Anda di halaman 1dari 3

“Sebuah motor listrik dapat bekerja karena adanya gaya yang membuatnya

berputar, gaya ini dikerahkan oleh sebuah medan magnetik pada sebuah konduktor
pengangkut arus. Gaya magnetik pada muatan yang bergerak di dalam konduktor
yang ditransmisikan ke bahan konduktor dan konduktor itu secara keseluruhan
mengalami sebuah gaya yang di distribusikan sepanjang konduktor itu”. (Fisika
Universitas, Young and Freedman, 2001 : 115).
“Gaya magnetik tegak lurus terhadap gerak elektronnya, gaya ini tidak
melakukan kerja. Kerja yang dilakukan pada elektron dilakukan oleh gaya Fr”.
(FISIKA JIDIL II, Tipler, 2001 : 209).
“Pada tahun 1819 menemukan bahwa arus listrik menimbulkan gaya
terhadap magnet yang dibuktikan dengan meletakkan sebuah konduktor lurus
langsung diatas dan sejajar jarum sebuah kompas. Dia menemukan bahwa jika
konduktor tersebut dialiri arus, dengan demikian konduktor tersebut dikenai
sebuah gaya. Gaya ini berharga nol jika konduktor tersebut sejajar dengan medan
magnetnya (θ = 0) dan berharga maksimum jika konduktor tersebut tegak lurus
terhadap medan (θ = π / 2 ). Arah gaya didapatkan dengan menggunakan aturan
tangan kanan dan perkalian silang (Cross Product)”. (Dasar -Dasar Fisika
Universitas, Marcelo Alonso, 1992 : 128)
“Ditemukan secara eksperimental bahwa besar gaya magnet berbanding
lurus dengan arus i pada kawat, dengan panjang kawat ℓ pada medan magnet
(dianggap seragam) dan dengan medan magnet B. gaya ini juga tergantung pada
saat sudut θ antara arah arus dan medan magnet ketika arus tegak lurus terhadap
garis – garis medan. Gaya paling kuat ketika kawat pararel dengan garis-garis
medan, tidak ada gaya sama sekali pada sudut-sudut yang lain, gaya sebanding
dengan sin θ sehingga didapatkan F = B . i . ℓ sin θ”. (Fisika, Giancoli, 2001 : 138)
“Sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah daerah di dalam
terdapat kedua-dua medan magnet dan medan listrik, kuat medan listrik itu
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dan elemen arus”. (Fisika, Halliday dan
Resnick, 1978 : 256).
“Besar gaya Lorentz hanya bekerja pada muatan q itu dapat dinyatakan
dengan persamaan F = q v B sin θ . gaya Lorentz hanya bekerja bila muatan q
bergerak terhadap medan madnetik. Muatan q dalam tidak merasakan gaya lorentz
bila V mempunyai arah yang sama dengan B, maka F = 0”. (Fisika Dasar II,
Yusrizal, 2008 : 115).
Pada praktikum ini membahas tentang gejala yang ditimbulkan oleh sebuah
kawat panjang yang dialiri arus listrik yaitu terjadinya gaya magnetik pada kawat
berarus yang disebut juga dengan gaya magnetik atau gaya lorentz. Apabila kawat
dialiri arus listrik, maka akan menimbulkan medan magnet disekitarnya. Bila
penghantar berarus diletakkan di dalam medan magnet, maka pada penghantar
akan timbul gaya. Gaya inilah yang disebut dengan gaya lorentz.
Pembuktian kaidah tangan kanan pada gaya lorentz dapat dibuktikan melalui
percobaan ini. Susunan rangkaian yang terangkai dapat kita gambarkan bahwa ada
gaya yang bekerja pada kawat berarus ini. Sebuah kawat berarus diletakkan di
dalam medan magnet akan menyimpang, baik ke atas maupun ke bawah.
Gaya magnetik F selalu tegak lurus dengan arus I dan arah induksi magnetik
B. semakin besar arus yang mengalir, maka semakin besar pula gaya magnetik
yang dihasilkan. Pada kaidah tangan kanan, ibu jari menunjukkan arah arus,
keempat jari lainnya menunjukkan arah medan magnetik. Sedangkan telapak
tangan menunjukkan arah gaya lorentz.
Perihal mengenai arah penyimpangan, besar arah simpangan bergantung
pada sumber tegangan yang digunakan. Semakin besar sumber tegangan, maka
semakin besar pula kuat arus yang mengalir dan semakin besar pula simpangan
yang dihasilkan. Jika sumber tegangan yang digunakan adalah berupa satu buah
baterai, maka simpangan yang bergulir adalah kecil. Pada penggunaan lebih dari
satu baterai, maka simpangan yang bergulir adalah besar dan sangat besar. Arah
penyimpangan kawat bisa bergerak ke atas maupun ke bawah.

II. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
1. Gaya Lorentz dipengaruhi arah arus
2. Besar simpangan yang dihasilkan kawat bergantung pada jumlah baterai yang
digunakan (tegangan)
3. Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus yang mengalir dalam
rangkaian
4. Arah simpangan akan bergerak ke bawah bila arus mengalir dari kutub B ke
kutub A (medan mendekati pengamat)
5. Arah simpangan akan bergerak ke atas bila arus mengalir dari kutub A ke kutub
B (medan menjauhi pengassssmat)
6. Bila arah magnet diubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan gerak sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai