Anda di halaman 1dari 15

Kemagnetan

Di susun oleh :
Nama : Siti Aisyah Al-Humaerah
NIM : A241 20 015
Program Studi : Pendidikan Fisika
Kelas : A
Semester : 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
1. Mahasiswa mampu menjelaskan magnet dan medan magnet.
apabila terdapat elektron yang tidak memiliki pasangan, maka elektron tersebut akan bergerak mencari
pasangannya ke atom lain. Gerakan elektron ini menghasilkan gaya tarik dan gaya tolak yang disebut
dengan gaya magnet. Sehingga batu magnitis lithos ini kini dinamakan magnet.

Bukan hanya listrik yang memiliki medan. Magnet juga adalah sebuah benda yang memiliki medannya
tersendiri. Medan listrik dihasilkan oleh muatan listrik itu sendiri, begitupun dengan medan magnet
yang dihasilkan oleh magnet tersebut. 

Cara menggambarkan medan magnet pun mirip dengan medan listrik dengan menggunakan garis-garis
medan yang keluar dari magnet tersebut. Semakin banyak atau padat garis medan yang keluar dari
sebuah magnet, semakin kuat medan magnetnya, dan semakin kuat kekuatan magnet itu buat narik
benda di sekitarnya. 

Garis-garisnya pun mirip dengan medan listrik. Apabila di medan listrik dimulai dari muatan positif ke
muatan negatif, maka di medan magnet dimulai dari kutub utara ke kutub selatan. 

Meskipun memiliki kemiripan, masih ada perbedaan di antara keduanya. Muatan positif dan negatif
dapat memiliki medan listriknya masing-masing dan tidak diperlukan adanya muatan lain untuk
memunculkan medan listrik tersebut. Sedangkan magnet membutuhkan kedua kutub untuk
menghasilkan medan magnet, karena akan terus menjalar dari kutub utara ke kutub selatan.

Magnet punya keunikan tersendiri. Magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan tidak akan
kehilangan medannya apabila dipotong. Magnet yang terpotong bukan menjadikan adanya dua buah
magnet dengan kutub yang berbeda seperti muatan positif dan negatif yang ada di listrik.

Terpotongnya magnet ini akan menciptakan dua buah magnet yang lebih kecil dari bentuk awalnya dan
masing-masing memiliki medannya masing masing. Dua medan hasil potongan tersebut masing-masing
tetap memiliki kutub utara dan selatan.

Selain memiliki kemiripan, arus listrik dan medan magnet memiliki keterhubungan. Hal itu bisa dilihat
dari percobaan yang dilakukan oleh seorang profesor asal Denmark bernama Hans Christian Oersted.
Dia melakukan percobaan dengan menggunakan kompas jarum dan kabel yang dialirkan arus listrik.
Pada percobaan tersebut didapati bahwa ketika arus listrik dinyalakan, jarum kompas bergerak
menyimpang dari arah asalnya. Ketika arah dari arus listrik dibalik pun jarum kompas bergerak ke arah
sebaliknya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan medan magnet yang ditimbulkan oleh penghantar berarus listrik.


Medan  magnet  di  sekitar  kawat  berarus  listrik  ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian
Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di
sekitar kawat berarus listrik magnet jarumkompas akan bergerak (menyimpang).

Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin  besar  jika  kuat  arus  listrik  yang  mengalir  melalui 
kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet
tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.

Perubahan arah arus listrik ternyata juga mempengaruhi perubahan arah penyimpangan  jarum 
kompas.  Perubahan  jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.

Nah penjelasan dari animasi tersebut, bagaimanakah  menentukan  arah  medan magnet di sekitar
penghantar berarus listrik? Coba perhatikan sekali lagi.

1. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara,
kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

2. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan,
kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.

Perhatikan juga animasi berikut (keterangan: magnet di letakakan disekitar kawat).

Arah medan magnet disekitar kawat lurus berarus listrik berarah melingkar  dalam satu bidang datar
disepanjang kawat.

Arah  Medan listrik dapat ditunjukkan dengan kaidah tangan kanan, yaitu ibu jari menunjukkan arah
arus listriknya, sedangkan genggaman empat jari menunjukkan arah medan magnet.
 

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )

Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B)

Kesimpulan :

Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus  listrik terdapat medan magnet.

Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.

Besarnya medan magnet tergantung besarnya arus listrik. Semakin besar arus listrik semakin besar
medan magnet demikian sebaliknya.

Besarnya medan magnet tergantung dari jarak titik yang ditinjau. Semakin jauh semakin kecil medan
magnetnya demikian sebaliknya.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menjabarkan konsep dan persamaan gaya magnetik pada


muatan yang bergerak dalam medan magnet.
Gaya Lorentz pada Kawat Berarus Listrik
Ketika sebuah kawat dengan panjang  dialiri arus listrik sebesar l dan diletakkan pada suatu medan
magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya Lorentz pada kawat tersebut. Dengan mengombinasikan
gaya Lorentz dan definisi arus listrik, maka dapat dihitung besarnya gaya Lorentz pada kawat yang lurus
dan stasioner yaitu:

di mana:

l merupakan panjang kawat (m)


I merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan I

Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka gaya Lorentz yang terjadi akan
maksimal ( ). Inilah keadaan yang biasanya selalu dikondisikan secara nyata yakni agar gaya
Lorentz yang didapat selalu maksimal, medan magnet dikondisikan selalu tegak lurus dengan arus listrik
yang mengalir.

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan pada gambar dibawah
ini:
Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Jari telunjuk = arah medan magnet (B)
Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)

Kaidah tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka dan lebih mudah gunakan
terlebih lagi jika sudut   dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Keempat jari lain = arah medan magnet (B)
Telapak tangan = arah gaya Lorentz (F)

Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya Lorentz selalu tegak lurus
dengan arah arus listrik dan medan magnetik.

Gaya Lorentz pada Kawat Sejajar yang Berarus Listrik

Ketika terdapat dua buah kawat dengan panjang l dialiri arus listrik sebesar I yang tiap kawat diletakkan
pada suatu medan magnetik sebesar B, maka akan timbul gaya Lorentz berupa gaya tarik menarik
ataupun tolak menolak tergantung dari arah arus listrik pada tiap kawat. Jika kedua kawat memiliki arah
arus yang searah, maka akan mengalami gaya tarik menarik; apabila arah arus pada kedua kawat saling
bertolak belakang/berlawanan, maka akan mengalami gaya tolak-menolak.

Besarnya gaya tarik-menarik ataupun tolak-menolak pada kawat sejajar berarus listrik dapat dicari
dengan menggunakan rumus:

di mana:

F1 merupakan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada kawat 1 (Newton)


F2 merupakan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada kawat 2 (Newton)
I1 merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat 1 (Ampere)
I2 merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat 2 (Ampere)
µ0 merupakan permeabilitas vakum ( )
l merupakan panjang kawat (m)
α merupakan jarak antar kedua kawat (m)

Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak dalam Medan Magnet

Ketika terdapat muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v pada suatu medan magnetik sebesar
B, maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya dapat dihitung dengan
rumus:

di mana:

q merupakan muatan listrik (Coloumb)


v merupakan kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan v

Arah gaya Lorentz pada kasus ini adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan arah
kecepatan benda. Arah gaya Lorentz akan berbeda tergantung muatan partikelnya. Perhatikan gambar
dibawah, sesuai dengan kaidah tangan kanan, bila muatan q positif maka arah v searah dengan I; bila
muatan q negatif maka arah v berlawanan dengan arah I.

Jika arah medan magnet tegak lurus dengan arah kecepatan partikel bermuatan listrik, maka lintasannya
akan berbentuk lingkaran sehingga partikel akan mengalami gaya sentripetal yang besarnya sama
dengan gaya Lorentz.

Sehingga, besarnya jari-jari lintasan melingkar partikel tersebut dapat dicari dengan:

Manfaat dan Aplikasi Gaya Lorentz

Manfaat dan aplikasi terbesar dari penerapan gaya Lorentz adalah motor listrik. Dengan mengalirkan
arus listrik pada kumparan di dalam medan magnet, dapat dihasilkan gaya Lorentz berupa rotasi pada
motor listrik untuk menggerakkan batang shaft yang kemudian dapat dipakai untuk segala kebutuhan.
Selain motor listrik, aplikasi gaya Lorentz diterapkan pada railguns, linear motor, loud speaker, generator
listrik, linear alternator, dan lain sebagainya.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menjabarkan konsep dan persamaan gaya magnetik pada


penghantar berarus listrik yang berada dalam medan magnet.
Gaya Lorentz pada Kawat Berarus Listrik

Ketika sebuah kawat dengan panjang  dialiri arus listrik sebesar l dan diletakkan pada suatu medan
magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya Lorentz pada kawat tersebut. Dengan mengombinasikan
gaya Lorentz dan definisi arus listrik, maka dapat dihitung besarnya gaya Lorentz pada kawat yang lurus
dan stasioner yaitu:

di mana:

l merupakan panjang kawat (m)


I merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan I

Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka gaya Lorentz yang terjadi akan
maksimal ( ). Inilah keadaan yang biasanya selalu dikondisikan secara nyata yakni agar gaya
Lorentz yang didapat selalu maksimal, medan magnet dikondisikan selalu tegak lurus dengan arus listrik
yang mengalir.

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan pada gambar dibawah
ini:
Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Jari telunjuk = arah medan magnet (B)
Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)

Kaidah tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka dan lebih mudah gunakan
terlebih lagi jika sudut   dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Keempat jari lain = arah medan magnet (B)
Telapak tangan = arah gaya Lorentz (F)

Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya Lorentz selalu tegak lurus
dengan arah arus listrik dan medan magnetik.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menjabarkan konsep dan persamaan gaya magnetik antara


dua penghantar sejajar berarus listrik.
Gaya Lorentz pada Kawat Berarus Listrik

Ketika sebuah kawat dengan panjang  dialiri arus listrik sebesar l dan diletakkan pada suatu medan
magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya Lorentz pada kawat tersebut. Dengan mengombinasikan
gaya Lorentz dan definisi arus listrik, maka dapat dihitung besarnya gaya Lorentz pada kawat yang lurus
dan stasioner yaitu:

di mana:

l merupakan panjang kawat (m)


I merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan I

Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka gaya Lorentz yang terjadi akan
maksimal ( ). Inilah keadaan yang biasanya selalu dikondisikan secara nyata yakni agar gaya
Lorentz yang didapat selalu maksimal, medan magnet dikondisikan selalu tegak lurus dengan arus listrik
yang mengalir.

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan pada gambar dibawah
ini:

Kaidah tangan kanan pertama menggunakan tiga jari tangan kanan dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Jari telunjuk = arah medan magnet (B)
Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)

Kaidah tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka dan lebih mudah gunakan
terlebih lagi jika sudut   dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)


Keempat jari lain = arah medan magnet (B)
Telapak tangan = arah gaya Lorentz (F)

Besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah gaya Lorentz karena arah gaya Lorentz selalu tegak lurus
dengan arah arus listrik dan medan magnetik.
6. Mahasiswa mampu mendefinisikan satuan amper dan coulomb.

Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari percabangan
tersebut.   [5]

Bagi arus yang konstan, luhur arus   dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:

di mana   adalah arus listrik,   adalah muatan listrik, dan   adalah waktu (time).

Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah:[6]

Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0
hingga   melalui integrasi:[5]

Berdasarkan dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena adun muatan   


maupun waktu   merupakan besaran skalar.[5] Dalam jumlah hal sering digambarkan arus listrik dalam
suatu sirkuit memakai panah,[5] aib satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut
bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor.[5] Pada diagram di atas ditunjukkan arus
mengalir masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena
muatan listrik adalah tidak berkesudahan maka total arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama
dengan arus listrik yang mengalir ke dalam[5] sehingga  . Panah arus hanya
menunjukkan arah arus sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang.[5]

Arah arus
Arti arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai (kebalikan arah bagi
gerakan elektronnya)[5]

Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif
(muatan positif) atau dikata dengan istilah arus konvensional.[7] Pembawa muatan positif tersebut akan
melakukan usaha dari kutub positif baterai menuju ke kutub negatif.[5] Pada kenyataannya, pembawa
muatan dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang
ditampik oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional.[5] Sayangnya, dengan
gagasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:[5]

Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif,
walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan melakukan usaha pada arah
berlawanan.[5]

Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian luhur kondisi karena dapat dianggap bahwa
pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan
negatif.[5]

Rapat arus

Rapat arus (bahasa Inggris: current density) adalah arus muatan pada suatu lebar penampang tertentu
di suatu titik penghantar.[5] Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).[5]

di mana   adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama
dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif,
dan dA adalah vektor lebar elemen yang tegak lurus terhadap elemen.[5] Jika arus listrik seragam
sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA sehingga
persamaan menjadi:[5]

maka
di mana   adalah lebar penampang total dan   adalah rapat arus dalam satuan A/m2.[5]

Kelajuan hanyutan

Ketika sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya melakukan usaha
secara tanpa pola tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga.[5] Sedangkan ketika arus listrik
mengalir melalui penghantar, elektron tetap melakukan usaha secara tanpa pola namun mereka
cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang
menghasilkan arus arus.[5] Tingkat kelajuan hanyutan (bahasa Inggris: drift speed) dalam penghantar
adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, adalah selang 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan
dengan lebih kurang 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.

7. Mahasiswa mampumenjabarkan danmenggunakan hukum Amper.


“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada diantara
medan magnetik”

Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan bahwa tegangan
induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini
diaplikasikan pada mesin-mesin listrik,
Saat tidak ada arus, semua jarum kompas menunjuk arah yang sama : arah medan bumi.

Saat ada arus yang mengalir dalam penghantar, timbul vektor B, (jarum kompas terdefleksi) dengan arah
: Dengan tangan kanan, jika ibu jari menunjukkan arah arus, maka jari-jari akan menunjukkan arah
medan vector B. 

Garis medan membentuk lingkaran di sekitar kawat, Dengan simetri, besar B sama di semua pada
lintasan lingkaran yang berpusat di kawat dan terletak pada bidang yang tegak lurus kawat. 

Hukum Ampere menyatakan 

dimana:
i = total arus steady yang menembus permukaan tertutup
o = 4 X 10-7 tesla.meter/ampere

8. Mahasiswa mampumengaplikasikan gaya dan momen gaya magnetik pada galvanometer,


motor listrik, pengeras suara, spectrometer massa dan akselerator.

penerapan gaya magnetik atau gaya Lorentz dalam industri, yang salah satu contohnya yaitu motor
listrik. Mungkin motor listrik sudah terdengar tidak asing lagi bagi kita. Motor listrik merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau disebut juga energi
gerak. Melansir dari Electrical Drivers oleh Jens Weidauer dan Richard Messer tahun 2014, hal utama
yang paling penting dalam penerapan motor listrik adalah mengenai efek fisika yang ketika muatan
listrik digerakkan dalam medan magnet maka ia akan mengalami gaya. Baca juga: NASA Selidik Anomali
Medan Magnet Misterius di Bumi yang Makin Melemah Gaya ini dikenal dengan gaya Lorentz. Motor
listrik terdiri dari bagian stator dan bagian rotor. Bagian stator merupakan bagian motor listrik yang
tidak bergerak. Sedangkan bagian rotor merupakan bagian motor listrik yang bergerak. Bagian strator
umumnya terdiri dari magnet tetap. Sedangkan bagian rotor umumnya terdiri dari kumparan kawat
yang dililitkan pada jangkar. Pada prinsipnya motor listrik memiliki kumparan dalam medan magnet
tetap. Jika kumparan tersebut kita aliri arus listrik, maka kumparan tersebut akan bekerja suatu gaya
magnetik atau disebut juga dengan gaya Lorentz. Baca juga: Medan Magnet Bumi Bergeser 10 Kali Lebih
Cepat dari Seharusnya Gaya tersebut dialami oleh setiap batang konduktor pada rotor, serta gaya
magnetiknya memiliki arah yang berbeda antara kumparan kanan dan kiri, sehingga membentuk torsi
(momen gaya). Hal tersebut yang akan menyebabkan kumparan dapat berputar.

https://pahamify.com/blog/artikel/fisika-magnet-dan-medan-magnet/

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Medan%20Magnet-Gugun/Medan-
Magnet-disekitar-Kawat-lurus-berarus-listrik.html

https://www.studiobelajar.com/gaya-lorentz/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/20/181856869/penerapan-gaya-magnetik-gaya-
lorentz

Anda mungkin juga menyukai