MATAHARI
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK : ADITYA VETRHA PRASETYO
WARRAHMAH
CAN BERLIAN
DOSEN PEBIMBING :
Pertama-tama dan yang paling utama marilah sama-sama kita panjatkan puji beserta
syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah
tugas makalah yang berjudul “Gerak Semu Tahunan dan Harian Matahari”. Tidak lupa pula
selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang karena jasanyalah mata
Oleh karena itu dengan penuh semangat akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Namun kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Seperti
pepatah menyatakan, “Tiada gading yang tak retak”, yang maksudnya setiap karya manusia pasti
ada kekurangannya. Oleh sebab itu, dengan senang hati kami akan menerima kritik dan saran
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada “Bapak” sebagai Dosen Mata Kuliah
IPBA yang telah membimbing, mendidik kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami berharap semoga segala upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin…….!
KELOMPOK 6
Daftar isi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulan, bumi, dan matahari adalah benda-benda langit yang bergerak. Bulan mengelilingi
bumi, bumi mengelilingi matahari, dan matahari mengelilingi pusat galaksi. Konfigurasi gerak
ketiganya membuat posisi bulan terhadap bumi dan matahari selalu beubah. Akibatnya seperdua
permukaan bulan yang tersinari matahari terus bergeser dari bagian yang membelakangi bumi ke
Bumi dan bulan mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat rotasi dan
asing lagi bagi kita karean hampir semua orang pernah mengalaminya. Peristiwa seperti
terjadinya siang dan mala, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah bara,
perbedaan waktu di berbagai belahan bumu, percepatan gravitasi bumi merupakan akibat dari
rotasi bumi. Dalam peredarannya suatu ketika bulan, bumi, dan matahari akan berada pada suatu
Bulan adalah benda langit yang gelap. Jika ia tampak bercahaya, maka cahayanya itu adalah
sinar matahari yanga di pantulkan permukaannya yang menghadap ke bumi. Karena jarak bumi-
matahari dan bulan-matahari amat 150 juta kilometer, maka permukaan bumi dan bulan yang
Bumi berputar pada sumbunya ( gerak rotasi ) ke arah timur, satu kali dalam 24 jam. Karena
itu sinar matahari yang mengenai permukaan bumi terus bergeser ke barat sehingga di bumi
terjadi siklus malam dan siang. Bumi juga bergerak mengelilingi matahari (gerak revolusi) ke
B. Rumusan masalah
1. Mengapa terjadi gerak semu harian matahari dan gerak semu tahunan matahari?
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti
ini disebut gerak semu harian matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi bumi. Bumi
berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur. Akibatnya, matahari seolah-olah bergerak dari
timur ke barat. Penyebab terjadinya Gerak Semu Harian Matahari mengakibatkan perubahan
posisi matahari setiap harinya. Matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat, padahal
gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke
timur. Sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang kita (sebagai
Rotasi bumi tidak hanya meneyebabkan terjadinya gerak semu harian pada matahari.
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari.
itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari)
dan sudut tempuh sejauh 3600. Beerdasrkan hal tersebut, setiap tempat di
bumi dengan jarak 15o memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30o,
maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari
terletak diantara 95o BT dan 141o BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia
adalah 46o. Karaena setiap jarak 15o selisih waktunya satu jam, maka
Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu terseebut yaitu
Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Tengah Indonesia (WITA), Dan Waktu
Indonesia Timur (WIT). Kota Greenwich London, Inggris terletak pada garis
bujur 0o. Oleh karena itu waktu di kota ini digunakan sebagai patokan bagi
seluruh dunia. Patokan waktu ini di sebut Greenwich Mean Time (GMT).
Dengan mengacu standar GMT, maka Waktu Indonesia Barat lebih cepat
tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah lebih cepat
delapan Jam dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat sembilan
Rotasi Bumi menyebabkan bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat
bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut
tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan,
yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit
melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari
terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke
barat yang tampak padsa matahari dan benda-benda langit ini dinamakan
gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari,
Penyebab terjadinya Gerak Semu Tahunan Matahari adalah adanya Revolusi Bumi. Bumi
membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari (revolusi). Bumi
selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar terhadap sumbunya (rotasi). Tetapi
sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring 23,5
derajat. Akibat dari miringnya sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat diatas
khatulistiwa bumi, matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan bumi. Selama
setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun
Tanggal 21 Juni, dilihat dari bumi, matahari tampak berada pada 231/2o
bergeser ke utara.
sebelah timur.
(LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit
Sama halnya dengan rotasi bumi yang tidak hanya menyebabkan terjadinya gerak semu
harian matahari, revolusi bumi juga tidak hanya menyebabkan terjadinya gerak semu tahunan
matahari. Revolusi bumi menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa yang lain diantaranya
waktu siang dan malam. Selain diakibatkan oleh sudut kemiringan poros
bumi, juga diakibatkan oleh revolusi bumi. Karena dalam berevolusi, bumi
dapat terletak di apotema atau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi
dengan matahari.
Adanya perubahan rasi bintang
Ketika kita lihat langit malam pada bulan yang berbeda-beda, bentuknya pun
berbeda-beda. Pada bulan ini di langit ada rasi bintang waluku, pada bulan
berikutnya ada rasi bintang scorpio, dan seterusnya. Hal ini pun di sebabkan
Perubahan musim yang terdiri dari 4 musim yakni dingin, semi, gugur, dan
panas hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Indonesia tidak
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di
Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter
Bumi. Diameter Bulan adlah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini
berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaanya
sekitar 17 peersen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali
setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari
bertanggung jawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode
sinodik). Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang di
timbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut:
Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi,
Revolusi Bulan
untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29 ½ hari). Saat berevolusi, luas
pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi pada saat
Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan. Bulan
bergerak mengelilingi bumi (gerak revolusi) ke arah timur, satu putaran rata-
rata 27 hari 7 jam 43 menit 11,51 detik. Masa ini disebut Satu Bulan Sideris.
Bulan juga bergerak pada sumbunya (gerak rotasi) dalam 13 o waktu yang
sama dengan waktu yang dibutuhkannya untuk satu putaran gerak revolusi.
Karena itu wajah bulan yang menghadap ke bumi adalah sisi permukaannya
Dalam sekali revolusi, bulan mengalami delapan fase. Apabila di rata-rata, setiap fase
Hari Keempat, Bulan berada pada posisi 45o. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak
Hari Kedelapan, Bulan berada pada posisi 900. Bulan tampak berbentuk
Hari Kesebelas, Bulan berada pada posisi 135o. Dilihat dari Bumi, Bulan
Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180o. Pada posisi ini, Bulan
tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan
penuh.
Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225o. Dilihat dari Bumi,
Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270o. Penampakan Bulan
sama dengan Bulan pada posisi 90o. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran.
Hari kedua puluh lima, bulan berada pada posisi 315o. Penampakan Bulan
pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45o. Bulan tampak berbentuk
seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali kedudukan semula, yaitu Bulan
sebelah timur dan tenggelam disebelah barat. Bulan terlihat jelas pada malam hari. Bulan
memantulkan cahaya matahari. Kenampakan bentuk bulan itu berubah-ubah dilihat dari
permukaan bumi. Perubahan itu disebabkan letak matahari, bulan, dan bumi yang berubah-ubah.
Revolusi bulan adalah gerakan bulan mengelilingi bumi, arahnya berlawanan dengan
arah putaran jarum jam. Bulan berevolusi selama 29,5 hari atau 1 bulan. Sewaktu bulan
berevolusi, matahari menerangi separuh permukaan bulan. Bagian permukaan bulan yang
terkena sinar matahari akan memantulkan sinar matahari ke bumi. Inilah yang menyebabkan
seolah-olah bulan kelihatan berubah bentuk dan ukuran setiap saat. Perubahan bentuk dan ukuran
bulan ini dikenal dengan fase bulan. Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah
jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat
dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing
fase bulan :
Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka bulan
tidak terlihat.
Selama fase ini,kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung,
Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya dari matahari benar-benar, maka seluruh bulan
terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari bumi.
Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih
kecil.
Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih
kecil.
Akan lebih mudah untuk mengertikan siklus bulan mengenal fase Bulan Mati/Baru dan
Bulan Mati/Baru terjadi pada saat Bulan kurang-lebih berada dalam satu garis lurus di
antara Matahari dan Bumi. Seluruh permukaan Bulan yang disinari matahari berada di bagian
“belakang” bulan, di bagian yang tidak bisa kita lihat dari Bumi.
Pada Bulan Purnama, Bumi, Bulan dan Matahari kembali kurang-lebih berada dalam satu
garis lurus, tetapi pada posisi yang berlawanan, sedemikian rupa sehingga seluruh permukaan
bulan disinari matahari berhadapan dengan kita. Sisi gelapnya tersembunyi di “belakang”.
Kuartal I dan Kuartal III dari fasa bulan (keduanya sering disebut Bulan Setengah/Half
Moon) terjadi bila posisi Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sudut 90o sehingga kita melihat
persis separuh bagian bulan disinari matahari dan separuh bagian lagi gelap.
C. Gerhana
Gerhana terjadi apabila bayang-bayang matahari terhalang oleh bumi atau bulan. Ketika
sinar matahari terhalang oleh bumi atau bulan akan terbentuk daerah bayang-bayang inti
(sempurna) seperti bentuk kerucut yang disebut umbra. Pada bagian lain juga akan
fenomena yang jarang terjadi. Hal itu dikarenakan bintang orbit bulan tidak berimpit
dengan Ekliptika (jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat
sistem tata surya), sehingga tidak setiap setengah bulan lamanya matahari, bumi, dan
bulan berada pada satu garis lurus. Perpotongan antara bidang orbit bulan dan ekliptika
dinamakan dengan simpul. Ketika bulan berkonjugasi dan ketiga benda raksasa itu berada
Secara garis besar gerhana terbagi menjafi 2, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
1. Gerhana Matahari
Pada saat bulan berorbit tepat diantara bumi dan matahari, maka matahari tertutup oleh
bulan sehingga bayang-bayang bulan sampai ke bumi, permukaan bumi yang tertutup
bayang-bayang bulan akan mengalami gerhana matahari. Walaupun ukuran bulan lebih
kecil dibanding matahari tetapi ada kalanya cahaya matahari dapat tertutupi sepenuhnya
oleh bulan yaitu ketika bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi. Gerhana
matahari berlangsung lebih singkat daripada gerhana bulan. Gerhana bulan bisa
berlangsung sampai 3 jam lebih sedangkan gerhana matahari hanya terjadi kurang dari 10
menit saja. Hal itu terjadi karena ukuran bulan lebih kecil dari bumi, sehingga akan lebih
Gerhana ini terjadi ketika sinar matahari menuju bumi terhalang sepenuhnya oleh
bayang-bayang bulan. Pada saat itu kedudukan bumi, bulan dan matahari berada pada
satu garis lurus. Kondisi seperti ini pastinya sangat jarang terjadi. Mungkinseseorang
hanya dapat menyaksikan gerhana ini sekali dalam hidupnya. Walaupun jarang
terjadi, jangan memaksakan diri melihat gerhana ini dengan mata telanjang. Karena
hal itu sangat berbahaya. Kita bisa melihatnya dengan pengamanan alat khusus
Gerhana matahari sebgaian terjadi karena sinar matahari menuju bumi tertutupi oleh
bayang-bayang penumbra bulan. Saat gerhana ini berlangsung, akan terlihat sebagian
Gerhana ini terjadi ketika bumi mengalami lanjutan umbra bulan yaitu ketika bulan
berada pada titik terjauh dari bumi. Gerhana ini dapat ditandai dengan adanya garis
Gerhana hibrida bergerak antara gerhana total dan cicin. Saat titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik
Gerhana bulan terjadi apabila bumi berada diantara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi
oleh bumi. Saat itu bidang orbit bumi berimpit dengan bidang orbit bulan. Gerhana bulan
hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun yaitu pada malam purnama atau pada saat
bulan bersinar utuh. Namun gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan purnama.
Penyebabnya adalah bidang orbit bulan dan ekliptika bersilangan sebesar 5o sehingga
Ketika terjadi gerhana, bulan yang sedang purnama memasuki area bayangan bumi yang
disebut penumbra (bayangan kabur) atau umbra (bayangan inti). Berdasarkan bagaimana
bulan memassuki bayangan bumi tersebut gerhana bulan dibagi menjadi 3 macam yaitu :
Gerhana bulan total terjadi jika bulan tepat berada pada bayangan umbra bumi.
Ketika hanya sebagian bulan yang masuk ke umbra, maka yang terjadi adalah
gerhana sebagian. Saat ini terjadi, bulan terlihat seperti sabit tebal yang kemudian
menipis seiring dengan semakin banyaknya bagian bulan yang masuk ke umbra bumi.
Menjelang gerhana bulan total terjadi, yaitu ketika sebagian besar bulan sudah masuk
ke umbra bumi, bagian umbra yang tadinya gelap akan tampak memerah. Begitu pula
ketika bulan sudah masuk seluruhnya ke dalam umbra, bulan juga akan tampak
memerah dan bukannya gelap total. Warna kemerahan tersebut berasal dari cahaya
Matahari yang masih diteruskan oleh atmosfeeer Bumi. Atmosfer Bumi menyebabkan
langit siang hari menjadi biru dan langit fajar/senja lintasan menjadi merah karena
cahaya biru dari matahari dihamburkan oleh partikel atmosfer, sedangkan cahaya
Gerhana bulan sebagian terjadi jika sebagian bulan berada pada bayangan umbra
bumi dan sebagian lagi berada pada penumbra bumi. Pada saat ini terjadi permukaan
bulan akan terlihat gelap dan memerah, sedangkan sebagian lagi akan tampak normal.
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan tepat berada di bayangan penumbra
bumi. Pada saat itu, bulan hanya akan tampak berkurang kecemerlangannya atau
sedikit redup biasanya. Perubahan ini biasanya sulit dideteksi dengan mata dan hanya
A. KESIMPULAN
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti
ini disebut gerak semu harian matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi bumi. Bumi
berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur. Penyebab terjadinya Gerak Semu Harian
Matahari ialah adanya rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya). Kala rotasi bumi
adalah 23 jam 56 menit 4,1 detik. Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi
Penyebab terjadinya Gerak Semu Tahunan Matahari adalah adanya Revolusi Bumi. Bumi
membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari (revolusi). Bumi
selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar terhadap sumbunya (rotasi).
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan
membutuhkan waktu sebulan (29 ½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apapun
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi
Bumi di sebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah
sebulan (29 ½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah.
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berorbit tepat diantara bumi dan matahari, maka
matahari tertutup oleh bulan sehingga bayang-bayang bulan sampai ke bumi, permukaan bumi
lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh
bumi. Saat itu bidang orbit bumi berimpit dengan bidang orbit bulan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi, dan juga bermanfaat bagi
rekan mahasiswa yang lainnya. Kelompok 6 sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,
agar kelompok 6 bisa mengembangkan karyanya menjadi karya yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA