I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui perbedaan tegangan seri dan paralel
Memahami kegunaan dari tegangan seri dan paralel
Dapat menggunakan program simulasi rangkaian elektronika
II. TEORI DASAR
Untuk keperluan tertentu, beberapa sumber tegangan (misalnya baterai)
harus dirangkai secara seri atau paralel. Setiap sumber tegangan
mempunyai nilai Gaya Gerak Listrik (GGL) yang dinyatakan dengan
lambang r. Sumber tegangan listrik searah yang disebut dengan gaya gerak
listrik dapat disusun secara seri atau paralel.
A. Susunan Sumber Tegangan Seri
Jika beberapa buah sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama
dengan masing-masing hambatan dalam, maka besarnya kuat arus yang
keluar dari sumber tegangan untuk susunan seri adalah:
I=-----
Keterangan:
I= kuat arus listrik (ampere)
n= jumlah sumber tegangan
E= besar sumber tegangan (Volt)
r= hambatan luar (ohm)
Atau
Jika beberapa sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama dengan
masing-masing hambatan dalam dimana seluruhnya dipasang secara
paralel. Maka besarnya kuat arus listrik pada rangkaian tersebut dapat
diketahui melalui persamaan berikut.
I=-----
Keterangan:
I= kuat arus listrik (ampere)
n= jumlah sumber tegangan
E= besar sumber tegangan (Volt)
r= hambatan luar (ohm)
R= hambatan dalam (ohm)
III. ALAT DAN BAHAN
Modul praktikum
Proteus (software)
PC
Sumber Tegangan
Project Board
Jumper
IV. PERCOBAAN
Buatlah rangkaian “Tegangan Seri” seperti gambar berikut
I. TUJUAN
Mempelajari fungsi rangkaian pembagi tegangan
Mengerti cara merangkai rangkaian pembagi tegangan
Dapat menggunakan multimeter untuk pengukur tegangan (Voltmeter)
Sebagai contoh: Misalkan Anda memiliki 12V DC supply dan rangkaian Abda
yang memiliki impedansi 50 Ohm memerlukan pasokan 6 V. Menghubungkan
dua nilai yang sama resistor, misalkan masing-masing 50 Ohm bersama-sama
sebagai sebuah jaringan pembagi potensial di 12V akan mendapatkan hasil yang
diharapkan/baik sampai anda menambahkan beban rangkaian kedalam jaringan.
Hal ini ditunjukkan seperti rangkaian dibawah ini: 26 Menghitung tegangan di X
dan Y.
Contoh :
a) Tanpa penambah RL
b) Dengan RL tersambung
Seperti yang dapat Anda ligat dari atas, Vout tegangan output tanpa resistor beban
terhubung memberikan kita yang diperlukan yakni 6V, tapi tegangan output yang
sama pada saat beban Vout terhubung menjadi hanya 4V, (Resistor dalam
Parallel). Maka tegangan keluaran Vout ditentukan oleh rasio Vtop untuk
Vbottom dengan efek mengurangi level tegangan sinyal atau dikenal sebagai
Attention sehingga harus berhati-hati bula menggunakan jaringan pembagi
potensial. Semakin tinggi beban impedansi menimbulkan efek pembebanan pada
output.
Sebuah resistor variabel, potensiometer atau sering disebut juga Pot, adalah
contoh yang baik dari multi-resistor pembagi tegangan. Pengaturan dengan
memutar/menggeser tombol pada potensiometer akan menghasilkan Resistansi
yang berbeda pada kaku resistor sehingga akan menghasilkan tegangan keluaran
yang kita harapkan dengan lebih akurat. 27
TUGAS
I. TUJUAN
Mengerti perbedaan rangkaian resistansi seri dan paralel
Mengerti cara merangkai rangkaian resistansi seri dan paralel
Dapat menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan dan
arus pada rangkaian seri dan paralel
II. TEORI DASAR
Dalam rangkaian listrik terdapat banyak sekali konfigurasi rangkaian
komponen-komponen elektronika, bukan sekedar rangkaian sederhana
yang hanya terdiri dari sumber tegangan dan beban, tetapi lebih dari itu.
Dua konfigurasi rangkaian yang paling banyak digunakan dalam rangkaian
listrik adalah seri dan paralel.
Rangkaian seri dan paralel adalah dua jenis rangkaian yang digunakan
untuk menghubungkan 2 atau lebih komponen listrik menjadi satu
kesatuan Rangkaian seri disusun sejajr. Rangkaian hambatan paralel yaitu
rangkaian yang resistornya disusun dengan adanya percabangan sehingga
jika salah satu rangkaian hambatan terputus maka rangkaian listriknya
tidak akan terputus karena tegangan listrkk masih dapat mengalir
kecabang rangkaian yang lainnya. Dalam rangkaian hambatan paralel ini,
tetap saja ada cara untuk memutuskan rnagkaian yaitu dengan
memutuskan semua percabangan dari hambatan sehingga tegangan tidak
dapat mengalit lagi melewati rangkaian listrik.
Rangkaian Resitansi Seri
Rangkaian seri resistor adalah rangkaian yang terdiri dsri 2 atau lebih
resistor/hambatan yang disusun secara berurutan . Hambatan yang satu
berada dibelakang hambatan yang lain. Pada rangkaian resistor seri, semua
resistor dialiri arua listrik dengan nilau yang sama . Tegangan pada
rangkaian resistor seri adalah berbeda tergantung nilai resistor yang
dipasang.
Gambar diatas menunjukan 2 resistor yang dirangkai secara seri.
Hambatab yang disusun seri dapat dijadikam menjadi 1. Hambatan, yang
disebut dengan hambatan penggantu. Bagaimana cara menentukan
hambatan penggantinya? Perhatikamgambat berikut
Dari gambar diatas maka dapat diperoleh nilau Resistor Penggantinya (Rp)
sebagai berikut.
Keterangan:
Rp= hambatan penggati (ohm)
R1= hambatan ke 1
R2= hambatan ke 2
R3= hambatan ke 3
Rn= hambatan ke n
Rp= 1/R1+1/R2+1/R3+...+1/Rn
Keterangan:
Rp= hambatan penggati (ohm)
R1= hambatan ke 1
R2= hambatan ke 2
R3= hambatan ke 3
Rn= hambatan ke n
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengerti perbedaan rangkaian kapasitansi seri dan paralel
Mengerti cara merangkai rangkaian kapasitansi seri dan paralel
Dapat menggunakan multimeter untukmengecek keadaan kapasitor dan
dapat melakukan pengukuran nilai kapasitansi
II. TEORI DASAR
Pengujian ini sebenarnya tidak begitu akurat karena untuk keperluan pengujian
sebuab Kapasitor yang lebih tepat adalah dengan Capasitance Meter. Dengan alat
ukur tersebut akan diketahui bagus tidaknya kapasitor sekaligus nilai
kapasitansinya.Meskipun tidak seakurat Capasitance Meter, multimeter analog
dapat digunakan untuk menguji bagus tidaknya sebuah kapasitor. Berikut adalah
langkah-langkah untuk menguji Kapasitor menggunakan multimeter analog:
2. Atur selector pada bagian Ohm Meter dengan skala yang disesuaikan besar
kecilnya kapasitansi yang tertulis pada flsik Kapasitor (X1, X10 untuk Kapasitor
kecil sedangkan untuk Kapasitor yng besar gunakan skala X100 atau X1K)
8. Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu kemudian jamm tersebut
kembali ke semula, Kapasitor tersebut masih bagus.
Ketika kapasitor disusun seri, total kapasitansinya berkurang dan nilainya lebih
kecil dari pada kapasitansi dari kapasitor yang paling kecil. Apabila dua atau lebih
kapasitor dihubungkan seri, efek menyeluruhnya adalah menciptakan suatu
kapasitor ekivalen tunggal yang mempunyai jarak antar pelat total dari jarak
masing-masing pelat kapasitor secaraindividu. Seperti yang sudah dibahas
sebelumya, apabila jarak antar pelat kapasitor itu bertambah, maka kapasitansinya
akan berkurang.
Jadi, kapasitansu totalnya menjadi lebih kecil daripada kapasitansj dari kapasitor
yang paling kecil. Rumus untuk menghitung kapasitansi seri adalah sama seperti
saat kita menghitung resistansi paralel:
Jadi, total kapasitansinya adalah Iebih besar dari pada kapasitansi masing-masing
kapasitor
Rumus untuk menghitung kapasitansi total kapasitor yang diparalel adalah sama
dengan menghitung resistansi seri :
Ctotal=Cl + C2 + .............+Cn
Tak disangkal lagi, fenomena ini berkebalikan dari resistor. Pada resistor,
sambungan seri menghasilkan nilai resistansi total hasil penjumlahan sedangkan
resistansi paralel menghasilkan resistansi yang lebih kecil. Tetapi pada kapasitor,
kebalikannya : sambungan parallel menghasilkan kapasitansi total hasil penj
umlahan dan kapasitansi seri menghasilkankapasitansi yang Iebih kecil.