oleh :
KELOMPOK 6
FLORA SITORUS
NELLY SINAGA
SURTIKA TAMBUNAN
DESPIONA SIBUEA
PANGIHUTAN BUTAR-BUTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Hukum Lenz dan
Penerapan gaya magnet”
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata
pelajaran fisika. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap pembaca untuk memberikan saran serta yang
dapat memberi semangat lebih bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi semua orang.
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh
Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum
kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa:
“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks”.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan
arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Gambar 2.1 Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi
Gambar 2.4 menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar 2(a)
dan 2(d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
kumparan.
Pada Gambar 2(b) menunjukkan fluks magnetik utama yang menembus kumparan
dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan.
Arah induksi pada Gambar 2(c), 2(e), dan 2(f ), juga dapat diketahui dengan menerapkan
Hukum Lenz.
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang
menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks
magnetik totalnya konstan)”
Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet
menjauhi kumparan.
Untuk lebih memahami hukum Lenz, perhatikan gambar di atas. Ketika kedudukan
magnet dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi
ketika kutub utara magnet di gerakkan mendekati kumparan, maka timbul perubahan fluks
magnetik. Dengan demikian pada kumparan akan timbul fluks magnetik yang menentang
pertambahan fluks magnetik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi
harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks total yang dilingkupi
kumparan selalu konstan. Begitu juga pada saat magnet di gerakkan menjauhi kumparan,
maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan
timbul fluks induksi yang menentang pengurangan fluks magnet, sehingga selalu fluks
totalnya konstan. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika
arah ibu jari menyatakan arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain
menyatakan arah arus.
Apabila magnet digerakkan mendekati kumparan, ke mana arah arus listrik yang terjadi
pada hambatan R? Karena magnet digerakkan mendekati kumparan, maka pada kumparan
akan timbul ggl induksi yang menyebabkan timbulnya arus induksi pada kumparan, sehingga
menyebabkan timbul medan magnet yang menentang medan magnet tetap, maka arah arus
dalam kumparan/hambatan dari B ke A seperti dalam pernyataan hukum lenz tersebut.
C. PENERAPAN GAYA MAGNET
Gaya magnet berasal dari magnet. Apakah sebenrnya magnet itu ? istilah magnet
berasal dari kata “magnesia”. Magnesia itu adalah nama sebuah daerah kecil di asia.
Dahulu,di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu
itu kemudian dinamakan magnet. Kini , batu itu tergolong magnet alam. Setelah manusia
makin menguasai teknologi, dibuatlah magnet buatan berbagai benda mampu ditarik oleh
magnet tersebut. Namun demikian hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh
magnet. Apa sebenarnya sifat magnet itu ?
Contoh sederhana dapat dilihat pada speaker, fungsi magnet pada speaker adalah sebagai
pembangkit getaran sehingga akan mengerakkan membran speaker yang selanjutnya akan
menghasilkan bunyi. Jadi dapat dikatakan kalau magnet pada speaker adalah pengubah
gelombang elektromagnet menjadi gelombang suara.
Penerapan lain dari magnet adalah pada terapi kesehatan. Dalam ilmu kesehatan kadang
orang menggunakan metode terapi dengan menggunakan bantuan magnet untuk
menyembuhkan penyakit tertentu. Metode terapi medan magnet ini biasa dikategorikan
sebagai metode pengobatan alternatif.
Benda dengan massa tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian akan dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Gaya gravitasi tersebut membuat benda semakin cepat ke permukaan bumi. Benda
itu mengalami percepatan karena pengaruh gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah.
Percepatan beda semakin tinggi jiha pada saat benda dijatuhkan ada gaya dorong ke bawah.
Gambar 2.8 memperlihatkan lintasan yang ditempuh partikel bermuatan negatif yang
bergerak dengan kecepatan v ke dalam medan magnet seragam B adalah berupa lingkaran.
Kita anggap v tegak lurus terhadap B, yang berarti bahwa v seluruhnya terletak di dalam
bidang gambar, sebagaimana ditunjukkan oleh tanda x. Elektron yang bergerak dengan laju
konstan pada kurva lintasan, mempunyai percepatan sentripetal:
a = v2/r
Berdasarkan Hukum II Newton, bahwa:
F = m.a
Maka, dengan menggunakan persamaan (7) diperoleh:
q.v.B = m.a
qvB = m (v2/r) ............................................................ (8)
atau R = mv / qB ......................................................... (9)
Persamaan di atas untuk menentukan jari-jari lintasan (R), dengan m adalah massa
partikel, v adalah kecepatan partikel, B menyatakan induksi magnetik, dan q adalah muatan
partikel.
5. Spiral
Lintasan melingkar terjadi apabila kecepatan gerak muatan tegak lurus terhadap medan
magnetik. Tetapi, jika v tidak tegak lurus terhadap B, maka yang terjadi adalah lintasan
spiral. Vektor kecepatan dapat dibagi menjadi komponen-komponen sejajar dan tegak lurus
terhadap medan. Komponen yang sejajar terhadap garisgaris medan tidak mengalami gaya,
sehingga tetap konstan. Sementara itu, komponen yang tegak lurus dengan medan
menghasilkan gerak melingkar di sekitar garis-garis medan. Penggabungan kedua gerakan
tersebut menghasilkan gerak spiral (heliks) di sekitar garis-garis medan, seperti yang terlihat
pada Gambar 2.12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memebrikan pernyataan tentang GGL
(Gaya Gerak Listrik) Induksi. Hukum lenz memberikan penjelasan tentang arah arus induksi
yang terjadi karena terjadinya GGL Induksi tersebut. Hukum Lenz ditemukan oleh ilmuwan
fisika Friederich Lenz pada tahun 1834.
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet
adalah benda yang terbuat dari bahan logam tertentu,yaitu besi,nikel,dan kobalt. Jika suatu
benda mengandung salah satu dari bahan logam tersebut maka benda itu dapat ditarik oleh
magnet. Benda itu dinamakan benda magnetis. Jadi,benda magnetis adalah benda yang dapat
ditarik oleh magnet benda lainnya tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung
salah satu dari bahan logam besi,nikel,atau kobalt tersebut. Benda ini dinamakan benda tidak
magnetis atau benda nonmagnetis.
B. SARAN
Marilah kita terus belajar untuk masa depan yang sukses, karena belajar adalah pintu
kesuksesan. Jadi janganlah kita bermalas-malasan untuk belajar dan sikap malas kita, kita
buang jauh-jauh
Contoh Soal dan Pembahasan Gaya Magnetik (Hukum Lenz)
Soal 1
Sebuah magnet batang akan digerakkan dalam suatu kumparan yang diam, yang dihubungkan
dengan galvanometer G, seperti pada gambar.
Jika arus listrik mengalir dari P ke Q maka jarum galvanometer akan bergerak ke kanan. (a)
Bagamanakah gerak jarum galvanometer ketika kutub utara gerakan masuk ke dalam
kumparan, berhenti sejenak, kemudian ditarik keluar dari kumparan? Dan (b) apa yang terjadi
dengan simpangan jarum galvanometer jika gerakan magnet masuk dan keluar tersebut anda
lakukan dengan lebih cepat?
Jawab;
(a) perhatikan garis-garis gaya sebuah magnet batang selalu keluar dari kutub utara dan
masuk ke kutub selatan, sehingga arah fluks magnetik utama, φU, yang dihasilkan oleh
magnet adalah berarah ke kanan, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Kutub utara magnet digerakan memasuki kumparan.
Soal 2
Sebuah kumparan kawat terdiri dari 500 lilitan dengan jari-jari 400 cm diletakkan di antara
kutub-kutub sebuah elektromagnetik kuat, dengan medan magnetik homogen B yang
membentuk 300 terhadap bidang kumparan (lihat gambar). Jika medan magnetik berkurang
dengan laju 0,3200 T/s, berapakah ggl induksi yang dihasilkan?
Jawab;
Jumlah lilitan N = 500; jari-jari r = 4,00 cm = 4,00 x 10-2 m, luas kumparan A = πr2 = π(4,00 x
10-2 m)2 = 16π x 10-4 m2; sudut antara arah normal n dengan B, ∠(n,B) = θ = 900 – 300 = 600.
Laju berkurangnya medan magnetik, ∆B/∆t = –0,200 T/s. Dalam kasus ini, ggl induksi, ε,
ditimbulkan oleh laju perubahan induksi magnetik yang konstan, sehingga ε dihitung dengan
persamaan,
ε = –NA(∆B/∆t) cos θ
= – 500(16,0 x 10-4π s)(½)(–0,200 T/s)
ε = +8π x 10-2 Volt
tanda positif dari ε menunjukkan bahwa fluks induksi φind searah dengan fluks utama φU. Jadi,
arah fluks induksi adalah dari U ke S.
Contoh Soal 3
Sebuah Kumparan yang memiliki Jumlah Lilitan 100 dengan Waktu 0.01 detik, bisa
menimbulkan perubahan Fluks Magnet yang sebesar 10-4 Wb. Berapa Gaya Gerak Listrik
Induksi yang akan timbul pada Ujung – Ujung Kumparan tersebut ?.
Diketahui :
N = 100 Lilitan
ε = -N (dΦ / dt)
ε = – 100 (10-2)
ε = -1 Volt
Jadi total dari gaya gerak listrik induksi elektromagnet yang diperoleh dari ujung kumparan
diatas sebesar 1 Volt.