LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
Pengukuran Beda Potensial Listrik
dan Pengukuran Kuat Arus Listrik
pada Rangkaian Seri Direct Current
Nama Anggota:
1. Anggara Duta Medika
2. Danang Parikesit
3. Figo Firmansyah
4. Imalia Rusyifayanti
LAPORAN PRAKTIKUM 1
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Praktikum .............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4
2.1 Landasan Teoritik .............................................................................. 4
2.2 Hipotesis Praktikum ........................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ....................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan Praktikum .................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................. 6
BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN ......................................................... 7
4.1 Data Hasil Pengamatan ....................................................................... 7
4.2 Pengolahan Data ............................................................................... 7
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 8
5.2 Saran ............................................................................................. 8
Lampiran ................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .......................................................................................... 10
LAPORAN PRAKTIKUM 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang
mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik
tersusun dengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Rangkaian
seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut tanpa cabang.
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor dapat
disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran.
Kelistrikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dewasa ini. Oleh karena itu, sangat
diperlukan diadakannya praktikum ini, terutama mengenai resistor. Bagaimana efek resistor terhadap
suatu rangkaian listrik, apa hubungannya dengan kelistrikan sangat perlu untuk diketahui.
1. Apa hubungan antara resistor dengan kuat arus listrik dan beda potensial listrik?
2. Berapa besar kuat arus listrik dan beda potensial listrik pada setiap resistor?
3. Berapa besar kuat arus listrik dan beda potensial listrik pada rangkaian dengan resistor yang
disusun secara seri?
4. Bagaimana perbandingan antara hasil percobaan dengan studi literatur?
1. Mengetahui hubungan antara resistor dengan kuat arus listrik dan beda potensial listrik,
2. Mengetahui seberapa besar kuat arus listrik dan beda potensial listrik pada setiap resistor,
3. Mengetahui seberapa besar kuat arus listrik dan beda potensial listrik pada rangkaian dengan
resistor yang disusun secara seri,
4. Mengetahui bagaimana perbandingan antara hasil percobaan dengan studi literatur.
LAPORAN PRAKTIKUM 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritik
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang disambungkan secara berturut-
turut. Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing hambatan dengan hambatan
penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter. Misalkan terdapat
𝑛 resistor dalam suatu rangkaian seri, maka rumusnya dinyatakan sebagai berikut
𝑉total = 𝑉1 + 𝑉2 + ⋯ + 𝑉𝑛
𝐼𝑅total = 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + ⋯ + 𝐼𝑅𝑛
𝑅total = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛 .
Resistor adalah komponen elektronika yang berjenis pasif yang memiliki sifat menghambat
arus listrik, komponen elektronik ini memiliki dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi tegangan listrik diantara kedua kutubnya (Muda, 2013). Nilai resistor
dinyatakan dalam satuan Ohm. Resistor juga berfungsi sebagai pembatas arus listrik, membagi
tegangan dan membagi arus listrik. Ukuran resistor sangat kecil sehingga sangat sulit jika menuliskan
nilai resistor secara langsung pada tubuh resistor, oleh karena itu pada setiap resistor terdapat kode
warna yang digunakan untuk melabeli resistor dengan kapasitas tertentu.
Resistor dapat dirangkai secara seri, paralel, atau gabungan seri dan paralel. Bila resistor
dirangkai secara seri, maka nilai hambatan totalnya semakin bertambah sesuai dengan persamaan
tadi. Resistor yang dirangkai secara seri dapat dilihat seperti gambar berikut ini.
Rangkaian seri dapat digunakan untuk membagi tegangan listrik. Hambatan total dan pembagi
tegangan listrik diilustrasikan sebagai berikut.
LAPORAN PRAKTIKUM 4
2.2 Hipotesis Praktikum
Data percobaan yang akan diperoleh akan sama dengan data yang dihitung dengan
menggunakan persamaan pada landasan teoritik. Meskipun mungkin nantinya akan ada sedikit
perbedaan yang disebabkan oleh faktor luar.
LAPORAN PRAKTIKUM 5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan Praktikum
1. Voltmeter 1 buah,
2. Amperemeter 1 buah,
3. DC and AC Power Supply 1 buah,
4. Papan elektrik 1 buah,
5. Kabel listrik berwarna merah 3 buah,
6. Kabel listrik berwarna hitam 3 buah,
7. Saklar 1 buah,
8. Electrical bridge 1 buah,
9. Resistor 47 Ω 1 buah,
10. Resistor 10 kΩ 1 buah.
LAPORAN PRAKTIKUM 6
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Setelah dilakukan praktikum untuk menentukan beda potensial dan kuat arus listrik yang
mengalir pada setiap resistor dan kedua resistor, didapatkanlah data sebagai berikut:
𝟒𝟕 𝛀 0,1 0,53
𝟏𝟎 k𝛀 2,9 0,28
4.2.1 Nilai Beda Potensial dan Kuat Arus Listrik yang Mengalir pada Rangkaian
𝑉 3
Karena resistor disusun secara seri, maka nilai 𝐼total = sehingga 𝐼total = ≈ 0,3 mA .
𝑅 10.047
Karena tegangan keluar 3 V, maka 𝑉total = 3 V.
4.2.2 Nilai Beda Potensial dan Kuat Arus Listrik yang Mengalir pada Resistor
𝑅1 = 47 Ω
Karena resistor disusun secara seri, maka nilai 𝐼1 = 𝐼total ≈ 0,3 mA. Hal ini menyebabkan nilai
𝑉1 = 𝐼1 𝑅1 ≈ (0,0003)(47) = 0,014 V.
4.2.3 Nilai Beda Potensial dan Kuat Arus Listrik yang Mengalir pada Resistor
𝑅2 = 10 kΩ
Karena resistor disusun secara seri, maka nilai 𝐼2 = 𝐼total ≈ 0,3 mA. Hal ini menyebabkan nilai
𝑉2 = 𝐼2 𝑅2 ≈ (0,0003)(10.000) = 3 V.
Tampak jelas bahwa terdapat perbedaan antara data hasil percobaan dengan data teoritik meskipun
perbedaan diantara keduanya tidak terlalu jauh. Ini berarti percobaan yang kita lakukan sesuai dengan
landasan teoritik dan hipotesis kita sebelumnya.
LAPORAN PRAKTIKUM 7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Hasil penjumlahan beda potensial yang mengalir pada setiap resistor hampir sama dengan
beda potensial total yang mengalir pada rangkaian seri.
2. Arus listrik yang mengalir pada setiap resistor hampir sama dengan arus listrik total yang
mengalir pada rangkaian seri.
3. Beda potensial yang mengalir pada resistor 47 Ω adalah 0,1 V dengan kesalahan 0,086 V
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
4. Beda potensial yang mengalir pada resistor 10 kΩ adalah 2,9 V dengan kesalahan 0,1 V
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
5. Beda potensial yang mengalir pada kedua resistor adalah 3,1 V dengan kesalahan 0,1 V
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
6. Arus listrik yang mengalir pada resistor 47 Ω adalah 0,53 mA dengan kesalahan 0,23 mA
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
7. Arus listrik yang mengalir pada resistor 10 kΩ adalah 0,28 mA dengan kesalahan 0,02 mA
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
8. Arus listrik yang mengalir pada kedua resistor adalah 0,2 mA dengan kesalahan 0,1 mA
terhadap data yang dihitung menggunakan rumus.
9. Terdapat perbedaan antara data hasil percobaan dengan data yang dihitung menggunakan
rumus karena banyak faktor luar yang memengaruhinya, seperti bahan kabel yang digunakan
dan keakuratan resistor. Selain itu juga mungkin terdapat bias antara mata dengan voltmeter
dan amperemeter sewaktu pengamatan.
5.2 Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati-hati dalam melaksankan pengamatan
agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2. Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui nilai konstanta
pada suatu pegas.
3. Periksa alat uji pengukuran beda potensial dan kuat arus listrik secara teliti, karena alat uji
yang tidak benar akan mempengaruhi hasi percobaan.
4. Pastikan melihat alat ukur secara tegak lurus agar setidaknya mengurangi kesalahan
pengukuran.
5. Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau
memastikan terhadap hasinya.
6. Rapikan kembali peralatan percobaan untuk digunakan kembali oleh kelas lain.
LAPORAN PRAKTIKUM 8
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM 9
Daftar Pustaka
Crowell, Benjamin. 2006. Konsep Fisika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pettruci, Ralph H. 1987. Fisika Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta:
Erlangga
https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/ketidakpastian/,
diakses Kamis, 12 Oktober 2019.
LAPORAN PRAKTIKUM 10