Anda di halaman 1dari 3

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 2 Vol. 1, No.

2, (2014) 1-3

Karakteristik Dioda (D1)


Mohammad Wildan Habibi, Adis Prasetyo Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Email: wildan.habibi12@mhs.physics.its.ac.id
AbstrakTelah dilakukan percobaan dioda yang bertujuan untuk menentukan karakteristik dioda dengan menggunakan prinsip semikonduktor p-n junction. Percobaan ini dilakukan dengan cara memberikan variasi pada tegangan yang masuk pada dioda sebesar 0,1; 0,2; 0,3; 0,5; 0,8; 1; 3; 5 volt dan variasi posisi dioda, yakni bias maju dan bias mundur. Percobaan ini dilakukan satu kali tanpa pengulangan untuk mendapatkan nilai arus yang terbaca pada amperemeter. Adapun nilai arus hasil percobaan adalah sebesar 0 mA, 0 mA, 4 A, 0.02 mA, 0,04 mA, 0,05 mA, 0,11 mA dan 0,19 mA untuk bias maju. Sedangkan untuk bias mundur nilai arus yang didapatkan adalah 0 A. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan pada dioda maka arus yang masuk pada dioda juga bernilai semakin besar. Keadaan ini terjadi pada bias maju. Sebaliknya, pada keadaan bias mundur tidak ada arus yang masuk pada dioda. Didapatkan pula grafik hubungan antara tegangan dan arus yaitu berupa grafik linier. Kata Kuncibias maju, bias mundur, dioda, semikonduktor

I. PENDAHULUAN

ioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan p-n junction. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja disebut forward, sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Dioda ditunjukan pada gambar dibawah ini[1].

Dioda mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai penyearah; penstabil tegangan atau voltage regulator; pengaman atau sekering; sebagai rangkaian clipper yaitu untuk memangkas atau membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu; sebagai rangkaian clamper yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC; sebagai pengganda tegangan; sebagai indikator; sebagai sensor panas; sebagai sensor cahaya; dan sebagai rangkaian VCO atau voltage controlled oscilator[2]. Ada dua macam bias dioda yaitu bias maju dan bias mundur. Bias maju adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal dioda. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif baterai, dan katoda dihubungkan dengan kutub negatif baterai, maka keadaan dioda ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke dioda dan akan selalu positif. Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negatif dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias). Pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup signifikan. Dioda bias maju dan bias mundur ditunjukan pada gambar dibawah ini[3].

Gambar 1.1 Susunan Dioda Sambungan p-n

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = p) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negatif = n). Simbol dioda ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.3 Dioda Bias Maju

Gambar 1.2 Lambang dioda

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 2 Vol. 1, No. 2, (2014) 1-3


Tabel 1. Data Hasil Percobaan Bias Maju.

No 1 2 3 4 5 6
Gambar 1.4 Dioda Bias Mundur

Tegangan (V) 0,16 0,2 0,29 0,5 0,8 1 3 5

Arus (mA) 0 0 4 0,02 0,04 0,05 0,11 0,19

7 8

II. METODOLOGI Langkah pertama dalam praktikum karakteristik dioda (D1) ini adalah mempersiapkan peralatan dan bahan terlebih dahulu. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain baterai 9 volt, diode penyarah, 2 buah resistor variabel, ampermeter DC, dan voltmeter DC. Setalah itu, peralatan dirangkai seperti pada gambar 2.1 di bawah ini.

Data hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa semakin bertambah besar tegangan yang diberikan, maka arus yang masuk pada dioda juga akan bertambah besar. Selain data hasil percobaan pada saat bias maju, didapatkan pula data hasil percobaan pada saat bias mundur sebagai berikut:
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Bias Mundur.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tegangan (V) 0,1 0,15 0,2 0,29 0,5 0,8 1 3 5

Arus (mA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gambar 2.1 Rangkaian Percobaan D1 Setelah peralatan dirangkai dan siap digunakan, disambungkan dengan baterai 9 volt dengan mengubahubah resistor variabel pada baterai. Kemudian diamati dan dicatat arus yang masuk pada dioda. Diberikan tegangan yang berbeda pada dioda secara perlahan dengan mengubah hambatan pada resistor variabel. Saat terjadi perubahan tegangan, diamati dan dicatat pula arus yang masuk pada dioda. Sehingga, didapatkan data yang kemudian dibuat grafik hubungan antara tegangan (V) terhadap arus (I). Adapun variasi yang digunakan adalah posisi dioda dan variasi besar tegangan baterai. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dioda. Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah dioda, baterai 9 volt, 2 buah resistor variabel, 2 buah vom yang diposisikan sebagai ampermeter DC dan voltmeter DC. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan beberapa data hasil percobaan sebagai berikut:

Berdasarkan data hasil percobaan di atas dapat diketahui bahwa setiap adanya perubahan tegangan pada dioda, tidak akan mempengaruhi besar arus yang masuk pada diode. Besarnya arus yang masuk melalui bias mundur diode sebesar I = 0 mA. Adapun grafik hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) sebagai berikut: 0.25 0.2 y = 0.0385x - 0.0012 R = 0.988 0.15 0.1 0.05 0 -0.05 0 2 4 TEGANGAN (V) 6 Linear (Series1)

Grafik 1. Hubungan antara Tegangan Dan Arus.

Data hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan dan arus adalah berbanding lurus. Yakni semakin besar tegangan yang diberikan, semakin

ARUS (I)

Series1

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 2 Vol. 1, No. 2, (2014) 1-3


besar pula arus yang diterima dioda. Namun, dari gambar grafik yang dihasilkan diketahui bahwa hubungan antara tegangan dan arus tidak linier. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi ketidak linieran data yang didapat. Faktor kesalahan saat melakukan pemutaran potensiometer yang kurang maksimum dan kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan pengamatan adalah faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan dan arus yang masuk pada dioda. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dioda berguna sebagai penyearah arus pada sebuah rangkaian menjadi satu arah saja (pada bias maju). Sedangkan pada arah yang berlawanan (pada bias mundur), arus yang dilewatkan sangatlah kecil dan bahkan sampai tidak ada arus yang masuk pada diode. Sehingga, nilai yang terbaca pada ampermeter sebesar 0 mA. Besarnya tegangan dan kuat arus yang mengalir pada dioda dapat terukur menggunakan voltmeter DC dan amperemeter DC. Ini terjadi apabila potensiometer yang berfungsi sebagai hambatan pada resistor variabel diputar pada keadaan maksimum. Apabila potensiometer diputar pada keadaan minimum, maka tegangan dan kuat arus tidak akan bisa terbaca. Hal ini karena potensiometer dapat berfungsi sebagai penghambat aliran arus dalam sebuah rangkaian. IV. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan tentang karakteristik dioda ini, didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu karakteristik dioda adalah hubungan antara tegangan dan arus pada dioda. Besarnya nilai tegangan yang masuk pada dioda berbanding lurus dengan kuat arus yang diterima pada dioda. Hal ini terjadi pada keadaan bias maju, sehingga dapat dikatakan bahwa dioda sebagai penyearah arus. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Saudara Adis Prasetyo sebagai asisten laboratorium Elektronika Dasar II yang telah membimbing dalam melakukan praktikum tentang Karakteristik Dioda ini dan teman-teman dari kelompok 5 yang telah membantu dalam melakukan praktikum. DAFTAR PUSTAKA [1] Bishop, Owen. 2004. Dasar Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga. [2] Sutrisno.1986.Elektronika 1.Bandung: Penerbit ITB. [3] Rio, Reka. 1982. Fisika dan Teknologi Semikonduktor. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai