Anda di halaman 1dari 16

SIFAT SIFAT FISIK

SENYAWA ORGANIK
I. Tujuan Percobaan
Menentukan titik leleh senyawa organik murni dengan
melting point block.
Menentukan densitas senyawa organik berdasarkan
percobaan yang dilakukan
Menetukan kelarutan ( Solubilitas) senyawa organik.
Mengetahui cara penggunaan melting point block pada saat
penentuan titik leleh.
Mengetahui cara kerja dari piknometer sehingga dapat
menentukan indeks bias.
II. Tinjauan Teoritis
A. SENYAWA ORGANIK
Dari kajian terhadap sejumlah besar senyawa organik dapat diperoleh
suatu generalisasi sebagai berikut :
Pada umumnya senyawa organic mengandung unsur-unsur C, H, O , N ,
halogen, belerang, dan posfor.
Senyawa organik mudah terbakar dan memberikan hasil akhir CO
2
, H
2
O,
dan hasil-hasil lain tergantung pada unsur-unsure penyusunnya.
Pengaruh panas terhadap senyawa organik dapat mengakibatkan
perubahan tertentu, dan mungkin pula terjadi dekomposisi.
Pada umumnya titik leleh senyawa organik lebih rendah dari pa senyawa
anorganik.

( Harold Hart, 1983)

B. DENSITAS

Rapat masa yang sering juga disebut densitas disefinisikan sebagai
massa per satuan volume yang dituliskan dengan lambing (rho).
Spesifik gravity ( S pgr ) adalah perbandingan antara densitas bahan
yang diinginkan dengan densitas bahan pembanding. Bahan
pembanding yang dipakai biasanya air pada suhu 4
0
C.

Sp gr

Keterangan :
W
1
= berat dari volume tertentu senyawa 1 pada suhu T
1
.
W
2
= berat dari volume tertentu senyawa 2 pada suhu T
2
.


(James Brady, 1980)
C. INDEKS BIAS

Indeks bias adalah ukuran kemampuan suatu medium untuk
membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan
kecepatan rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan
rambat cahaya di dalam medium tersebut. Juga diukur dengan
indeks bias = (sinus sudut datang) : (sinus sudut bias). Dilambangkan
sebagai:
n = sini/sint

Indeks bias pada medium didefenisikan sebagai perbandingan antara
kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat
cahaya pada suatu medium.
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis sebagai berikut :

n = C/Vp
dimana :
n = indeks bias
C= kecepatan cahaya dalam ruang hampa
Vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau n 1



Apabila sinar cahaya monokromatik berpindah dari medium optic
yang kurang rapat ke medium optic yang lebih rapat, akan terjadi
pembiasan ke arah normal. Menurut hukum Snellius berlaku :
sini / sinr = n
2
/ n
1

Kalau sudut i bertambah besar, sudut r juga akan bertambah besar.
Sudut akan mencapai harga max kalau sudut i menjadi hampir sama
dengan sudut siku-siku.
1/sini = n
2
/ n
1
atau sin r = n
1
/n
2

Sudut r ini disebut sudut bias.
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias dari suaru
senyawa atau larutan dinamakan refraktometer.
( Brink, 1985 )

D. SIFAT FISIK ALKOHOL DAN ETER

Titik didih ; karena alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antar
molekul-molekulnya. Maka titik didih alkohol lebih tinggi dari pada
titik didih halida atau eter yang bobot molekulnya sebanding.

Kelarutan dalam air; alkohol berbobot molekul rendah sedangkan
alkil halida padanannya tidak larut, kelarutan dalam air ini
disebabkan oleh ikatan Hidrogen antara alkohol dengan air. Bagian
hidrokarbon suatu alkohol bersifat hidrofob- yakni menolak
molekul-molekul dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang,
sifat hidrofob ini dapat mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air)
gugus hidroksil.


( Fessenden, 1983)

III. Alat Dan Bahan
A. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Melting point black - 1 buah
2 Destilator sederhana - 1 buah
3 Piknometer - 1 buah
4 Refarktometer - 1 buah
5 Tabung Reaksi - 3 buah
B. Bahan

No Nama bahan Konsentrasi Wujud Warna Jumlah
1 Asam salisilat - Padat Putih secukupnya
2 Aquades - Cair Bening 25 mL
3 Asam benzoat - Padat Putih secukupnya
4 Pelarut organik
polar
- Cair Bening 2 mL
5 Pelarut organik
semipolar
- Cair Bening 2mL
6 Pelarut organik
nonpolar
- Cair Bening 2 mL
7 Sukrosa - Cair Bening 25 mL
8 Glukosa - Cair Bening 25 mL
9 Fruktosa - Cair Cokelat 25 mL
IV. Prosedur Percobaan
Penentuan titik leleh dengan melting point black ( pemanas
listrik ) lebih menguntungkan karena relatif lebih cepat, tidak
perlu media pemanas, dan dapat menentukan titik leleh
senyawa organik yang relatif lebih tinggi.
Agar pengukurannya teliti maka dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu dengan menggunakan senyawa standar yang telah
diberikan oleh pabriknya. Contoh senyawa standar adalah:

Azobenzena, t.l 68
o
C
Benzil t.l 95
o
C
Asetanilida t.l 114,5
o
C
Asam benzoate t.l 122
o
C
phenasetin,t.l 132,5
o
C
Benzanilida, t.l 163
o
C
p-asetamidofenil salisilat, t.l 191
o
C
Untuk pengukuran dengan ketelitian tinggi, sebaiknya alat
tersebut dikalibrasi dua kali dengan dua senyawa standar yang
titik lelehnya berdekatan dengan titik leleh senyawa yang
diamati. Selanjutnya sesuai petunjuk instruktur ditentukan
titik leleh beberapa sampel yang telah disediakan.

Penetapan titik didih
Pasang alat destilasi sederhana, dengan ujung termometer
tepat berada dipersimpangan menuju ke pendingin, agar suhu
yang teramati benar-benar suhu uap yang diamati. Ukuran
labu destilasi disesuaikan dengan volume sampel. Titik didih
secara kasar adalah suhu pada termometer yang konstan
selama destilasi.

Penetapan densitas
Penentuan densitas dengan menggunakan piknometer
dengan volume (Vt) merupakan penentuan yang didasarkan
pada penentuan berat pada volume yang telah diketahui.
Untuk maksud ini, piknometer yang telah bersih dan kering
ditimbang dengan teliti (Go) dan diisi dengan air yang akan
diamati, kemudian tutup kapiler dimasukkan sampai pada
tanda yang telah diberikan.

Dalam hal ini, harus diperhatikan bahwa didalam piknometer
tidak boleh terdapat gelembung udara dan suhu piknometer
harus dijaga agar tetap konstan karena volume cairan sangat
bergantung dengan suhu. Setelah itu, cairan yang tertumpah
dibersihkan dengan kertas tisu dan piknometer dikeringkan,
kemudian ditimbang (G). Selanjutnya dilakukan cara yang
analog untuk sampel.




Bilangan 0,0012 adalah koreksi terhadap udara,selanjutnya
dhitung spgr sampel.


Penetapan Indeks Bias
Sesuai petunjuk instruktur tentukan indeks bias air dan
beberapa sampel organic dengan refraktometer. Ikuti
petunjuk cara membaca harga indeks bias. Setiap penggunaan
refraktometer, maka lensa harus dikeringkan dengan tisu yang
halus.

Penentuan Kelarutan
Dengan menggunakan tabung reaksi ujilah kelarutan sampel
dalam air, pelarut organik golongan polar, semipolar dan
nonpolar. Simpulkan apakah sampel larutan sempurna, larut
sebagian atau tidak larut sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai