Anda di halaman 1dari 4

Refraktometer ABBE

Partanu Ardi Aksa (140310120053)


Program Studi Fisika FMIPA Universitas Padjajaran
Rabu, 19 November 2014
Asisten : Anggia Erdienzy
Abstrak
Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan
abad 20. Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut
misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah
dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan
yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah
sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih
tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut
(Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya
sudut pembengkokan ini disebut Refractive Index (nd).

I. Pendahuluan
Jika suatu cahaya melewati dua batas
medium yang berbeda kerapatannya, maka
cahaya akan mengalami perubahan kecepatan
pada medium tersebut dan ini disebut dengan
indeks bias (n). Pada percobaan ini digunakan
refraktometer abbe yang bekerja dengan
menggunakan seperangkat lensa dan prisma.
Lensa ini dapat membelokkan sinar datang
sehingga akan menghasilkan sudut kritis yang
merupakan sudut yang dapat menentukan
indeks bias suatu zat tertentu.

II. Teori Dasar


Refraktometer abbe adalah suatu alat ukur
indeks bias suatu zat cair yang mempunyai nilai
indeks bias antara 1,3 dan 1,7. Pengukuran ini
penting untuk menentukan sifat dan konsentrasi
cairan. Indeks refraksi suatu medium ke
medium lain biasanya bergantung pada panjang
gelombang. Tidak seperti refleksi, berdasarkan
kenyataan ini refraksi dapat digunakan untuk
menguraikan cahaya polikromatik menjadi
monokromatik. Pengukuran oleh refraktometer
abbe ini didasari oleh prinsip sudut kritis
hukum snellius :

Sudut r akan mencapai harga maksimum jika


sudut i hampir sama dengan 90o. Karena sin 90
= 1, maka :

Pada refraktometer abbe garis batas antara


garis terang gelap ditentukan dengan
menjatuhkan sinar dari medium 1 dengan
indeks bias n1 yang harus diukur melalui
bidang prisma 2 dengan indeks bias n2 yang
sudah diketahui dari n2 > n1.
2.1 Prinsip kerja refraktometer
Refraktometer abbe terdiri dari teleskop
dengan 2 prisma pembias P dan P, dia prisma
amici K1 dan K2, dan cermin datar sebagai
pemantul. Objek yang akan diukur indeksnya
diletakkan diantara prisma pembias. Tiap
sistem prisma K1 dan K2 terdiri dari masingmasing 3 prisma yang ditempel. Sistem ini
dinamakan kompensator. Tiga prisma ini terdiri
dari 2 buah lensa korona dan sati buah lensa
flinta. Kompensator berfungsi untuk enjadikan
cahaya polikromatik menjadi monokromatik.
2.2 Pengukuran indeks bias
Indeks bias zat cair yang akan diamati
harus lebih kecil dari indeks bias n. Besar n
tergantung daripada panjang gelombang cahaya
monokromatik yang digunakan. Cahaya yang
digunakan akan melewati kompensator dan
diteruskan tanpa mengalami deviasi. Dispersi
dapat menjadi nol, apabila alas kedua prisma
amici sejajar dan saling terbalik. Tiap
pengukuran n, kompensator disetel sehingga
batas terang gelap tidak terlihat adanya warna
lain. Bila suatu bahan dengan indeks bias n
ditempelkan pada gelas prisma yang
mmepunyai indeks bias ng dan sudut bias A :

T1 = temperatur prisma abbe


T2 = temperatur prisma kompensator

ng

Dengan hukum snellius didapatkan :


nu sin i = ng sin r
dengan nu = indeks bias udara =1 ,maka :
sin i = ng sin r
Dari hukum Snellius :
n sin = ng sin
Dengan perhitungan geometri :
A + = 1800

A=r+

+ r + = 1800

III. Percobaan
3.1 Alat dan Fungsinya
1. Refraktometer abbe
Alat untuk menentukan indeks bias
suatu zat.
2. Lampu natrium
Sumber cahaya di percobaan ini.
3. Bejana air, pompa, dan pipa
Sarana media air.
4. Air suling dan minyak
Objek yang akan dicari nilai indeks
biasnya.
5. Termometer
Alat ukur suhu dalam oC.

=A-r

adalah sudut kritis, sedang n < ng, maka =


900
n sin 900 = ng sin
n = ng sin A cos r - ng cos A sin r
cos r = (1 - sin2 r)1/2
ng sin r = sin i,
maka :
n = ng sin A (1 - sin2r)1/2 - cos A sin i
n = sin A { (ng2 - sin2r) - cos A sin i }1/2
2.3 Penentuan dispersi nf-nc
Dengan mencatat pembacaan skala d dan
kompensator,
dapat
digunakan
untuk
menentukan dispersi suatu zat yaitu selisih
indeks bias garis korona dan garis flinta dari
dari hidrogen. Selain dari grafik dapat pula
ditentukan dengan rumus empiris :
(air) nf nc = 4.10-7d3 4.10-5d2 + 9.10-5d +
0.0465
(minyak) nf nc = 4.10-7d3 3.10-5d2 + 8.10-5d
+ 0.0435
2.4 Koreksi
Temperatur prisma dalam refraktometer tidak
sama, maka perlu adanya koreksi untuk harga
nd dengan persamaan :
Keterangan :
R = 29,5 D (T1-20)+0,094[(0,04525/D)-n][(T220)D]

3.2 Prosedur
Menyalakan lampu Na, memasang termometer,
dan
menghubungkan
pipa-pipa
ke
refraktometer abbe.

3.2.1 Menentukan indeks bias minyak


Pertama membuka prisma pembias,
mengoleskan minyak, lalu menyetel okuler
sehingga skala terlihat jelas. Mengamati
dengan teleskop. Memutar kompensator
sehingga didapat garis terang gelap.
Menghimpitkan garis batas dengan garis
silang di refraktometer. Lalu mencatat
indeks bias n dan pergeseran kompensator.
3.2.2

Menentukan indeks bias air pada


berbagai suhu
Mula-mula mengalirkan air melalui prisma
refraktometer abbe dengan T air antara
25oC-60oC. Melakukan percobaan seperti
prosedur sebelumnya untuk variasi
kenaikan suhu 5oC. Mencatat n dan d, lalu
menentukan nf-nc.
IV. Data dan Analisa
4.1 Data percobaan
Untuk menghitung harga indeks bias
koreksi dan besarnya kesalahan relatif, maka
dapat dihitung dengan menggunakan rumusan :
ndkoreksi = nd + R x 10-5
Dengan harga R menggunakan rumus :

R = 29,5 A (T1 20) + 0,094 [(0,04525/D)


nd][(T2 20)d]

50
55
59
65

1,330
1,330
1,328
1,327
(nfTair
nc)
perc
31 0,0065
36 0,0055
41 0,0051
46
0,005
50 0,0051
55 0,0055
59
0,005
65 0,0056

Untuk mencari kesalahan relatif terhadap


indeks bias koreksi menggunakan rumus :

KSR

nd koreksi nd percobaan
nd koreksi

x100%

Untuk menentukan harga nf nc dari indeks


bias secara perhitungan, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
(air) nf nc = 4.10-7d3 4.10-5d2 + 9.10-5d +
0.0465
(minyak) nf nc = 4.10-7d3 3.10-5d2 + 8.10-5d
+ 0.0435
Hasil nf nc yang diperoleh dari perhitungan
tersebut dibandingkan dengan nf-nc dari
percobaan, dengan rumusan :

KSR

(nf nc) perhitungan (nf nc) percobaan


(nf nc) perhitungan

0,486764576
0,609189789
0,678809981
0,716865184

48,68%
60,92%
67,88%
71,69%

(nf-nc) teori

KSR nfnc

0,00917037
0,00749997
0,00811407
0,0075699
0,00787045
0,00749997
0,00749997
0,00811407

29,12%
26,67%
36,90%
33,68%
35,20%
26,67%
32,93%
30,98%

4.2 Grafik

Grafik Indeks bias air terhadap suhu


1.340

x100%

KSR

Indeks bias air

1.335

4.1.1 Indeks bias minyak


T(oC)
nd
nd koreksi
0,084090213
0,078190213
0,075240513
0,084090313
0,073765513

8,41%
7,82%
7,52%
8,41%
7,38%

1.330

(nf-nc) teori

KSR nfnc

1.320

0,00755979
0,00841347
0,00917037
0,00755979
0,00962325

5,82%
78,29%
9,05%
5,82%
3,91%

4.1.2 Indeks bias air


Tair
nd
nd koreksi
31
1,330 0,165508725
36
1,330 0,278493938
41
1,330 0,334544151
46
1,330 0,460214363

KSR
16,55%
27,85%
33,45%
46,02%

25

1,50
1,50
1,53
1,51
1,53
(nfnc)
perc
0,008
0,015
0,01
0,008
0,001

y = -8E-05x + 1.3331
R = 0.5785

1.325

25

35

45
55
Tair (oC)

65

4.3 Analisa
Dari
percobaan
yang
dilakukan,
didapatkan data bahwa nilai indeks bias terbaik
dan sesatannya untuk minyak adalah
1,510,0151, sedangkan untuk air adalah
1,3290.0011.
Untuk indeks bias minyak pada suhu
ruangan tetap 25oC didapat KSR nd sebesar
~7,91%. Indeks bias minyak tidak jauh berbeda
dengan teori, melihat nilai KSR nya relatif
kecil. Sedangkan untuk penentuan nf nc
minyak, KSR pada data ke-2 besar dikarenakan
sulitnya menentukan nilai nf nc pada tabel.

Untuk indeks bias air dan pengaruhnya


terhadap variasi suhu (30oC-65oC), nilai KSR
untuk nd ~46,63% dan untuk nf nc ~31,52%.
Dari data hasil pengolahan diatas dapat kita
lihat nilai indeks bias akan turun seiring
bertambahnya suhu. Ini terjadi karena jarak
antar partikel pada air yang dipanaskan akan
merenggang seiring bertambahnya suhu. Nilai
nd pada data percobaan juga terlihat sama
hingga suhu mencapai 55oC, ini terjadi karena
kesalahan pengamatan dan memang sulit untuk
menentukan nilai nd pada refraktoeter karena
praktikan harus mengira-ngira titik tengah pada
skala, dan ini tidaklah akurat.
Dari tampilan grafik diatas kita dapat
perhatikan bahwa indeks bias air terhadap suhu,
merupakan berbanding terbalik, disaat suhunya
semakin tinggi maka indeks biasnya semakin
kecil, dengan harga mt adalah minus dan harga
ntnya adalah plus. Sama halnya dengan data
yang diperoleh semakin besarnya suhu maka
akan semakin kecil indeks biasnya.

V. Kesimpulan
Dari percobaan dan perhitungan didapat
bahwa nilai ndminyak = 1.51 dan ndair =
1.329. Dari percobaan ini kita dapat
memahami prinsip dan cara kerja
refraktometer abbe, juga mendapatkan nilai
indeks bias suatu zat (dalam hal ini minyka
dan
air)
dengan
menggunakan
refraktometer abbe, dan bagaimana
pengaruhnya jika diberi suhu, kita juga
dapat menentukan nilai nf-nc dari tabel
maupun dengan cara perhitungan menurut
teori.
Daftar Pustaka
[1] Zemansky, Sears. Fisika untuk Universitas.
Jakarta : Binacipta
[2] Stockey, Oxlade. Liarrheim. Kamus Fisika
bergambar. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai