MINI RISET
FISIKA LAOBORATORIUM
“PERCOBAAN INDEKS BIAS ZAT”
Oleh :
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan alat praktikum pada materi
Gelombang dan Optik yang disusun dalam bentuk makalah dengan judul “Model
Uji Indeks Bias Zat Cair”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Laboratorium yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi pembaca.
Kelompok 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
cahaya di medium tersebut. Indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias medium
saat berkas cahaya dari ruang hampa melewati medium tersebut. Indek bias
mutlak suatu medium dituliskan nmedium. Indeks bias mutlak kaca dituliskan nkaca,
indeks bias mutlak air dituliskan nair dan seterusnya. Oleh karena c selalu lebih
besar dari pada v maka indeks bias suatu medium selalu lebih dari satu nmedium >1.
Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap
indeks bias medium yang lain. Setiap medium memiliki indeks bias yang berbeda-
beda, karena perbedaan indeks bias inilah maka jika ada seberkas sinar yang
melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka berkas sinar tersebut akan
dibiaskan. Di samping menunjukkan perbandingan cepat rambat cahaya di dalam
suatu medium, indeks bias juga menunjukkan kerapatan optik suatu medium.
Semakin besar indeks bias suatu medium berarti semakin besar kerapatan optik
medium tersebut. Bila cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium
yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal, sebaliknya bila
cahaya merambat dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan
menjauhi garis normal.
Oleh sebab itu penulis merancang alat praktikum yang dapat digunakan
untuk mnegukut ndeks bias suatu zat cair menggunakan lensa. Sehingga alat
praktikum ini diberi judul “Uji Indeks Bias Zat Cair”.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam
membuat alat uji indeks bias zat cair.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pengujian indeks bias zat cair dengan
menggunakan lensa cembung.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Tabel 2.1 Contoh indeks bias mutlak beberapa zat.
5
Gambar (a)
Misalkan panjang fokus lensa gabungan fgab, yaitu gabungan cermin datar,
zat cair, dan lensa dengan panjang fokus f1. Berdasarkan persamaan lensa
gabungan bahwa :
1 1 1
= + … … … … … … … … … … (1)
𝑓𝑔𝑎𝑏 𝑓1 𝑓2
Jadi, jika fgab dan f1 diketahui maka f2 dapat dihitung.
Diketahui bahwa persamaan lensa untuk lensa tebal dengan indeks bias n
diberikan oleh persamaan :
1 1 1
= (𝑛𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 − 1) ( + ) … … … … … … … (2)
𝑓2 𝑟 ~
dimana f2 dan r keduanya bernilai negatif.
6
Gambar (b)
7
Gambar (c)
Pembuatan Tiang
Memotong pipa paralon sepanjang 28 cm dan menyiapkan pula pipa T
paralon dan bentuk hingga seperti pada Gambar (d) di bawah ini.
Gambar (d)
8
Gambar (e)
9
2.8 Lembar Kerja Siswa
a. Indikator
1. Menganalisis penurunan pembiasan dengan prinsip Huygens.
2. Menjelaskan perubahan arah perambatan cahaya pada dua zat optis yang
berbeda.
3. Menentukan hubungan antara kecepatan perambatan cahaya pada dua
medium yang berbeda.
4. Menerapkan persamaan lensa tipis dan persamaan lensa tebal dengan
indeks bias lensa n dan berjari-jari r.
b. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu menganalisis penurunan pembiasan dengan prinsip
Huygens.
2. Siswa mampu menjelaskan perubahan arah perambatan cahaya pada dua
zat optis yang berbeda.
3. Siswa mampu menentukan hubungan antara kecepatan perambatan cahaya
pada dua medium yang berbeda.
4. Siswa mampu menerapkan persamaan lensa tipis dan persamaan lensa
tebal dengan indeks bias lensa n dan berjari-jari r.
5. Siswa mampu menentukan indeks bias cairan, seperti : air.
c. Konsep Dasar
Dengan meletakkan cairan dengan indeks bias n di antara cermin datar dan
lensa, cahaya dari suatu titik cahaya yang datang padanya akan dipantulkan
kembali oleh cermin. Jika diletakkan sebuah layar yang berada di sekitar titik
10
fokus lensa, bayangan pantulan akan tertangkap oleh layar di sekitar titik fokus
lensa (f1), seperti pada Gambar (a) di bawah ini.
Misalkan panjang fokus lensa gabungan fgab, yaitu gabungan cermin datar,
zat cair, dan lensa dengan panjang fokus f1. Berdasarkan persamaan lensa
gabungan bahwa :
1 1 1
= + … … … … … … … … … … (1)
𝑓𝑔𝑎𝑏 𝑓1 𝑓2
Jadi, jika fgab dan f1 diketahui maka f2 dapat dihitung.
Diketahui bahwa persamaan lensa untuk lensa tebal dengan indeks bias n
diberikan oleh persamaan :
1 1 1
= (𝑛𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 − 1) ( + ) … … … … … … … (2)
𝑓2 𝑟 ~
dimana f2 dan r keduanya bernilai negatif.
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh :
𝑟
𝑛𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 = 1 + … … … … … … … … … … … … (3)
𝑓2
11
e. Tugas Sebelum Praktikum
1. Jelaskan pengertian indeks bias menurut Christian Huygens?
2. Jelaskan definisi indeks bias relatif dan indeks bias mutlak?
3. Sebutkan bunyi hukum II Snellius tentang pembiasan?
4. Bagaimana persamaan indeks bias berdasarkan bunyi hukum II Snellius?
f. Langkah-langkah Praktikum
1. Menyalakan lampu LED dan mengatur kedudukan lampu LED dan lensa
hingga ditemukan bayangan lampu LED yang jelas pada layar dengan cara
menggeser layar arah vertikal.
2. Mengukur jarak dari cermin datar ke layar pada saat ditemukan bayangan
lampu LED yang jelas, yaitu jarak f1 =………cm.
3. Menyingkirkan lensa lalu meneteskan beberapa tetes air di atas cermin.
4. Meletakkan kembali lensa di atas tetes air sambil mengamati nyala lampu
LED di layar. Menggeser layar untuk mencari nyala lampu LED yang
jelas. Setelah didapatkan jarak ini, jarak ini merupakan jarak fokus
gabungan fgab =………cm.
5. Menentukan f2 dengan menggunakan persamaan (1), f2 =……..cm.
6. Mengukur jari-jari lensa dengan menggunakan metode Boys’, yaitu r
=……cm.
7. Mencari indeks bias air dengan menggunakan persamaan (3).
8. Mengulangi percobaan untuk menentukan indeks bias alkohol dan spiritus.
9. Mencatat hasil yang diperoleh ke dalam Tabel Data Pengamatan.
12
g. Tugas Setelah Praktikum
1. Apa fungsi lensa kaca pembesar (lensa cembung) pada percobaan model
uji indeks bias di atas?
2. Bagaimana nilai indeks bias yang diperoleh untuk masing-masing cairan
setelah melakukan percobaan? Apakah sesuai dengan indeks bias yang ada
di literatur/referensi? Jika tidak, faktor apakah yang menyebabkan
perbedaan tersebut?
3. Bagaimana kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan?
h. Soal
1. Diketahui medium 1 adalah air (indeks bias 1,33) dan medium 2 adalah
kaca (indeks bias 1,52). Jika sinar datang dari air membentuk sudut 60°
terhadap garis normal, tentukan arah sinar yang dipantulkan dan arah sinar
yang dibiaskan!
2. Jika sudut datang sinar adalah 53° dan sudut bias sebesar 37°, tentukan
nilai indeks bias medium yang kedua jika medium yang pertama adalah
udara!
3. Cahaya datang dari udara menuju medium yang berindeks bias 3/2.
Tentukan kecepatan cahaya dalam medium tersebut!
4. Cepat rambat cahaya di medium X besarnya 2,4 x 108 m/s. Bila cepat
rambat cahaya di ruang hampa 3 x 108 m/s, berapakah indeks bias mutlak
medium itu?
5. Cepat rambat cahaya di dalam Intan 2,42 x 108 m/s dan cepat rambat
cahaya di dalam air 2,25 x 108 m/s.
Tentukan :
a) indeks bias relatif intan terhadap kaca
b) indeks bias relatif kaca terhadap air
6. Rudi sedang melakukan eksperimen untuk menentukan kecepatan cahaya
di dalam etil alkohol. Ia melepaskan seberkas cahaya pada permukaan
cairan etil alkohol. Jika indeks bias mutlak etil alkohol (n = 1,36) dan
kecepatan cahaya di udara 3 x 108 m/s, berapakah cepat rambat cahaya di
dalam etil alkohol tersebut?
13
BAB III
METODE PENELITIAN
14
No Prosedur Kerja Gambar
2 Meletakkan cermin datar dan
lensa cembung pada alat di
bawah layar.
15
No Prosedur Kerja Gambar
7 Meletakkan kembali lensa di
atas tetes air sambil
mengamati nyala lampu LED
di layar. Menggeser layar
untuk mencari nyala lampu
LED yang jelas. Setelah
didapatkan jarak ini, jarak ini
merupakan jarak fokus
gabungan f =………cm.
gab
16
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
teori−praktek
%Kesalahan = | | x100%
teori
17
1.33−1.23 0.10
%Kesalahan = | | x100% = 1.33 𝑥100% = 7.52%
1.33
LED Biru
fgab (cm) = 9.80 cm
r = 2.5 cm
f1 (cm) = 5 cm
nair = 1.33
1 1 1
= −
f2 fgab f1
fgab xf1 9.80x5 49
f2 = = = = 10.21 cm
fgab − f1 9.80 − 5 4.80
r
nair = 1 +
f2
2.5
nair = 1 + = 1 + 0.24 = 1.24 cm
10.21
teori−praktek
%Kesalahan = | | x100%
teori
1.33−1.24 0.09
%Kesalahan = | | x100% = 1.33 𝑥100% = 6.77%
1.33
LED Orange
fgab (cm) = 9.40 cm
r = 2.5 cm
f1 (cm) = 5 cm
nair = 1.33
1 1 1
= −
f2 fgab f1
fgab xf1 9.40x5 47
f2 = = = = 10.68 cm
fgab − f1 9.40 − 5 4.40
r
nair = 1 +
f2
2.5
nair = 1 + = 1 + 0.23 = 1.23 cm
10.68
teori−praktek
%Kesalahan = | teori
| x100%
18
1.33−1.23 0.10
%Kesalahan = | | x100% = 1.33 𝑥100% = 7.52%
1.33
LED Hijau
fgab (cm) = 9.83 cm
r = 2.5 cm
f1 (cm) = 5 cm
nair = 1.33
1 1 1
= −
f2 fgab f1
fgab xf1 9.83x5 49.15
f2 = = = = 10.17 cm
fgab − f1 9.83 − 5 4.83
r
nair = 1 +
f2
2.5
nair = 1 + = 1 + 0.25 = 1.25 cm
10.17
teori−praktek
%Kesalahan = | | x100%
teori
1.33−1.25 0.08
%Kesalahan = | | x100% = 1.33 𝑥100% = 6.02%
1.33
19
2.5
npertamax = 1 + = 1 + 0.2603 = 1.2603
9,604
teori−praktek
%Kesalahan = | | x100%
teori
1.50−1.2603 0.2397
%Kesalahan = | | x100% = 𝑥100% = 15,98%
1.50 1.50
4.2. Pembahasan
Percobaan indeks bias yang dilakukan menggunakan dua jenis zat cair
yaitu air dan pertamax dengan menggunakan alat percobaan yang telah dibuat
pada tugas proyek. Prinsip kerja alat adalah didasarkan pada pengukuran sudut
kritis yaitu sudut terkecil dari luas bidang dengan garis normal dalam medium
yang indeks biasnya terbesar. Sebelum alat digunakan terlebih dahulu dibersihkan
dengan air dan kemudian dikeringkan. Setelah kering, permungkaan cermin
ditetesi air dan diatasnya diletakkan lensa cembung. Kemudian mengatur LED
dan lensa agar bayangan dapat fokus ditangkap oleh layar. Setelah bayangan
fokus maka dilakukan pengukuran untuk menghitung fokus gabungan.
Data percobaan yang telah diperoleh selama percobaan dianalisis sehingga
diperoleh indeks bias yang berbeda antara air dengan pertamax jika menggunakan
lampu LED yang sama namun jika lampu LED yang digunakan berbeda maka
hasil yang diperoleh juga akan berbeda sehingga dapat ditemukan bahwa
intensitas cahaya atau panjang gelombang mempengaruhi indeks bias suatu zat.
Persen kesalahan dari dua jenis zat cair dibawah 9% dari segi angka memang
kesalaahan cukup kecil dan dapat diterima namun jika dibandingkan dengan teori
indeks bias zat satu dengan yang lainnya hanya berbeda 0.01 sehingga persen
kesalahan alat cukup besar.
Kesalahan dalam percobaan yang dilakukan tidak hanya disebabkan
karena alat namun juga bahan yang digunakan, suhu, tekanan, dan kesalahan
dalam melakukan pengukuran. Faktor yang memengaruhi indeks bias adalah:
1. Pengaruh jenis zat.
Zat- zat dengan struktur kimia yang mirip dapat bercampur dengan
baik dibandingkan yang tidak.
2. Pengaruh suhu.
20
Kelarutan zat padat pada umumnya bertambah dengan naiknya
suhu, namun pada gas menurun karena berevaporasi (menguap).
3. Pengaruh tekanan.
Pengaruh tekanan untuk zat cair dan zat padat cukup kecil namun
pada gas, kelarutan bertambah dengan bertambahnya tekanan.
4. Ukuran partikel.
Makin kecil partikel maka zat terlarut semakin cepat larut.
5. Penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.
Penambahan pelarut lain menyebabkan kenaikan kelarutan.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil percobaan adalah sebagai berikut;
1. Indeks bias air dan pertamax secara praktek menggunakan lampu LED
merah adalah 1.23 dan 1.2603 sedangkan secara teori indeks bias air 1.33
dan alkohol 1.50. Data indeks bias teori dan praktek sama-sama
menyatakan bahwa indeks bias pertamax lebih besar dibandingkan dengan
air.
2. Adanya perbedaan hasil pengukuran teori dengan praktek berdasarkan
hasil percobaan disebabkan oleh beberapa hal yaitu; kesalahan pembacaan
pengukuran, zat cair yang digunakan kurang steril dan intensitas cahaya
LED. Beberapa faktor yang mempengaruhi indeks bias yaitu jenis zat,
suhu, tekanan, ukuran partikel dan penambahan pelarut lain.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan percobaan yang dikemukakan maka untuk
tindak lanjut percobaan, penulis mempunyai saran-saran sebagai berikut:
1. Zat cair yang akan digunakan sebaiknya terlebih dahulu diukur suhunya
karena suhu mempengaruhi indeks bias zat.
2. Lampu LED yang digunakan sebaiknya berwarna hijau karena dari 4
warna LED yang telah dicobakan, ternyata warna LED hijau memiliki
persen kesalahan yang kecil.
3. Sebaiknya alat dikembangkan supaya dapat menghitung intensitas cahaya.
22
DAFTAR PUSTAKA
23