Anda di halaman 1dari 32

Pada dua batang magnet yang didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara

kedua magnet tersebut. Gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua magnet terjadi karena di
sekitar magnet terdapat medan magnetik. Gaya tolak menolak terjadi pada saat kedua kutub magnet sama dan
gaya tarik menarik terjadi pada saat kedua kutub yang berdekatan berbeda.
Pengertian Medan Magnet
Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya
magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik. Medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya
mengalami suatu gaya.Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh
magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.

Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang
berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan
daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari
gambar diatas kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di kutub-kutub magnet.

Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar berikut.

Arah Garis Gaya Medan Magnet


Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Untuk mengetahui medan magnet disekitar arus listrik dapat dilakukan percobaan sebagai berikut.

1. Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai. Apakah kedudukan jarum kompas
tersebut berubah? Perhatikan gambar (a).
2. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan jarum
kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan gambar (b).
3. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan kutub baterai, kemudian dekatkan
dengan kompas. Apakah kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas
menyimpang? Perhatikan gambar (c).

Dari Percobaan diatas kita dapat mengamati bahwa medan magnetik di sekitar kawat yang dialiri arus listrik dapat
memengaruhi kedudukan jarum kompas. Ketika arah arus listrik diubah dengan mengubah kedudukan kutub
baterai, maka arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah sehingga :

1. Arah garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar.
2. Medan magnetik terdapat di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik.
Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan magnet yang diselidiki olehHans Christian Oersted. Arah
medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan
garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan.

Hukum Tangan Kanan


Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan
magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat
ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik
diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan
magnetik yang kuat? Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan
pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan
suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan
oleh kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan pada gambar berikut.
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman tangan kanan. Kutub
utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep
seperti ini disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus listrik.

Medan Magnet
Jenis-jenis magnet berdasarkan bentuknya:
1. Magnet Batang
2. Magnet jarum
3. Magnet Tabung
4. Magnet Tapal Kuda

Magnet memiliki dua buah kutub magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan magnet.

Medan magnet adalah daerah atau ruang di sekitar magnet dimana magnet lain atau benda lain yang mudah
dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut.

Garis-garis gaya magnet adalah garis-garis yang menunjukkan arah dari gaya magnet dimana garis gaya
menunjukkan arah keluar dari kutub utara magnet menuju masuk ke kutub selatan magnet.

2. Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Kita telah mempelajari bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Hans Christian Oersted pada
tahun 1820 dalam percobaannya, ia menggunakan sebuah kompas jarum untuk menunjukkan bahwa ketika arus
listrik mengalir pada seutas kawat, jarum kompas yang diletakkan pada daerah medan magnetik yang dihasilkan oleh
kawat berarus menyebabkan jarum kompas menyimpang dari arah utara-selatan.

2.1. Arah Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Cara kita menentukan arah garis medan-medan magnet di sekitar kawat berarus listrik adalah dengan
menggunakan kaidah putaran tangan kanan yaitu sebagai berikut:

Genggam kawat lurus dengan tangan kanan sedemikian hingga ibu jari menunjukkan arah kuat arus listrik, maka
arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan menyatakan arah lingkaran garis-garis medan magnetik.

atau

Apabila kawat berbentuk lingkaran maka arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan menunjukkan arah putaran
arus listrik, demikian sehingga ibu jari menyatakan arah garis-garis medan magnetik.

Seperti pada kasus solenoida, arus i-nya berputar sehingga untuk memudahkan kaidah tangan kanan, arah putaran
keempat jari yang dirapatkan menunjukkan arah putaran arus, sedang arah ibu jari menunjukkan arah garis-garis
medan magnetiknya. Ketika sebuah solenoida dialiri arus listrik maka garis-garis medan magnetik yang dihasilkan
mirip seperti magnet batang, dimana garis gaya magnet akan keluar dari ujung ibu jari (kutub utara) dan masuk ke
pangkal ibu jari (kutub selatan).

2.2. Besar Induksi Magnetik

Dua ilmuwan pertama yang menyelidiki besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik
adalah Biot dan Savart. Keduanya berhasil menemukan persamaan kuantitatif untuk menentukan besar induksi
magnetik oleh kawat berarus, yang disebut hukum Biot-Savart. Hukum ini berbentuk persamaan sebagai berikut.
dengan adalah sudut apit antara elemen arus i dl dengan vektor posisi r.
adalah permeabilitas vakum,

2.2.1. Besar Induksi magnetik di Sekitar Kawat Lurus Berarus

Besar induksi magnetik untuk


kawat lurus berarus
dengan panjang tertentu

Besar induksi magnetik kawat lurus


sangat panjang dan berarus

2.2.2. Besar Induksi Magnetik pada Kawat Lingkaran Berarus

Besar induksi magnetik di pusat


kumparan kawat lingkaran berarus

jika kawat terdiri dari N lilitan, maka

dengan a adalah jari-jari lingkaran.

3. Gaya Lorentz (F)

Gaya Lorentz adalah gaya magnetik yang timbul apabila kawat berarus listrik diletakkan memotong
garis-garis medan magnet yang dihasilkan oleh pasangan kutub utara-selatan suatu magnet tetap.

3.1 Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus

Jika anda melakukan percobaan meletakkan pita aluminium diantara dua buah kutub yang
berlawanan jenis dan pita aluminium dihubungkan dengan sumber arus. Maka saat pita aluminium dialiri
arus, pita aluminium akan melengkung ke atas. Ini menunjukkan bahwa gaya Lorentz (F) berarah vertikal
keatas. Jika kita buka telapak tangan kanan kita dengan empat jari (selain ibu jari) dirapatkan, ternyata
arah kuat arus listrik i, arah induksi magnetik (B), dan arah gaya Lorentz(F) yang dihasilkan mengarah ke
atas. Jadi, arah gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah konduktor yang diletakkan dalam daerah medan
magnetik dapat ditentukan dengan mudah dengan menggunakan kaidah telapak tanganyang berbunyi
sebagai berikut.

Buka telapak tangan kanan dengan empat jari selain ibu jarai dirapatkan. Arahkan keempat jari yang
dirapatkan sesuai dengan arah induksi magnetik B dan arahkan ibu jari hingga sesuai dengan arah kuat
arus listrik i, maka arah gaya Lorentz F yang dialami oleh konduktor akan sesuai dengan arah dorongan
telapak tangan.

Adapun besar gaya Lorentz dinyatakan oleh


dengan L adalah panjang kawat konduktor dan
adalah sudut apit terkecil antara arah arus i dan arah induksi magnet B.

Pengertian Gaya magnetik/Lorentz

Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke atas , ini berarti ada
sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini
selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik sehingga mengalir
dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka
alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan
arah arus listrik.
Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector maka
peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-product ) dari I
dan B.

FL = I x B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus FL = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.

Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika panjang
kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus :

FL = I . ℓ . B . Sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


 I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
 θ = sudut antara arah I dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :

 Θ =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka FL mencapai
maksimum
 Θ = 00 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka FL = 0 atau kawat tidak
dipengaruhi gaya Lorentz

Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah tangan
kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari tangah kita bentangkan
saling tegak lurus, maka :

 Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz


 Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )
 Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )
Coba sekarang kalian terapkan kaidah ini pada percobaan diatas, mengapa alumunium foil melengkung
keatas ? sesuaikah dengan kaidah tangan kiri ?

Catatan :
Aturan ini dapat juga menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu dengan mengangan-angankan jika Ibu
jari, Jari Telunjuk dan Jari tengah kita bentangkan saling tegak lurus, maka : Jari tengah menunjuk arah
gaya Lorentz, jari telunjuk menunjuk arah medan magnet dan Ibu jari menunjuk arah arus listrik.

Contoh Soal :

1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal dengan arah arus dari utara ke selatan,
berada dalam medan magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah vertikal ke atas. Bila panjang
kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah medan magnet. Berapa besar dan arah gaya
Lorentz yang dialami oleh kawat ? ...

Jawab :
Diket : I = 2 A
B = 10 – 4 T
ℓ=5m

Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab :

FL = I . ℓ . B . sin θ
= 2 ampere . 5 meter . 10 -4 Tesla . sin 900
= 10-3 newton

Dengan arah gaya menunjuk ke Barat

2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi sepanjang arah timur-
barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya 6.10-5 T. Jika massa persatuan panjang
kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa arus yang mengalir di dalam kawat supaya besar gaya
yang dialaminya seimbang dengan berat kawat ? ….

Jawab :
Diket : B = 6.10-5 T
m/L = 5 . 10-3kg/m
g = 10 m/s2
Ditanya : I = …….? Supaya gaya Lorentz seimbang dengan gaya berat
Dijawab :

FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10
Jadi I = 5000/6 Ampere
1.Gaya Lorentz pada Dua Kawat Sejajar

Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarik-
menarik jika dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika dialiri arus berlawan- an arah.

Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1 dan I2 searah satu sama lain . Titik P adalah
perpotongan antara kawat I1dengan bidang dan titik Q perpotongan antara I2 dengan bidang. B1 adalah
medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2 adalah medan magnet dititik P akibat dari kuat arus
I2. Jika masing-masing titik ( P dan Q ) ditentukan arah gaya Lorentz yang dialaminya ( dengan
menggunakan kaidah tangan kiri ) maka gaya F1 dan F2 akan seperti gambar. Gaya tersebut akan
menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan melengkung kedalam.
Bagaimana jika salah satu kawat dialiri arus listrik dengan berlawanan arah dengan kawat yang lainnya ?

Coba gambarkan sendiri , dengan I1 atau I2 dibalik arahnya ?

Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan panjang setelah dijabarkan terdapat rumus :
 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
 I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A )
 a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m )
 μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4∏. 10-7 Wb/ Am. m

catatan :

Jika I1 = I2 = I , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 I2 / 2π.a


Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4∏. 10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N

Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere ditentukan sebagai berikut :

Definisi :
1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak satu meter satu sama lain
sehingga jika kedua arus itu searah maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan saling tarik-menarik
dengan gaya sebesar 2 . 10-7 N

Contoh :

1. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus listrik yang sama
besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter maka tentukan besar dan
arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat !
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter

Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :

FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1


= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik

2. Tiga Buah kawat sejajar dialiri arus listrik dengan arah seperti gambar , Jika Jarak masing- masing
kawat adalah a = 4 cm dan besar arus adalah masing-masing sama 8 A . Tentukan besar dan arah
gaya Lorentz persatuan panjang yang dialami oleh kawat B ?
Jawab :

FAB =

= 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2

= 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas

FBC =

= 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2 = 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas

Karena FAB dan FBC searah maka ,


FB = gaya total yang dialami B adalah FAB + FBC = 6,4 . 10-4 N
Dengan arah keatas

2 Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan mendapatkan
gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz
yang mempengaruhi.
Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet. Ditunjukkan
bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan bagaimana kalau partikel tersebut
bermuatan negatif ( gambar b ) .
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kiri

 Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz


 Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
 Jari tengah = sebagai arah arus listrik

(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus )
Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q / t maka persamaan gaya Lorentz untuk kawat
dapat dituliskan :

FL = I . ℓ . B sin θ = q/t . ℓ . B sin θ


= q . ℓ/t . B sin θ = q . v . B sin θ
Karena ℓ/t = v .

Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan
magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :

FL = q . v . B sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


 q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
 v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
 θ = sudut antara arah v dan B
 FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B

Catatan penting :

Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet disamping
dipengaruhi gaya magnet juga dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F = q . E. Tetapi karena nlai gaya ini
sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya maka didalam perhitungan terkadang diabaikan.
Gambar Partikel bermuatan yang bergerak dalam bidang tegak lurus terhadap medan magnetik seragam
(sumber : Addison Wesley Longman, Inc)

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang
mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran.
Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus
menerus (gambar P) akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke
pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negative (gambar Q )

Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen
sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
Gaya yang dialami akibat medan magnet : FL = q . v . B
Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan
persamaan :

Gerak Muatan Titik dalam Medan Magnetik

atau ...(3)

Besar jari-jari orbit partikel dapat ditulis :

...(4)
 R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
 m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
 v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
 q = muatan partikel dalam coulomb ( C )

Gerak Muatan Titik dalam Medan Magnetik

atau ...(3)

Besar jari-jari orbit partikel dapat ditulis :

...(4)

Animasi berikut memperlihatkan dua partikel bermuatan yang bergerak melingkar dalam daerah medan
magnetik. Perbedaan besar muatan kedua partikel menyebabkan perbedaan besar jejari lintasan melingkar
seperti yang dinyatakan dalam persamaan (4).

Animasi : Lintasan melingkar partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnetik
Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz
Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

 Alat Ukur Listrik ( Amperemeter, voltmeter, Galvanometer , dll )

 Generator AC atau DC

 Motor Listrik dan Kipas


Contoh :

1. Sebuah partikel bermuatan 1 μC bergerak tegak lurus dalam medan magnet homogen
yang besarnya 10-4 T dengan jika kecepatan partikelnya 105 m/s. , maka tentukan gaya
Lorentz yang dialami oleh partikel ?

Jawab :
Diketahui : q = 1 μC = 10-6 C
B = 10-4 T
V = 105 m/s
Ditanya : FL = …………….. ?
Dijawab :
FL = q . v . B . sin θ
= 10-6 C . 10-4 T . 105 m/s
= 10-5 N

2. Sebuah muatan positif bergerak dibawah sebuah kawat berarus listrik sebesar 5 A
berjarak 10 cm. Kecepatan muatan 2000 m/s searah dengan arah arus listrik. Jika besar
muatannya 2.106 C berapa besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh muatan
tersebut ?

Jawab :
Diket : I = 5 A
a = 0,1 m
v = 2000 m/s
Q = 2.106 C
Ditanya : FL = ….. ?
Dijawab : FL = B.Q.v sin θ
= μ0. I. Q. v. (sin 90/2∏. a)
= 4∏. 107. 5. 2.106 . 2000 / 2∏. 0,1
= 4. 108 Newton dengan arah mendekati kawat

Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus


College Loan Consolidation Wednesday, September 3rd, 2014 - Kelas XII
Medan magnet di dalam ruangan terjadi karena ada arus listrik disekitarnya. Arus listrik
menyebabkan medan magnet disekitar kawat yang dialiri listrik. Apabila melalui penghantar itu
dialirkan arus listrik, ruang di sekitar penghantar itu mengalami perubahan. Adanya perubahan
itu hanya dapat diketahui secara tidak langsung, di antaranya dari menyimpangnya arah sebuah
magnet jarum yang ada di ruangan itu, seperti pada percobaan Oersted.
Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus
Hans Christian Oersted (1777 – 1851) fisikawan berkebangsaan Denmark. Setelah melakukan
eksperimen cukup lama, pada tahun 1819 Oersted berhasil menemukan bahwa, ”Jika sebuah
magnet jarum (kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang berarus listrik, magnet
jarum akan menyimpang”. Hal ini menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan
magnet. Untuk mengetahui hubungan antara arus, kuat arus, dan medan magnet yang timbul,
dapat dilakukan percobaan berikut ini.

Ambil sebuah kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita bentangkan di
atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian rupa arah bentangan kawat penghantar sejajar
dengan arah magnet jarum pada kompas.
Pada saat ujung kawat AB tidak dihubungkan dengan sumber tegangan (baterai), kedudukan
magnet jarum sejajar dengan bentangan kawat. Pada saat ujung A dihubungkan dengan kutub
positif baterai dan ujung B dengan kutub negatif baterai, ternyata kutub utara magnet
menyimpang ke kiri. Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif baterai dan
ujung B dengan kutub positif baterai, maka kutub utara magnet menyimpang ke kanan.
Penyimpangan kutub magnet utara tersebut menunjukkan adanya medan magnet di sekitar
kawat beraliran arus listrik. Penyimpangan kutub utara magnet ini memberi petunjuk tentang
arah medan magnet di sekitar kawat berarus. Arah medan magnet di sekitar kawat berarus
ditunjukkan dengan aturan tangan kanan, yaitu sebagai berikut :
Hukum / Aturan Tangan Kanan

Untuk menentukan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik kita mengenal
adanya hukum tangan kananatau sering disebut aturan tangan kanan. Aturan tangan kanan ini
dilakukan dengan menggenggam jari-jari dan ibu jari menunjuk keatas seperti terlihat pada
gambar disamping. Hukum atau aturan tangan kanan berfungsi untuk mencari arah medan
magnet.
Bunyi hukum atau aturan tangan kanan adalah sebagai berikut :
“Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah lipatan jari-jari yang
lainnya menyatakan arah medan magnet.“
Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan antara
kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan magnet di suatu
titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari
Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Berdasarkan hasil eksperimennya tentang
pengamatan medan magnet di suatu titik Pyang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl,
yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang
kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di titik P :
a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar (r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara titikP ke
elemen kawat penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara matematik dapat
dinyatakan dalam persamaan :

dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
θ = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl

k= = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1


r = jarak dari P ke dl (m)
Ilmuwan mengatakan bahwa ruang disekitar kawat berarus listrik berubah menjadi medan
magnetik. Arus listrik menimbulkan medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik.

MEDAN MAGNET

Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar

Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat
ditentukan dengan rumus :
Keterangan:

 BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)


 I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
 a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
 r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
 θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat
dalam derajad (°)
 x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )

dimana

Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung

 B = Medan magnet dalam tesla ( T )


 μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
= jari-jari lingkaran yang dibuat

Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan


Perhatikan gambar

Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan dialiri arus listrik
Apabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu pusat lingkaran akan
muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet sedangkan
keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik

Keterangan gambar :

Sebuah kawat melingkar dialiri arus listrik sebesar 4 A (lihat gambar). Jika jari-
jari lingkaran 8 cm dan arak titik P terhadap sumbu kawat melingkar adalah 6
cm maka tentukan medan magnet pada :
a. pusat kawat melingkar ( O )
b. dititik P

Jawab :
Diketahui : I = 4 A
a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m
x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m

sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8
Ditanya : a. Bo = ……. ?
b. BP = ……. ?
Dijawab :

MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT MELINGKAR


Posted by MTDP Thursday,
May 24, 2012
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan
rumus :

Keterangan:
BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam derajad (°)
x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )
dimana

Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung

B = Medan magnet dalam tesla ( T )


μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
= jari-jari lingkaran yang dibuat
Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan
Perhatikan gambar
Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan dialiri arus listrik
Apabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu pusat
lingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukan
dengan kaidah tangan kanan.
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet
sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik
Keterangan gambar :
Sebuah kawat melingkar dialiri arus listrik sebesar 4 A (lihat gambar). Jika jari-jari lingkaran 8
cm dan arak titik P terhadap sumbu kawat melingkar adalah 6 cm maka tentukan medan
magnet pada :
a. pusat kawat melingkar ( O )
b. dititik P
Jawab :
Diketahui : I = 4 A
a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m
x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m

sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8
Ditanya : a. Bo = ……. ?
b. BP = ……. ?
Dijawab :

Medan Magnet pada Solenoida

Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus
listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.
Kumparan ini disebut dengan Solenida
Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung

Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )


μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. M
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )

Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan
arah medan magnet pada Solenoida.

Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:


BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )

Contoh :
Sebuah Solenoida panjang 2 m memiliki 800 lilitan. Bila Solenoida dialiri arus sebesar 0,5 A,
tentukan induksi magnet pada :
a. Pusat solenoida
b. Ujung solenoida
Jawab :
Diketahui : I = 0,5 A
L = 2 meter
N = 800 lilitan
Ditanya : a. Bo = ............ ?
b. BP = .......... ?
Dijawab :

Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan.
Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garis
lingkaran merah ) dapat dihitung
Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m )
a = ½ ( R 1 + R2 )
Pada gambar anda anak panah merah adalah arah arus sedang tanda panah biru arah medan
magnet.
Contoh :
Sebuah Toroida terdiri dari 6000 lilitan dialiri arus listrik sebesar 10 A . Jika jari-jari dalam dan
luar berturut-turut 2 dan 4 meter . Tentukan besarnya induksi magnet ditengah toroida !
Jawab :
Diketahui : N = 6000 lilitan
I = 10 A
R1 = 2 meter
R2 = 4 meter
a = ½(2+4)=3m
Ditanya : Bo = ……… ?
Dijawab :

I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )


a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )

r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )

θ
= sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawatdalam derajad (°)

x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam meter ( m )dimanaBesarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat
dihitung

B = Medan magnet dalam tesla ( T )

μo =
permeabilitas ruang hampa =
4π .10

-7
Wb/amp.m

I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )


a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)= jari-jari lingkaran yang dibuat
Arah ditentukan dengan kaidah tangan kananSebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan
dialiri arus listrikApabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu
pusatlingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukandengankaidah
tangan kanan. Dengan aturan sebagai berikut: Apabila tangan kanan kitamenggenggam maka arah ibu jari
menunjukkan arah medan magnet sedangkan keempat jariyang lain menunjukkan arah arus listrik3.

Medan Magnet pada SolenoidaSebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila
dialiri aruslistrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.Kumparan ini disebut dengan SolenidaBesarnya medan
magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )
μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10

-7
Wb/amp. M I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) N = jumlah lilitan dalam solenoida L = panjang solenoida
dalam meter ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan arahmedan magnet pada
Solenoida.Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:BP = Medan magnet diujung Solenoida
dalam tesla ( T ) N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitanI = kuat arus listrik dalam ampere ( A )L = Panjang
Solenoida dalam meter ( m )4.

Medan Magnet pada ToroidaToroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran
kumparan.Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garislingkaran merah
) dapat dihitung

Anda mungkin juga menyukai