Anda di halaman 1dari 6

Metode Pengecekan Akurasi Abbe Refraktometer Oleh: Supriyanto

Pengertian Refraktometer Refraktometer adalah alat untuk mengukur indeks bias medium. Dalam prakteknya, Refraktometer digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German . Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam . Pengertian Indeks Bias Kecepatan merambat cahaya pada tiap-tiap medium berbeda-beda tergantung pada kerapatan medium tersebut. Perbandingan perbedaan kecepatan rambat cahaya ini selanjutnya disebut sebagai indeks bias. Dalam dunia optik dikenal ada dua macam indeks bias yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif. Indeks bias mutlak adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium tersebut

n medium =
dengan nmedium c v

c v

: indeks bias mutlak medium : cepat rambat cahaya di ruang hampa : cepat rambat cahaya di suatu medium Indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias medium saat berkas cahaya dari

ruang hampa melewati medium tersebut. Indek bias mutlak suatu medium dituliskan nmedium. Indeks bias mutlak kaca dituliskan nkaca, indeks bias mutlak air dituliskan nair dan seterusnya. Oleh karena c selalu lebih besar dari pada v maka indeks bias suatu medium selalu lebih dari satu nmedium >1.

Contoh indeks bias mutlak beberapa zat. Medium Udara (1 atm, 0 C) Udara (1 atm, 0 C) Udara (1 atm, 0 C) Air Alkohol Gliserin Kaca kuarsa Kaca kerona Kaca flinta Intan Indeks bias mutlak 1,00029 1,00028 1,00026 1,33 1,36 1,47 1,46a 1,52 1,65 2,42

Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap indeks bias medium yang lain.

n12 =
dengan n12 n21 n1 n2

n1 n2

atau

n 21 =

n2 n1

: indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 : indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 : indeks bias mutlak medium 1 : indeks bias mutlak medium 2 Setiap medium memiliki indeks bias yang berbeda-beda, karena perbedaan

indeks bias inilah maka jika ada seberkas sinar yang melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka berkas sinar tersebut akan dibiaskan. Pada tahun 1621 Snellius, seorang fisikawan berkebangsaan Belanda melakukan serangkaian percobaan untuk menyelidiki hubungan antara sudut datang (i) dan sudut bias (r). Hukum pembiasan Snellius berbunyi: 1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias dari suatu cahaya yang melewati dua medium yang berbeda merupakan suatu konstanta.

sin i n2 = sin r n1

Menurut teori muka gelombang rambatan cahaya dapat digambarkan sebagai muka gelombang yang tegak lurus arah rambatan dan muka gelombang itu membelok saat menembus bidang batas medium 1 dan medium 2 seperti diperlihatkan gambar 18.

Cahaya sudut dengan i

datang dan sudut r.

dengan dibiaskan Cepat

rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 adalah v2. Waktu yang diperlukan cahaya untuk merambat dari B ke D sama dengan waktu yang dibutuhkan dari A ke E sehingga DE menjadi muka gelombang pada medium 2.

Gambar 1. Muka gelombang pada pembiasan cahaya dari medium1 ke medium 2. Pada segitiga ABD berlaku persamaan trigonometri sebagai berikut Sin i =

BD v1.t = , AD AD

sedangkan pada segitiga AED berlaku persamaan trigonometri

sebagai berikut, Sin r =

AE v 2 .t = . Bila kedua persamaan dibandingkan akan diperoleh AD AD

sin i v1 = sin r v 2
Pada peristiwa pembelokan cahaya dari medium 1 ke medium 2 ini besaran frekuensi cahaya tetap atau tidak mengalami perubahan. Karena v = .f maka berlaku pula,

sin i 1 = sin r 2
Sehingga berlaku persamaan pembiasan Dengan , n1 : indeks bias medium 1

sin i n 2 v1 1 = = = sin r n1 v 2 2

n2 v1 v2 1 2

: indeks bias medium 2 : cepat rambat cahaya di medium 1 : cepat rambat cahaya di medium 2 : panjang gelombang cahaya di medium 1 : panjang gelombang cahaya di medium 2

Konversi Indeks Bias ke dalam BST Besarnya sudut bias cahaya yang melalui bahan berkaitan erat dengan kerapatan bahan. Semakin rapat suatu bahan, sinar bias akan mendekati garis normal, demikian pula sebaliknya. Prinsip inilah yang dipakai untuk mengukur BST. Perhitngan BST, menurut ASTM D5775-99 adalah sebagai berikut: n25 =nt +0,00037(t-25) BST=23,5 +11,64(nt -1,53456)-3497(nt -1,53456)2 dengan n25 =indeks bias terkoreksi pada suhu 25 oC nt = indeks bias pada suhu tertentu BST=kadar BST dalam karet SBR Pembahasan Penulis mencoba membuat percobaaan kecil dengan mengukur indeks bias etanol. Bahan etanol dipilih karena tersedia dalam jumlah cukup dan selalu dipakai dalam analisis produk SBR. Selain itu, etanol juga sering dipakai untuk membersihkan prisma kaca refraktometer. Hasil pembacaan indeks bias etanol suhu 25.1 25.0 24.6 24.3 24.0 23.7 23.5 nt 1.3600 1.3601 1.3602 1.3603 1.3604 1.3605 1.3606 faktor koreksi 0.0000 0.0000 0.0001 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 n25 1.3600 1.3601 1.3601 1.3600 1.3600 1.3600 1.3600

Pada saat yang sama, pembacaan refraktometer juga dicek dengan test piece standard. Hasil pembacaan sesuai dengan standat, yaitu sebesar1.5162.

Kesimpulan dan saran.

1. Etanol bisa dipakai sebagai standard sekunder. Hal ini bisa dipakai untuk mengetahui
keakuratan refraktometer dengan segera. 2. Apabila terjadi penyimpangan, sebaiknya dicek dengan test piece standard. Lakukan kalibrasi hingga sesuai standard.

3. Pengecekan akurasi dengan test piece harus tetap dilakukan minimal sebulan sekali.

Kepada Ibu Marisa Kolonas General Manager PT Gajah Tunggal Tbk Div. SBR CC : Plant Manager HRD Manager QC Manager Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, saya sebagai karyawan PT Gajah Tunggal Tbk Div. SBR Nama NIK Departemen Jabatan : Supriyanto : 085.729.556 : Quality Control : Supervisor

Menyatakan pengunduran diri sebagai karyawan PT Gajah Tunggal Tbk Div. SBR, terhitung mulai 19 November 2012. Demikian surat ini, saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk belajar dan bekerja di PT Gajah Tunggal Tbk Div. SBR. Saya juga mohon maaf jika selama bekerja terdapat kesalahan yang saya perbuat. Semoga PT Gajah Tunggal Tbk Div. SBR terus berkembang dan memberikan hasil terbaik.

Serang, 19 Oktober 2012 Hormat saya

Supriyanto

Anda mungkin juga menyukai