1
dengan kecepatan sama pada semua arah dan medan
listriknya bervibrasi yakni tegak lurus dengan optik axis
I.
PENDAHULUAN
Gambar2.Polarisasilinear.
Laluterdapatpolarisasilingkaranyakniterjadiketika2
gelombang EM yang tegak lurusyang sama 90 derajat
bedafasemedanlistriksearahjarumjam
Gambar3.PolarisasiLingakaran
Laluyangterakhiryaknipolarisasieliptikalyakniterjadi
ketika 2 plane bidang tidak sefase karena adanya
amplitudoataubedafaselbihdari 90derajat danhasil
polarisasibidangellips
Gambar4.Polarisasieliptikal.
II. METODOLOGI
Praktikumpolarimeterinimenggunakanalatantaralain
setalatpolarimeter,sumbercahayanatrium,gelasukur10
ml, beaker glass 100 ml, pipet dan batang pengaduk.
Adapunbahanyangdigunakanberupaairdangulapasir.
Jenisoutputpraktikum polarimeterini yaknikuantitatif
karenaoutputnyaberupanilaisudutputarbidangpolarisasi.
Besarsudutputarbidangpolarisasiyangakandiukurdalam
percobaan ini yakni sudut pemutaran bidang, suhu dan
panjang tabung yang nantinya digunakan untuk mencari
besarnyasudutputarzatopticaktif.
Percobaan ini dilakukandengan 2langkah kerja, yakni
pertamamencari
sebanyak5kalipengulanganuntuktiappengambilandata
larutangulayangberbeda.Untukpengolahandatayakni,
pertamadatasudutputarbidangdicariselisinyaantarasudut
putarbidangguladikurangidengandengansudutputarair.
Akantetapi,masingmasingsudahdiratarata,makadengan
panjangtabung20cmdan molaritasbisadihitungdengan
rumus
M=
m
(1)
V
=( ) D . L . C
r
( ) D .
r
.(2)
rumus berikut.
( ) D =( ) D {10,000184 ( T 20 ) } ..(3)
r
20
Gambar4.SkemaRangkaianAlat
Dimana
2
( ) D =66,52o cmStart
C /gr
r
o
polarisasi ().
Diamati pola
( ) D
r
Diamati pola
Hasil
Finish
3
Untuk perhitungan data, selanjutnya akan disajikan ke
dalam bentuk tabel di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Perhitungan untuk percobaan pertama.
Massa
Sudut Pola
Sudut
Delta
Putar
GelapTerang(gr)
Jenis
Terang
Terang
1.25
140.3
143.7
141.9
141.5
143.4
59.2
197.2
197.8
197.7
195.2
193.5
244.5
58.8
Tabel 1. Data Hasil Percobaan 1 dan 2 berupa Sudut Pola dan Suhu
Sudut Pola
Massa
Ulang keSuhu
GelapTerang(gr)
Terang
Terang
1
1.25
150.3
199.2
29
1.25
143.7
197.8
29.2
1.25
141.9
197.7
29.3
1.25
141.5
195.2
29.3
1.25
143.4
193.5
29.5
144.16
196.68
29.26
Rata-rata
1
1.75
49.2
244.5
30.3
1.75
58.8
249.5
31.5
1.75
57.4
246.9
31.5
1.75
58.4
236.3
31.5
1.75
Rata-rata
58.1
237.3
31.5
56.38
242.9
31.26
2.25
18.4
215.4
32
2.25
17
216
32.5
2.25
19.3
222
33
2.25
18.8
217
33
2.25
18.4
215.8
33
18.38
217.24
32.7
Rata-rata
1
4.6
210.1
33.5
3.6
215.3
33.5
3.8
211.5
33
4.9
214.5
34
3.7
207.5
34.5
4.12
211.78
33.7
Rata-rata
1.75
2.25
Sudut
Putar
Ratarata
57.4
58.4
59.1
18.4
17
Ditimbang
19.3
18.8
18.4
56.9
36.2
54.1
34.42
55.8
35.5
53.7
34.17
50.1
31.88
95.3
43.31
100.
Start
249.5
45.77
7
246.9
99.5
45.22
39.2
246.3
97.9
44.49
Disiapkan98.2
alat dan
bahan
247.3
44.63
215.4
107
37.82
216
109
38.53
gula
dalam gelas beaker
222 dan dilarutkan
112.7
39.84
108.
217
38.25
2
107.
215.8
37.96
4
Menentukan sudut pu
Sudut
Sudut
Sudut
GantiSuh
larutanPutar
gula dariPola
asisten Pola
u
Jenis
(suhu)
Gelap
Terang
Terang
Terang
33.5
66.09
4.6
210.1
66.09
Diamati
pola
3.6
215.3
66.09
66.08
66.07
3.8
211.5
4.9
214.5
3.7
207.5
33.5
33
34
34.5
Delta
115.5
121.
Hasil
7
117.7
119.6
113.8
Finish
Diamati pola
C
rata
rata gula dari a
Ganti larutan
Konsentras
i
0.0812901
0.0856537
0.0828309
0.0841835
0.0801084
0.08
2
4
bertambahnya konsentrasi larutan yang digunakan. Hal ini
juga menunjukkan hal yang berbeda dengan suhu,dimana
jika sudut putar semakin kecil, maka diketahui bahwa
semakin lama alat digunakan, maka semakin bertambah
suhu yang diamati.
Adapun pengamatan dari peningkatan konsentrasi gula
menunjukkan bahwa sifat dari gula tersebut adalah jika
semakin besar konsentrasinya, maka jumlah partikel dalam
suatu wadah volume pun meningkat. Sehingga proses
pemutaran bidang cahaya yang mengenai susunan zat di atas
akan mengakibatkan pemutaran sejalan dengan cara cahaya
mencoba melewati zat optik aktif. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah partikel,
dimana partikel yang lolos akan memenuhi syarat lolos dari
zat optik aktif gula dengan penunjukan bahwa sudut putar
meningkat sesuai dengan syaratnya.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwasemakin banyak konsentrai gula pada larutan,
maka sudut putar yang didapat juga semakin besar. Selain
itu, dengan melibatkan konsentrasi dan sudut pemutaran
bidang polarisasi ternyata menunjukkan hasil perbedaan
yang sangat besar. Dimana sudut putar yang dihasilkan dari
perhitungan dari suhu ternyata memiliki nilai besar. Hal ini
dikarenakan variabel yang berubah mempunyai pengaruh
sangat kecil. Sehingga perubahan yang diakibatkan pun
masih berubah kecil dengan hasil berbeda yang sangat besar.
Sudut putar yang dipengaruhi hasil pengukuran dari
konsentrasi dan sudut polarisasi ternyata perubahan besar
sehingga akan berakibat besar pada sudut polarisasi zat
optik aktif. Telah dibuktikan pada kejadian percobaan ini
ternyata kenaikan konsentrasi ternyata menaikkan sudut
putar bidang polarisasi zat optik aktif dari zat gula tersebut.
Hasilnya adalah pengaruh suhu menyatakan bahwa
kenaikan suhu akan memperkecil sudut putar polarisasi zat
optic. Hal ini ditinjau secara partikel. Ternyata seiring
dengan kenaikan suhu, suhu juga mampu menaikkan