Anda di halaman 1dari 4

POLARIMETER

1
dengan kecepatan sama pada semua arah dan medan
listriknya bervibrasi yakni tegak lurus dengan optik axis

Mohammad Wildan Habibi, Setyawan Abdillah, Nibras Fuadi M.


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail : wildan.habibi12@mhs.physics.its.ac.id
AbstrakTelah dilakukan percobaan polarimeter dengan
tujuan mempelajari prinsip polarimeter, mengukur sudut
putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi, dan
menetukan konsentrasi larutan gula dengan polarimeter.
Percobaan ini menggunakan prinsip cahaya sebagai
gelombang electromagnetik yang terpolarisasi. Pertamatama, digunakan konsentrasi 1.25 gr gula. Lalu dilarutkan
dengan 50 ml air. Diisi tabung larutan dengan larutan gula
hingga terisi penuh dan tidak ada gelembung udara di
dalamnya. Dimasukkan tabung ke dalam set polarimeter.
Ditentukan titik nol dengan memperhatikan pola gelapterang dan terang-terang sambil mengatur alat putar. Posisi
skala analisator kemudian dicatat. Dilakukan pengulangan
sebanyak 5 kali. Lalu diberikan variasi konsentrasi larutan
sebesar 1,75 gr dan 2,25 gr serta konsentrasi dari asisten
yang akan ditera. Kesimpulan dari percobaan ini yakni
prinsip dari polarimeter akan diteruskan melaluli prisma
terpolarisasi, kemudian diteruskna ke sel yang berisi
larutan. Hingga pada akhirnya menuju prisma terpolarisasi
kedua. Dihasilkan sudut putar polarisasi zat optik aktif gula
sebesar 39,20o Cm2 gr/ml dan massa jenis percobaan kedua
yakni 0,0828 M.
Kata KunciPolarimeter, Sudut Putar, Zat Optik Akif.

I.

PENDAHULUAN

ahaya merupakan komponen alam yang sering


dijumpai. Hal ini dikarenakan cahaya merupakan
salah satu sumber kehidupan dibumi. Pada
dasarnya dalam sebuah tinjauan berbagai konsep ilmu,
cahaya memiliki perannya masing-masing. Dalam
tinjauan analisa secara fisika, cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik. Karena cahaya merupakan
suatu gelombang maka secara sifatnya dapat dipantulkan,
dibiaskan, berinterferensi atau yang lain. Pada kali
fenomena dari cahaya yang menarik yakni fenomena
polarisasi, sehingga untuk menganalisis proses tersebut
maka diperlukan percobaan tentang polarisasi dengan
menggunakan polarimeter.
A. Cahaya sebagai gelombang
Elektromagnetik
Pada sebuah percobaan dengan maxwell ternyata
kecepatan gelombang terukur yakni sebsesar 3 10 8 m/s
sama dengan laju cahaya sehingga dapat dikatakan bahwa
cahaya dikatan sebagai gelombang EM lalu percobaan ini
dikuatkan oleh heinrich hertz dengan perangkat celah
bunga api ternyata laju cahay terukur memang seperti
yang dinyatakan oleh maxwell . lalu diciptakan pula
hubungan kecepatan cahaya yang setara dengan hasil kali
antara panjang gelombang dengan frekuensinya[1].
B. Polarisasi.
Polarisasi merupakan dasar dari sebuah optik dan terjadi
akibat adanya superposisi 2 gelombang yang tegak lurus
dan bersifat seperti getaran harmonik sederhana.
Dimisalkan terdapat pada gelombang O yang berjalan

dihubungkan pada proses polarisasi pada quartz dan


calcite sebagai refraksi indeks. Ketika cahaya lebih cepat,
maka dalam quartz dan materi didefinisikan (+) dan
ketika masuk bidang calcite maka substrat didefinisikan
(-)[3].
C. Jenis-jenis polarisasi
Terdapatbeberapajenispolarisasidiantaranyasebagai
berikut yakni polarisasi linear yakni mempolarisasikan
gelombangdatarsecaralinear,jalanmedanlistrikvektor
adalahlinear.

Gambar2.Polarisasilinear.
Laluterdapatpolarisasilingkaranyakniterjadiketika2
gelombang EM yang tegak lurusyang sama 90 derajat
bedafasemedanlistriksearahjarumjam

Gambar3.PolarisasiLingakaran

Laluyangterakhiryaknipolarisasieliptikalyakniterjadi
ketika 2 plane bidang tidak sefase karena adanya
amplitudoataubedafaselbihdari 90derajat danhasil
polarisasibidangellips

Gambar4.Polarisasieliptikal.

II. METODOLOGI
Praktikumpolarimeterinimenggunakanalatantaralain
setalatpolarimeter,sumbercahayanatrium,gelasukur10
ml, beaker glass 100 ml, pipet dan batang pengaduk.
Adapunbahanyangdigunakanberupaairdangulapasir.
Jenisoutputpraktikum polarimeterini yaknikuantitatif
karenaoutputnyaberupanilaisudutputarbidangpolarisasi.
Besarsudutputarbidangpolarisasiyangakandiukurdalam
percobaan ini yakni sudut pemutaran bidang, suhu dan
panjang tabung yang nantinya digunakan untuk mencari
besarnyasudutputarzatopticaktif.
Percobaan ini dilakukandengan 2langkah kerja, yakni
pertamamencari

sebanyak5kalipengulanganuntuktiappengambilandata
larutangulayangberbeda.Untukpengolahandatayakni,
pertamadatasudutputarbidangdicariselisinyaantarasudut
putarbidangguladikurangidengandengansudutputarair.
Akantetapi,masingmasingsudahdiratarata,makadengan
panjangtabung20cmdan molaritasbisadihitungdengan
rumus

M=

m
(1)
V

Sehingga,dapatdicari nilai dengan rumus.

=( ) D . L . C
r

( ) D .
r

Lalu, dicari pula nilai

.(2)

() D dengan cara menggunakan


r

rumus berikut.

( ) D =( ) D {10,000184 ( T 20 ) } ..(3)
r
20
Gambar4.SkemaRangkaianAlat

Pertamatama, gula ditimbang sebanyak tiga variasi


yakni,1.25gr,1.75gr,dan2.25gr.Laludigunakangelas
beaker sebagaitempatmelarutkanguladengan50mlair
yang sebelumnya diambil dari kran. Selanjutnya, diisi
tabunglarutandenganlarutangulahinggaterisipenuhdan
tidak ada gelembung udara di dalamnya. Dimasukkan
tabung ke dalam set polarimeter. Ditentukan titik nol
denganmemperhatikanpolagelapterangdanterangterang
sambilmengaturalatputar.Padapemutaranituakanterlihat
seperti

Dimana

2
( ) D =66,52o cmStart
C /gr
r
o

untuk gula saat

suhu 20oC. Lalu dirata-rata semua nilai yang didapatkan.


Setelah itu untuk percobaan kedua dengan cara yang sama.
dan bahan pertama untuk
Namun, digunakan Disiapkan
nilai padaalat
percobaan
pencariannilaikonsentrasi.
Berikutflowchartpercobaanpolarimeter.
Ditimbang gula dan dilarutkan dalam gelas beaker

Dimasukkan larutan gula dalam polarimeter

Diamati hasil pola


Gambar 6. Pola yang terlihat saat pemutaran

Menentukan konsentrasi zat


Pengamatan dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan.
Kemudiandicatatposisiskalaanalisatoryangterterapada
set polarimeter pada saat keadaan gelapterang dan terang
terangdidapat.Selainitu,dicatatpulasuhutemperaturruang.
Selisihpembacaanskalamenyatakan besar sudut putar bidang
Langkah sama seperti awal

Menentukan sudut putar


Percobaan
Ganti larutan gula

polarisasi ().

Percobaan kedua yakni untuk penentuan konsentrasi


larutanguladilakukandengancaradiberikanolehasisten
larutan gula dengan kadar x yang akan diukur
Ganti larutan gula dari asisten
konsentrasinya.Laludilakukanlangkahlangkahyangsama
sepertidibagianpercobaanpertama.Gunakan

Diamati pola

( ) D
r

yang didapat dari percobaan pertama untuk menghitung


konsentrasilarutangula.
Selanjutnya,untukvalidasi datadilakukanpengulangan

Ganti larutan gula dari asisten

Diamati pola

Hasil

Finish

3
Untuk perhitungan data, selanjutnya akan disajikan ke
dalam bentuk tabel di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Perhitungan untuk percobaan pertama.
Massa
Sudut Pola
Sudut
Delta
Putar
GelapTerang(gr)
Jenis
Terang
Terang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah percobaan selesai dilakukan, maka didapatkan
data-data berupa nilai sudut yang tertera pada set
polarimeter serta suhu thermometer yang ada di dalam set
polarimeter. Adapun datanya adalah sebagai berikut.

1.25

140.3
143.7
141.9
141.5
143.4
59.2

197.2
197.8
197.7
195.2
193.5
244.5

58.8
Tabel 1. Data Hasil Percobaan 1 dan 2 berupa Sudut Pola dan Suhu
Sudut Pola
Massa
Ulang keSuhu
GelapTerang(gr)
Terang
Terang
1

1.25

150.3

199.2

29

1.25

143.7

197.8

29.2

1.25

141.9

197.7

29.3

1.25

141.5

195.2

29.3

1.25

143.4

193.5

29.5

144.16

196.68

29.26

Rata-rata
1

1.75

49.2

244.5

30.3

1.75

58.8

249.5

31.5

1.75

57.4

246.9

31.5

1.75

58.4

236.3

31.5

1.75
Rata-rata

58.1

237.3

31.5

56.38

242.9

31.26

2.25

18.4

215.4

32

2.25

17

216

32.5

2.25

19.3

222

33

2.25

18.8

217

33

2.25

18.4

215.8

33

18.38

217.24

32.7

Rata-rata
1

4.6

210.1

33.5

3.6

215.3

33.5

3.8

211.5

33

4.9

214.5

34

3.7

207.5

34.5

4.12

211.78

33.7

Rata-rata

Dari data yang diperoleh, kemudian diolah sebagaimana


contoh berikut. Adapun untuk percobaan pertama, adalah
seperti di bawah ini.

1.75

2.25

Sudut
Putar
Ratarata

57.4
58.4
59.1
18.4
17
Ditimbang
19.3
18.8
18.4

56.9
36.2
54.1
34.42
55.8
35.5
53.7
34.17
50.1
31.88
95.3
43.31
100.
Start
249.5
45.77
7
246.9
99.5
45.22
39.2
246.3
97.9
44.49
Disiapkan98.2
alat dan
bahan
247.3
44.63
215.4
107
37.82
216
109
38.53
gula
dalam gelas beaker
222 dan dilarutkan
112.7
39.84
108.
217
38.25
2
107.
215.8
37.96
4

Dimasukkan larutan gula dalam polarimeter


Selanjutnya, untuk percobaan kedua adalah sebagai berikut.

Diamati hasil pola


Percobaan

Menentukan konsentrasi zat

Menentukan sudut pu

Ganti larutan gula


Langkah sama seperti awal
Dan sama seperti sebelumnya, data akan disajikan ke dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Perhitungan untuk percobaan kedua untuk x massa

Sudut

Sudut

Sudut

GantiSuh
larutanPutar
gula dariPola
asisten Pola
u

Jenis
(suhu)

Gelap
Terang

Terang
Terang

33.5

66.09

4.6

210.1

66.09
Diamati
pola

3.6

215.3

66.09
66.08
66.07

3.8

211.5

4.9

214.5

3.7

207.5

33.5
33
34
34.5

Delta
115.5
121.
Hasil
7
117.7
119.6
113.8
Finish

Diamati pola

C
rata
rata gula dari a
Ganti larutan

Konsentras
i
0.0812901
0.0856537
0.0828309
0.0841835
0.0801084

0.08
2

Percobaan ini bertujuan untuk mmpelajari prinsip


polarimeter; mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai
fungsi konsentrasi; dan menetukan konsentrasi larutan gula
dengan polarimeter. Adapun alat yang digunakan antara lain
ialah satu set alat polarimeter, sumbercahayanatrium,gelas
ukur10ml,beakerglass100ml,pipetdanbatangpengaduk.
Adapunbahanyangdigunakanberupaairdangulapasir.
Berdasarkan pengamatan terhadap proses menunjukkan
beberapa fenomena yang terjadi diantaranya adalah dari pola
ke pola ternyata menunjukkan hasil sudut pola gelap terang
dan terang-terang
rata-rata semakin seiring dengan

4
bertambahnya konsentrasi larutan yang digunakan. Hal ini
juga menunjukkan hal yang berbeda dengan suhu,dimana
jika sudut putar semakin kecil, maka diketahui bahwa
semakin lama alat digunakan, maka semakin bertambah
suhu yang diamati.
Adapun pengamatan dari peningkatan konsentrasi gula
menunjukkan bahwa sifat dari gula tersebut adalah jika
semakin besar konsentrasinya, maka jumlah partikel dalam
suatu wadah volume pun meningkat. Sehingga proses
pemutaran bidang cahaya yang mengenai susunan zat di atas
akan mengakibatkan pemutaran sejalan dengan cara cahaya
mencoba melewati zat optik aktif. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah partikel,
dimana partikel yang lolos akan memenuhi syarat lolos dari
zat optik aktif gula dengan penunjukan bahwa sudut putar
meningkat sesuai dengan syaratnya.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwasemakin banyak konsentrai gula pada larutan,
maka sudut putar yang didapat juga semakin besar. Selain
itu, dengan melibatkan konsentrasi dan sudut pemutaran
bidang polarisasi ternyata menunjukkan hasil perbedaan
yang sangat besar. Dimana sudut putar yang dihasilkan dari
perhitungan dari suhu ternyata memiliki nilai besar. Hal ini
dikarenakan variabel yang berubah mempunyai pengaruh
sangat kecil. Sehingga perubahan yang diakibatkan pun
masih berubah kecil dengan hasil berbeda yang sangat besar.
Sudut putar yang dipengaruhi hasil pengukuran dari
konsentrasi dan sudut polarisasi ternyata perubahan besar
sehingga akan berakibat besar pada sudut polarisasi zat
optik aktif. Telah dibuktikan pada kejadian percobaan ini
ternyata kenaikan konsentrasi ternyata menaikkan sudut
putar bidang polarisasi zat optik aktif dari zat gula tersebut.
Hasilnya adalah pengaruh suhu menyatakan bahwa
kenaikan suhu akan memperkecil sudut putar polarisasi zat
optic. Hal ini ditinjau secara partikel. Ternyata seiring
dengan kenaikan suhu, suhu juga mampu menaikkan

kelarutan pada cairan tersebut. Sehingga ketika zat semakin


larut, maka ketika cahaya masuk akan dipantul atau diputar
dengan sudut sedikit karena semakin renggang susunan
partikelnya. Alhasil ketika diputar sangat sedikit. Sehingga
sudut putar polarisasi pun kecil.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini yakni prinsip dari
polarimeter akan diteruskan melaluli prisma terpolarisasi,
kemudian diteruskna ke sel yang berisi larutan. Hingga pada
akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua. Dihasilkan
sudut putar polarisasi zat optik aktif gula sebesar 39,20 o Cm2
gr/ml dan massa jenis percobaan kedua yakni 0,0828 M.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
laboratorium fisika madya, saudara Setyawan Abdillah,
Nibras Fuadi M. selaku asisten
dalam percobaan
polarimeter yang telah bersedia membantu baik sebelum
maupun pada saat percobaan hingga jurnal ini dapat
terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada rekan -rekan satu kelompok atas kerja samanya
dalam melaksanakan praktikum ini, serta seluruh pihak yang
telah membantu dalan penyelesaian jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]

Giancoli. 2001. Fisika edisi 5. Jakarta : Erlangga.


Muhammad Lailiya Nurafik, Sutrisno, Yoyok Adi Seto Laksono.
2012. Pengaruh Kadar Gula dalam Darah Manusia terhadap Sudut
Putar Suatu Polarisasi Menggunakan Alat Polarimeter Non-Invasive.
Nick, Strobel. 2011. Polarimetry. Tidak Dipublikasikan
Savin, Gautreau, 2006. Schaums Outline of Theory and Problem of
Modern Physics, second edition. Erlangga : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai