Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS KUALITATIF ZAT ORGANIK

1. Tujuan
a. Menentukan titik leleh dari zat organik dengan menggunakan balok logam
b. Menentukan titik didih dari zat organik cair dengan menggunakan alat thiele
c. Menentukan indeks bias senyawa organik dengan mengunakan refraktometer
d. Menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam sampel senyawa organik seperti
hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, belerang, dan halogen
e. Mendeteksi gugus fungsi dalam sampel zat organik seperti mendeteksi ketidakjenuhan,
sifat alifatis atau aromatis, adanya gugus hidroksi dari senyawa alkohol, adanya gugus
fenolat, gugus aldehida, gugus keton, gugus karboksil, tes pembentukan ester,
mendeteksi ester, eter dan adanya gugus nitro
2. Waktu Pelaksanaan : 8 dan 1 !gustus "#1#
3. Landasan Teo!
a. Penentuan Titik Leleh
$enentuan titik leleh merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi senyawa
organik. %itik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah menjadi cairan pada
tekanannya satu atmosfer. &elain itu, penentuan titik leleh dapat pula digunakan untuk
menentukan tingkat kemurnian dari senyawa tersebut. 'alam penentuan titik leleh trayek
temperatur yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 1
#
(, contohnya 118-118,)
#
(. &emakin
besar range perbedaan temperatur mulai meleleh dan tepat meleleh menandakan senyawa
organik tersebut tidak murni. &elain itu adanya zat lain dalam sampel organik dapat
menyebabkan turunnya harga titik leleh dari senyawa organik yang sesungguhnya
&uatu senyawa dikatakan murni apabila titik leleh tidak berubah dari hasil beberapa
kali rekristalisasi. &elain itu, kemurnian senyawa dapat ditentukan dengan teknik
kromatografi lapis tipis. !da beberapa teknik dalam penentuan titik leleh yakni
menggunakan pipa kapiler, balok logam ataupun dengan alat fisher john.
$enentuan titik leleh dengan menggunakan pipa kapiler dilakukan dengan
memanaskan sampel dalam pipa kapiler pada penangas minyak. $engangas minyak
tersebut ditempatkan dalam labu thiele. $enentuan titik leleh dengan labu thiele dilakukan
karena pada alat ini penyebaran panas dapat lebih merata. $ada labu thiele cairan yang
digunakan sebagai pemanas adalah minyak sehingga dapat digunakan untuk penentuan
senyawa-senyawa dengan titik leleh sampai "##
#
(.
$enentuan titik leleh dengan balok logam dilakukan degan menempatkan pipa kapiler
dalam lubang kecil dan termometer dalam lubang besar pipa kapiler. *alok logam
kemudian dipanaskan dalam pemanas. %emperatur ketika zat mulai meleleh dan tepat
meleleh dimati sebagai titik leleh dari sampel tersebut. +ange perbedaan temperature tidak
boleh lebih dari 1
#
(. ,ika range terlampau besar maka sampel yang digunakan kuranag
murni.
'alam penentuan titik leleh, dengan alat-alat diatas, dapat dilihat bahwa termometer
tidak sleuruhnya masuk ke dalam cairan sehingga koreksi terhadap termometer harus
dilakukan. ,ika -a ada.ah suhuyang dibaca maka suhu sebenarnya -w dapat dihitung
dengan rumus berikut
-f/ 0-a n. -a -w + =
'imana, -f merupakan skala suhu yang berada di atas media, konstanta 1 bergantung
pada termometer yang digunakan dan n adalah besarnya skala termometer yang tercelup
dalam media.
b. Penentuan Titik Didih
%itik didih suatu cairan adalah temperatur saat tekanan uap cairan sama dengan tekaan
luar. !danya kesamaan tekanan uap cairan dengan tekanan luar mengakibatkan
terbentuknya gelembung-gelembung gas dalam cairan. 2elembung-gelembung tersebut
dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fase gas diatas cairan sehingga
cairan tersebut mendidih.
$enentuan titik didih dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung jumlah zat
yang akan diamati. !pabila cairan sampel yang tersedia cukup banyak maka dapat
dilakukan dengan metode destilasi. !pabila cairan sedikit tersedia, maka dapat digunakan
metode &iwaloboff. Metode ini menggunakan pipa kapiler dengan ujung tertutup dengan
tabung reaksi kecil. &ampel dimasukan ke dalam tabung reaksi kecil dan pipa kapiler
dimasukkan kedalam tabung kecil dengan posisi bagian tertutup menghadap ke atas.
3emudian tabung ini diikatkan pada termometer dan dipanaskan dengan penangas
minyak. 3etika pemanasan akan ada uap dalam pipa kapiler, setelah pemanas dijauhkan
uap dalam pipa kapiler akan mengalami kondensasi sehingga cairan akan naik ke dalam
pipa kapiler. %emperatur saat naiknya cairan dalam pipa kapiler ini adalah titik didih dari
sampel.
c. Penentuan Indeks Bias
4ndeks bias merupakan salah satu tetapan fisika yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu senyawa cairan. 4ndeks bias merupakan perbandingan antara sinus
sudut datang dengan sinus sudut bias. 5al ini dapat digambarkan dengan hukum snellius
n
(
(
sin6
sin7
"
1
= =
'imana (
1
dan (
"
adalah kecepatan cahaya pada media 1 dan media ". $ada umumnya
udara digunakan sebagai media pembanding. *erikut ini adalah gambar arah sinar melalui
dua media
3eberadaan indeks bias tergantung pada jenis zat, suhu, massa jenis zat, dan panjang
gelombang cahaya datang. !lat yang digunakan untuk menentukan indes bias zat adalah
refraktometer. 3euntungan menggunakan alat ini adalah sampel yang dibutuhkan sedikit
dan indeks bias dapat dibaca langsung dari skala 1,8### sampai 1,)### dengan ketelitian
sampai 9 #,###1. &ebelum pengukuran dilakukan skala diletakkan pada angka terendah
yakni 1,8### dan kedua permukaan prisma dibersihkan dengan menggunakan kertas
tissue. &ampel cairan diletakkan di prisma kemudian dijepit. *idang penglihatan diatur
sedemikian rupa dengan tombol kontrol sehingga diperoleh suatu garis batas yang jelas
antara bidang gelap dan terang yang terletak pada gasris menyilang 0:/. ;ilai indeks bias
dapat langsung dibaca melalui salah satu teleskop.
d. Analisis Unsur
1. Mendeteksi 3arbon dan 5idrogen
&ampel senyawa organik pada umumnya memiliki unsur ( dan 5 pada strukturnya.
$engujian adanya unsur karbon dan hidrogen pada sampel dilakukan dengan
mencampurkan sampel dengan serbuk tembaga oksida kering 0(u</. (ampuran ini
kemudian dipanaskan hingga semua zat berubah menjadi gas (<
"
dan 5
"
<. 3eberadaan
gas ini kemudian diuji. $ersamaan reaksinya adalah
Medium 1
Medium 2
7
6
(
1
(
"
"(u (< "(u< (
"
+ +
(u < 5 (u< "5
"
+ +
!danya gas (<
"
dan 5
"
< dalam sampe diidentifikasi dengan berbagai cara. 4dentifikasi
adanya 5
"
< dapat dilakukan dengan menggunakan kertas kobalt. 3ertas saring diteteskan
dengan larutan (o(l
"
dan dikeringkan dalam o=en. $erubahan warna kertas saring dari
biru menjadi biru muda menandakan adanya gas 5
"
<. !danya gas (<
"
dalam sampel
dapat diidentifikasi dengan mengalirkan gas ke dalam air kapur. $eristiwa ini
mengakibatkan air kapur menjadi keruh, $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
< 5 (a(< (< (a0<5/
" 8 " "
+ +
". Mendeteksi oksigen
!danya oksigen dalam suatu sampel dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi
feroks. $eraksi ini dibuat dari campuran larutan 3(;& dalam metanol dengan >e(l
8
dalam
metanol. +eaksi ini menghasilkan endapan dan filtrat yang terbentuk disebut dengan
pereaksi feroks. $ereaksi feroks diteteskan ke kertas saring sehingga kertas saring
berwarna ungu. 3ertas saring ini disebut dengan kertas feroks. !pabila terjadi perubahan
warna dari ungu menjadu merah makan diindikasikan sampel mengandung oksigen.
8. Mendeteksi nitrogen, belerang dan halogen
!danya nitrogen, belerang dan halogen dalam sampel dapat dilakukan dengan
menggunakan filtrate lassaigne atau ekstrak natrium.
4dentifikasi nitrogen
3eberadaan karbon dan nitrogen dalam senyawa organik pada pencampuran dengan
logam natrium menghasilkan natrium sianida 0;a(;/ yang larut dalam air. ,adi,
ekstrak natrium yang mengandung natrium sianida pada reaksi dengan besi sulfat,
menghasilkan natrium besi sianida. *eberapa garam dari besi 44 dioksidasi menjadi
garam besi 444 pada pemanasan dan ini bereaksi dengan natrium besi 44 sianida untuk
membentuk besi 444 sianida
4dentifikasi belerang
&ebagian kecil dari ekstrak natrium diasamkan dengan asam asetat dan timbal asetat
yang ditambahkan ke dalamnya. 3ertas saring yang berisi larutan $b asetat
didekatkan ke dalam tabung reaksi. ?ndapan hitam dari timbal sulfida menunjukkan
adanya belerang.
&elain dengan $b asetat, identifikasi adanya belerang dapat pula dilakukan dengan
larutan ;atrium ;itroprusid. &ejumlah kecil ekstrak natrium diambil dalam tabung
reaksi dan " sampai 8 tetes natrium nitroprusside ditambahkan ke larutan. @arna
=iolet menunjukkan adanya belerang. @arna ini memudar perlahan-lahan.
4dentifikasi halogen
4dentifikasi adanya halogen dalam sampel dilakukan dengan menambahkan ekstrak
natrium dengan 5;<
8
pekat dan didihkan. 3emudian ditambahkan dengan larutan
!g;<
8
pekat. !danya endapan menandakan sampel mengandung halogen. +eaksi
yang terjadi antara halogen dengan !g
9
adalah
+
+
!g: : !g
e. Analisis Gugus Fungsional
1. Mendeteksi 3etidakjenuhan
!da beberapa senyawa organik yang tergolong tidak jenuh. 'alam analisis gugus
fungsional, ketidakjenuhan tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan dua teknik
yaitu %es *aeyer dan %es *romin.
%es *aeyer akan bernilai positif pada ikatan rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi
tidak dapat dilakukan pada senyawa yang memiliki cincin aromatik. +eaksi dengan
3Mn<
A
ini dapat pula terjadi pada senyawa yang mudah mengalami oksidasi seperti
aldehid, beberapa alkohol, fenol dan senyawa amina aromatik. %es *aeyer dilakukan
dengan menambahkan larutan 3Mn<
A
alkalis ke dalam sampel. 4on Mn<
A
-
akan
mengalami reduksi menjadi Mn<
"
sehingga warna 3Mn<
A
memudar. +eaksi pada tes
*aeyer ini tergolong reaksi reduksi oksidasi karena Mn<
A

mengalami reduksi menjadi
Mn<
"
sedangkan alkena teroksidasi membentuk senyawa diol. $ersamaan reaksinya
adalah sebagai berikut
C C C C
OH OH
MnO
4
-
MnO
2
+ +
Ungu Ungu Muda
%es *romin dapat pula dilakukan untuk mengidentifikasi ikatan rangkap pada
suatu senyawa. &enyawa organik yang mengandung ikatan tidak jenuh dapat
menyebabkan pudarnya warna pada larutan bromin. +eaksi ini tergolong reaksi adisi.
$ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
C C C C + Br
2
Br Br
Red Colorless
4dentifikasi larutan rangkap tidak selalu dapat dilakukan dengan larutan bromin.
4katan rangkap yang dapat bereaksi hanyalah yang reaktif terhadap nukleofil. &alah satu
senyawa yang tidak dapat bereaksi dengan larutan bromin adalah asam fumarat, dengan
struktur
C C
H
H
COOH
HOOC
%idak semua senyawa aromatik dapat bereaksi dengan larutan *r
"
. &enyawa
aromatik yang dapat bereaksi hanyalah senyawa yang memiliki gugus fungsi yang aktif
0-<5, -<+, atau B;+
"
/ sebagai substituennya . +eaksi larutan bromin dengan sampel
yang mengandung senyawa aromatik tergolong reaksi substitusi. (ontoh persamaan
reaksi substitusi senyawa aromatik dengan larutan bromin adalah sebagai berikut
OH
H
H
H
H
H
9
*r
"
OH
H
H
Br
H
H
+eaksi substitusi dengan *r
"
dapat pula terjadi pada beberapa aldehid dan keton tetapi
reaksi ini berlangsung sangat lambat. 3etika reaksi substitusi terjadi tidak hanya terjadi
pemudaran pada warna larutan bromin tapi juga pembentukan gas 5*r.
". Mendeteksi !lifatis atau aromatis
&enyawa alifatis dan aromatis merupakan struktur dasar dari senyawa hidrokarbon.
&enyawa yang tergolong hidrokarbon alifatis adalah golongan alkana, alkena dan
alkuna. &edangkan benzana merupakan salah satu senyawa aromatis. Cntuk
mengidentifikasi sifat alifatis dan aromatis senyawa organik dapat dilakukan dengan
membakar sedikit sampel dengan menggunakan spatula. !pabila zat yang dibakar
menghasilkan asap mengindikasikan adanya cincin benzena dalam senyawa tersebut.
Cji ini dilakukan dalam ruang asam mengingat sifat dari cincin benzene yang
karsinogenik. +eaksi pembakaran yang terjadi pada pembakaran benzena adalah
< 5 (< < 5 (
" " D D
+ +
8. Mendeteksi gugus fenolat
>enol memiliki struktur cincin benzena dengan salah satu atom ( berikatan dengan
B<5. $embentukan kompleks berwarna dengan >e(l
8
merupakan salah satu uji adanya
gugus fenolat dalam sampel. Eat dilarutkan dalam alkohol, kemudian ditambahkan tetes
demi tetes alrutan >e(l
8
.!danya perubahan warna menjadi ungu, hijau atau merah
anggur berarti positif adanya gugus fenol.
A. Mendeteksi gugus aldehid
2ugus karbonil 0(F</ pada senyawa aldehid dapat diidentifiksi dengan berbagai
teknik. ;amun teknik yang umum digunakan adalah %es >ehling dan %es %ollen.
%es >ehling dilakukan dengan membuat larutan fehling. Garutan fehling dibuat
dengan mencampurkan larutan fehling ! yang mengandung tembaga sulfat dalam asam
asetat dengan fehling * yang mengandung natrium hidroksida dan garam +ochelle.
<leh karena itu, larutan fehling mengandung ion kompleks tembaga 044/. $ersamaan
reaksi pembentukan larutan fehling yaitu :
(
(5
"
(5
"
(
<
<;a
< <;a
>ehling *
9 (u&<
A
9 ;a<5
>ehling !

< (
(5
"
<
(5
"
(
<
<
(u
"9
<
<
(
(
(5
"
5
"
(
<
<
"9
9
;a
"
&<
A
4dentifikasi gugus aldehid dilakukan dengan menambahkan sampel ke dalam
larutan fehling. +eaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksidasi. 3etika proses
oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat, ion tembaga 044/ direduksi menjadi tembaga
04/ yang mengendap sebagai endapan merah (u
"
<. 'alam hal ini, aldehid bertindak
sebagai reduktor sedangkan tembaga 044/ sebagai oksidator. $ersamaan reaksi antara
aldehid dengan pereaksi fehling adalah sebagai berikut
< 5 < (u "<5 "(u
< "5 "(u +(<< 8<5 "(u +(5<
" "
"
"
+ +
+ + + +
+
+ +
%es %ollen atau dikenal pula dengan tes cermin perak dilakukan dengan
menggunakan larutan !g;<
8
. Garutan yang digunakan dibuat dari larutan !g;<
8
ditambah dengan tetes demi tetes ;a<5 kemudian ditambah amoniak berlebih. Garutan
yang terbentuk mengandung kompleks H!g0;5
8
/
"
I
9
. $ersamaan reaksi pembuatan
pereaksi tollen adalah sebagai berikut
+ +
+
+ +
I / H!g0;5 ;5 " !g
;a;< !g<5 ;a<5 !g;<
" 8 8
8 8
4dentifikasi gugus aldehid dilakukan dengan menambahkan sampel ke dalam peraksi
tollen. +eaksi ini termasuk pula dalam golongan reaksi reduksi dan oksidasi, dimana
aldehid bertindak sebagai reduktor dan ion perak sebagai oksidator. <ksidasi terhadap
aldehid dan reduksi ion perak 04/ menjadi logam perak menghasilkan cermin perak
dalam tabung reaksi. $ersamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
< "5 A;5 "!g +(<<5 8<5 I / "H!g0;5 +(5<
" 8 " 8
+ + + + +
+
Cji tollen dan fehling ini dapat digunakan sebagai pembanding antara aldehid dan
keton. 3eton tidak akan bereaksi dengan pereaksi fehling maupun tollen. 5al ini
disebabkan karena keton tidak dapat mengalami oksidasi.
&elain dengan pereaksi tollen dan fehling identifikasi terhadap aldehid dapat pula
dilakukan dengan teknik lain seperti uji dengan menggunakan iodoform atau
menggunakan ",A dinitrofenilhidrazin.
. Mendeteksi gugus keton
4dentifikasi adanya keton dalam suatu senyawa dapat dilakukan dengan
menggunakan tes ';$ dan 4odoform.
Cji keton dengan menggunakan larutan ",A dinitrofenilhidrazin akan menghasilkan
endapan berwarna orange. 4dentifikasi dengan teknik ini dapat pula dilakukan pada
senyawa aldehid, namun akan memberikan uji negatif terhadap ester. $erubahan warna
dari ",A ';$ tergantung pada jumlah konjugasi pada keton. 3eton tidak terkonjugasi
seperti sikloheksanon menghasilkan endapan warna kuning sedangkan keton
terkonjugasi seperti benzofenon menghasilkan endapan berwarna orange sampai merah.
!dapun persamaan reaksi senyawa keton dengan ",A ';$ adalah sebagai berikut

(
R
R'
<
9 HN NH
2
NO
2
5
9
HN N
NO
2
NO
2
(
R
R'
9 5
"
<
",A 'initrof enilhidrazin
",A dinitrof enilhidrazon
*eberapa senyawa alilik dan benzilik alkohol dapat menghasilkan uji positif terhadap
';$. 5al ini disebabkan karena pereaksi dapat mengoksidasi senyawa tersebut menjadi
keton atau aldehid.
4dentifikasi gugus keton yang lain dapat dilakukan dengan uji iodoform. Cji
iodoform dilakukan dengan menggunakan larutan iod dalam 34 yang terbuat dari #,"
gram 4
"
, #, g 34 dalam " mG air. Cji ini didasarkan pada kemampuan senyawa untuk
membentuk endapan ketika direaksikan dengan larutan iodoform. &elain dengan gugus
keton, uji iodoform ini dapat bernilai positif pada gugus aldehid terutama asetaldehid
0(5
8
(5</ dan alkohol dengan letak gugus karbonil pada ( ke-". 5al ini disebabkan
karena alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton sehingga positif terhadap uji
iodoform. %idak semua keton positif terhadap uji iodoform, hanya keton dengan salah
satu rantai utamanya adalah metil yang positif terhadap uji ini. (ontohnya adalah
aseton dan etil metil keton.
D. Mendeteksi gugus karboksil
2ugus karboksil merupakan senyawa yang bersifat asam lebih kuat bila
dibandingkan dengan fenol dan alkohol. 'imana 3a asam karboksilat adalah 1#
-
,
alkohol 1#
-1D
dan fenol 1#
-1#
.Garutan natrium hidroksida dan natrium bikarbonat
merupakan basa yang cukup kuat untuk menetralkan sifat asam dari asam karboksilat,
sehingga dapat dijadikan salah satu teknik untuk mendeteksi keberadaan gugus
karboksil. +eaksi antara gugus karboksil dengan natrium bikarbonat jenuh akan
menghasilkan gelembung-gelembung gas. !danya gelembung gas ini mengindikasikan
keberadaaan gugus karboksil. 2elembung-gelembung gas tersebut merupakan gas (<
"
$ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
< 5 (< (< 5
stabil/ 0tidak (< 5 ;a +(<< ;a5(< +(<<5
" " 8 "
8 " 8
+
+ +
+
+eaksi antara asam karboksilat dengan ion hidroksida dapat digambarkan dalam
persamaan reaksi berikut
< 5 ;a +(<< ;a<5 +(<<5
"
+ +
+
'isamping reaksi dengan natrium bikarbonat diatas, asam karboksilat dapat
membentuk ester. +eaksi esterifikasi ini terjadi jika asam karboksilat bereaksi dengan
alkohol dengan katalis asam kuat. %anpa katalis asam kuat maka reaksi esterifikasi ini
akan berjalan sangat lambat. >ungsi dari katalis adalah sebagai donor 5
9
pada atom <
di gugus karboksil sehingga atom ( di gugus karboksil bermuatan positif. 'alam reaksi
esterifikasi tidak dapat digunakan asam lemah karena asam lemah cenderung sulit
terionisasi menjadi proton 05
9
/. !dapun persamaan reaksi esterifikasi asam karboksilat
adalah sebagai berikut
R C
O
OH
9
H O R
5
9
R C
O
OR' H O H
9
!danya ester dalam senyawa dapat diidentifikasi dengan bau harum buah yang
ditimbulkan. (ara mencium harum buah ini adalah dengan dikibas-kibaskan ke hidung.
). Mendeteksi ester
?ster sering disebut dengan deri=ate dari asam karboksilat. ?ster disentesis dari
reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol. !da dua cara umum untuk
mengidentifikasi keberadaan ester dalam suatu senyawa yaitu hidrolisis basa dan tes
feri hidroksamat. %es ferihidroksamat dilakukan dengan melarutkan zat ke dalam
larutan jenuh hidroksilaminhidroklorida dalam metanol. Garutan 3<5 dalam metanol
ditambahkan ke dalam sampel. (ampuran dipanaskan, setelah dingin ditambahkan
dengan larutan >e(l
8
apabila mengandung ester akan terbentuk warna merah anggur.
!dapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut
R C
O
O R' 9
NH
2
OH
R C
O
H
N OH 9
R' OH
?ndapan merah anggur terbentuk dari reaksi antara asam hidroJamik dengan larutan
>e(l
8
. +eaksinya adalah
+ ( ;5
<
<5
9
>e(l
8
(
5;
+
<
<
>e
8
9 85(l
8
". Alat dan #a$an
Alat :
a. Gabu %hiele : 1 buah m. &patula : 1 buah
b. %ermometer : 1 buah n. $iper tetes : 1 buah
c. &tatif dan 3lem : 1 buah o. 2elas 3imia # mG : 8 buah
d. $ipa kapiler : " buah p. %abung +eaksi : 8 buah
e. *alok logam : 1 buah K. 3aca !rloji : " buah
f. $emanas : 1 buah r. +efraktometer : 1 buah
g. $embakar *unsen : 1 buah s. +ak %abung reaksi : 1 buah
h. %abung +eaksi kecil : 1 buah t. $enjepit 3ayu : 1 buah
i. 3aki %iga : 1 buah u. 3asa !sbes : 1 buah
j. ;eraca !nalitik : 1 buah =. *atang $engaduk : 1 buah
k. 2elas ukur 1# mG : 1 buah w. (orong : 1 buah
l. 3ertas &aring J. Gumpang dan !lu : 1 buah
y. $embakar &piritus
Bahan :
1 Minyak 2oreng 8
"
Garutan &erat !monium ;itrat
" &erbuk tembaga oksida 8
8
!setil 3lorida
8 $adatan 3(;& 8
A
Garutan !monia pekat
A >e(l
8
8

!lkohol
Metanol 8
D
Garutan >e(l
8
D $elarut n- pentana 0hidrokarbon/ 8
)
Garutan >ehling ! 0(u&<
A
dalam
asam asetat/
) Gogam ;atrium 8
8
Garutan >ehling * 0garam rochelle
dalam ;a<5/
8 ?tanol 8
L
$ereaksi %ollen 0!g;<
8
9 tetes demi
tetes ;a<5 9 !monia pekat/
L !ir &uling A
#
Garutan 5(l encer
1
#
!sam !setat A
1
Garutan ",A dinitrofenilhidrazin
1
1
Garutan $b-!setat 1# M A
"
$adatan 4
"
1
"
Garutan ;atrium ;troprusid A
8
$adatan 34
1
8
Garutan >e&<
A
02aram Mohr/ A
A
3upri !setat
1
A
Garutan ;a<5 A

*enzidin 5idroklorida
1

Garutan 5
"
&<
A
A
D
!sam ;itrit
1
D
5;<
8
pekat A
)
Garutan ;a5(<
8
1
)
Garutan !g;<
8
A
8
?til !lkohol
1
8
Garutan ;5
A
<5 A
L
5
"
&<
A
pekat
1
L
Garutan *aeyer 03Mn<
A
alkalis/
#
Garutan jenuh hidroksilamin
hidroklorida
"
#
Garutan ((lA
1
Metanol
"
1
Garutan *r
"
M
"
Garutan >e(l8
"
"
$adatan dinitrofenil hidrazin
8
$iridin
" Garutan asam perklorat D# M !lkohol !bsolut
8 A
"
A
$adatan semikarbasida hidroklorida

%ionilklorida
"

$adatan ;atrium !setat


D
Garutan dimetilformamida
"
D
Garutan dingin ammonium hidroksida
pekat

)
(a(l
"
"
)
$adatan %rietilamin
8
>enasilbromida
"
8
!seton
L
Garutan ;a-bikarbonat M
"
L
Garutan *ensilamina D
#
$adatan !monium klorida
8
#
$adatan 3*r D
1
Garutan *romin
8
1
Garutan >enol D
"
Garutan ;a5&<
8
%. Posedu Keja dan &as!l 'en(a)atan
NO. PROS*+UR K*R,A &ASIL P*NGA-ATAN
P*N*NTUAN SIFAT FISIKA
Penentuan T!t!k lele$
1. &alah satu ujung pipa kapiler
dipanaskan pada pembakar *unsen
hingga tertutup
$emanasan dilakukan dengan
menggunakan *unsen hingga ujungnya
tertutup
". &ampel zat padat dihaluskan dengan
menggunakan spatula, kemudian
dimasukkan ke dalam pipa kapiler
sambil diketuk-ketukan sehingga
sampel turun dan memadat
&ampel adalah serbuk glukosa yang
berwarna putih
8. $enentuan titik didih dilakukan dengan
menggunakan balok logam. $ipa kapiler
yang telah berisi sampel dimasukan ke
dalam lubang kecil pada balok logam,
kemudian dilubang yang lebih besar
diletakan thermometer. *alok logam
tersebut kemudian dipanaskan dalam
pemanas listrik.
A. 3ondisi zat ketika mulai meleleh dan
tepat meleleh diamati, kemudian suhu
yang ditunjukan oleh termometer
dicatat dalam jurnal
%emperatur zat ketika mulai meleleh F
1#D
#
(
%emperatur zat ketika tepat meleleh F
1#D,L
#
(
Penentuan t!t!k d!d!$
1. &alah satu ujung pipa kapiler
dipanaskan dengan menggunakan
pembakar *unsen sehingga salah satu
ujungnya tertutup
$emanasan dilakukan dengan
menggunakan pembakar *unsen sehingga
salah satu ujung pipa tertutup
". &ampel zat cair sebanyak #,"-#, mG
dimasukan ke dalam tabung reaksi kecil
&ampel yang digunakan adalah
benzaldehid yang berwarna kuning bening
8. $ipa kapiler yang telah dibakar
dimasukan ke dalam tabung reaksi kecil
dengan ujung tertutup disebelah atas .
%abung reaksi kecil tersebut kemudian
diikatkan pada termometer dan
dimasukkan ke dalam penangas minyak
0tabung thiele/ yang telah diikatkan
pada statif
2ambar rangkaian alat
A. %abung thiele tersebut kemudian
dipanaskan dengan menggunakan
pembakar *unsen sehingga semua
cairan keluar dari pipa kapiler dan
cairan dalam tabung reaksi mendidih
D. &etelah mendidih, pembakar *unsen
kemudian dipindahkan dan minyak
dalam tabung thiele didinginkan secara
perlahan-lahan
&aat didinginkan uap dalam pipa kapiler
mengalami kondensasi dan akhirnya
cairan sampel tersedot ke dalam pipa
kapiler.
). &uhu pada saat cairan dalam pipa
kapiler naik dicatat
&uhu ketika cairan naik ke dalam pipa
kapiler adalah 8A
#
(
Penentuan Indeks #!as
1. &ampel cairan diletakkan di prisma
kemudian dijepit. *idang penglihatan
diatur sedemikian rupa dengan tombol
kontrol sehingga diperoleh suatu garis
batas yang jelas antara bidang gelap dan
terang yang terletak pada garis
menyilang 0:/. ;ilai indeks bias dibaca
melalui salah satu teleskop
&ampel yang digunakan adalah
benzaldehid.
&kala yang ditunjukan pada refraktometer
adalah 1,AA
ANALISIS UNSUR
-endeteks! ka.on dan $!do(en
1. &ampel yang akan diperiksa
dicampurkan dengan serbuk tembaga
oksida kering 0(u</
&ampel yang digunakan adalah glukosa
dengan warna putih
$adatan (u< yang digunakan berwarna
hitam
". (ampuran dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang bersih dan kering
(ampuran dimasukan ke dalam tabung
reaksi
8. &ampel dalam tabung reaksi dipanaskan
di atas pembakar *unsen hingga semua
zat berubah menjadi gas (<
"
dan 5
"
<
3etika dipanaskan terbentuk gas berwarna
coklat
A. *ara api didekatkan ke dalam tabung
reaksi untuk menguji adanya gas (<
"
*ara api pada dupa mati
. %itik-titik air pada dinding tabung
reaksi diamati sebagai pertanda adanya
5
"
<
!da titik-titik air pada dinding tabung
reaksi
-endeteks! Adan/a Oks!(en
1. &atu gram 3(;& dilarutkan dalam 1#
mG metanol, selain itu 1 gram >e(l
8

Garutan berwarna bening untuk campuran
3(;& dan metanol
dilarutkan pula dalam 1# mG metanol.
3edua larutan ini dicampur,
endapannya disaring. >iltrat yang
dihasilkan disebut dengan pereaksi
feroks yang mengandung senyawa
kompleks >eH>e0(;&/
D
I
8-
Garutan berwarna orange untuk campuran
>e(l
8
dan metanol
(ampuran kedua larutan ini berwarna
merah darah
". &ampel yang akan dideteksi dilarutkan
dalam pelarut n- pentana
&ampel yang digunakan adalah padatan
glukosa yang dilarutkan dalam n-pentana.
Garutan yang terbentuk berwarna bening
8. $ereaksi feroks diteteskan ke dalam
kertas saring kemudian dikeringkan,
kertas saring ini dikenal dengan sebutan
kertas feroks
3ertas yang ditetesi pereaksi feroks
berwarna ungu
A. Garutan sampel diteteskan pada kertas
feroks. %erjadinya perubahan warna
3etika ditetesi sampel kertas feroks
sempat berubah warna sebentar namun
pada kertas feroks menandakan bahwa
sampel mengandung oksigen
cepat kembali ke warna asal karena
larutan yang dibuat terlalu pekat
-endeteks! n!to(en0 .elean( dan $alo(en
1. Eat organik yang akan diidentifikasi
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kecil kemudian ditambahkan sepotong
natrium yang telah dikeringkan terlebih
dahulu dengan kertas saring. $roses ini
dilakukan untuk membuat ekstrak
natrium atau filtrat lassaigne
&ampel yang diperiksa merupakan
campuran fenilhidrazinklorida 0(
D
5
L
(l;
"
/
berbentuk serbuk merah muda dengan G-
cystein 0(
8
5
)
;<
"
&/ berupa serbuk putih
". Eat organik dalam tabung reaksi kecil
tersebut kemudian dipanaskan sampai
pijar agar reaksinya sempurna
3etika ditambahkan logam natrium dan
dipanaskan serbuk meleleh menjadi coklat
kehitaman
8. %abung reaksi dipecahkan untuk
melarutkan isi tabung dalam air suling.
Garutan yang terbentuk disebut dengan
ekstrak natrium atau filtrate lassaigne
yang selanjutnya digunakan untuk
identifikasi unsur belerang, nitrogen dan
halogen
%abung reaksi dipecahkan dan bercampur
dengan aKuades sehingga larutan menjadi
berwarna coklat pekat.
Garutan kemudian disaring dan diperoleh
filtrate lassaigne 0ekstrak natrium/ yang
berwarna coklat muda
Mendeteksi Unsur Belerang
1. 'ua mG ?kstrak natrium diasamkan
dengan asam asetat, kemudian didihkan
@arna campuran adalah kuning muda,
saat didihkan dihasilkan gas
". 2as yang terbentuk diperiksa dengan
menggunakan kertas saring yang telah
dicelupkan ke dalam larutan $b-asetat
1# M . $erubahan warna pada kertas
saring diamati bila berwarna hitam
maka diindikasikan adanya belerang
3ertas saring ditetesi dengan larutan $b-
asetat tidak menghasilkan warna. 3etika
didekatkan ke mulut tabung reaksi warna
kertas saring menjadi hitam.
@arna hitam pada kertas saring yang
didekatkan ke mulut tabung reaksi
8. &isa filtrat dalam tabung reaksi ditetesi
dengan larutan natrium nitroprusid.
!danya belerang ditunjukan dengan
perubahan warna larutan menjadi gelap
;atrium nitroprusid padatan berwarna
merah dan larutannya pun berwarna
merah
>iltrat 9 larutan natrium nitroprusid
menghasilkan warna hitam
Mendeteksi Unsur Nitrogen
1. 'ua mG ekstrak natrium ditambahkan
ke dalam larutan >e&<
A
yang baru
dibuat. (ampuran ini dipanaskan
sampai mendidih
>e&<
A
0kristal biru/ dilarutkan dengan
aKuades menghasilkan larutan berwarna
kuning kehijauan bening.
". Garutan ;a<5 ditambahkan dalam
endapan hijau 0bila tidak terbentuk
endapan/ dan didihkan sampai
terbentuk endapan hijau
%erbentuk endapan hijau tua
8. !sam sulfat ditambahkan hingga
seluruh endapan hijau larut sehingga
sampel menjadi dingin dan lebih asam
&etelah didinginkan dan diasamkan
dengan asam sulfat pekat, maka endapan
hijau melarut
A. &uspensi berwarna biru kehijauan atau
biru prusian diamati sebagai indikator
adanya nitrogen
%erbentuk suspensi berwarna biru
kehijauan
Mendeteksi Unsur alogen
1. 'ua mG ekstrak natrium diasamkan
dengan 5;<
8
pekat, kemudian
didihkan
?kstrak natrium 95;<
8
pekat F larutan
berwarna coklat muda. &etelah
dipanaskan warna larutannya semakin
pudar dan ada uap di sekitar dinding
tabung
". Garutan tersebut kemudian didinginkan,
kemudian ditambahkan dengan 1 mG
larutan !g;<
8
. 4ndikator adanya unsur
halogen adalah terbentuknya nedapan
berwarna putih, putih kekuningan atau
kuning
%erbentuk endapan putih
8. ?ndapan tersebut dilarutkan dalam
larutan ;5
A
<5 berlebih untuk
identifikasi jenis halogen yang
terkandung dalam sampel tersebut
-endeteks! Gu(us Fun(s!onal
Mendeteksi ketidak!enuhan
1. Garutan *aeyer 0larutan 3Mn<
A
alkalis/
ditambahkan dengan sedikit larutan
etanol tetes demi tetes sambil dikocok.
!danya ikatan tidak jenuh ditunjukkan
dengan pudarnya warna 3Mn<
A
&ampel merupakan minyak oli=e
@arna 3Mn<
A
adalah ungu tua 3etika
dicampur, sampel dengan etanol
campuran sedikit larut, ditetesi dengan
3Mn<
A
warna larutan semakin memudar

". &ampel dilarutkan dalam ((l
A
dan
ditambahkan larutan *r" M dalam
((l
A
tetes demi tetes sambil dikocok.
4katan tidak jenuh ditunjukkan dengan
perubahan warna dari coklat menjadi
tidak berwarna
&ampel merupakan minyak oli=e
@arna larutan ((l
A
F bening, dimana
reaksi minyak oli=e 9((l
A
mengakibatkan
minyak larut
@arna larutan bromin adalah merah
kecoklatan, ketika diteteskan adalam
sampel warna larutan menghilang
Mendeteksi Ali"atis atau Aro#atis
1. &ampel padatan diambil dengan spatula,
kemudian dipanaskan pada nyala
%erdapat dua kali uji yakni
- &ampel 1, padatan benzokain yang
*unsen dalam lemari asam. !danya
senyawa aromatic ditunjukkan dengan
terbentuknya asap
berwarna orange, 3etika dibakar
menghasilkan asap merah dan padatan
meleleh
- &ampel ", glukosa 0padatan putih/
ketika dibakar glukosa hanya meleleh
tanpa mengeluarkan asap
Mendeteksi Gugus Fenolat $Tes Ferilklorida%
1. &ampel dilarutkan dalam alkohol,
kemudian ditambahkan tetes demi tetes
larutan >e(l
8
. 2ugus fenolat ditunjukan
dengan adanya perubahan warna
menjadi biru, ungu, hijau atau merah
anggur
&ampel yang digunakan adalah larutan
fenol
$elarutnya adalah etanol. warna larutan
>e(l
8
adalah orange. 3etika sampel
ditambah dengan larutan >e(l
8
larutan
berubah warna menjadi warna ungu
Mendeteksi Gugus Aldehida
1. Garutan fehling ! 0(u&<
A
dalam asam
asetat/ sebanyak 1 mG dicampur dengan
1 mG larutan fehling * 0garam +ochelle
dalam larutan ;a<5/. &ampel
ditambahkan ke dalam pereaksi fehling
tersebut kemudian dipanaskan dalam
penangas air. 2ugus aldehida
ditunjukkan dengan perubahan warna
dari biru larutan berubah menjadi
endapan merah bata dari (u
"
< secara
perlahan
Garutan fehling ! warna biru laut
Garutan >ehling * bening
(ampuran fehling ! dan fehling *
berwarna
Eat yang digunakan adalah ",A
dinitrofenilhidrazin
&etelah zat ditambahkan ke dalam larutan
fehling terbentuk endapan merah bata
". Garutan !g;<
8
ditambahkan dengan
tetes demi tetes larutan ;a<5
kemudian ditambahkan dengan larutan
amoniak berlebih sampai semua
endapan larut. &ampel ditambahkan ke
dalam pereaksi tollens dan dipanaskan
dalam penangas air. 2ugus aldehida
ditunjukkan dengan terbentuknya
cermin perak pada dinding tabung
!g;<
8
9 ;a<5 membentuk endapan
coklat dan larutan berwarna coklat keruh
&etelah ditambahkan amonia, semua
endapan larut dan larutan berwarna
bening
&ampel zat 0",A ';$/ ditambahkan ke
dalam pereaksi tollen menghasilkan
larutan berwarna abu-abu keruh dan ada
cermin perak pada dinding tabung
Mendeteksi Gugus &eton $dilakukan bila u!i terhada' aldehid negati"%
1. &ampel dilarutkan dalam 5(l encer dan
ditambahkan dengan ",A
dinitrofenilhidrazin, kemudian dikocok.
2ugus keton ditunjukkan dengan
terbentuknya endapan 0%es ';$/
&ampel yang digunakan F etil metil keton
Garutan ",A ';$ dibuat dari padatan ",A
';$ yang berwarna orange dalam
metanol, sehingga warna larutan yang
dihasilkan adalah orange
3etika &ampel 9 ",A ';$ terbentuk
endapan berwarna orange
". Garutan iod dibuat dengan mencampur
#," g 4
"
. #, g 34 dalam " mG air.
3emudian sampel ditambahkan dengan
" mG larutan ;a<5 1# M. Garutan iod
ditambahkan sedikit demi sedikit dalam
34. !danya keton ditunjukkan dengan
hilangnya warna coklat dan terbentuk
endapan iodoform yang berwarna
kuning 0%es 4odofom/
@arna larutan 4od dalam 34 adalah merah
kehitaman
&ampel 0!seton/ 9 ;a<5 menghasilkan
larutan berwarna bening
@arna larutan menjadi orange ketika
larutan iod dalam 34 ditambahkan ke
dalam sampel, setelah didiamkan sejenak
terbentuk endapan berwarna kuning
Mendeteksi Gugus &arboksil
1. Garutan ;a5(<
8
jenuh ditambahkan
dengan sedikit zat . !danya gugus
karboksil ditunjukkan dengan
terbentuknya gelembung gas 0%es ;a-
bikarbonat/
&ampel yang digunakan adalah asam
asetat 0(5
8
(<<5/
Garutan ;a5(<
8
jenuh berwarna bening
&ampel 9 ;a5(<
8
menghasilkan
gelembung-gelembung gas
". &ampel dicampurkan dengan etilalkohol
dan asam sulfat pekat. 3emudian
dipanaskan beberapa saat dalam
penangas air. !danya gugus karboksil
ditunjukkan dengan munculnya bau
harum buah 0%es pembentukan ester/
&ampel yang digunakan adalah asam
asetat
?tilalkohol yang digunakan adalah
larutan bening
3etika pemanasan dalam penangas air
tidak tercium aroma buah
Mendeteksi (ster
1. &ampel dilarutkan dalam #, mG larutan
jenuh hidroksilaminhidroklorida dalam
metanol. kemudian ditambahkan larutan
3<5 dalam metanol sampai bersifat
basa. (ampuran tersebut dipanaskan
&ampel yang digunakan adalah etil asetat
0larutan bening/
Garutan hidroksilaminhidroklorida
berwarna bening
Metanol memiliki warna bening
sampai mendidih. Garutan didinginkan
dan kemudian ditambahkan 1-" tetes
larutan >e(l
8
. %erakhir, diasamkan
dengan larutan 5(l. !danya ester
ditunjukkan dengan terbentuknya warna
merah anggur 0%es >eri 5idroksamat/
Garutan sampel 9 3<5 menghasilkan
larutan tidak berwarna
3etika dipanaskan campuran tersebut
tetap tidak berwarna
Garutan sampel yang telah dipanaskan 9
>e(l
8
merubah warna larutan menjadi
orange
3etika sampel 9 5(l menghasilkan
larutan berwarna ungu
1. Pe).a$asan
SIFAT FISIKA
a. Penentuan T!t!k Lele$
$enentuan titik leleh dengan balok logam dilakukan terhadap sampel glukosa. &ampel
padatan glukosa yang berwarna putih dimasukkan ke dalam pipa kapiler. 3emudian
dipasangkan ke dalam balok logam yang telah berisi termometer. $emanasan dilakukan
dan suhu ketika sampel mulai dan tepat meleleh dicatat. +ange temperatur glukosa yang
diperoleh adalah 1#D-1#D,L
#
(. 'imana, terdapat ketidaksesuaian antara titik leleh glukosa
yang diperoleh dengan data pada te)t book. Menurut sumber, titik leleh dari glukosa
adalah 1AD
#
(. 3etidaksesuaian ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sampel
yang digunakan kurang murni sehingga mempengaruhi titik lelehnya. 3emurnian dari
senyawa organik dapat dilihat dari range temperatur dan titik leleh yang dihasilkan berada
di bawah standar. &emakin besar range perbedaan temperatur menunjukkan bahwa sampel
tersebut semakin tidak murni. 3etelitian dari pratikan dalam menggunakan alat dapat pula
menjadi salah satu faktor ketidaksesuaian temperature tersebut. $ratikan tidak
memperhatikan kualitas dari termometer yang digunakan, kemungkinan alat yang
digunakan perlu dikalibrasi sehingga ketelitiannya tepat.
.. Penentuan t!t!k d!d!$
$enentuan titik didih dalam analisis senyawa organik dilakukan dengan
menggunakan labu thiele. &ampel yang digunakan adalah benzaldehid yang memiliki titik
didih sebesar 1)L
#
(. &ampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kecil, kemudian ke
dalam tabung tersebut dimasukan pipa kapiler yang salah satu ujungnya tertutup dengan
posisi bagian tertutup menghadap di atas.
&elanjutnya, tabung reaksi kecil tersebut diikatkan dengan termometer dan
dipanaskan dalam labu thiele yang berisi minyak. 'alam percobaan ini, minyak digunakan
sebagai penangas sehingga dapat digunakan untuk menentukan titik didih senyawa hingga
"##
#
(. &etelah sampel dalam tabung reaksi kecil mendidih dan panas dari *unsen
dijauhkan, sampel cairan tersebut mulai naik kedalam pipa kapiler. %emperatur ketika
naiknya sampel ke dalam pipa kapiler dicatat sebagai titik didih. 'ari hasil percobaan
diperoleh titik didih dari sampel adalah 8A
#
(. $erbedaan yang signifikan antara data
percobaan dengan data di buku kemungkinan besar disebabkan karena kurang telitinya
pratikan dalam penggunaan alat. &eharusnya termometer yang digunakan dicek terlebih
dahulu skalanya. 3emudian termometer memerlukan kalibrasi yang dapat
2. Penentuan !ndeks .!as
&ampel yang digunakan dalam penentuan indeks bias adalah benzaldehid. &ampel
diletakkan dalam prisma dan dijepit. *idang penglihatannya diatur sedemikian rupa
dengan tombol kontrol sehingga diperoleh suatu garis batas yang jelas antara bidang
terang dan bidang gelap yang terletak pada garis menyilang 0:/ ;ilai indeks bias dibaca
pada teleskop sebelah kiri pengamat. 'ari hasil pengamatan, nilai indeks bias yang
ditujukan oleh teleskop adalah 1,AA. 5al ini sesuai dengan data pada te)t book, yang
menunjukan indeks bias dari benzaldehid adalah 1,1D8. ;ilai indeks bias berada di atas
angka 1,## menunjukkan bahwa sampel mengandung cincin benzena.
ANALISIS UNSUR
a. Mendeteksi karbon dan hidrogen
&ampel senyawa organik pada umumnya memiliki unsur ( dan 5 pada strukturnya.
$engujian adanya unsur karbon dan hidrogen pada sampel dilakukan dengan
mencampurkan sampel 0glukosa/ dengan serbuk tembaga oksida kering 0(u</. (ampuran
ini kemudian dipanaskan hingga semua zat berubah menjadi gas (<
"
dan 5
"
<.
3eberadaan gas ini kemudian diuji.
!danya gas (<
"
diamati dengan mendekatkan bara api ke dalam gas yang
terbentuk. 3etika bara api didekatkan bara api tersebut langsung mati, 5al ini disebabkan
karena molekul (<
"
memiliki berat molekul yang lebih besar dibandingkan dengan <
"
.
&ehingga keberadaan <
"
yang menyebabkan terjadinya nyala api pada bara api, terdesak
dan akhirnya digantikan oleh (<
"
. $eristiwa ini menyebabkan bara api dupa mati.
*erdasarkan hal inilah gas (<
"
dapat digunakan untuk memadamkan api pada kebakaran.
'ari percobaan yang telah dilakukan, dapat diamati bahwa campuran sampel yang
dipanaskan mengandung gas (<
"
.
%erbentuknya 5
"
< pada reaksi pemanasan campuran sampel dan campuran (u<
dapat dilihat dari adanya titik-titik air pada dinding tabung. 2as 5
"
< yang terbentuk
mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. ,adi sampel glukosa postif terhadap adanya
gas (<
"
dan 5
"
<. $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
CHO
H OH
OH H
H OH
H OH
CH
2
OH
0glukosa/
$enentuan adanya gas 5
"
< yang lebih akurat adalah dengan menggunakan kertas
kobalt. 3ertas saring ditambahkan dengan larutan (o(l
"
. $enambahan ini mengakibatkan
kertas saring berwarna merah. 3ertas sarng dio=en dan kemudian didekatkan ke mulut
tabung reaksi yang akan diidentifikasi. $udarnya warna kertas kobalt menandakan dalam
sampel terdapat gas 5
"
<.
b. Mendeteksi <ksigen
(u < 5 (< D (u<
" "
+ + +
!danya oksigen dalam suatu sampel dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi
feroks. $eraksi ini dibuat dari campuran larutan 3(;& dalam metanol dengan >e(l
8
dalam
metanol. +eaksi ini menghasilkan endapan dan filtrat yang terbentuk disebut dengan
pereaksi feroks. $ereaksi feroks diteteskan ke kertas saring sehingga kertas saring
berwarna ungu. 3ertas saring in disebut dengan kertas feroks.
&ampel yang akan diuji yakni glukosa dilarutkan dalam salah satu pelarut. 'alam
percobaan ini digunakan pelarut n- pentana yang termasuk ke dalam golongan
hidrokarbon. Garutan yang terbentuk dari campuran glukosa dengan n-pentana merupakan
larutan bening. &ampel ini kemudian diteteskan ke kertas feroks. ,ika sampel mengandung
oksigen, kertas feroks akan berubah warna menjadi merah. $eristiwa yang terjadi adalah
kertas feroks sempat berubah warna menjadi merah sebentar namun setelah beberapa saat
kembali lagi menjadi ungu. $erubahan warna kertas feroks yang tidak permanen ini
mungkin disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pereaksi feroks yang
dibuat terlalu pekat. !taupun, kondisi kertas feroks yang dibuat belum kering benar
sehingga masih ada kandungan air dalam kertas feroks yang berpengaruh terhadap
perubahan warna. ;amun, berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa
sampel glukosa mengandung unsur oksigen.
c. Mendeteksi ;itrogen, belerang dan 5alogen
!danya unsur belerang, nitrogen dan halogen pada suatu sampel dapat dideteksi
dengan menggunakan ekstrak natrium atau filtrate lassaigne. ?kstrak natrium ini dibuat
dengan memasukan sampel ke dalam tabung reaksi kecil dan ditambahkan dengan logam
natrium kering. $ada percobaan ini sampel yang digunakan merupakan campuran
fenilhidrazinklorida 0(
D
5
L
(l;
"
/ serbuk berwarna merah dengan G-cystein 0(
8
5
)
;<
"
&/
yang berwujud serbuk berwarna putih. (ampuran ini kemudian dipanaskan, adapun tujuan
dari pemanasan campuran ini agar reaksi yang berlangsung berjalan dengan sempurna. 4si
tabung dilarutkan ke dalam air suling dengan cara memecahkan isi tabung. (ampuran
sampel dengan aKuades ini menghasilkan larutan yang berwarna coklat pekat. Garutan ini
kemudian disaring, filtratnya disebut dengan ekstrak natrium. >iltrat ini akan digunakan
dalam pengujian unsur belerang, nitrogen dan halogen pada sampel.
Mendeteksi unsur belerang
*elerang dalam sampel diuji dengan menambahkan asam asetat ke dalam ekstrak
natrium. (ampuran ini menghasilkan larutan berwarna kuning muda. Garutan ini
kemudian didihkan dan menghasilkan gas. 3eberadaan gas ini dideteksi dengan
mendekatkan kertas saring yang berisi larutan $b-asetat 1# M. &etelah beberapa saat
kertas saring tersebut berubah warna menjadi hitam. 5al ini menandakan bahwa dalam
reaksi diatas dihasilkan gas 5
"
& yang jika bereaksi dengan $b-asetat menghasilkan
endapan $b& yang berwarna hitam. +eaksinya adalah sebagai berikut
+
+
$b& & $b
" "
&isa filtrat tersebut ditetesi dengan larutan natrium nitroprusid. !pabila dalam sampel
terdapat belerang, maka sampel akan berubah warna menjadi warna gelap. 'alam
pengamatan, ketika sampel ditetesi dengan natrium nitroprusid diperoleh larutan yang
berwarna gelap dari kompleks H>e0(;/

;<&I
A-
. 5al ini menandakan dalam sampel
terdapat unsur belerang. $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut

+
A

"

"
;<&I H>e0(;/ ;<I H>e0(;/ &
Mendeteksi unsur nitrogen
$engujian adanya nitrogen dalam sampel dilakukan dengan menambahkan larutan
>e&<
A
ke dalam ekstrak natrium. (ampuran ini menghasilkan endapan yang berwarna
gelap. (ampuran dipanaskan sampai mendidih. 3arena endapan yan terbentuk bukan
merupakan endapan hijau, maka ditambahkan larutan ;a<5. $enambahan ini
mengakibatkan terbentuknya endapan berwarna hijau tua. &ampel ini kemudian
didinginkan dan diasamkan dengan asam sulfat sampai semua endapan melarut. ,ika
terbentuk suspensi berwarna biru kehijauan atau biru prusian maka zat mengandung ;.
*erdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sampel tersebut membentuk suatu
suspensi berwarna biru kehijauan. 5al ini menandakan bahwa sampel mengandung
unsur nitrogen. $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
Mendeteksi halogen
4dentifikasi adanya halogen dilakukan dengan menambahkan ekstrak natrium
dengan 5;<
8
pekat. (ampuran ini menghasilkan larutan yang berwarna coklat muda.
&etelah dipanaskan, warna larutan yang terbentuk semakin pudar. &etelah didinginkan,
kemudian ditambahkan larutan !g;<
8
. ,ika terbentuk endapan putih maka sampel
mengandung halogen. 'ari hasil percobaan, diperoleh bahwa sampel membentuk
endapan putih. 5al ini menandakan bahwa sampel mengandung halogen. $ersamaan
reaksinya adalah sebagai berikut
putih/ 0endapan !g(l (l !g +
+
ANALISIS GUGUS FUNGSIONAL
a. Mendeteksi 3etidakjenuhan
4dentifikasi ketidakjenuhan pada sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes *aeyer
dan tes bromin. &ampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak oli=e dengan
rumus struktur :
*erikut ini merupakan pembahasan bagi masing-masing uji
%es *aeyer
&ampel yang digunakan adalah minyak oli=e yang dilarutkan dalam etanol. 3etika
sampel ditambahkan dengan 3Mn<
A
, warna 3Mn<
A
memudar. $ersamaan reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut
C C C C
OH OH
MnO
4
-
MnO
2
+ +
Ungu Ungu Muda
%es *aeyer ini tergolong ke dalam reaksi reduksi oksidasi, dimana sampel mengalami
oksidasi menghasilkan senyawa diol dan kalium permanganate mengalami reduksi
menjadi Mn<
"
.
%es *romin
&ampel yang digunakan adalah minyak oli=e. Minyak oli=e dilarutkan dalam ((l
A
.
Garutan bromin ditambahkan ke dalam sampel mengakibatkan warna dari larutan
bromin memudar yang menandakan adanya ikatan tidak jenuh. %es *romin ini
tergolong ke dalam reaksi substitusi. !dapun persamaan reaksi antara minyak oli=e
dengan larutan bromin adalah sebagai berikut
b. Mendeteksi !lifatis atau aromatis
$erbedaan gugus aromatis atau alifatis pada sampel zat organik dapat dilakukan
dengan membakar sampel dengan pembakar *unsen. &ampel yang digunakan dalam uji
ini adalah benzokain dan glukosa. $embakaran benzokain menghasilkan asap sedangkan
pembakaran glukosa tidak menghasilkan asap. !danya asap menandakan benzokain
memiliki gugus benzena. !sap yang dihasilkan dari pembakaran benzokain diakibatkan
oleh pembakaran yang tidak sempurna pada benzokain. $embakaran yang tidak sempurna
disebabkan oleh perbandingan ( dan 5. *ila jumlah ( semakin mendekati jumlah (
pembakaran yang terjadi semakin tidak sempurna. !dapun rumus struktur dari benzokain
adalah sebagai berikut
c. Mendeteksi gugus !ldehid
$engujian adanya gugus aldehid pada sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes
fehling dan tes tollen. *erikut ini akan dibahas mengenai tes fehling dan tes tollen.
%es fehling
&ampel yang digunakan dalam pratikum ini adalah . $ereaksi fehling dibuat dengan
mencampurkan fehling ! dan fehling *. +eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
(
(5
"
(5
"
(
<
<;a
< <;a
>ehling *
9 (u&<
A
9 ;a<5
>ehling !
< (
(5
"
<
(5
"
(
<
<
(u
"9
<
<
(
(
(5
"
5
"
(
<
<
"9
9
;a
"
&<
A
%imbulnya endapan orange merah bata pada sampel menunjukkan adanya gugus
aldehid pada sampel. %es fehling ini termasuk ke dalam golongan reaksi reduksi
oksidasi. $roses oksidasi terjadi pada gugus aldehid menjadi asam karboksilat.
&edangkan reaksi reduksi terjadi pada ion tembaga 044/ menjadi tembaga 04/ yang
mengendap sebagai endapan merah (u
"
<. $ersamaan reaksi antara sampel dengan
pereaksi fehling adalah sebagai berikut
< 5 < (u "<5 "(u
< "5 "(u +(<< 8<5 "(u +(5<
" "
"
"
+ +
+ + + +
+
+ +
%es %ollen
%es tollen disebut juga dengan uji cermin perak. &ampel yang digunakan adalah.
$ereaksi tollen dibuat dari larutan !g;<
8
yang ditambahkan dengan tetes demi tetes
larutan ;a<5 kemudian ditambahkan larutan amoniak berlebih. $ereaksi tollen jika
ditambahkan ke dalam sampel yang mengandung aldehid akan menimbulkan terjadinya
cincin perak. !dapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut
< "5 A;5 "!g +(<<5 8<5 I / "H!g0;5 +(5<
" 8 " 8
+ + + + +
+
d. Mendeteksi 3eton
4dentifikasi keton yang dilakukan dalam percobaan ini adalah tes ';$ dan tes iodoform.
&ampel yang digunakan dalam identifikasi ini adalah etil metil keton untuk uji ';$ dan
aseton untuk uji iodoform. *erikut ini adalah pembahasan untuk masing-masing uji
%es ';$
%es ';$ dilakukan terhadap sampel etil metil keton. &ampel ini menghasilkan uji
positif terhadap ';$. &edikit sampel dilarutkan dalam 5(l kemudian ditambahkan
dengan larutan ",A dinitrofenilhidrazin. (ampuran ini akan menghasilkan endapan
berwarna orange. $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
(
H
3
C
C
2
H
5
<
9 HN NH
2
NO
2
5
9
HN N
NO
2
NO
2
(
H
3
C
C
2
H
5
9 5
"
<
",A 'initrof enilhidrazin
endapan orange
%es 4odoform
%es iodoform dapat dilakukan untuk mengidentifikasi gugus keton. &ampel yang
digunakan adalah aseton. %idak semua keton positif terhadap uji iodoform, hanya keton
dengan salah satu rantai utamanya adalah metil yang positif terhadap uji ini. (ontohnya
adalah aseton dan etil metil keton. &elain dengan keton, identifikasi dengan iodoform
ini positif terhadap aldehid dan alkohol dengan gugus <5 ada di ( no. " 0"-alkanol/.
!danya gugus keton dapat diamati dari terbentuknya endapan berwarna kuning.
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
$enggantian atom hidrogen pada gugus B(5
8
dengan iodium dalam suasana basa
R C CH
2
H O
9 <5
-
R C CH
2
-
O
9 5
"
<
R C CH
2
-
O
9 I I R C CH
2
I
O
9 4
-
3arena 4 merupakan gugus penarik elektron 0-4/, sisa " atom 5 pada gugus metil
menjadi lebih asam dan secara berkelanjutan digantikan dengan atom 4.
R C CH
3
O
4
"
N8<5
-
R C C
O
I
I
I
9 5
"
< 9 84
-
?fek induksi dari atom iodium menyebabkan karbon karbonil semakin positif sehingga
mudah diserang oleh nukleofil menghasilkan anion 044/. !nion tersebut selanjutnya
mengalami pemutusan menghasikan molekul iodoform dan ion karboksilat 0444/.
+ ( (
<
4
4
4
9 <5
-
+ ( (
<5
I
4
4 <
+ (
<
<5
9 (l
8
-
+ ( <
-
<
9
(54
8
4odof orm
e. Mendeteksi 2ugus 3arboksil
!danya gugus karboksil pada sampel dapat dideteksi dengan menggunakan uji ;a-
bikarbonat dan tes pembentukan ester. !dapun pembahasan dari masing-masing uji yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut
Cji ;a-bikarbonat
&ampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah asam asetat. 3etika sampel
ditambahkan dengan larutan natrium bikarbonat, timbul gelembung-gelembung gas.
!dapun reaksinya adalah sebagai berikut
< 5 (< (< 5
stabil/ 0tidak (< 5 ;a (<< (5 ;a5(< (<<5 (5
" " 8 "
8 " 8 8 8
+
+ +
+
%es pembentukan ester
'alam tes pembentukan ester, asam karboksilat jika bereaksi dengan alkohol dengan
katalis asam kuat. 'alam percobaan digunakan asam sulfat pekat sebagai katalis. %anpa
katalis asam kuat ini maka reaksi akan berjalan sangat lambat. >ungsi dari katalis
adalah sebagai donor 5
9
pada atom < di gugus karboksil sehingga atom ( di gugus
karboksil bermuatan positif. 'alam reaksi esterifikasi tidak dapat digunakan asam
lemah karena asam lemah cenderung sulit terionisasi menjadi proton 05
9
/. &ampel yang
digunakan dalam reaksi pembentukan ester ini adalah asam asetat. !dapun persamaan
reaksi esterifikasi asam asetat dengan etilalkohol adalah sebagai berikut
H
3
C
C
O
OH
9
H O C
2
H
5
5
9
H
3
C C
O
OC
2
H
5
H O H 9
'alam identifikasi ester, ketika terbentuk ester seharusnya tercium wangi buah-
buahan keruangan. ;amun dalam percobaan ini tidak ditimbulkan bau harum dari
reaksi pembentukan ester ini. $enyebab dari hal ini adalah konsentrasi dari katalis asam
sulfat yang digunakan terlalu tinggi sehingga wangi yang timbul seperti wangi pemutih
pakaian. Mekanisme reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etilalkohol adalah
sebagai berikut
f. Mendeteksi ?ster
'eteksi adanya ester dilakukan pada sampel bening etilasetat. %es ferihidroksamat
dilakukan dengan melarutkan etilasetat ke dalam larutan jenuh hidroksilaminhidroklorida
dalam metanol. Garutan 3<5 dalam metanol ditambahkan ke dalam sampel hingga berada
dalam suasana basa. (ampuran dipanaskan, setelah dingin ditambahkan dengan larutan
>e(l
8
apabila mengandung ester akan terbentuk warna merah anggur. !dapun persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut
9 H
3
C C
O
O C
2
H
5
9 NH
2
OH H
3
C C
O
H
N OH 9 C
2
H
5
OH
5
8
( ( ;5
<
<5 9 >e(l
8
(
5;
5
8
(
<
<
>e
8
9 85(l
'alam percobaan terjadi perubahan warna larutan menjadi ungu. 5al ini menandakan
bahwa sampel etil asetat mengandung ester.
3. ,a4a.an Petan/aan
$?;?;%C!; %4%43 G?G?5
1. 5al yang mendasari digunakannya alat thiele dalam penentuan titik leleh adalah pada
alat thiele, penyebaran panas dapat lebih merata. &edangkan penggunaan blok logam
dikarenakan alat ini lebih efisien terhadap penentuan titik leleh, selain itu, metode blok
logam lebih mudah dilakukan.
". Eat padat pada kapiler perlu diketuk-ketukan agar memadat secara merata. $emerataan
ini bertujuan agar pelelehan tersebut terjadi secara merata terutama ketika zat tepat
meleleh.
8. $enangas yang digunakan adalah minyak goreng karena titik didih minyak goreng yang
tinggi 0/ sehingga dapat digunakan untuk penentuan senyawa-senyawa dengan titik
leleh sampai "##
#
(.
A. !lat thiele harus dipanaskan secara pada posisi yang tepat dan benar yakni di bagian
lengkung tabung thiele agar pemanasan yang terjadi merata sehingga pelelehan pada
sampel berlangsung sempurna
. %rayek titik leleh tidak boleh lebih dari 1
#
( karena semain besar trayek perbedaan
temperature zat ketika mulai meleleh dan tepat meleleh menandakan sampel yang
digunakan semkin tidak murni. &ehingga analisis titik leleh sampel tidak berjalan
dengan baik.
$?;?;%C!; %4%43 '4'45
1. 2ambar rangkaian alat destilasi sederhana dengan posisi termometer yang tepat dan
benar adalah
". (ara penentuan titik didih dengan menggunakan tabung perkulator
8. +umus dalam mengkon=ersi titik didih adalah sebagai berikut
A. Eat tersebut merupakan zat murni jika range perbedaan temperature sampel yang diuji
tidak lebih besar dari 1
#
(. &elain itu adanya zat lain dalam sampel organik dapat
menyebabkan turunnya harga titik leleh dari senyawa organik yang sesungguhnya dapat
mengurangi kemurnian sampel.
. %ermometer yang digunakan perlu dikalibrasi terutama untuk termometer air raksa.
3alibrasi termometer ini diperlukan terutama dikala penggunaan termometer yang
memerlukan data yang akurat. (ontohnya destilasi dan penentuan titik didih. 3alibrasi
termometer dapat dilakukan dengan menggunakan ste# correction
$?;?;%C!; 4;'?3& *4!&
1. (ara menggunakan alat refraktometer yang ada di lab organik adalah pertama,
refraktometer dibersihkan dengan menggunakan tisu yang berisi etanol. %ujuan dari
pembersihan ini adalah untuk menghilangkan debu yang dapat menghalangi
pengamatan. &etelah itu, sampel cair disuntikan ke dalam lubang yang terdapat di
prisma, dan dijepit di bagian tengah refraktometer. &kala diatur hingga bagian yang
terang dan gelap terpisah secara jelas dan melewati tanda :. &kala dibaca pada teleskop
di sebelah kiri pengamat. !ngka yang ditunjukan oleh skala merupakan indeks bias dari
sampel cairan tersebut.
". 5ubungan antara temperatur dan indeks bias adalah temperature mengatur kerapatan
dari medium, oleh karena itu kecepatan cahaya pada medium juga akan berbeda.
5ubungan antara temperatur dengan indeks bias biasanya digambarkan ketika
menuliskan hasil pengukuran indeks bias persamaannya adalah
1,AL8" n
"#
'
=
5arga ini merupakan nilai indeks bias yang dimiliki oleh sodiu# la#' yang diukur
pad asuhu "#
#
(. %anda ' menunjukkan pengukuran indeks bias.
!;!G4&4& C;&C+
Mendeteksi adan*a karbon dan hidrogen
1. $ersamaan zat organik dengan (u< adalah
>ungsi dari penambahan (u< adalah
". $engujian terhadap (<
"
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang paling sederhana
adalah dengan mendekatkan bara api ke dalam tabung reaksi. !pabila bara api mati
maka sampel diindikasikan mengandung gas (<
"
. (ara yang lain adalah dengan
mengalirkan gas tersebut ke dalam air kapur. 3eruhnya air kapur mengindikasikan
adanya gas (<
"
dalam sampel. $ersamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
< 5 (a(< (< (a0<5/
" 8 " "
+ +
8. !danya 5
"
< dapat diuji dengan menggunakan kertas kobalt. 3ertas saring ditambahkan
dengan (o(l
"
kemudian dikeringkan. 3ertas kobalt ini kemudian didekatkan ke dalam
tabung reaksi yang terbentuk gas. $erubahan warna kertas kobalt dari biru muda
menjadi pudar menandakan adanya gas 5
"
< dalam sampel. &elain itu adanya titik-titik
air pada dinding tabung reaksi menandakan pula adanya gas 5
"
< dalam sampel.
Mendeteksi Nitrogen+ Belerang dan alogen
1. Gogam natrium dipergunakan dalam pengujian karena
". 3elebihan logam natrium harus diusir dengan etanol karena
8. $ersamaan reaksi dengan $b asetat adalah
+
+
$b& & $b
" "
A. $ersamaan reaksi dengan ;a-nitroprusid adalah

+
A

"

"
;<&I H>e0(;/ ;<I H>e0(;/ &
Mendeteksi unsur nitrogen
1. 'alam deteksi nitrogen digunakan garam mohr karena . +umus kimia dari garam
mohr adalah sebagai berikut
". 'alam identifikasi nitrogen tidak boleh dalam keadaan terlalu asam karena
8. $ersamaan reaksi yang terjadi adalah
A. &enyawa yang berwarna biru prusian adalah
. *ila ; dan & ada bersama-sama pereaksi yang dapat digunakan untuk menguji (;&
adalah larutan besi 0444/ klorida. $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
8
8
>e0&(;/ >e 8&(; +
+
Mendeteksi 5alogen
1. 5alogen diasamkan dengan asam nitrat pekat karena
". $engasaman ini bertujuan untuk
8. (ara membedakan !g(l dan !g*r atau !g4 dengan menggunakan larutan ;5
A
<5
adalah . $ersamaan reaksinya adalah sebagai berikut
A. &elain menggunakan larutan !g;<
8
dapat pula dilakukan dengan menambahkan
klorofom dan air klor berlebih, kemudian dikocok. 4od dan brom dengan mudah dapat
dideteksi. $ersamaan reaksi dan perubahan yan gterjadi adalah sebagai berikut
M?;'?%?3&4 2C2C& >C;2&4<;!G
Mendeteksi ketidak!enuhan
1. $ersamaan reaksi pada tes *aeyer adalah
C C C C
OH OH
MnO
4
-
MnO
2
+ +
Ungu Ungu Muda
". @arna 3Mn<
A
memudar atau hilang pada uji *aeyer karena 3Mn<
A
mengalami reduksi
menjadi Mn<
"
.
8. $ersamaan reaksi tes bromin adalah
C C C C + Br
2
Br Br
Red Colorless
A. @arna coklat dari *r
"
hilang karena
. ,enis dari kedua reaksi diatas adalah untuk reaksi pada tes *aeyer tergolong reaksi reduksi
oksidasi. 5al ini dapat dilihat dari penurunan biloks yang dialami oleh senyawa 3Mn<
A
menjadi Mn<
"
. &edangkan sampel yang mengandung ikatan tidak jenuh mengalami
oksidasi menjadi senyawa diol. $ada reaksi denganlarutan *r
"
tergolong ke dalam reaksi
adisi yaitu penjenuhan ikatan rangkap dengan larutan *r
"
H.
Mendeteksi Ali"atis dan Aro#atis
1. &elain dengan tes asap, pereaksi yang membedakan senyawa alifatis dan aromatis adalah
". $ersamaan reaksinya adalah
Mendeteksi gugus "enolat
1. $ersamaan reaksi untuk gugus fenolat adalah
". &ifat benzilalkohol dengan pereaksi ferilklorida
Mendeteksi gugus Aldehid
Tes Fe$l!n(
1. $ersamaan reaksi antara fehling ! dan fehling * adalah
(
(5
"
(5
"
(
<
<;a
< <;a
>ehling *
9 (u&<
A
9 ;a<5
>ehling !
< (
(5
"
<
(5
"
(
<
<
(u
"9
<
<
(
(
(5
"
5
"
(
<
<
"9
9
;a
"
&<
A
". +umus struktur senyawa kompleks fehling
< (
(5
"
<
(5
"
(
<
<
(u
"9
<
<
(
(
(5
"
5
"
(
<
<
"9
8. $ersamaan reaksi antara aldehida dan pereaksi fehling adalah
< 5 < (u "<5 "(u
< "5 "(u +(<< 8<5 "(u +(5<
" "
"
"
+ +
+ + + +
+
+ +
A. ,enis reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi dan oksidasi. <ksidator adalah ion tembaga
044/ yang mengalami reduksi menjadi tembaga 04/ yang mengendap sebagai endapan merah
0(u
"
</. $roses oksidasi terjadi pada gugus aldehid menjadi asam karboksilat sehingga
aldehid bertidak sebagai reduktor.
. !pakah tes fehling bisa dilakukan pada suasana asam O
Tes Tollen
1. $ersamaan reaksi pembuatan pereaksi tollen adalah
+ +
+
+ +
I / H!g0;5 ;5 " !g
;a;< !g<5 ;a<5 !g;<
" 8 8
8 8
". $ersamaan reaksi antara pereaksi tollen dengan aldehida
< "5 A;5 "!g +(<<5 8<5 I / "H!g0;5 +(5<
" 8 " 8
+ + + + +
+
8. Eat yang mengalami reduksi adalah ion perak dan zat yang mengalami oksidasi adalah
eldehid
A. >ungsi dari pereaksi tolen adalah untuk mengidentifikasi adanya gugus tollen dari sauatu
sampel
. $ereaksi yang positif terhadap gugus aldehid adalah ",A dinitrofenilhidrazin atau asam
kromik tes. $erubahan yang dapat diamati dari pereaksi ",A ';$ adalah terbentuknya
endapan orange. &edangkan pada asam kromik perubahan yang terjadi adalah endapan
coklat atau hijau.
Mendeteksi Gugus &eton
1. &enyawa yang dihasilkan dari tes ';$ adalah ",A dinitrofenilhidrazon. $ersamaan
reaksinya adalah
(
R
R'
<
9 HN NH
2
NO
2
5
9
HN N
NO
2
NO
2
(
R
R'
9 5
"
<
",A 'initrof enilhidrazin
",A dinitrof enilhidrazon
". %idak semua keton positif terhadap uji iodoform. 5anya keton dengan salah satu rantai
utamanya adalah metil yang positif terhadap uji ini. (ontohnya adalah aseton dan etil
metil keton. 5al ini disebabkan karena gugus metil itu nantinya diserang oleh <5
-
dari
basa. &ehingga reaksi terhadap iodoform dapat berjalan.
8. %itik leleh dari iodoform adalah 1"8
#
(
A. 2ugus yang positif dengan tes iodoform ini adalah asetaldehid 0(5
8
(5</ dan alkohol
dengan gugus <5 ada di ( no. 0"-alkanol/
Mendeteksi Gugus keton
1. $ersamaan reaksi antara senyawa karboksilat dengan natrium bikarbonat adalah
< 5 (< (< 5
stabil/ 0tidak (< 5 ;a (<< (5 ;a5(< (<<5 (5
" " 8 "
8 " 8 8 8
+
+ +
+
". $ersamaan reaksi antara senyawa karboksilat dengan etil alkohol dan asam sulfat pekat
9
9
O
CH
3
C OH (
"
5

<5
5
9
O
CH
3
C OC
2
H
5
5
"
<
8. +eaksi ini dapat berjalan tanpa adanya asam sulfat pekat namun memerlukan waktu yang
lama
A. !sam sulfat encer tidak dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi ini karena asam
lemah cenderung sulit terionisasi menjadi proton 05
9
/. >ungsi dari katalis adalah sebagai
donor 5
9
pada atom < di gugus karboksil sehingga atom ( di gugus karboksil bermuatan
positif
. (ara mencium bau hasil reaksi kimia adalah dengan dikibas-kibaskan.
Mendeteksi ester
1. $ersamaan reaksi pendeteksian ester adalah
". 5idroksilamin klorida dan 3<5 dilarutkan dalam metanol karena
8. $roses deteksi ester dilakukan dalam suasana asam karena
5. Kes!)'ulan

Anda mungkin juga menyukai