Anda di halaman 1dari 18

JENIS-JENIS GRAVIMETRI BERDASARKAN PERLAKUAN

TERHADAP ENDAPAN
KELOMPOK :4
ANGGOTA KELOMPOK : -CANTIKA
-DINDA
-FARHANT
-KIKKY
-MEGA
-NOVITA S
-RANI
-SOFIA
-WIDIA
Prinsip umum Analisis Gravimetri
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia
analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang
telah di ketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam
keadaan murni, setelah melalui proses pemisahan.
Analisis Gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat
suatu unsur atau senyawa tertetu. Metode gravimetri memakan waktu
yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat di uji dan
bila perlu faktor-faktor dapat di gunakan, zat ini mempunyai ion yang
sejenis dengan endapan primernya.
Jenis-Jenis Analisis Gravimetri
1. Gravimetri Penguapan
Digunakan untuk menentukan kadar komponen-komponen yang mudah
menguap.
Contoh: penentuan kadar air

Berdasarkan pembentukan suatu gas, gravimetri dibedakan menjadi 2 cara:


a). Gravimetri Penguapan Tidak langsung
b). Gravimetri Penguapan Langsung
a) Gravimetri Penguapan Tidak langsung
Gravimetri dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air
bahan bisa ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung
ataupun tidak langsung. Bila yang diukur ialah fase padatan dan
kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan tersebut,
maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung.

Contohnya adalah penentuan karbonat, karena


pemanasan,karbonat terurai dan mengeluarkan gas CO2, berat
gas juga ditentukan dengan menimbang bahan sebelum dan
sesudah pemanasan
b) Gravimetri Penguapan Langsung
Gas yang terjadi ditimbang setelah diserap oleh suatu bahan
yang khusus untuk gas yang besangkutan. Sebenarnya yang
ditimbang ialah bahan penyerap itu, yaitu sebelum dan sesudah
penyerapan sedangkan berat gas diperoleh sebagai selisih
kedua penimbangan.

Penguapan cara langsung lebih sulit, karena harus diusahakan


jangan sampai ada gas yang tidak melewati tabung, misalnya
karena kebocoran dalam alat. Misalnya pada penentuan kadar
air, mungkin bukan hanya air yang menguap, tetapi juga zat-zat
yang titik didihnya rendah ikut menguap.
2. Gravimetri Pengendapan
Digunakan untuk menentukan kadar komponen-komponen dari
senyawa yang mempunyai kelarutan kecil atau mudah
mengendap analit berupa zat yang diendapkan secara spesifik
atau dimurnikan hingga dalam bentuk murninya setelah melalui
proses pemisahan.
Contoh: penetapan kadar klorida,barium timbal, dll
Pengendapan kation misalnya,pengendapan nikel dengan DMG,
pengendapan perak dengan klorida atau logam hidroksida
dengan mengatur pH larutan
Misalnya Ag+ diendapkan sebagai AgCl. Ion besi (Fe3+)
diendapkan sebagai Fe(OH)3 yang setelah dipisahkan, dipijarkan
dan ditimbang sebagai Fe2O3
3. Gravimetri Elektrolisis
Digunakan untuk menentukan kadar ion-ion logam
dengan mengaliri sampel menggunakan arus listrik
dan menyebabkan ion-ion logam tersebut tereduksi
menjadiendapan logam.
Contoh: Penentuan kadar kalsium
Langkah-langkah dalam analisa gravimetri adalah sebagai
berikut

1. cuplikan di timbang dan di larutkan sehingga partikel yang


akan di endapkan di jadikan ion-ionya.
2. ditambahkan pereaksi agar terjadi endapan.
3. proses pemisahan endapan/penyaringan endapan.
4. mencuci endapan, cairan pencuci, cara mengerjakan
pencucian, cara memeriksa kebersihan dan mengeringkan
endapan.
5. Mengabukan kertas saring dan memijarkan endapan.
6.Menghitung hasil analisa
GRAVIMETRI BERDASARKAN SUHU PEMIJARANNYA YANG DI ATAS 1000
• Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-150 oC, dan
digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk-timbang
yang kering.
• Pemijaran adalah proses pemanasan endapan bersama-sama dengan kertas
saring pada suhu rendah pada mulanya untuk mengarangkan kertas saring itu
tanpa timbulnya nyala, dilanjutkan dengan pemijaran dalam tanur pemijar
pada suhu 600-1100 oC.
Suhu dan lamanya pemijaran tergantung pada sifat-sifat
endapan. Bila bentuk endapan dan bentuk-timbang sama, maka
pemijaran dilakukan pada suhu yang cukup tinggi untuk
menghilangkan semua air dan kotoran yang mudah menguap, tapi
suhunya juga harus cukup rendah untuk menghindarkan terjadinya
pelelehan, penyubliman, atau penguraian hasil pijar. Jika diperlukan
pengubahan susunan kimia selama pemijaran, maka dipakai suhu
pemijaran yang agak lebih tinggi.
Misalnya, endapan Fe(OH)3 harus dipijarkan pada suhu 1000-
1100 oC untuk mengubahnya menjadi Fe2O3. Namun perlu
diperhatikan bahwa reduksi tidak boleh terjadi selama pemijaran, dan
oksidasi kembali harus dilakukan jika telah terjadi reduksi. Misalnya,
BaSO4 dapat tereduksi sebagian menjadi BaS, karena itu hasil pijar
harus ditambah asam sulfat dan kemudian dipijar kembali.
PENGENDAPAN
Pengendapan adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang dinyatakan tidak larut
dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya mempunyai kelarutan sekecil apapun.
Jenis Jenis Pengendapan :
1. Endapan Koloid
Campuran heterogen dari dua zat atau lebih dimana partikel partikel zat berukuran antara 1
hingga 1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam medium zat lain.
Teknik pemilihan larutan pencuci untuk endapan koloid maka digunakan elektrolit untuk
mencegah peptisasi.
Contohnya reaksi antara NaCl dan AgCl
• AgNO3(aq)+NaCl(aq) AgCl(s)+NaNO3(aq)
NaCl akan mengendapkan reagent
AgCl pembentukan endapan koloid
2. Endapan kristal
Endapan tipe ini lebih mudah dikerjakan karena mudah disaring dan
dibersihkan
3. Endapan yang dibawa oleh Pengotor (Co precipitation)
Sumber Co precipitation:1) absorbi permukaan 2) pembentukan
campuran kristal.
4. Endapan Homogen (Homogenous precipitation)
Endapan Homogen adalah cara pembentukan endapan dengan
menambahkan bahan pengendap tidak dalam bentuk jadi melainkan
sebagai suatu senyawa yang dapat menghasilkan endapan tersebut.
PENCUCIAN
Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatan atau perlengkapan yang kotor atau sudah
digunakan.
Teknik pencucian
Ada dua cara pencucian endapan yang dapat dipilih berdasarkan jenis dan sifat
endapan, yaitu:
1.Pencucian di atas saringan
Pencucian ini dilakukan terhadap endapan kristal dan pencucian dilakukan
setelah endapan dipindahkan ke dalam saringan. Kedalam endapan dalam
saringan ditambahkan sejumlah volume larutan pencuci selama larutan pencuci
mengalir keluar dari saringan akan melarutkan “kotoran”. Setelah sebanyak
mungkin larutan pencuci keluar dari saringan baru ditambahkan larutan pencuci
berikutnya. Pencucian dengan cara ini dilakukan sampai endapan benar-benar
bersih.
2.Pencucian dengan dekantasi
Cara pencucian ini dilakukan terhadap endapan kolloid. Pencucian
ini dilakukan sebelum endapan dipindahkan ke dalam penyaring. Masih
di dalam gelas kimia setelah sebagian besar larutan induk dialirkan ke
dalam penyaring, ke dalam endapan ditambahkan sedikit larutan
pencuci, kocok sebentar, biarkan endapan turun dan tuangkan larutan
pencuci di atas endapan ke dalam penyaring sampai hampir
seluruhnya masuk ke dalam penyaring. Tambahkan lagi larutan pencuci
dan pengerjaan diulang lagi. Pencucian ini dilakukan sampai endapan
hamper bersih. Kemudian endapan yang hampir bersih dipindahkan
dalam penyaring dan pencucian berikutnya dilakukan di dalam
penyaringan.
Jenis Jenis Sistem Koloid
No. Nama Koloid Fase Terdispersi Medium Pendispersi Contoh Koloid

1. Sol padat Padat Padat Paduan logam, kaca berwama

2. Sol cair Padat Cair Tinta, cat

3. Aerosol padat Padat Gas Debu, asap rokok

4. Aerosol cair Cair Gas Kabut, awan

5. Emulsi padat (Gel) Cair Padat Mentega, keju, jeli. mutiara

6. Emulsi Cair Cair Susu, es krim, santan, mayones

7. Busa padat Gas Padat Batu apung, styrofoam

8. Busa cair Gas Cair Busa sabun, krim kopi


Teknik pengerjaan penyaringan

Terlepas jenis sarana penyaringan mana yang digunakan, penyaringan


harus dilakukan dengan cara:
1. Menuangkan cairan jernih di atas endapan sebanyak mungkin ke
dalam penyaring dan menjaga agar sesedikit mungkin endapan
terbawa ke dalam saringan.
2. Langkah kerja selanjutnya setelah hampir semua cairan jernih
dituang ke dalam penyaring ditentukan jenis endapannya.
3. Jika penyaringan menggunakan sarana penyaringan kertas saring
dan corong, haruslah diperhatikan ruangan di bawah kertas saring di
dalam corong harus selalu terisi oleh cairan.
Batasan larutan dibawah 1 cm dari kertas saring, tidak boleh mengenai
kertas saring.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan Endapan
a. Suhu
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk proses titrasi pengendapan dan proses pencucian
dengan larutan yang panas, dengan keuntungan berupa dihasilkannya partikel-
partikel endapan yang besar, cepatnya proses penyaringan dan mudah larutnya
kotoran yang tercampur pada endapan.
b. Pelarut
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan dua macam zat yang dalam air sama-
sama cukup larut
c. Ion Senama
Suatu endapan biasanya lebih larut dalam air murni dibandingkan dalam sebuah
larutan yang mengandung salah satu ion dari endapan.
d. Pengaruh pH
Gejala pengaruh ion sejenis dapat dipakai untuk menerangkan mengapa pH
berpengaruh pada kelarutan suatu zat.
Pertanyaan
1. Suhu apa yang mempengaruhi pada pengendapan dan apakah ruangan AC
mempengaruhi? Jelaskan!
2. Gravimetri Elektrolisis digunakan untuk menentukan kadar?
3. Jenis jenis pengendapan?
4. Tujuan dari penyaringan?
5. Bagaimana teknik penyaringan dalam bentuk kristal?
6. Teknik pencucian endapan terbagi jadi 2 cara berdasarkan sifat endapan, yaitu pencucian
di atas saringan dan pencucian dengan dekantasi. Jelaskan teknik pencucian endapan
dengan cara dekantasi!
7. Sebutkan contoh reaksi dari endapan koloid!
8. Bagaimana teknik pengerjaan penyaringan?
9. Faktor apa saja yang memengaruhi kelarutan endapan?
10. Contoh dari metode gravimetri penggendapan?

Anda mungkin juga menyukai