Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN L1

(RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA)

Disusun Oleh:
REYGINA KATON CAHYANI
(14-2021-015)
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
LABORATORIUM FISIKA DASAR

PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK

No Nama Simbol Gambar Komponen


Komponen

1 Resistor
No Nama Simbol Gambar Komponen
Komponen

Sumber
2
Tegangan

3 Saklar

4 Voltmeter

5 Amperemeter

6 Lampu
Di dalam suatu jenis rangkaian terdapat 2 jenis komponen
yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Salah satu contoh
dari komponen aktif ialah baterai dan salah satu contoh dari
komponen pasif ialah resistor. Gambar 1 merupakan contoh
gambar rangkaian listrik sederhana.

V R

Gambar 1. Rangkaian Listrik Sederhana


Susunan komponen-komponen listrik dapat disusun
dengan berbagai macam cara, hubungan komponen listrik
atau rangkaian listrik yang paling dasar adalah secara seri dan
parallel, seperti dicontohkan pada gambar 2. Gambar 2 (a)
merupakan contoh rangkaian listrik dengan resistor tersusun
secara parallel, sedangkan gambar 2 (b) merupakan rangkaian
listrik dengan resistor tersusun secara seri.
R1

I I
V V
R1 R2 R3 R2

R3
(a) (b)

Gambar 2. Jenis Hubungan Rangkaian Listrik Sederhana


Untuk rangkaian seri, Resistansi Total (𝑅𝑇) rangkaian
tersebut dirumuskan pada persamaan 1:
𝑅𝑇 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3.......................................................(1)
Dalam setiap rangkaian listrik berlaku hukum Ohm dan
Hukum Kirchoff.

Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan bahwa: tegangan (v) pada
material-material penghantar adalah berbanding lurus
terhadap arus (i) yang mengalir melalui material tersebut.
Secara matematika dituliskan pada persaman 3:
𝑣 = 𝑖. 𝑅 .........................................................................(3)

Gambar 3. Hukum Ohm dalam Rangkaian Listrik Sederhana

Gambar 3 menunjukan penerapan Hukum Ohm pada


rangkaian sederhana, dengan konstanta proporsionalitas atau
kesebandingan R disebut sebagai resistansi. Satuan resistansi
adalah Ohm, yaitu 1 Volt/Ampere, atau yang biasa disingkat
menggunakan huruf besar omega.

Hukum Kirchoff Arus

Dari gambar 4 dapat kita tuliskan persamaan hukum


Kirchoff Arus pada sebuah node sebagai berikut:
𝐼1 + 𝐼2 = 𝐼3 + 𝐼4
𝐼1 + 𝐼2 − 𝐼3 − 𝐼4 = 0
∑ 𝐼 = 0 .............................................(4)
Adapun syarat-syarat dimana arus dapat mengalir, yaitu:
1. Terdapat beda potensial dalam suatu rangkaian
2. Rangkaiannya tertutup (seluruh elemen saling
terhubung)
3. Terdapat komponen listrik (komponen aktif dan komponen
pasif)
4. Terdapat hambatan pada rangkaian

Hukum Kirchoff Tegangan

∑ 𝑉 = 0 ........................................(5)
Untuk mengetahui berapa besarnya arus dan tegangan
pada suatu komponen listrik dalam suatu rangkaian listrik
digunakan alat ukur yaitu amperemeter dan voltmeter.
Pengukuran Arus
Amperemeter adalah alat untuk mengukur arus listrik di
suatu titik. Dengan begitu amperemeter harus dipasang secara
seri, nilai arus yang terukur pada amperemeter akan sama

rangkaian atau komponen, maka voltmeter dihubungkan


secara parallel dengan rangkaian atau komponen yang diukur
tegangannya. Karena pada rangkaian parallel nilai tegangan
yang terukur melalui voltmeter akan sama dengan tegangan
pada komponen.
10. Resistor 100[Ω] 5[W] (2buah).
11. Resistor 500[Ω] 5[W].
IV. TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik sederhana?


2. Sebutkan dan jelaskan fungsi simbol-simbol yang dipakai
pada rangkaian listrik!
3. Sebutkan dan jelaskan bunyi Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff disertai dengan rumus dan keterangannya!
4. Sebutkan dan jelaskan rangkaian apa yang digunakan
untuk mengukur arus dan mengukur tegangan!
5. Gambarkan rangkaian seri dan parallel serta jelaskan
perbedaannya (minimal 5) sesuai dengan apa yang kalian
pahami!
6. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis komponen yang terdapat
dalam rangkaian listrik!
7. Apa yang dimaksud dengan arus listrik?
8. Sebutkan syarat-syarat suatu rangkaian dapat dikatakan
sebagai rangkaian listrik!
9. Jika Vs=10 V`,R1=5 Ω, R2=6 Ω, dan R3=7 Ω, maka
berapa Arus total yang mengalir pada rangkaian tersebut?

Rangkaian 1 Rangkaian 2
10. Apa yang dimaksud dengan node dan loop?
V. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Rangkaian Resistor Seri dan Paralel
1. Catat keadaan ruang sebelum percobaan!
2. Rangkailah rangkaian (a) seperti gambar berikut!

Gambar Rangkaian Seri (b)


3. Tutuplah sakelar, kemudian ukur tegangan dan arus di
setiap komponen(R1, R2, R3 dan Baterai)! Lakukan
pengamatan berulang sebanyak 3 kali serta catatlah
pada tabel pengamatan 1!
4. Lakukan langkah V.A.2 dan V.A.3 untuk rangkaian
seri (b), juga rangkaian paralel (a) dan (b)!

Gambar Rangkaian Paralel

B. Sumber Tegangan Seri dan Paralel


1. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut, pastikan
sakelar dalam keadaan terbuka!

Gambar Rangkaian satu baterai

2. Baca tegangan (E) pada rangkaian saat sakelar terbuka!


3. Tutup sakelar, dan catat tegangan (V)!
4. Catat arus (I) yang mengalir pada rangkaian!
5. Lakukan V.B.2. s.d. V.B.4 sebanyak 3 kali! Catat hasil
pengamatan pada tabel pengamatan 2!
6. Lakukan langkah V.B.1 hingga V.B.5 untuk dengan
sumber tegangan yang telah dirangkai seperti gambar-
gambar berikut:

Gambar Rangkaian untuk Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan


2. Ukurlah arus Is, I1, I2, I3, dan I4 sebanyak 3 kali dengan
menggunakan amperemeter! Sesuaikan polaritas
amperemeter dengan arah arus pada gambar!

Susunan Tegangan (Volt) Arus (A)


Resistor Baterai R1 R2 R3 Baterai R1 R2 R3

Resistor
seri (a)

Resistor
seri (b)

Resistor
Parallel

1. Tegangan Rata-rata (V)


̅
𝑉 = ∑𝑉
3
2. Kuat Arus Rata-rata (A)
̅
𝐼 = ∑𝐼
3

3. Hambatan (Ω)
R = 𝑉̅
𝐼̅

Susunan Baterai GGL/E (Volt) V (Volt) Arus (A)

Satu Baterai

Dua Baterai Seri


(a)

Dua Baterai Seri


(b)

Dua Baterai
Parallel (a)

Dua Baterai
Parallel (b)

1. Tegangan Rata-rata (V)


̅
𝑉 = ∑𝑉
3

2. Kuat Arus Rata-rata (A)


̅
𝐼 = ∑𝐼
3

3. GGL (Volt)
̅
𝐸 = ∑𝐸
3
4. Hambatan (Ω)

R = 𝐸̅−𝐼̅ 𝑉̅
C. Hukum Kirchoff Arus (HKA) dan Hukum Kirchoff

Susunan
Tegangan (Volt) Arus (Ampere)
Resistor
Vs V1 V2 V3 V4 Is I1 I2 I3 I4

Rangkaian
Rumus :

Physics 9 Edition. John Wiley & sons, Inc.: Danvers.


th

Anda mungkin juga menyukai