Anda di halaman 1dari 14

REFRAKTOMETRI

Refraktometri adalah metode yang digunakan untuk


mengukur indeks bias bahan terlarut.
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias
dinamakan Refraktometer.

 Ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari


German pada permulaan abad 20.

 Prinsip kerja dari refraktometer adalah memanfaatkan


refraksi cahaya
Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai
perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang
hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu
medium.
Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian,
suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC .
Rumus indeks bias

n = c / Vp

n = indeks bias
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458
meter/detik)
vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium

Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n ≥ 1).


Dasar Teori Refraksi
Pembiasan cahaya atau Refraksi cahaya adalah
pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang
batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.
Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan
kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan
perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks
bias relatif medium kedua terhadap medium pertama
adalah perbandingan indeks bias antara medium kedua
dengan indeks bias medium pertama. Pembiasan cahaya
menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna.
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya
saat melewati bidang batas dua medium bening yang
berbeda indeks biasnya.
Misalkan: cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut
datang i menuju ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah
menjadi v2 dan cahaya dibiaskan dengan sudut bias r seperti diperlihatkan
pada Gambar di bawah :
Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar
bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati
garis nornal terjadi ketika sinar menembus batas
bidang dari medium yang renggang ke medium
yang lebih rapat. bila sinar berasal dari sebaliknya
yakni dari medium rapat ke medium yang lebih
rengang maka sinar menjauhi garis normal (i < r)
Pemendekan Semu Akibat Pembiasan
 Pada gambar di atas ada dua orang pengamat yang berbeda
posisi yakni pengamat A membentuk sudut tertentu terhadap
benda yang diamati sedangkan pengamat B tepat tegak lurus
terhadap benda yang diamati, keduanya penganmat ada di
medium udara dan benda yang mereka amati ada dalam air.
 Untukpengamat A (yang membentuk sudut tertentu dengan
benda) berlaku hubungan :

h' = tinggi bayangan semu yang dilihat


oleh
pengamat pada posisi A
h = tinggi benda sesungguhnya
n1 = indeks bias medium tempat benda
berada
n2 = indeks bias medium tempat pengamat
berada
i = sudut datang
r = sudut bias
Sedangkan unutuk pengamat B (yang tegak lurus
dengan benda yang diamati) berlaku hubungan :

Rumus di atas juga berlaku untuk peristiwa pemanjangan


jarak benda yang terjadi saat pengamat berada di medium
yang lebih rapat dari benda yang diamati. misal pengamat
berada di dalam air sedang memperhatikan suatu benda
yang berada di udara sehingga jarak benda terlihat lebih
panjang dari jarak sebenarnya
Pemantulan Total
 
saat cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik
kurang rapat dengan sudut datang tertentu, cahaya akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Bila sudut datang terus diperbesar, maka suatu saat
sinar bias akan sejajar dengan bidang yang berarti besar sudut biasnya
90°.Sekali lagi apabila sudut datang diperbesar, maka tidak ada lagi
cahaya yang dibiaskan, sebab seluruhnya akan dipantulkan. Sudut datang
pada saat sudut biasnya mencapai 90° ini disebut sudut kritis (saat sin r =
sin 90 = 1).

Persamaan sudut kritis :


a.   Day Light Plate
Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma
tergores oleh debu atau benda asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh
atau tumpah.
b.   Prisma
Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk
membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi
monokromatis.
c.   Knop Pengatur Skala
Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara
kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga
specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.
d.   Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian
handle.
e.  Handle (pegangan)
Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang
dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang
alat tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan
menjaga suhu tetap stabil.  Handle terbuat dari bahan karet karena karet
merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat
menjaga kestabilan suhu.
f.   Biomaterial Skip
Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (20 0C) dengan range
suhu 150C – 280C dan berada di bagian dalam handle.
g.  Skala
Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G),
indeks refraksi atau indeks bias (N D), dan konsentrasi suatu zat yang
dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle.
h.   Lensa Pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman
skala, serta berada di bagian dalam handle.
i.   Eye Pieces 
berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector
mata.
Cara Pengoperasian
1.  Day light plate dibuka dengan menggunakan ibu jari.
2.  Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades.
3.  Kemudian dilakukan penyekaan dilakukan secara satu arah dan
bebas.
4.  Apabila refraktometer sudah lebih dari tiga bulan tidak digunakan,
bleaching (pemutih 10%) digunakan untuk membersihkan plat-plat
yang terbentuk.
5.  Lalu kalibrasi dilakukan menggunakan aquades.
6.  Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung.
Apabila terdapat gelembung, maka akan mempengaruhi nilai N D
sehingga pengukura tidak tepat.
7.  Mata melihat hasil pengukuran dari eye piece hingga ada garis
perbatasan antara biru dan putih yang menunjukkan hasil pengukuran. 
8.  Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan
aquades.
9.    Kemudian diseka dengan satu arah.
10.  Refraktometer disimpan kembali di dalam box (wadah).
Macam-macam Refraktometer :
1. Refraktometer Abbe
Dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam indeks bias suatu
larutan.
Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat
kurva standar.
2. Refraktometer tangan = Hand – Refraktometer
 Indeks bias sudah dikonversikan hinga dapat langsung dibaca kadarnya.
 Hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja dan terbatasi jika kadar
tidak terbaca
Penggunaan Refraktometer :
Larutan yan diukur indeks bias/ kadar diteteskan pada prisma Refrak.
Langsung dibaca hasilnya.

Indeks bias dipengaruhi oleh : temperatur dan tekanan. Semakin tinggi


temperatur atau semakin rendah tekanan maka kerapatan median
semakin kecil.
Beberapa nilai indeks bias
Material λ[2](nm) n Ref.
Hampa udara 1 (exactly)

Udara @ STP 1.0002926

Gas @ 0 °C and 1 atm


Udara 589.29 1.000293 [3]

Helium 589.29 1.000036 [3]

Hidrogen 589.29 1.000132 [3]

[4]

Karbon dioksida 589.29 1.00045 [5] [6]

Cairan @ 20 °C
Benzena 589.29 1.501 [3]

Air 589.29 1.3330 [3]

Ethyl alcohol (ethanol 589.29 1.361 [3]

)
Karbon tetraklorida 589.29 1.461 [3]

Karbon disulfida 589.29 1.628 [3]

Benda padat @ suhu kamar


Intan 589.29 2.419 [3]

Strontium titanate 589.29 2.41

Anda mungkin juga menyukai