Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik yang
disebut garis gaya magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik
dinamakan medan magnetik. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan
sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat
dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya
pada serbuk besi.
Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita simpulkan sebagai
berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya
magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang
kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan
medan magnetik yang lemah. Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa medan
magnetik paling kuat terdapat di kutub-kutub magnet.
Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar berikut.
1. Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai. Apakah
kedudukan jarum kompas tersebut berubah? Perhatikan gambar (a).
2. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah
kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang?
Perhatikan gambar (b).
3. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan kutub baterai,
kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah
manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan gambar (c).
Dari Percobaan diatas kita dapat mengamati bahwa medan magnetik di sekitar kawat yang dialiri
arus listrik dapat memengaruhi kedudukan jarum kompas. Ketika arah arus listrik diubah dengan
mengubah kedudukan kutub baterai, maka arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah
sehingga :
1. Arah garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir pada kawat
penghantar.
2. Medan magnetik terdapat di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik.
Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan magnet yang diselidiki oleh Hans
Christian Oersted. Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada
gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik
ditunjukkan dengan keempat jari tangan.
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman
tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada kumparan sama dengan
arah genggaman keempat jari. Konsep seperti ini disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan
kutub magnet dari arah arus listrik.
Pengertian Gaya magnetik/Lorentz
Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke atas , ini
berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke
selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik
dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah.
Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar
dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik.
Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector maka
peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-
product ) dari I dan B.
FL = I x B
Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah tangan
kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari tangah kita
bentangkan saling tegak lurus, maka :
Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz
Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )
Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kiri
Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz
Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
Jari tengah = sebagai arah arus listrik
(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus )
Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q / t maka persamaan gaya Lorentz
untuk kawat dapat dituliskan :
FL = I . . B sin = q/t . . B sin
= q . /t . B sin = q . v . B sin
Karena /t = v .
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah
medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
FL = q . v . B sin
FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
= sudut antara arah v dan B
FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B
Gejala ini pertama kali dikaji oleh Hans Christian Oersted. Melalui percobaan, ia berhasil
mengungkap hubungan antara listrik dan magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar
yang berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik.
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini
menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Medan
magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Berdasarkan
hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat penghantar ini
menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik.
Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum
kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan
semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.
keempat jari yang lain menunjukkan arah medan magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga
dapat digunakan untuk menemukan arah medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran
yang dialiri listrik.
4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti besi,
maka hadapkan telapak tangan ke belakang, kemudian genggam kumparan kawat itu.
7. Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara, dan kutub selatan
magnet.
Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga mengalami
gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya Lorentz terjadi
apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz
bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir
dalam kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus terhadap arah medan magnet,
gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:
F=BxIxl
Keterangan:
F = gaya Lorentz pada kawat (N)
B = medan magnet (Tesla)
I = arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
Gaya Lorentz sudah banyak diterapkan dalam peralatan sehari-hari, antara lain:
1. Alat bor listrik
Gambar: mikser
3. Alat pengering rambut (Hair Dryer)
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu
divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan
itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu,
maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl
induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti bahwa hukum tersebut berlaku
hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich
Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. Hukum
Lenz menyatakan bahwa:
ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan arus
induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Gambar 2. menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar 2(a) dan
2(d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan.
Pada Gambar 2(b) menunjukkan fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah
ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada
Gambar 2(c), 2(e), dan 2(f ), juga dapat diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz.
Contoh Soal 1 :
Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5 Wb menjadi 0,1 Wb
dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan dengan hambatan 4 . Berapakah kuat
arus listrik yang mengalir melalui kumparan?
Penyelesaian:
Diketahui:
1 = 0,5 Wb
2 = 0,1 Wb
N = 200 lilitan
R = 4
t = 5 sekon
Ditanya: I ... ?
Pembahasan :
tanda (-) menyatakan reaksi atas perubahan fluks, yaitu fluks induksi berlawanan arah dengan
fluks magnetik utama. Arus yang mengalir melalui kumparan adalah:
I = /R = 16/4 = 4 A
Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah terjadinya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik telah dinyatakan pada persamaan (1).
Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu: