Anda di halaman 1dari 19

Hukum lenz dan Penerapan gaya magnet

MAKALAH
HUKUM LENZ DAN PENERAPAN GAYA
MAGNET

Oleh:
AMBO HARTONO
XI MULTIMEDIA
Dinas Pendidikan Olahraga dan pariwisata
SMK Negeri 1 KAROSSA
Tahun Pelajaran 2015/2016
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Hukum Lenz dan
Penerapan gaya magnet
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran
fisika. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca untuk memberikan saran serta yang dapat memberi semangat
lebih bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua orang.

Karossa, 1 mei 2015

Penulis
AMBO HARTONO

DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................... ii
Bab I pendahuluan
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 2
C. Tujuan penulisan................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan................................................................................. 2
Bab II Hukum lenz dan penerapan gaya magnet
A. Hukum lenz........................................................................................... 3
B. Pengertian hukum lenz.......................................................................... 5
C. Penerapan gaya magnet........................................................................ 7
D. Fungsi magnet....................................................................................... 9
E. Jenis-jenis magnaet............................................................................... 10
F. Hukum coulomb untuk magnet............................................................ 10
G. Medan magnet...................................................................................... 10
H. Pengertian gaya..................................................................................... 11
I. Hubungan gaya dan kecepatan............................................................. 11
J. Gaya magnet......................................................................................... 12
Bab III Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran..................................................................................................... 16
Daftar pustaka..................................................................................................... 17
Riwayat hidup..................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang di lahirkan di Estonia, Heinrich Lenz
(1804-1865) menyatakan bahwa:
arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan
(gaya aksi dan reaksi)
Sebagai contoh, jika suatu penghantar di berikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis
gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum faraday).
Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling di hubungkan maka akan mengalir
arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum
ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang di hasilkan tersebut
berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.
Hukum Lenz ini lah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin
listrik putar) yaitu generator dan motor.
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet
adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam wujud
magnet tetap atau wujud tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini hampir semuanya adalah
magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/N) dan kutub selatan
(south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet.
B. Rumusan masalah
Adapun inti dari permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu hukum lenz dan penerapan gaya magnet?
2. Bagaimana mengetahui penerapan gaya magnet?
3. Apa itu penerapan gaya magnet?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengenal lebih jauh tentang hukum lenz dan penerapan gaya maganet
2. Untuk mengetahui cara kerja hukum lenz dan macam macam penerapan gaya magnet
3. Untuk mengetahui fungsi magnet
D. Manfaat penulisan
1. Agar untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang hukum lenz dan penerapan gaya magnet
2. Untuk dipelajari dan menambah wawasan
BAB II
HUKUM LENZ DAN PENERAPAN GAYA MAGNET

A. HUKUM LENZ
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-
1865) menyatakan bahwa:
arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan
(gaya aksi dan reaksi)
Sebagai contoh, jika suatu penghantar di berikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis
gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum faraday).
Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling di hubungkan maka akan mengalir
arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum
ampere-biot-savart). Yang akan di ungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang di hasilkan tersebut
berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.
Hukum Lenz ini lah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin
listrik putar) yaitu generator dan motor
Hukum Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan belum
dapat menunjukkan arah arus induksi dalam kumparan. Hukum Lens berbunyi :
Arus induksi mengalir pada penghanta
r atau kumparan
dengan arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya atau medan magnet yang
ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang menimbulkannya.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich
Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan
energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa:
ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan arus
induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.

Gambar 2.1 Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi


Gambar 2.4 menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar 2(a) dan
2(d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan.
Pada Gambar 2(b) menunjukkan fluks magnetik utama yang menembus kumparan
dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah
induksi pada Gambar 2(c), 2(e), dan 2(f ), juga dapat diketahui dengan menerapkan Hukum
Lenz.
Sehingga didapat rumus :

= GGL induksi

N = Jumlah lilitan
= Laju perubahan fluks magnetic tanda negatif sesuai
Hukum lenz

B. PENGERTIAN HUKUM LENZ


Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memebrikan pernyataan tentang GGL (Gaya
Gerak Listrik) Induksi. Hukum lenz memberikan penjelasan tentang arah arus induksi yang
terjadi karena terjadinya GGL Induksi tersebut. Hukum Lenz ditemukan oleh ilmuwan fisika
Friederich Lenz pada tahun 1834.
Hukum Lenz
Berdasarkan hukum Faraday, telah kita ketahui bahwa perubahan fluks magnetik akan
menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung kumparan
itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki hambatan tertentu akan mengalir arus
yang disebut arus induksi dan beda potensial yang terjadi disebut ggl induksi. Faraday pada saat
itu baru dapat menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan ke mana
arah arus induksi yang timbul pada rangkaian/kumparan. Arah arus induksi yang terjadi baru
dapat dijelaskan oleh Friederich Lenz pada tahun 1834 yang lebih dikenal dengan hukum Lenz.
Pernyataan Hukum Lenz

Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang
menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik
totalnya konstan)

Gambar 2.2 medan magnet menjauhi kumparan dan mendekati kumparan

Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet
menjauhi kumparan.

Untuk lebih memahami hukum Lenz, perhatikan gambar di atas. Ketika kedudukan magnet
dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi ketika kutub
utara magnet di gerakkan mendekati kumparan, maka timbul perubahan fluks magnetik. Dengan
demikian pada kumparan akan timbul fluks magnetik yang menentang pertambahan fluks
magnetik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi harus berlawanan
dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan.
Begitu juga pada saat magnet di gerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan
fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang
pengurangan fluks magnet, sehingga selalu fluks totalnya konstan. Arah arus induksi dapat
ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari menyatakan arah induksi magnet
maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus.
Percobaan Hukum Lenz

Gambar 2.3 magnet menjauhi kumparan

Apabila magnet digerakkan mendekati kumparan, ke mana arah arus listrik yang terjadi pada
hambatan R? Karena magnet digerakkan mendekati kumparan, maka pada kumparan akan timbul
ggl induksi yang menyebabkan timbulnya arus induksi pada kumparan, sehingga menyebabkan
timbul medan magnet yang menentang medan magnet tetap, maka arah arus dalam
kumparan/hambatan dari B ke A seperti dalam pernyataan hukum lenz tersebut.
C. PENERAPAN GAYA MAGNET
Gaya magnet berasal dari magnet. Apakah sebenrnya magnet itu ? istilah magnet berasal
dari kata magnesia. Magnesia itu adalah nama sebuah daerah kecil di asia. Dahulu,di tempat
itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian
dinamakan magnet. Kini , batu itu tergolong magnet alam. Setelah manusia makin menguasai
teknologi, dibuatlah magnet buatan berbagai benda mampu ditarik oleh magnet tersebut. Namun
demikian hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet. Apa sebenarnya sifat
magnet itu ?
Magnet menarik bendabenda tertentu

Tidak semua benda dapat di tarik oleh magnet. Benda yang dapat di tarik oleh magnet adalah
benda yang terbuat dari bahan logam tertentu, yaitu besi, nikel, dan kobalt. Jika suatu benda
mengandung salah satu dari bahan logam tersebut maka benda itu dapat di tarik oleh magnet.
Benda itu di namakan benda magnetis. Jadi, benda magnetis adalah benda yang dapat di tarik
oleh magnet benda lainnya tidak dapat di tarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu
dari bahan logam besi, nikel, atau kobalt tersebut. Benda ini di namakan benda tidak magnetis
atau benda non magnetis.
. Kekuatan gaya magnet

Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda non magnetis. Gaya tarik magnet
masih berpengaruh terhadap benda magnetis di balik penghalang tersebut. Namun demikian, jika
penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan
gaya tarik magnet di pengruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.
Makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya tarik magnet tersebut. Gaya tarik
magnet ini menyebabkan magnet harus di simapan dengan hati-hati. Hindarkan magnet dari
peralatan elektronika yang rumit. Gaya tarik magnet bisa merusak fungsi benda tersebut.
Kekuatan gaya tarik magnet tidak lah merata di seluruh sisi atau bagiannya. Gaya magnet terkuat
berada di kedua kutubnya. Pada magnet batang, gaya magnet terkuat berada di kedua ujungnnya,
yaitu kutub-kutubnya. Jika beberapa benda magnetis di dekatkan magnet, maka benda tersebut
cenderung untuk segera di tarik ke kutub-kutub tersebut. Daerah tertentu di sekitar magnet yang
dipengaruhi oleh gaya tarik magnet di sebut medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan
terbentuknya pola tertentu. Pola tersebut di sebut garis gaya magnet. Garis tersebut saling
bertemu di ujung kedua kutub magnet.
D. FUNGSI MAGNET
Magnet, pasti kita sudah sering mendengar nama benda yang satu ini. Magnet adalah
sebuah logam yang mempunyai gaya tarik terhadap logam lain misalnya besi.

Gambar 2.4 Magnet

Dalam pelajaran disekolah pasti pernah membahas tentang fungsi magnet, tapi kalau teman-
teman lupa mari kita bahas lagi disini secara umunya saja. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
sekali perangkat elektronika yang menggunakan prinsip kerja magnet didalamnya.

Contoh sederhana dapat dilihat pada speaker, fungsi magnet pada speaker adalah sebagai
pembangkit getaran sehingga akan mengerakkan membran speaker yang selanjutnya akan
menghasilkan bunyi. Jadi dapat dikatakan kalau magnet pada speaker adalah pengubah
gelombang elektromagnet menjadi gelombang suara.

Penerapan lain dari magnet adalah pada terapi kesehatan. Dalam ilmu kesehatan kadang
orang menggunakan metode terapi dengan menggunakan bantuan magnet untuk menyembuhkan
penyakit tertentu. Metode terapi medan magnet ini biasa dikategorikan sebagai metode
pengobatan alternatif.
E. JENIS-JENIS MAGNET
Magnet dibedakan atas dua kelompok utama, yakni magnet alami dan magnet buatan.
Khusus untuk magnet buatan, dibedakan lagi berdasarkan bahan dan sifat kemagnetannya,
misalnya: paramagnetik, diamagnetik, dan ferromagnetik.
F. HUKUM COULOMB UNTUK MAGNET
Dalam pembahasan tentang magnet, berlaku pula hukum Coulomb. Pengaruh yang
diperlihatkan oleh dua buah magnet berbanding lurus dengan kekuatan masing-masing kutub dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang memisahkan dua magnet tersebut.
G. MEDAN MAGNET
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, jika dua buah magnet di dekatkan satu sama
lain, maka akan terjadi dua kemungkinan, tolak menolak atau tarik menarik. Gaya tolakan atau
tarikan ini bekerja disekitar tubuh sebatang magnet dan daenrah yang terkena akbiat dari gaya ini
disebut dengan medan magnet. Tentunya medan magnet ini tidak bisa terlihat secara kasat mata.
Tetapi, dengan sebuah percobaan sederhana dapat menunjukkan cara kerja dari medan magnet
ini. Letakkan selembar kertas di atas sebuah magnet batang, kemudian taburi dengan serbuk besi,
maka dengan mudah akan terlihat medan magnet berupa formasi garis -garis gaya disekitar
magnet batang tersebut.
Gejala kemagnetan terkait erat dengan kelistrikan. Listrik dapat menyebabkan medan
magnet. Ketika sebuah kompas diletakkan di dekat kawat berarus, maka jarum kompas tersebut
akan mengalami penyimpangan.
Gambar 2.5 jarum kompas
Jadi, arah penyimpangan jarum kompas ditentukan oleh arah arus listrik listriknya.
H. PENGERTIAN GAYA
Gaya merupakan dorongan, tarikan dan putaran yang membuat benda bergerak lebih cepat
atau lebih lambat, berubah arah atau bentuk. Ketika gaya sedang mempengaruhi suatu benda
berarti kerja sedang dilakukan pada benda tersebut sebagai wujud perubahan dari bentuk energi
ke bentuk lain. Gaya dapat bekerja pada arah yang sama atau arah yang berlawanan.
I. HUBUNGAN GAYA DAN KECEPATAN
Percepatan adalah dampak gaya yang paling mudah diamati. Percepatan didefinisikan
sebagai perbandingan antara perubahan kecepatan dengan selang waktu terjadinya perubahan itu.
Memperbesar gaya pada suatu benda akan meningkatkan laju percepatannya. Hubungan antara
percepatan, gaya dan massa adalah bahwa gaya merupakan hasil kali massa dengan percepatan.

Benda dengan massa tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian akan dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Gaya gravitasi tersebut membuat benda semakin cepat ke permukaan bumi. Benda itu
mengalami percepatan karena pengaruh gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah. Percepatan
beda semakin tinggi jiha pada saat benda dijatuhkan ada gaya dorong ke bawah.
J. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan yang dilakukan oleh magnet. Contohnya besi
diatas meja akan tertarik oleh magnet saat didekatkan.
1. Gaya Magnet pada Penghantar Berarus di Medan Magnet
Arus merupakan kumpulan muatan-muatan yang bergerak. Kita telah mengetahui bahwa arus
listrik memberikan gaya pada magnet, seperti pada jarum kompas. Eksperimen yang dilakukan
Oersted membuktikan bahwa magnet juga akan memberikan gaya pada kawat pembawa arus.

Gambar 2.6 Kawat yang membawa arus I pada medan magnet.


Gambar 2.6 memperlihatkan sebuah kawat dengan panjang l yang mengangkut arus I
yang berada di dalam medan magnet B. Ketika arus mengalir pada kawat, gaya diberikan pada
kawat. Arah gaya selalu tegak lurus terhadap arah arus dan juga tegak lurus terhadap arah medan
magnetik. Besar gaya yang terjadi adalah:

a. berbanding lurus dengan arus I pada kawat,


b. berbanding lurus dengan panjang kawat l pada medan magnetik,
c. berbanding lurus dengan medan magnetik B,
d. berbanding lurus sudut antara arah arus dan medan magnetik.
Secara matematis besarnya gaya Lorentz dapat dituliskan dalam persamaan:
F = I . l . B sin .............................................. (1)
Apabila arah arus yang terjadi tegak lurus terhadap medan magnet ( = 90o), maka diperoleh:
Fmaks = I. l. B .............................................................. (2)
Tetapi, jika arusnya paralel dengan medan magnet ( = 0o), maka tidak ada gaya sama sekali (F =
0).
2. Gaya Magnetik pada Muatan Listrik yang Bergerak di Medan Magnet
Kawat penghantar yang membawa arus akan mengalami gaya ketika diletakkan dalam
suatu medan magnetik, yang besarnya dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (1).
Karena arus pada kawat terdiri atas muatan listrik yang bergerak, maka berdasarkan penelitian
menunjukkan bahwa partikel bermuatan yang bergerak bebas (tidak pada kawat) juga akan
mengalami gaya ketika melewati medan magnetik.
3. Garis Lurus (Tidak Dibelokkan)
Lintasan berupa garis lurus terbentuk jika arah kecepatan partikel bermuatan sejajar baik
searah maupun berlawanan arah dengan medan magnetik. Hal ini menyebabkan tidak ada gaya
Lorentz yang terjadi, sehingga gerak partikel tidak dipengaruhi oleh gaya Lorentz. Lintasan
gerak terlihat seperti pada Gambar 2.10

Gambar 2.7 Lintasan partikel yang bergerak sejajar dengan garis medan magnet (a) searah (b) berlawanan arah.
4. Lingkaran

Gambar 2.8 Lintasan melingkar yang dialami muatan -q.


Gambar 2.8 memperlihatkan lintasan yang ditempuh partikel bermuatan negatif yang
bergerak dengan kecepatan v ke dalam medan magnet seragam B adalah berupa lingkaran. Kita
anggap v tegak lurus terhadap B, yang berarti bahwa v seluruhnya terletak di dalam bidang
gambar, sebagaimana ditunjukkan oleh tanda x. Elektron yang bergerak dengan laju konstan
pada kurva lintasan, mempunyai percepatan sentripetal:

a = v2/r
Berdasarkan Hukum II Newton, bahwa:
F = m.a
Maka, dengan menggunakan persamaan (7) diperoleh:
q.v.B = m.a
qvB = m (v2/r) ............................................................ (8)
atau R = mv / qB ......................................................... (9)
Persamaan di atas untuk menentukan jari-jari lintasan (R), dengan m adalah massa
partikel, v adalah kecepatan partikel, B menyatakan induksi magnetik, dan q adalah muatan
partikel.
5. Spiral
Lintasan melingkar terjadi apabila kecepatan gerak muatan tegak lurus terhadap medan
magnetik. Tetapi, jika v tidak tegak lurus terhadap B, maka yang terjadi adalah lintasan spiral.
Vektor kecepatan dapat dibagi menjadi komponen-komponen sejajar dan tegak lurus terhadap
medan. Komponen yang sejajar terhadap garisgaris medan tidak mengalami gaya, sehingga tetap
konstan. Sementara itu, komponen yang tegak lurus dengan medan menghasilkan gerak
melingkar di sekitar garis-garis medan. Penggabungan kedua gerakan tersebut menghasilkan
gerak spiral (heliks) di sekitar garis-garis medan, seperti yang terlihat pada Gambar 2.12

BAB III
PENUTUP

Gambar 2.9 lintasan spiral


6. Gaya Magnet pada Dua Penghantar Sejajar
Dua penghantar lurus panjang yang terpisah pada jarak d satu sama lain, dan membawa
arus I1 dan I2, diperlihatkan pada Gambar 2.10

Gambar 2.10 Dua kawat sejajar yang mengangkut arus-arus sejajar.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memebrikan pernyataan tentang GGL (Gaya
Gerak Listrik) Induksi. Hukum lenz memberikan penjelasan tentang arah arus induksi yang
terjadi karena terjadinya GGL Induksi tersebut. Hukum Lenz ditemukan oleh ilmuwan fisika
Friederich Lenz pada tahun 1834.

Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet
adalah benda yang terbuat dari bahan logam tertentu,yaitu besi,nikel,dan kobalt. Jika suatu benda
mengandung salah satu dari bahan logam tersebut maka benda itu dapat ditarik oleh magnet.
Benda itu dinamakan benda magnetis. Jadi,benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh
magnet benda lainnya tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari
bahan logam besi,nikel,atau kobalt tersebut. Benda ini dinamakan benda tidak magnetis atau
benda nonmagnetis.
B. SARAN
Marilah kita terus belajar untuk masa depan yang sukses, karena belajar adalah pintu
kesuksesan. Jadi janganlah kita bermalas-malasan untuk belajar dan sikap malas kita, kita buang
jauh-jauh

Anda mungkin juga menyukai