POLARIMETRI:
Suatu cara analisa yang didasarkan pada pengukuran sudut
putaran (optical rotation) cahaya terpolarisasi oleh
senyawa yang transparan dan optis aktif apabila senyawa
tersebut dilewati sinar monokromatis yang terpolarisasi.
Dasar Polarisasi
1. Jenis zat
Masing–masing zat memberikan sudut putaran yang berbeda terhadap bidang getar
sinar terpolarisir.
2. Panjang lajur larutan dan panjang tabung
Jika lajur larutan diperbesar maka putarannya juga makin besar.
3. Suhu
Makin tinggi suhu maka sudut putarannya makin kecil, hal ini disebabkan karena zat
akan memuai dengan naiknya suhu sehingga zat yang berada dalam tabung akan
berkurang.
4. Konsentrasi zat
Konsentrasi sebanding dengan sudut putaran, jika konsentrasi dinaikkan maka
putarannya semakin besar.
5. Jenis sinar (panjang gelombang)
Pada panjang gelombang yang berbeda zat yang sama mempunyai nilai putaran yang
berbeda.
6. Pelarut
Zat yang sama mempunyai nilai putaran yang berbeda dalam pelarut yang berbeda.
Contoh : Calciferol dalam kloroform α = +52,0o sedangkan Calciferol dalam aseton α
= + 82,6o
PERALATAN:
1. Sumber cahaya monokromatis
Yaitu sinar yang dapat memancarkan sinar monokromatis. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah lampu D Natrium dengan panjang gelombang 589,3 nm.
Selain itu juga dapat digunakan lampu uap raksa dengan panjang gelombang 546 nm.
2. Polarisator dan analisator
Polarisator berfungsi untuk menghasilkan sinar terpolarisasi. Sedangkan analisator
berfungsi untuk menganalisa sudut yang terpolarisasi. Yang digunakan sebagai
polarisator dan analisator adalah prisma nikol.
3. Prisma setengah nikol
Merupakan alat untuk menghasilkan bayangan setengah yaitu bayangan
terang gelap dan gelap terang.
4. Skala lingkar
Merupakan skala yang bentuknya melingkar dan pembacaan skalanya dilakukan jika
telah didapatkan pengamatan tepat baur-baur
5. Wadah sampel (tabung polarimeter )
Wadah sampel ini berbentuk silinder yang terbuat dari kaca yang tertutup dikedua
ujungnya berukuran besar dan yang lain berukuran kecil, biasanya mempunyai ukuran
panjang 0,5 ; 1 ; 2 dm. Wadah sampel ini harus dibersihkan secara hati-hati dan tidak
boleh ada gelembung udara yang terperangkap didalamnya.
6. Detektor
Pada polarimeter manual yang digunakan sebagai detektor adalah mata, sedangkan
polarimeter lain dapat digunakan detektor fotoelektrik
Prinsip kerja polarimeter adalah sebagai berikut :
==SEKIA
N==