Anda di halaman 1dari 6

MAJAS PERBANDINGAN

Pengertian Majas Perbandingan

Sebelumnya, majas sendiri terdiri dari beberapa macam-macam majas, salah satunya majas
perbandingan. Dimana majas ini sendiri, merupakan gaya bahasa dengan menggunakan kata
kiasan dalam menyatakan suatu perbandingan. Dengan majas ini, maka akan memberikan kesan
imajinatif serta mempengaruhi pembaca atau pendengar agar kiasan lebih hidup

Sedangkan untuk penggunaannya sendiri, majas perbandingan biasanya digunakan ketika


membuat puisi. Meski demikian, penggunaannya tak hanya untuk puisi saja, namun juga dalam
karya sastra lainnya misalnya pantun, novel, cerpen atau kegiatan lainnya dalam kehidupan
sehari-hari.

Jenis-Jenis Majas Perbandingan dan Contohnya

Majas perbandingan sendiri terdapat beberapa macam, sesuai dengan kegunaannya. Adapun
jenis-jenis majas perbandingan beserta contohnya yakni sebagai berikut.

Majas Perbandingan Asosiasi

Majas perbandingan asosiasi merupakan majas yang dikenal sebagai perumpamaan. Yakni jenis
majas yang membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya berbeda tetapi dianggap sama.
Dimana, ciri khas dari penggunaan majas asosiasi ini yakni umumnya berada pada suatu kalimat
yang menggunakan kata seperti; bagaikan, bagai laksana, seperti, dan seumpama.

Untuk lebih memudahkan Anda dalam mengidentifikasi jenis majas asosiasi, berikut ini
beberapa contohnya:

1. Permasalahan yang terjadi dalam rumah tangganya ini, sudah seperti benang yang kusut.
Karena sangat sulit untuk menemukan solusinya. (penggunaan kata kusut)
2. Kelembutan dan kecantikan paras wajahnya bagai bidadari yang turun dari kayangan.
(penggunaan kata bidadari)
3. Wajah sang habib itu, bersinar sangat terang laksana bulan purnama. (penggunaan kata
bulan purnama)
4. Begitu ajaibnya ciptaan Tuhan, dua anak ini memiliki wajah yang sama bagai pinang di
belah dua (penggunaan kata pinang di belah dua)
5. Saat ini perkembangan internet telah sangat luas, namun tak jarang bisa menjerumuskan,
sehingga dapat dikatakan bahwa internet bagaikan pisau bermata dua. (penggunaan kata
pisau bermata dua)
6. Wajah Putri bagaikan embun pagi yang sangat menyejukkan. (penggunaan kata embun
pagi)
7. Perlakuan anak laki-laki itu terhadap ibunya bagaikan air susu dibalas air tuba.
(penggunaan kata air susu dibalas air tuba)
8. Banyak yang mengatakan jika ayah dan ibu seperti perangko dan amplop. Karena mereka
selalu pergi bersama kemanapun. (penggunaan kata perangko dan amplop)
9. Anak itu bergerak sangat lincah nan gesit, seperti belut saja. (penggunaan kata belut)
10. Sebelum kampanye menjanjikan hal manis, setelah menjadi pejabat bagai kacang lupa
kulitnya, itulah politikus. (penggunaan kata kacang lupa kulit)
11. Keluarga pak Ahmad terlihat sangat gembira, seperti mendapat durian runtuh.
(penggunaan kata durian runtuh)

Majas Perbandingan Metafora

Hampir sama dengan majas perbandingan asosiasi yakni membandingkan dua hal, namun majas
metafora ini membandingkan dua hal atau benda mempunyai sifat hampir sama atau bahkan
tepat sama. Adapun contoh majas metafora yakni:

1. Jam 10 telah lewat, namun sang raja siang belum juga menampakkan diri, jadi tak heran
jika cuaca menjadi mendung. (penggunaan kata sang raja siang= matahari)
2. Dengan ketenangan dan kenyamanan, aku merasa bahwa rumahku adalah surgaku.
(penggunaan kata surgaku)
3. Buku adalah jendela dunia, jadi itulah mengapa kita sangat di himbau untuk selalu rajin
membaca buku. (penggunaan kata jendela dunia)
4. Perpustakaan adalah gudangnya ilmu, namun sayangnya tak banyak orang yang mau
mendatanginya. (penggunaan kata gudangnya ilmu)
5. Singa sang raja hutan sedang mencari mangsa karena kelaparan. (penggunaan kata raja
hutan)
6. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang siap mencerdaskan anak bangsa
(penggunaan kata pahlawan tanpa tanda jasa)
7. Sejak kecil, Ani selalu menjadi anak emas kebanggaan ibu dan ayahnya. (penggunaan
kata anak emas)
8. Sang dewi malam telah datang, diiringi oleh ribuan bintang. (penggunaan kata dewi
malam = bulan)
9. Akhirnya, kini KPK mulai bisa menangkap para tikus kantor satu persatu. (penggunaan
kata tikus kantor = koruptor)
10. Generasi muda adalah tunas bangsa, jadi sudah sepantasnya kita didik anak bangsa agar
mencapai cita-cita Indonesia. (penggunaan kata tunas bangsa)

Majas Perbandingan Personifikasi

Untuk majas perbandingan personifikasi ini, merupakan salah satu jenis majas perbandingan 
yang sering digunakan dalam puisi. Sebab majas ini membandingkan dua hal, yakni seolah-olah,
hal tersebut hidup atau memiliki sifat seperti manusia, padahal benda tersebut bukan manusia
(hewan/tumbuhan} atau bahkan tak hidup sama sekali. Adapun contoh majas personifikasi
yakni:

1. Aungan suara mobil ambulans, membuat para pengendara menepi  guna memberi jalan.
(Kata aungan layaknya binatang buas)
2. Padi pun ikut menunduk, mengisyaratkan bahwa mentari akan datang.
3. Rambut Ani yang panjang dan terurai, seakan dibelai dengan sangat lembut oleh angin.
4. Jajaran toko di pasar Minggu, habis dilahap si jago merah pagi tadi. (penggunaan kata
dilahap)
5. Bel sekolah telah berbunyi, seolah memanggil semua peserta didik agar masuk ke ruang
kelas masing-masing. (penggunaan kata memanggil)
6. Tahun 2010 silam, gunung Merapi memuntahkan seluruh isi perutnya, hingga meregang
nyawa ribuan orang. (penggunaan kata memuntahkan isi perutnya)
7. Waktu terus berjalan, lalu mengapa kenapa kau masih tak melangkah maju? (penggunaan
kata berjalan)
8. Lantunan suara adzan yang merdu telah memanggil semua muslim agar segera
menunaikan sholat. (penggunaan kata memanggil)
9. Kabar hoax itu, terus terbang ke segala media sosial. (penggunaan kata terbang)
10. Bulan tampaknya tersipu malu, sehingga tak mau menampakkan keindahannya.
(penggunaan kata tersipu malu)
11. Angin malam yang dingin ini, terus menusuk tulangku. (penggunaan kata menusuk
tulang)
12. Nyanyian burung terdengar sangat merdu di pagi hari. (penggunaan kata nyanyian
burung)
13. Langit seakan ikut menangis atas kepergianmu. (penggunaan kata menangis)

Majas Perbandingan Alegori

Majas perbandingan alegori ini ialah majas yang digunakan untuk mengungkapkan tentang kata
kiasan, yakni membandingkan dua hal yang berbeda untuk menjadi satu kesatuan yang terkait.
Dimana kata kiasan yang dimaksud disini ialah memiliki nilai moral. Untuk lebih mudahnya,
berikut ini contoh majas perbandingan alegori:

1. Pantas saja rumah tangga suami dan istri itu sangat bahagia. Sebab keduanya saling
melengkapi, dimana sang suami sebagai nahkoda, sedangkan istrinya sebagai juru mudi
kapal
2. Kehidupan manusia layaknya roda yang berputar, terkadang berada dibawah dengan
merasakan kesedihan dan kesusahan, namun terkadang di atas dengan merasakan
kebahagiaan dan kemewahan.
3. Bakat seseorang dapat di ibaratkan sebagai mata pisau. Dimana jika terus diasah tentu
akan semakin tajam atau mumpuni untuk menciptakan suatu karya, tetapi jika terus
dibiarkan begitu saja akan tumpul dan tak mampu menampakkan kehebatannya.
4. Hiduplah layaknya tanaman padi, dimana ketika ia telah berisi akan semakin merunduk.
Begitu juga kita sebagai manusia, hendaknya semakin kita andai atau memiliki banyak
ilmu, maka harus semakin rendah hati.
5. Ketika mendidik seorang anak, kita bagaikan sedang menulis pada kertas kosong.
Dimana apa yang ditulis dalam kertas tergantung dengan apa yang kita ajarkan. Jadi,
didiklah anak dengan hal-hal yang baik.

Majas Perbandingan Simbolik

Majas perbandingan simbolik ini, digunakan untuk membandingkan suatu hal melalui simbol
atau lambang. Dimana lambang tersebut bisa berupa hewan, tokoh ataupun beda.

Tujuan dari majas perbandingan simbolik ini ialah untuk mengutarakan gagasan, pendapat atau
kritik terhadap seseorang atau perihal. Adapun contoh majas simbolik ini yakni sebagai berikut:

1. Sejak pak Warno meninggal, yang menjadi tulang punggung keluarga adalah istrinya, tak
heran jika siang malam terus bekerja. (yang dimaksud tulang punggung ialah yang
bertanggung jawab terhadap keluarga/yang mencari nafkah).
2. Dengan paras cantiknya kembang desa itu, tak heran jika banyak pemuda yang tergila-
gila padanya. (Kembang desa adalah gadis yang paling cantik di desanya).
3. Pesan ibu yang masih aku ingat sampai saat ini ialah, jangan menjadi bunglon. Sebab
sifat itu tak disukai semua orang. (Bunglon artinya berubah-ubah sesuai kemauannya, itu
artinya sama saja tak berpendidikan).
4. Bila anak-anak mulai dikenalkan dengan cakrawala dunia, maka orang tua harus siap
untuk selalu mendampinginya. (Yang dimaksud dengan cakrawala dunia ialah internet).
5. Sungguh malang nasib wanita itu. Semenjak diusir ayahnya dari rumah harus bekerja
sebagai kupu-kupu malam (Kupu-kupu malam adalah pekerja seks komersial).
6. Akibat terjerat utang si lintah darat, pak Bambang harus bekerja dengan mati-matian di
usianya yang telah menua. (Lintah darat adalah rentenir).
7. Aksi bajing loncat telah meresahkan warga, sehingga pengamanan semakin diperketat,
seperti dengan melakukan ronda setiap malam per RT. (bajing loncat adalah perampok).
8. Karena pembunuhan itu, Roger harus mempertanggungjawabkannya kesalahannya di
hotel prodeo. (Hotel prodeo adalah penjara).
9. Karena emosinya yang tak tertahan pada rudi, sehingga Rani menjadi gelap mata dan
memukulnya hingga tersungkur. (Gelap mata adalah tidak berfikir secara jernih).
10. Yoga memang memegang banyak uang, namun itu adalah uang panas milik anggota
PKK. (Uang panas adalah uang yang bukan miliknya).

Majas Perbandingan Metonimia

Majas metonimia ialah majas perbandingan yang digunakan untuk mengungkapkan suatu benda
dengan ciri khas dari atribut benda lain. Adapun contoh majas Metonimia yakni sebagai berikut:

1. Setiap pergi ke Manado, pak Dodi selalu naik garuda. (yang dimaksud dengan garuda
ialah pesawat garuda)
2. Untuk mengawali pagi hari yang indah, pak Bima selalu minum secangkir kapal api.
(yang dimaksud kapal api ialah kopi kapal api)
3. Kemanapun ia pergi, tak ketinggalan Marlboro di sakunya. (yang dimaksud dengan
Marlboro ialah rokok Marlboro)
4. Untuk menemani dirinya mendaki gunung, Dimas lebih memilih menggunakan eiger
(yang dimaksud dengan eiger ialah sandal eiger)
5. Dengan naiknya BBM, maka secara tak langsung harga rojolele pun ikut melambung.
(yang dimaksud dengan rojolele adalah besar rojolele)
6. Setelah menimbang selama 1 jam, akhirnya kakak lebih memilih Lenovo daripada
Samsung. (yang dimaksud Lenovo dan Samsung ialah merek HP)

Majas Perbandingan Sinekdoke

Majas Perbandingan Sinekdoke ialah majas perbandingan yang digunakan untuk menyebutkan
suatu bagian namun mewakili keseluruhan bagian tersebut (pars prototo), atau juga bisa
menyebutkan keseluruhan bagian untuk mewakili suatu bagian (totem proparte). Adapun untuk
lebih memahaminya, berikut ini contoh majas Sinekdoke.

Contoh Majas Sinekdoke Pars Prototo

1. Untuk merayakan ulang tahun ayah, ibu telah membeli 5 potong kue
2. Ani terlihat sangat panik, sebab Andi tak kunjung terlihat batang hidungnya padahal
sudah 1 jam berlalu.
3. Untuk meramaikan acara HUT RI yang ke 79, seluruh warga di himbau untuk iuran,
paling sedikit meringankan Rp. 10.000,-
4. Karena kejadian tadi malam, kakek menyuruh Andi untuk angkat kaki dari rumah.
5. Entah kenapa, semua usaha yang telah dilakukan oleh Rido hingga berdagang dari pintu
ke pintu, namun tak membuahkan hasil sama sekali.

Contoh Sinekdoke Totem Proparte

1. Indonesia gagal piala dunia kemarin, sehingga gagal juga untuk membawa pulang piala
emas.
2.  Olimpiade Matematika nasional bulan lalu dimenangkan oleh regu B.
3. Dalam pertandingan volly lalu, Bandung gagal membawa pulang emas yang menjadi
targetnya.
4.  Akhirnya sekarang Indonesia dan Tiongkok memutuskan untuk menjalin kerja sama.
5. Selepas Lombok terguncang gempa, sekarang Banten yang dilanda tsunami.
Majas Perbandingan Simile

Majas perbandingan simile ialah majas yang berisi tentang ungkapan dengan perbandingan
eksplisit. Dimana ciri khas dari majas simile ini ialah, menggunakan kata depan seperti;
bagaikan, layaknya, umpama, bagai, ibarat atau bak.

Adapun contoh majas perbandingan simile yakni:

1. Layaknya Romeo dan Juliet, Yuda dan Safa pun selalu bersama kemanapun mereka
pergi.
2. Bagaikan menulis di atas air, bila menasehati orang yang mempunyai kepala batu.
3. Bagaikan pungguk merindukan bulan, jika Paijo  memimpikan Angelina untuk menjadi
istrinya.
4. Bagaikan langit dan bumi, sikap Andi dan Toni.
5. Bak berbicara dengan patung, jika menasehati orang sepertimu.
6. Bagaikan pakaian yang tak lepas dari tubuh, itulah penggunaan Smartphone saat ini.
7. Seperti akan ada yang mengambil makanannya saja, Ali makan dengan sangat cepat
reaksi
8. Seperti kucing dan tikus jika Andi dan Anti bersama.
9. Bagaikan kertas putih yang kosong, seperti bayi yang baru lahir.

Majas Perbandingan Litotes

Majas perbandingan litotes yakni majas yang mempunyai makna mengecilkan fakta, untuk
merendahkan diri. Adapun contoh majas litotes yakni sebagai berikut:

1. Dengan bantuan yang ala kadarnya ini, semoga cukup untuk membeli keperluan sehari-
hari Anda. (Pada kenyataannya, bantuan ala kadarnya yang dimaksud adalah sangat
besar, serta bisa digunakan oleh keluarga miskin itu).
2. Apakah benar bapak mempercayakan pekerjaan itu pada saya, sedangkan saya hanyalah
karyawan baru yang tak berpengalaman, Bahkan masih banyak karyawan senior lainnya
yang lebih mumpuni. (Padahal pada kenyataannya ia mempunyai segudang pengalaman
yang lebih banyak dibandingkan lainnya).
3. Beginilah gubug kami yang sangat sederhana ini, semoga ibu dan bapak berkenan untuk
berkunjung kembali kesini. (Padahal kenyataannya adalah rumah yang ditempatinya
permanen serta sangat bagus).
4. Terimalah bingkisan yang seberapa ini. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.
(bingkisan yang seberapa ini, sebenarnya mempunyai harga yang sangat mahal).
5. Ibu, terimalah yang sekadar goresan pena ini sebagai hadiah. (Padahal goresan pena ini
adalah selembar ijazah kelulusan magister).

Majas Perbandingan Alusio

Majas perbandingan alusio ialah gaya bahasa atau majas yang digunakan sebagai upaya untuk
mensugestikan kesamaan antara orang, peristiwa atau tempat. Adapun contoh majas alusio yakni
sebagai berikut:

1. Kompleks Masjid Al Mubarokah yang berada di daerah Temanggung, memiliki


hamparan permadani hijau yang terbentang sangat luas.
2. Ada satu tanggal yang dianggap sebagai lembaran merah dalam catatan perjalanan
sejarah Indonesia, yakni peristiwa 12 mei 1998
3. Dari klub volly ini, semoga suatu saat nanti akan terlahir banyak Maradona baru yang
berprestasi.
Majas Perbandingan Sinestesia

Majas perbandingan Sinestesia ialah merupakan majas perbandingan yang digunakan untuk
mempertukarkan antara dua indera yang berbeda. Adapun contoh majas sinestesia ialah:

1. Dari banyaknya tamu yang hadir, ada seorang tamu menyanyikan lagu “Kemesraan”.
Sehingga suasana pesta menjadi semakin terlihat hangat. (hangat yang dimaksud disini
ialah bisa dirasakan oleh indera peraba, yakni bertukar dengan indera penglihatan dan
pendengaran)
2. Terlihat ketika ibu menggunakan kebaya ini, sungguh sangat manis. (manis yang
dimaksud disini ialah bisa dirasakan oleh indera penglihatan bertukar dengan indera
pengecap).
3. Bisa dilihat secara jelas, bahwa perusahaan itu sekarang sudah pahit. (pahit disini yang
merasakan adalah indera penglihatan bertukar dengan indera pengecapan).
4. Sungguh kasar sekali ucapan pemuda itu. (kasar yang dirasakan disini ialah oleh indera
peraba, bertukar dengan indera pendengaran).
5. Kata-kata yang keluar dari mulut Nina sangat  (pedas disini seharusnya dirasa oleh indera
pengecap, namun dirasakan oleh indera pendengaran.

Dalam sebuah karangan, karya sastra atau bahkan percakapan di kehidupan sehari-hari tentu
membutuhkan gaya bahasa agar semakin membuat orang lain tertarik.

Anda mungkin juga menyukai