Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

HUKUM OHM DAN RANGKAIAN SERI-


PARALEL

KELOMPOK 3
XII IPA 11
1. Berliana Putri N (06)
2. Naila Ayu Y (17)
3. Raihan Andhika (21)
4. Sandy Satrio (28)
5. Zakiyyah (32)
I Judul Praktikum
Praktikum Hukum Ohm dan Rangkaian Seri-Paralel

II Hari, tanggal
Praktikum ini telah dilakukan pada Kamis, 29 Agustus 2019.

III TUJUAN
Praktikum dilakukan untuk:
1. Menentukan hubungan arus dan tegangan
2. Menganalisis karakteristik rangkaian seri dan paralel
3. Menghitung hambatan dalam baterai

IV DASAR TEORI
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dari ilmu listrik yang sangat
berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah rangkaian listrik. Hukum
Ohm menyatakan bahwa besarnya arus yang mengalir pada rangkaian
tertutup berbanding lurus terhadap tegangan catu dan berbanding
terbalik terhadap resistor di dalam rangkaian yang bersangkutan. Arus
akan mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke potensial yang lebih
rendah.
Hukum Ohm dapat dinyatakan seperti persamaan berikut:

Keterangan:
R = nilai resistor (Ω)
V = tegangan pada resistor (Volt)
I = arus yang mengalir pada resistor (Ampere )
Ampere meter adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur kuat
arus listrik. Pada saat digunakan Ampere meter dipasang secara seri
terhadap hambatan. Volt meter adalah alat listrik yang berfungsi untuk
mengukur tegangan listrik . Pada saat digunakan Voltmeter dipasang
secara Paralel terhadap hambatan. Dengan diketahui besarnya kuat arus
dan tegangan listrik maka dapat dihitung nilai hambatan listrik dari
komponen pasif. Hambatan sebuah komponen listrik dapat

dihitung dengan persamaan


V ALAT DAN BAHAN
1. Ampere meter
2. Volt meter
3. Lampu
4. Catu daya
5. Kabel

VI CARA KERJA
1. PERCOBAAN 1: Menghitung besar hambatan lampu

Langkah kerja
1) Merangkai alat seperti gambar
L= Lampu
A= Ampere meter
V= Volt meter
B= Catu daya/Baterai
RRh=Rheostat/hambatan geser
2) Memasang catu daya(baterai)
3) Membaca skala pada volt meter dan Ampere meter
4) Mengulangi langkah 2-3 dengan cara menggeser rheostat.

2. PERCOBAAN 2: Menghitung kuat arus (A) pada rangkaian seri dan paralel

Langkah Kerja
1) Menyusun rangkaian sesuai pada gambar
2) Mengukur kuat arus I1 dan I2 dan mencatat pada tabel
3) Mengukur beda potensial antara titik A dan B ( ), antara titik B dan C
( ) dan antara titik A dan C ( ).
Langkah Kerja
1) Menyusun rangkaian sesuai pada gambar
2) Mengukur kuat arus I, I1, dan I2.
3) Mengukur beda potensial antara titik A dan B (VAB), antara titik C dan D
(VCD) antara titik E dan F

3. PERCOBAAN 3: Menghitung Hambatan dalam Baterai

Langkah Kerja
1) Menyusun rangkaian sesuai pada gambar
2) Menghitung kuat arus menggunakan ampere meter
3) Menghitung hambatan dalam baterai dengan rumus R =

VII Hasil Percobaan dan Analisis


1. PERCOBAAN 1: Menghitung besar hambatan lampu

Pada percobaan pertama, dengan menyusun rangkaian lampu dan rheostat


(hambatan geser) dengan amperemeter secara seri dan voltmeter secara
paralel diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan ke- V (V) I (A) R (Ω)
1 2.6 0.24 10.833
2 2.4 0.24 10
3 2.2 0.22 10
4 2 0.20 10
5 1.8 0.20 9
RATA-RATA 2.2 0.22 9.9610
Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik sehingga dapat
terbukti bahwa

GRAFIK V TERHADAP I
0,25

0,24

0,23

0,22

0,21
I (Ampere)
0,2

0,19

0,18
2,6 2,4 2,2 2 1,8
V (Volt)

Percobaan ini memperoleh data V dan I dengan petunjuk jarum voltmeter dan
amperemeter dengan cara pembacaan sebagai berikut
Setelah memperoleh data V dan I, kemudian diolah untuk mendapatkan nilai R
berdasarkan persamaan

Setelah diolah dan didapatkan data R lampu melakukan rata-rata sehingga


didapatkan bahwa nilai R lampu yaitu 9.9610

2. PERCOBAAN 2: Menghitung kuat arus pada rangkaian seri dan paralel


Rangkaian seri

Dengan menyusun rangkaian seperti


pada gambar, lalu hubungkan dengan
amperemeter. Kemudian hitung besar
nilai I dengan menggunakan cara
pembacaan seperti berikut:

Berdasar percobaan, diperoleh skala yang ditunjuk jarum pada angka 14


dengan skala maksimum 100 dan batas ukur 1A

Dalam rangkaian seri, tidak terjadi pembagian tegangan sehingga =


= dengan nilai
Dalam rangkaian seri terjadi pembagian tegangan dengan persamaan

Menggunakan persamaan tersebut, dengan data dan


sehingga dengan mencari V total yaitu menggunakan persamaan
Kemudian untuk mencari V pada setiap titik digunakan persamaan

No. I I1 I2 VAB VBC VAC


1. 0,14A 0,14A 0,14A 1,4V 1,4V 2,8V
Dalam rangkaian seri, tidak terjadi pembagian tegangan sehingga = =

Sehingga pada rangkaian seri dapat disimpulkan bahwa hubungan


dan .Dan pada rangkaian seri merupakan rangkaian
pembagi tegangan dengan perbandingan

Rangkaian paralel
Dengan menyusun rangkaian seperti
pada gambar, lalu hubungkan dengan
amperemeter. Kemudian hitung besar
nilai I dengan menggunakan cara
pembacaan seperti berikut:

Berdasar percobaan, diperoleh skala yang ditunjuk jarum pada angka 38


dengan skala maksimum 100 dan batas ukur 1A
Pada kedua rangkaian juga diamati mengenai terang redupnya nyala lampu.
Ternyata, berdasar percobaan pada rangkaian paralel nyala lampu lebih terang
dibanding pada rangkaian seri. Hal ini karena Berdasarkan persamaan
𝑉
𝐼
𝑅
Pada rangkaian paralel nilai hambatan lebih kecil dibanding pada rangkain seri.
Nilai hambatan pada rangkaian paralel yaitu 𝑅, sedangkan pada rangkaian seri
nilainya yaitu 𝑅. Sedangkan, hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus.
Semakin kecil nilai hambatannya kuat arus semakin besar, hal inilah yang terjadi
pada rangkaian paralel.
Hal inilah yang menyebabkan rangkaian paralel, nyala lampunya lebih terang.

Dalam rangkaian paralel terjadi pembagian arus dengan persamaan

Menggunakan persamaan tersebut, dengan data dan


sehingga


Dalam rangkaian paralel, tidak terjadi pembagian tegangan sehingga VAB= VCD=
VEF. Besar nilai V dapat dihitung menggunakan persamaan
NO I I1 I2 VAB VCD VEF
1 0,38A 0,19A 0,19A 1,9V 1,9V 1,9V

Sehingga pada rangkaian paralel dapat disimpulkan bahwa dan


. Pada rangkaian paralel merupakan rangkaian
pembagi arus dengan perbandingan

Dalam percobaan ini, dapat disimpulksn perbedaan karakteristik antara rangkaian


seri dan rangkaian paralel yang disajikan dalam tabel berikut
Rangkaian Seri Rangkaian Paralel

Cara menyusun Disusun secara bersusun atau


Disusun secara berurutan
komponen sejajar

Penggunaan Kabel
Hemat kabel dan saklar Boros kabel dan saklar
dan saklar

Kontinyuitas masing-
Padam satu yang lain tetap
masing komponen Padam satu padam semua
menyala
listrik

Kondisi komponen
berpijar tidak sama terang Berpijar sama terang
listrik

lebih besar dari hambatan Lebih kecil dari hambatan


Hambatan total
terbesar rangkaian seri terkecil rangkaian paralel

3. PERCOBAAN 3: Menghitung hambatan dalam baterai

Dengan menyusun rangkaian seperti pada


gambar, lalu hubungkan dengan
amperemeter. Kemudian hitung besar nilai I
dengan menggunakan cara pembacaan seperti
berikut:

Berdasar percobaan, diperoleh skala yang ditunjuk jarum pada angka 24


dengan skala maksimum 100 dan batas ukur 1A
Setelah mengetahui arus pada rangkaian dan mendapatkan data tegangan jepit
yaitu sebesar 3V dan hambatan lampu sebesar , kemudian dapat
diukur nilai hambatan dalam baterai dengan persamaan

Melalui data dan analisis hambatan dalam baterai yaitu

VIII KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan di atas, berdasar grafik tegangan
terhadap kuat aus berbentuk lurus. Hal ini menunjukkan bahwa V sebanding
dengan I sesuai dengan persamaan dengan R menunjukkan gradient grafik V-
I.
Pada rangkaian seri, terjadi pembagian tegangan dengan perbandingan

Sedangkan pada rangkaian paralel, terjadi pembagian arus dengan


perbandingan

IX LINK VIDEO PRAKTIKUM


https://www.youtube.com/watch?v=D0aBaSGfXjw

Anda mungkin juga menyukai