kekekalan muatan pada rangkaian listrik
yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik pada suatu rangkaian listrik selalu
tetap.
Bunyi hukum 1 Kirchoff yang dikemukakan oleh Robert
Guztav adalah : jumlah kuat arus yang masuk melalui
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan tersebut. Perhatikan gambar
disamping ! dari gambar tersebut arus yang masuk
kedalam titik P adalah I1 dan I2, sedangkan arus yang keluar dari P adalah I3, I4,
dan I5. Secara matematis hukum I Kirchoff dirumuskan sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai